FEBRUARY 27, 2013 Aztec Dance Photograph by Aydin Palabiyikoglu, Your Shot This Month in Photo of the Day: Your Photos

“Perdarahan Epidural” di dalam kepala…”the silent killer”…!!

Kejadian trauma kepala saat ini semakin banyak akibat tingginya angka kecelakaan lalu lintas serta ketidakamanan suasana kerja yang beresiko tinggi, misalnya pada pekerjaan buruh pembangunan dan lain-lain.Kelalaian dalam mentaati peraturan lalu lintas ditambah dengan semakin majunya teknologi kenderaan bermotor menyebabkan selain kejadian trauma kepala meningkat juga disertai dengan ‘impact” yang tinggi pada kepala dan otak.Akibatnya terjadilah perdarahan hebat pada otak atau pembengkakan otak.Gejala yang tampak biasanya sangat jelas, seperti luka di kepala, penurunan kesadaran atau gejala-gejala kelumpuhan lainnya. Namun diantara jenis perdarahan otak yang mungkin terjadi, terdapat suatu jenis perdarahan otak yang kadang tidak terdeteksi dan mematikan.Perdarahan itu disebut dengan perdarahan epidural atau “Epidural hematoma (EDH)”.

Perdarahan epidural atau kita singkat dengan EDH adalah perdarahan yang terjadi di antara selaput pembungkus otak (duramater) dan tulang kepala. Perdarahan ini terjadi akibat retaknya tulang kepala pada trauma kepala yang selanjutnya retakan tulang itu akan menjadi sumber perdarahan atau dapat pula mencederai pembuluh darah yang berada di selaput pembungkus otak tersebut. Darah kemudian akan berkumpul dan bertambah banyak baik secara perlahan-lahan atau dalam tempo yang singkat. Pada awalnya dimana jumlah darah masih sangat sedikit, mungkin penderita tidak merasakan suatu keluhan yang berat atau berarti sehingga sering diabaikan. namun bila jumlah perdarahannya sudah cukup banyak maka dampaknya sangat berat hingga kematian.

Dalam kesempatan ini saya ingin bercerita mengenai salah satu pengalaman saya berkaitan dengan perdarahan epidural yang saya alami semasa saya masih menjalani pendidikan untuk menjadi seorang dokter spesialis bedah saraf. Di suatu malam dimana saya sedang bertugas jaga malam di sebuah rumah sakit pemerintah terbesar di indonesia, saya mendapat panggilan dari unit gawat darurat yang mengatakan bahwa ada pasien yang mengalami trauma kepala akibat kecelakaan lalu lintas. Segera saya bergegas ke unit gawat darurat untuk menemui dan memeriksa pasien. Ternyata saya menemukan seorang kakak dan adiknya yang baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas saat mereka sedang mengendarai sepeda motor. Keduanya tidak memakai helm dan diserempet oleh sebuah mobil minibus yang melaju dengan cepat. Keduanya kemudian terlempar dan terhempas ke kerasnya aspal di jalan. Saya asumsikan telah terjadi benturan kepala dengan aspal baik pada si kakak maupun si adik dari memar yang ada di kepala mereka masing-masing. Namun kondisi saat itu, si adik dalam keadaan tidak sadar dan sepertinya kondisinya darurat. Sedangkan sang kakak terlihat sadar penuh dan terus memegang lengan adiknya sambil menangis, walau terdapat memar di kepalanya juga. Keduanya diantar oleh orangtua mereka ke rumah sakit.

Si adik kemudian dilakukan pemeriksaan lengkap termasuk CT Scan kepala. Hasilnya menunjukkan adanya perdarahan otak yang minimal namun pembengkakan otak yang hebat di sisi kanan, sehingga kemudian saya menyarankan untuk dioperasi segera untuk pengangkatan darah dan memberikan ruang bagi otak yang bengkak. Orangtua setuju untuk dilakukan tindakan operasi. Kemudian saya menawarkan kepada si kakak untuk diperiksa lebih dalam dengan melakukan pemeriksaan CT Scan kepala. Namun si kakak menolak dan begitu pula dengan orangtuanya melihat kondisi kakaknya yang baik-baik saja.Surat penolakan tindakan diagnostik lebih lanjut pun ditandatangani oleh orangtua. Dalam kesempatan itu saya tetap memberikan edukasi agar si kakak perlu diobservasi dengan ketat setidaknya untuk 24 jam pertama pasca kecelakaan. Kembali orangtua memilih untuk membawa sang kakak pulang ke rumah. Si adik kemudian menjalani operasi bedah saraf. Operasi berjalan dengan baik dan kemudian pasca operasi dirawat di ruang rawat intensif. Kelihatannya perbaikan mulai terlihat dan sang adik mulai siuman.

Keesokan paginya, saat saya akan pulang ke rumah sehabis dinas malam, saya kembali mendapatkan panggilan dari unit gawat darurat yang menyatakan ada pasien yang mengalami trauma kepala kembali. Dikatakan pasien tersebut telah dilakukan CT Scan kepala oleh teman sejawat saya dari bagian neurologi/saraf, dan ditemukan ada perdarahan luas. Saya segera berlari ke unit gawat darurat dan alangkah terkejutnya saya menemukan pasien tersebut ternyata sang kakak yang mengalami kecelakaan semalam. Kondisinya amat buruk dan sudah dalam bantuan nafas dengan mesin. tidak terdapat tanda-tanda kehidupan sehingga saya terpaksa menyatakan telah terjadi kematian batang otak yang tidak mungkin bisa diobati walau dengan operasi sekalipun. Kedua orangtuanya menangis histeris namun sempat saya bertanya bagaimana kejadiannya. Orangtua bercerita bahwa malam sebelumnya, si kakak langsung ingin tidur setelah sampai di rumah. Tetapi hingga pagi, sang kakak tidak pernah bangun dan tidak dapat dibangunkan sehingga kemudian dilarikan ke rumah sakit. Hasil CT scan terdapat perdarahan epidural yang sangat luas dan dengan volume yang besar, yang telah menekan batang otak begitu hebat dan mengakibatkan kematian. Pada saat itu saya hanya dapat meminta maaf karena tidak ada hal lain yang bisa saya lakukan untuk membantu serta menyatakan jam kematian si kakak.

EDH pada CT Scan kepala

Dari cerita ini tampak bahwa si kakak yang pada awalnya tidak menunjukkan gejala apapun ternyata berakhir dengan kematian. Sedangkan si adik yang kondisi awalnya sangat berat kemudian mendapatkan pertolongan operatif sehingga dapat tertolong nyawanya. Perdarahan epidural dapat disebut sebagai “the silent killer” bila kita tidak waspada dan tidak cermat dalam mengantisipasi. Setiap trauma kepala seringan maupun seberat apapun harus mendapatkan pertolongan dan pemeriksaan yang optimal agar kematian dan kecacatan mungkin dapat dihindari.

285 tanggapan untuk ““Perdarahan Epidural” di dalam kepala…”the silent killer”…!!”

  1. terimakasih atas jwabannya dokter..
    sampai saat ini dia blom sadar spenuhnya.
    sudah bisa membuka matanya tapi dia blom bisa mrespon kata keluarganya..

      1. selamat pagi dokter,,ibu saya usia 51 tahun kemarin sore terpeleset dari tangga (dari ubin) lalu jatuh terlentang dengan kepala bagian belakang terbentur pinggiran/ujung anak tangga lalu langsung benjol tetapi tidak pingsan,mual dan muntah,kemudian di bawa ke dokter di berikan obat opistan 500,licokalk dan rivanol,,sampai sekarang ibu saya bisa beraktivitas seperti biasa tapi yang di keluhkan sekujur badan terasa pegal-pegal terutama punggung,lengan dan kaki.ibu saya punya riwayat penyakit darah tinggi dan aritmia,yg ingin saya tanyakan
        1.apakah ibu saya berarti baik-baik saja dok??
        2.apakah pegal-pegalnya akan hilang dengan sendirinya??
        3.apa langkah medis selanjutnya dok??
        Atas pencerahannya saya ucapkan terima kasih banyak.

      2. Oki Setiawan yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Kegawatdaruratan trauma kepala atau cedera kepala adalah terjadi pada 1 x 24 jam pertama hingga 3 x 24 jam pasca kecelakaan. Bila sudah melewati waktu tersebut kondisi si sakit dalam keadaan baik-baik saja maka kemungkinan besar tidak terjadi gangguan yang berat pada otak. Dapat dianggap pula kemungkinan terjadinya perdarahan sangat kecil atau memar dan bengkak otak yang berat juga tidak terjadi.Apakah saat ini sudah melewati 3 x 24 jam pasca trauma? Dan apakah saat ini kondisi ibu anda dalam keadaan baik-baik saja? Bila iya, maka mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu yang berat pada otak atau kepala ibu anda.

        Pegal-pegal yang terjadi pada tubuh merupakan respon tubuh itu sendiri terhadap trauma kepala. Pada saat terjadi trauma kepala maka seluruh tubuh akan merespon dengan mengeluarkan berbagai zat di dalam tubuh dan aliran darah yang berfungsi untuk melindungi badan dari serangan kuman dan benda asing. Efek samping dari zat-zat kimiawi ini adalah bahwa dapat menimbulkan rasa pegal dan nyeri pada sekujur tubuh. Namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena pada akhirnya akan hilang dengan sendirinya. Bila rasa pegal-pegal dan nyeri tersebut terasa sangat mengganggu maka dapat diatasi dengan obat-obatan penghilang rasa nyeri.

        Langkah medis selanjutnya adalah ibu anda harus segera beradaptasi dan beraktifitas seperti biasa, bla sudah melewati 1 minggu pasca trauma kepala. Bila belum maka sebaiknya ibu anda istirahat dahulu dan jangan melakukan aktifitas yang berat. Bila kondisi kesadaran ibu anda menurun atau adanya kelumpuhan yang timbul maka saya sangat menyarankan untuk segera membawa ibu anda ke rumah sakit dan segera dilakukan CT Scan kepala. Hal ini untuk memastikan apakah terdapat perdarahan atau pembengkakan otak.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda dan ibu anda. Bila berkenan, anda dapat membawa ibu anda untuk menemui saya di tempat-tempat saya berpraktek agar saya dapat memeriksa lebih lanjut.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        4. RS RAWALUMBU Bekasi
        5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

      3. assalammualaikum dokter dok saya putra saya seorang pedagang roti bakar saat dalam perjalanan saya ditabrak mobil mini bus dan tak sadar hinga sebulan sekarang saya sudar sdar dan sembuh tapi ngak sempurna tangan kiri dan kaki kiri saya ngak bisa apa apa sya kejadiannya tanggal 1 bln 6 2013 hingga sekarang gmana dok cra penanganannya

      4. Waalaikum salam

        Tampaknya kondisi anda cukup parah akibat kecelakaan tersebut, dan memberikan dampak terhadap beberapa fungsi tubuh anda. Tidak sadar hingga mencapai masa 1 bulan menunjukkan terjadi kerusakan dan pembengkakan otak yang hebat. Terus terang, dengan kondisi seperti itu bisa saja yang terburuk terjadi pada anda yaitu kehilangan nyawa. Namun tampaknya YAng Maha Kuasa masih memberikan anda rahmat untuk tetap hidup dan berjuang dalam kehidupan.

        Saya harus mengetahui apa yang terjadi pada otak anda pasca kecelakaan. Apakah pada waktu itu dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala…??
        Kemungkinan besar memang terjadi kerusakan pada otak sisi kanan anda sehingga terjadi gangguan atau kelumpuhan pada sisi kiri tubuh anda. Sayang sekali memang saraf otak memiliki kemampuan pulih yang sangat minimal sehingga pemulihan hingga 100 % hampir tidak pernah terjadi. Namun anda jangan putus asa. Anda masih muda dan otak kita itu menyimpan berbagai misteri yang belum kita ketahui. Terus lakukan stimulus pada ptak anda dan fisioterapi. Pertahankan motivasi anda untuk bisa sehat dan pulih.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Muhammad Radhian Arief, M.D (dr. M. Radhian Arief, Sp.BS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Medical Staff Faculty of Medicine – University of Indonesia

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Blog : http://dokterandra.com
        Saya dapat ditemui dengan perjanjian di:
        1. RS. Medistra – Gatot Subroto, Jakarta Selatan
        2. RS. Pelni – Petamburan, Jakarta Barat
        3. RS. Jantung Jakarta (Jakarta Heart Center) -Matraman, Jakarta Pusat
        4. RS. Kanker Dharmais – Slipi, Jakarta Barat
        5. RS. Islam Pondok Kopi – Pondok Kopi, Jakarta Timur

  2. Dokter Andra yang baik nama saya nunu. Saya ingin bertanya. Akhir oktober lalu saya terjatuh dari motor. Saat itu saya tidak memakai helm. Kepala saya membentur aspal dan saat ingin bangun telinga saya berdengung dan pandangan saya sesaat sedikit kabur. Setelah itu saya masih bisa mengendarai motor sampai ke rumah. Saat saya cek di rumah ada luka memar dan benjol cukup besar di kening sebelah kiri saya, selain itu gigi geraham saya juga ada yg pecah. Namun, ternyata suara dengung di telinga saya tidak juga hilang. Saat saya coba menutup telinga saya, justru suara dengungnya semakin terdengar jelas. Tapi alhamdulillah hanya terjadi sekitar 10 menit, setelah itu suara dengung tak lagi terdengar. Keesokan harinya benjol perlahan menghilang. Namun rasa sakit baru terasa sebulan setelah kecelakaan itu. Gigi saya tiba2 sangat sakit, tepatnya di gigi geraham yg pecah. Kemudian saya bawa ke dokter gigi. Setelah beberapa kali datang akhirnya pecahan gigi geraham saya dicabut dan sisanya ditambal, sampai skrg saya masih bolak-balik ke dokter gigi. Masalah lain muncul, semenjak gigi saya bermasalah saya jadi sering pusing dan telinga saya sakit. Apakah sakit telinga dan pusingnya saya ini ada hubungannya dengan jatuh dari motor atau karena gigi geraham saya yg pecah? Jika kasusnya seperti ini ke dokter mana saya harus pergi? Dokter gigi, dokter THT, atau dokter saraf? Terima kasih.

    1. Nunu yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut empati dengan kecelakaan yang menimpa anda. Sungguh suatu rahmat yang besar anda tetap dalam keadaan selamat saat ini.
      Selanjutnya anda mulai merasakan banyak gejala yang menyertai pasca kecelakaan. Untuk gejala sakit kepala dan telinga berdengung atau telinga sakit bisa jadi merupakan kumpulan gejala penyerta pasca kecelakaan yang biasa atau sering terjadi. Gejala-gejala yang dirasakan pasca cedera kepala juga sangat banyak dan bervariatif dengan keluhan sakit kepala menempati posisi teratas dan terbanyak yang dikeluhkan. Gejala-gejala ini juga bervariasi durasi munculnya. Ada yang mengeluh dalam beberapa hari bahkan sampai beberapa bulan. Bahkan ada yang mengeluhkan sampai beberapa bulan.

      Namun saya selalu menyarankan bahwa bila keluhan dirasakan terus menerus atau semakin memberat atau sangat mengganggu maka sebaiknya diperiksakan ke dokter. Kondisi terburuk yang mungkin terjadi (mudah-mudahan tidak terjadi pada anda) adalah memang ada suatu gangguan di dalam kepala atau pada saraf-saraf otak yang kemudian menimbulkan gejala-gejala yang anda rasakan. Bisa saja terdapat perdarahan dengan volume kecil hingga sedang atau jaringan otak yang rusak. Bisa juga terdapat keretakan pada tulang kepala atau tulang dasar otak yang mengakibatkan timbulnya gangguan seperti pada telinga anda. Oleh karena itu saya sangat menyarankan anda untuk memeriksakan diri ke dokter saraf untuk diperiksa lebih lanjut. Saya juga menyarankan anda untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala untuk memastikan semuanya di dalam kepala dalam keadaan baik. Tidak ada salahnya berhati-hati, bukankah begitu…??

      Mengenai gigi yang patah atau pasca pencabutan gigi juga dapat menimbulkan keluhan nyeri kepala atau sakit pada telinga. Hal ini didasarkan bahwa saraf perasa di daerah wajah dan kepala banyak yang tumpang tindih dan sering memberikan rasa nyeri alih.

      Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu anda. Bila anda tertarik, dapat menemui saya langsung di tempat-tempat saya berpraktek.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  3. selamat malam dokter andra,

    tadi siang anak saya, perempuan umur 11 bulan jatuh saat pegangan kursi (anak saya baru belajar jalan, jadi dia merambat dan pegangan kursi utk berdiri), lalu dia jatuh ke lantai dengan posisi kepala samping-agak belakang lebih dahulu mengenai lantai. sesaat dia nangis, tapi selanjut nya dia pingsan, selama lebih kurang 5 menit. setelah sadar dia masih agak lemas, tapi mampu berkomunikasi seperti sedia kala.
    bahkan sudah langsung aktif bermain satu jam setelahnya.
    dia tidak ada tanda2 kejang, muntah, atau gejala hilang kesadaran atau gampang ngantuk setelah nya.
    saya sudah periksa kan ke dokter spesialis anak, dia cuma menyarankan utk observasi 3hari kedepan kalo tidak ada gejala2 muntah,kejang,gampang ngantuk, maka dianggap aman. juga dikasih obat penurun panas, dan vitamin utk otak.
    sampai sekarang saya terus memantau dia, masih kuatir dan was2.
    pertanyaan saya, kalo sampai jatuh dan pingsan pada bayi – apakah termasuk benturan yg parah, dok?
    apakah ada efek yg akan timbul di waktu mendatang akibat benturan tersebut.
    apakah perlu dilakukan ct scan segera.
    apakah tidak terjadi pendarahan otak, walaupun sedikit. gimana sebaiknya saya bertindak untuk memastikan tidak terjadi apa2, dok?
    terima kasih dok, saya sangat menunggu advise – nya.

    1. Bapak Setyadi yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Mendengar cerita anda maka saya harus memberikan peringatan atau “WARNING” pada anda bahwa sampai 3 x 24 jam ke depan anda harus sangat berhati-hati dan mengawasi dengan ketat kondisi anak anda. Gejala yang dialami anak anda sangat mirip dengan gejala perdarahan di dalam kepala yang keluar sedikit demi sedikit dan lama kelamaan akan semakin menumpuk. Bila sudah terlalu banyak maka kondisi anak anda dapat jatuh dalam keadaan yang sangat buruk. Saya sangat menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala segera untuk memastikan tidak ada kelainan seperti perdarahan atau pembengkakan otak.

      Bila berkenan dapat menemui saya atau menghubungi saya di tempat-tempat saya berpraktek dan saya siap memberikan pertolongan 24 jam dan kapanpun. Saya mohon dengan sangat untuk mengawasi anak anda dengan seksama dan untuk dilakukan CT Scan kepala segera. CT Scan kepala merupakan pemeriksaan terbaik untuk memastikan adanya perdaraha atau tidak.

      Demikian dulu dari saya, besar harapan saya mendapatkan kabar dari bapak mengenai kondisi anak bapak selanjutnya.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  4. selamat sore dokter, saya oky 25tahun dari medan, saya pernah mengalami kecelakaan menggunakan sepeda motor pada 11 November 2009 dan pada kecelakaan tersebut kepala saya menghantam trotoar(pembatas jalan) dan saya tidak sadarkan diri, terjadi pendarahan hebat yang keluar melalui mulut, telinga, hidung dan mata saya..
    mata saya sempat di tutup dan bengkak , pastinya gmn sy tidak terlalu tau karna saya emg tidak sdarkan diri..
    keadaan saya saat itu sangat kritis krna ad tulang yang retak pada bagian tengkoran dan c-6.. dokter menyaran kan saya untuk istrhat total selama 6 bulan tapi saat itu saya tidak istrhat sperti yg di anjurkan hnya kurang lbh 3 bulan saya sdh mulai kerja kembali… saya sdh pernh melakukan check up d penang, saat itu hnya dpt menemui dktr tulang, yg selanjutnya melakukan scan dan hasilnya sdh membaik dan tidak bermasalah…
    tapi saya samapai saat ini saya masih mengalami sakit kepala pada bagian belakang dan tukang leher saya sering kali nyeri atau pegal.. dan saya sudah pernah melakukan MRI pada tahun lalu dan hasilnya tidak ada di temukan gejala apapun, sebelumnya dri tahun 2010 sampai pertengahan 2011 ketika rambut saya bgaian kanan di sentuh hasilnya sakit sekali dan apa bila saya melalukan pemotongan rambut saya terkadang harus menahan rasa sakit dan terkang smpai menahan tangis karna sangat terasa sakit sekali.. tpi rasa sakit itu sekarang sudah tidak ada lagi yang ada tinggal ketika saya bertfikir keras, berada dalam tekanan dan lelag / cepekz kpala saya akan terasa sakit…
    mhn bantuan penjelasan dan saran dari dokter apa yang sekarang saya hadapi…
    terima kasih atas perhatiannya..

    1. Bapak Umar yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan bapak saat ini.

      Mendengar cerita trauma kepala dan leher yang bapak alami, sungguh merupakan berkah yang sangat besar bapak masih diberikan kesempatan untuk bisa bekerja dan beraktifitas kembali. Tidak sedikit pasien yang mengalami trauma seperti yang bapak alami yang berakhir dengan kehilangan nyawa dan kelumpuhan permanen.

      Gejala-gejala yang bapak alami adalah termasuk gejala-gejala pada “sindrom pasca trauma kepala”. Rasa nyeri pada kulit kepala dan saat rambut tersebuth menunjukkan adaya hipersensitifitas pada saraf-saraf di bawah kulit. Hal ini dapat disebabkan oleh cedera pada jaringan di bawah kulit. Hal lain yang mengakibatkan nyeri yang bapak rasakan bisa juga oleh karena iritasi pada saraf-saraf kranial atau saraf-saraf dari leher. Namun kesemuanya tidak menunjukkan adanya saraf yang putus dan gejala dapat mereda.

      Sakit kepala merupakan gejala yang paling sering dialami pasca trauma kepala. Gejala ini biasanya dapat terjadi hingga beberapa bulan pasca trauma tersebut. Bahkan ada yang masih muncul hingga beberapa tahun pasca trauma kepala itu.

      Saya menyarankan dan sudah bapak lakukan adalah untuk memeriksakan diri secara teratur selama keluhan masih dirasakan. Alangkah baik sekali bila dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala atau MRI kepala secara berkala untuk memastikan tidak ada gangguan atau perkembangan suatu kelainan di dalam kepala seperti perdarahan atau kalsifikasi. Selain itu saya juga menyarankan bapak untuk beraktifitas seperti biasa saja dan jangan menjadikan keluhan ini hambatan yang berat. Ini bertujuan agar adaptasi segera tercipta. Obat-obatan boleh diminum untuk mengurangi gejala-gejala tersebut.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu bapak.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  5. Dokter, perkenalkan saya budi dari Solo.
    Begini dok, minggu kemarin anak saya kecelakaan, trus muntah dan mual. Saya larikan ke UGD katanya perlu di CT scan. Hasilnya ada benjolan di kepala kiri (memar) dan ada pendarahan sedikit. Dokter bedah syaraf tidak mengindikasikan untuk operasi karena dapat diabsorbsi otak. 5 hari di RS anak saya dinyatakan boleh pulang. Tetapi sesampainya di rumah saya baru mengamati betul bahwa bibir anak saya sebelah kanan tidak bisa ditarik kalau tertawa (dalam bahasa Jawa perot ke arah kiri), juga kalau mata ditutup, mata sebelah kanan tidak bisa tertutup rapat. Masih sering pusing. Apa yang harus saya lakukan dok? Adakah obat-obat yang bisa digunakan untuk mengobati anak saya? Terima kasih.

    1. Bapak Budi yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Saya ingin mengkonfirmasi terlebih dahulu, apakah sisi bibir yang tidak mau ditarik saat tertawa dan mata yang tidak dapat tertutup adalah pada sisi yang sama?? (misalnya kanan atau kiri).

      Kelumpuhan pada wajah sesisi menunjukkan adanya kelumpuhan pada saraf ke 7 dari saraf kranialis di dalam kepala. Saraf ini dalam bahasa medis disebut dengan “Saraf Fasialis”. Saraf fasialis berfungsi untuk mengatur otot-otot di wajah yang membentuk mimik wajah tersebut. Kelumpuhan dapat terjadi pada bagian bawah wajah saja, misalnya pada penyakit stroke atau bisa juga pada bagian bawah dan ata wajah. Namun syaratnya adalah kelumpuhan ini terjadi sesisi saja (kanan atau kiri).

      Bila kelumpuhan terjadi pada sisi atas dan bawah wajah maka kemungkinan gangguan atau cedera pada saraf terjadi adalah pada sekitar wajah. Kemungkinan terjadi benturan yang cukup hebat pada sisi wajah kanan anak anda. Apakah ada memar pada wajah sisi kanan? Trauma berat ini juga mungkin tidak menimbulkan jejas sama sekali.

      Untuk hal ini sebaiknya segera membawa anak anda ke dokter saraf atau dokter saraf anak untuk diperiksa dan ditatalaksana. Saya biasanya memberikan obat-obatan seperti “Neurobion 5000” dan “Methylcobal” untukkasus seperti ini sembari diobservasi apakah ada perbaikan. Bila memang tidak ada maka coba diperiksakan patensi dari saraf fasialis tersebut. Tindakan operasi memang masih jauh dari tempatnya tapi bila memang ada yang putus atau cedera, mungkin saja operasi ada gunanya.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu bapak dan anak bapak.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

      1. Salam kenal dok..
        Saya ingin sharing sama dr.andra

        Anak saya pernah di operasi akibat benturan saat umur 2 bulan dan di pasang vp shunt(tpi skrg sdh lepas)..
        saat dia berumur 2thn, dia kejang dan akhirnya di berikan obat rutin depak*n+neorot*m.. Karena sdh lama dia tidak pernah kejang, saya merasa aman dan saya lepas obatnya..skrg anak saya ber umur 4,5tahun dan melemah,sering terjatuh dan kejang sesaat(dlm sehari bisa puluhan x)..padahal sebelumnya, perkembangannya cukup baik dan daya pikirnya pintar..hanya lemah bagian kaki+tangan kanan, dan belum bisa bicara.
        Menurut hasil MRI terbarunya, memang menunjukan tak baik di otak sebelah kiri..

        Pertanyaan saya dokter:
        1. Apakah kejang sesaat itu,membuat semakin rusak otaknya?

        2.Bagaimana mengatasinya?

        3. Saya sangat takut kehilangan,, apakah keadaan anak seperti ini bisa umur panjang?

        4. Apakah ada kemungkinan untuk di operasi lagi..?

        Terimakasih dokter…

      2. Bapak/Ibu Yan yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Sebelumnya saya ingin bertanya terlebih dahulu, apa yang dimaksud dengan hasil MRI terbaru menunjukkan tak baik di otak sebelah kiri? Apa yang tidak baik tersebut?
        Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Bapak/Ibu Yan :

        1. Kejang merupakan suatu keadaan yang menunjukkan tidak stabilnya listrik yang berjalan di otak yang dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Pada saat kejang terjadi, untuk sementara darah yang mengalir ke otak akan berhenti sehingga untuk sementara pula otak tidak akan mendapatkan suplai darah yang adekuat. Hal ini dapat mengakibatkan sel-sel otak kelaparan yang selanjutnya akan mengakibatkan kerusakan sel-sel otak bahkan kematian sel-sel otak. Bentuk kerusakan sel-sel otak adalah otak akan menjadi bengkak yang selanjutnya mengancam kehidupan sel-sel otak yang lainnya.

        2. Penanganan pertama pada kejang adalah memberikan obat anti kejang yang sesuai dengan dosis yang tepat pula. Targetnya adalah kejang tidak terjadi kembali atau terkontrol dengan baik. Bila dengan obat=obat kejang yang digunakan sekarang belum ada perbaikan maka sebaiknya dicari jenis obat yang lain atau dikombinasikan beberapa obat anti kejang. Kemudian harus dicari tahu apa yang menyebabkan kejang itu terjadi, apa yang menyebabkan listrik otak menjadi tidak stabil. Karena penting sekali etiologi kejang tersebut dihilangkan dan diatasi,

        3. Bila kejang bisa terkontrol dengan baik dan penyebab kejang bisa diatasi maka kehidupan sang anak akan cenderung normal seperti anak-anak lainnya. Atasilah dan hentikan kejang berulang ini segera agar fungsi kognitif dan kemampuan otak juga dapat dipelihara dengan baik. Kita tentunya menginginkan sang anak bukan saja hidup tetapi juga dapat menikmati hidup dengan kemampuan serta kepintaran manusia yang wajar.

        4. Operasi atau tidak tergantung dari hasil temuan di dalam otak. Bila memang terdapat indikasi operasi maka sebaiknya operasi harus dilakukan. Pada kasus anak bapak/ibu, operasi mungkin saja dilakukan kembali bila ternyata terdapat fokus kejang atau fokus epilepsi di dalam otak, dan kejang tidak pernah bisa teratasi dengan obat-obat anti kejang saja, walau sudah diberikan dosis dan kombinasi maksimal. Dengan operasi, fokus kejang akan dirusak sehingga kejang akan berkurang atau terkontrol.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu bapak/ibu Yan. Semoga anak bapak/ibu diberikan kesehatan dan kebaikan selalu.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        4. RS RAWALUMBU Bekasi
        5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta.

      3. Trima kasih dok atas jawabannya. Memang kelumpuhannya hanya pada wajah sebelah kanan, tapi anehnya kok kepala yang benjol sebelah kiri ya dok? Trus berapa lama dok untuk pengobatan anak saya? Trima kasih sebelumnya.

      4. Bapak Budi yang terhormat

        Memang cukup aneh kelumpuhan yang terjadi pada sisi yang berlawanan dengan benturan/benjolan terjadi. Namun kemungkinannya adalah bahwa sebanarnya benturanterjadi pada dua sisi dengan manifestasi benjolan hanya pada satu sisi saja. Atau bisa juga karena getaran yang luar biasa hebat pada kepala saat benturan terjadi yang mengakibatkan sisi sebelahnya juga mengalami cedera.

        Saya sangat menyarankan untuk dilakukan MRI kepala untuk memeriksa dan melihat keadaan otak/ saraf di dalam kepala. Selain itu lamanya pengobatan tergantung dari respon pasien terhadap pengobatan. Bila lebih cepat pulih maka masa pengobatan akan lebih sebentar pula.

        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        4. RS RAWALUMBU Bekasi
        5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta.

  6. selamat sore Dokter Andra,
    saya ingin ‘sedikit’p bercerita dan juga bertanya.
    dulu sekitar tahun 2004/2005 -saya kurang ingat karena ini terjadi saat saya masih kelas 6 SD dan saya sekarang sudah lulus SMA 2011 lalu. dulu, saya pernah terserempet motor, sedangkan saya mengendarai sepeda. saat itu saya baru akan menyebearang sisi jalan dan kemudian saya tidak ingat apa-apa lagi. ketika saya bangun, aya mendapati banyak orang disekeliling sya dengan tatapan cemas. mereka bilang saya pingsan cukup lama. tidak ada luka fisik. hanya lecet kecil di siku kanan saya. setelah saya pulang. saya kembali tertidur dan ketika saya bangun saya muntah-muntah. dokter bilang tidak apa-apa. tapi beberapa hari setelah itu, saya merasakan pusing dikepala saya. dan ketika sya menyentuh kepala bagian kiri saya, saya merasakan kalau kepala saya itu menjadi lebih empuk. seperti ubun-ubun bayi. saat itu masih belum terlalu lebar. namun beberapa hari kemudian ketika saya raba lagi, bagian yang empuk itu jadi lebih lebar. kemudian kakek saya membawa saya ke dokter. disana, sang dokter seperti menyedot cairan yang berupa darah itu. memang setelah itu sya tidak merasakan bagian itu lagi. namun beberapa hari kemudian, darah itu muncul lagi. dan saya kembali di bawa kesana. setelah itu, sang dokter menyarankan untuk di bawa ke rumah sakit dan memberi rujukan pada seorang dokter saraf. namun kata dokter saraf itu, saya hanya harus melakukan pembedahan kecil untuk mengeluarkan seluruh darah yang ada disana. dan memang saya lakukan. kemudian semua berjalan normal. tapi ketika saya menginjak pertengahan SMP kelas 1 dan akan memasuki kelas 2, saya jadi sering merasa pusing yang membuat saya sampai merasa mual. begitu saya kembali ke dokter yang berbeda. dia mengatakan bahwa itu hanya efek dari benturan yang saya alami ketika kecelakaan dan di beri obat. saat saya memasuki SMA, itu sudah jarang terjadi. namun beberapa waktu terakhir, saya kembali merasakan pusing yang sampai membuat saya mual.dan saya juga ‘sedikit’ mengalami masalh dengan telinga saya. apa itu memang ada hubungannya dengan benturan yang saya pernah alami? bagaimana menurut dokter?
    terima kasih

    1. Bapak/ibu Violin Diaz yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin bertanya, dalam riwayat penyakit dan kecelakaan yang telah anda alami apakah pernah dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala atau MRI kepala pada diri anda?

      Perdarahan yang anda alami disebut dengan “Perdarahan Subgaleal”, yaitu perdarahan yang terjadi di bawah kulit karena salah satu pembuluh darah di daerah itu pecah akibat kecelakaan tersebut. Hal ini tidak berbahaya dan bentuk gejalanya adalah akumulasi darah di bawah kulit sehingga terasa lunak pada saat diraba. Dalam jumlah yang banyak, perdarahan ini akan menimbulkan benjolan pada kepala yang terapinya biasanya kemudian adalah diaspirasi dan dibuang.

      Gejala sakit kepala yang anda lami berulang memang bisa jadi merupakan gejala ikutan pasca benturan kepala pada kecelakaan tersebut. Gejala-gejala sisa yang umumnya paling sering timbul adalah sakit kepala. Lamanya gejala ini tetap muncul sangat bervariasi tergantung beratnya benturan saat kecelakaan dan toleransi si pasien sendiri. Saya rasa dengan sudah bertahun-tahun pasca kecelakaan anda masih juga merasakan sakit kepala, maka sebaiknya anda memeriksakan diri ke dokter saraf atau dokter bedah saraf. Sakit kepala yang berkepanjangan dan berulang setelah beberapa lama harus dicurigai sebagai sesuatu yang penting, apalagi pasca kecelakaan tidak pernah dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui dengan pasti apa yang terjadi di dalam kepala. Yang berbahaya adalah segala sesuatu yang terjadi di dalam tulang kepala atau otak. Cobalah berobat dan bila perlu lakukan pemeriksaan CT Scan kepala.

      Yang terakhir, apakah keluhan yang berhubungan dengan telinga anda…??

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta.

      1. saya ucapkan terima kasih banyak telah menjawab pertanyaan saya. dulu pernah dilakukan CT Scan, tapi saya tentu tidak mengerti dengan hal seperti itu dan itu dijelaskan pada kakek saya. tapi kenapa setiap sakit kepala itu muncul selalu disertai dengan rasa mual? dan untuk keluhan yang berhubungan dengan telinga memang ada. terkaddang pendengaran saya berkurang jika sedang diajak bicara. tapi terkadang juga normal. dan juga kadang saya merasa telinga saya seperti ditutup oleh sesuatu yang membuat saya merasa begitu tidak nyaman dengan keberadaan sesuatu yang cukup mengganggu itu. tapi tidak ada apapun di telinga saya.

      2. Ibu Violin yang terhormat

        Sakit kepala memang sering sekali disertai dengan rasa mual. Hal ini berhubungan dengan respon sistem otonom dan persarafan di dalam tubuh. RAsa berputar juga dapat menginduksi terjadinya mual dan muntah sebagai respon tubuh terhadap rangsang pada sistem keseimbangan tubuh.

        Saya sangat menyarankan agar anda diperiksa lebih lanjut oleh dokter saraf dan dokter THT. Bila hasil CT San yang terdahulu tidak cukup jelas, mungkin diperlukan untuk pemeriksaan MRI kepala, dimana MRI lebih superior daripada CT Scan. Lakukan juga beberapa pemeriksaan untuk merangsanag sistem keseimbangan dan sistem pendengaran (biasanya dilakukan oleh dokter THT atau dokter saraf). Hal ini harus segera diatasi dan diselesaikan dengan segera.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.

        Terima kasih

        Hormat Saya
        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta]
        3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        5. RS Rawalumbu Bekasi
        6. RS Jakarta Heart Center Jakarta (coming soon)

  7. dokter yang baik hati saya mau sharing…, saya punya kakek umur 70th 2th yg lalu mendadak terkena stroke pendarahan otak tubuh bagian kiri lumpuh,wkt itu langsung dibawa ke RS terdekat masuk diruang icu selama 2hari lalu di ruang rawat 5hari, lalu dokter menyuruh pulang dan di fisioterapi.namun karena keterbatasan biaya kakek dirawat saja dirumah dibantu perawat.saat itu kakek hanya bisa berbaring ingatannya pun masih terganggu,namun sekarang kakek sudah bisa duduk sendiri dan fikirannya sudah 90% kembali normal,sekarang tinggal belum bisa berdiri dan jalan,tangan kirinya pun belum bisa memegang normal,baru bisa diangkat2 dan belajar menggenggam.yang ingin saya tanya bagaimana ya dokter agar kakek sy bisa berjalan lagi dengan kondisi keuangan kami yang tipis…?terimakasih

    1. Ibu Tya yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Stroke merupakan penyakit nomor satu penyebab kematian dan kelumpuhan di Indonesia. Stroke semakin mengganas dengan semakin mudanya usia seseorang yang dapat mengalami stroke. Kelumpuhan merupakan suatu yang pasti terjadi pada kejadian stroke, dan kelumpuhan tersebut akan sangat sulit sekali untuk dipulihkan atau hampir tidak mungkin kembali normal seperti sediakala.

      Pada kasus kakek anda, dengan usia 70 tahun tetapi masih selamat dari serangan stroke merupakan hal yang luar biasa. Saya angkat kedua jempol saya untuk daya tahan kakek anda. Namun memang kelumpuhan tidak dapst dihindarkan dan satu-satunya terapi untuk memperbaiki kekuatan dan mengurangi kelumpuhan hanyalah dengan latihan bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan tersebut. Latihan tersebut kita sebut dengan fisioterapi. Kakek anda harus berusaha untuk selalu menggerakkan tangan dan kaki yang lumpuh, paling tidak mengkntraksikan otot-ototnya. Bentuk latihannya dapat dengan mencoba untuk menggenggam bola kecil di tangan atau berusaha menggeser kaki yang mengalami kelumpuhan. Latihan dilakukan secara bertahap dan semakin membaik kekuatan maka latihan harus ditingkatkan menjadi lebih berat.

      Fisioterapi ini tidak mudah dan sangat berat bagi pasien, sehingga diperlukan dukungan dan motivasi yang kuat dari keluarga agar kakek anda mau terus latihan untuk memulihkan diri. Lakukan latihan setiap hari secara rutin sambil selalu mencukupkan energi pada tubuh kakek anda dengan makanan yang baik. Selain itu pastikan bahwa tekanan darah kakek anda selalu terjaga stabil dan terkontrol dengan baik, karena kita tidak ingin stroke ini terjadi berulang.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta.

  8. dan butuh waktu berapa lama y dokter agar kakek saya bisa berjalan lagi?apa yang harus dilakukan dan apakah efektif jika di belikan lampu infraphilsp yg bisa untuk terapi dirumah?

    1. Saya tidak dapat menentukan waktu hingga mampu berjalan kembali. Untuk dapat berjalan normal jelas tidak bisa. namun bila motivasi kakek anda kuat maka kekuatan dapat pulih hingga 60-70%.

      Saya tidak memiliki pengetahuan mengenai lampu yang anda sebutkan tersebut. Menurut saya cahaya yang terbaik dan paling bergizi serta bermanfaat untuk kesehatan adalah cahaya matahari di pagi dan sore hari.

      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta.

  9. dokter andra, sebelumnya saya berterimakasih atas byk informasi berguna yg diberikan dokter melalui tulisan ini. begini dok, adik saya 19 th mengalami kecelakaan dan menurut hasil ct scan ada retakan di tengkorak kanan yang menyebabkan otak tertekan sehingga dianjurkan operasi tetapi tdk ada pendarahan di otak hanya pembengkakan otak, permasalahannya, rs tersebut adl rs kecil dan dokternya hny dtg saat akan dilakukan operasi sehingga kita tidak bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menyatakan persetujuan operasi dgn alasan diatas. apakah memang kondisi tersebut membahayakan dan harus segera dioperasi/ seperti yg saya baca dr tulisan dokter ntuk tulang kepala yang retak, bila
    tidak ada yang menusuk jaringan
    otak maka tidak perlu dilakukan operasi. apakah dari hasil ct scan terlihat adanya retakan yg menusuk jaringan/ bagaimana. terimakasih banyak atas jawaban dokter. semoga semakin byk manfaat yg dokter berikan

    1. Ibu Umi yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini.

      Indikasi operasi kepala pasca trauma kepala adalah bila ada sesuatu yang mengancam otak atau mendesak otak baik berupa perdarahan otak, tulang yang masuk atau pembengkakan otak itu sendiri. Bila tidak ada perdarahab tetapi otak sangat bengkak maka operasi memang terindikasi karena pembengkakan yang berat dapat mengakibatkan kematian otak karena desakan yang berkepanjangan. Hal ini dapat dilihat di CT Scan dimana garis tengah otak biasanya akan bergeser ke salah satu sisi karena terdorong oleh otak yang bengkak.

      Ct Scan juga dapat melihat struktur tulang yang retak dengan baik selain dapat juga melihat adanya perdarahan. Dari CT Scan kita dapat melihat struktur tulang yang masuk dan mendesak otak.

      Bagaimana dengan kondisi adik anda sekarang? Apakah jadi dilakukan tindakan operasi?

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RS Rawalumbu Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  10. malam dokter saya hnya mau konsultasi 2bln lalu saya jongkok pas bangun kepentok bagian atas kepala saatini ketika pas pusing kadang terasa kaya gempa jadi yg saya liat berputar semua semua smakin cepet tp klo saya pejamkan mata sebentar setelah melek sudah normal, yg saya tanyakan seberapa parah benturan itu bisa berhubungan dengan pusing saya? mengingat saya baru mau coba periksa, lantas apa yg harus cek terlebih dulu guna memastikan benturan itu masih normal,karena sebelumnya tidk pernah . trima kasih dokter…

    1. Bapak Yulius yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena baru membalas tulisan anda sekarang.

      Ijinkan saya bertanya terlebih dahulu. Apakah sakit kepala yang bapak rasakan sekarang itu baru muncul setelah bapak mengalami kepala yang terbentur 2 bulan lalu saja atau memang sudah ada sakit kepala seperti sekarang sejak sebelum terbentur kepala? Seberapa sering bapak mengalami sakit kepala itu? Apakah keluhan tersebut terasa berat?

      Sakit kepala atau pusing sangat mungkin terkait dengan riwayat kepala terbentur sebelumnya. Manifestasinya juga bisa sangat bervariasi dengan durasi lama serangan sakit kepala juga sangat bervariasi. Namun sakit kepala bisa juga tidak berhubungan dengan trauma pada kepala, melainkan sebagai manifestasi dari keadaan penyakit yang lain baik penyakit di dalam kepala ataupun di luar kepala. Bila sakit kepala menjadi semakin memberat atau semakin sering maka kita harus mencurigai adanya suatu keadaan atau penyakit yang mungkin cukup serius yang menjadi dasar atau latar belakang munculnya sakit kepala tersebut.

      Saya sangat menyarankan bapak untuk memeriksakan diri ke dokter saraf atau bedah saraf untuk mencari tahu apa yang menjadi penyebab sakit kepala bapak tersebut. Saya juga menyarankan untuk dilakukan CT Scan kepala atau MRI kepala sehingga dapat dilihat dengan jelas keadaan otak di dalam kepala. Saya harap tidak terdapat sesuatu yang serius dalam kepala bapak, namun pemeriksaan untuk berhati-hati memang diperlukan.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu bapak.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RS Rawalumbu Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  11. selamat malam dokter Andra.
    Perkenalkan saya Nicholas dari Bogor, dua hari lalu rekan saya mengalami kecelakaan motor, dan hingga saat ini kondisinya diruang ICU dgn kondisi tidak sadarkan diri. menurut dokter harus dilakukan pembedahan dikarenakan ada keretakan di tengkorak kanan dan pendarahan. awal kejadian pasien masih sempat sadar dgn kondisi menjerit2 kesakitan hingga muntah-muntah.

    kami berusaha utk membawa ke rumah sakit disekitar bogor tapi tidak satupun rs menerima dia, sedangkan kondisinya makin parah. 8 rumah sakit rujukan yg kami datangi seluruhnya tidak ada yg mau menerima dgn alasan ruang ICU penuh, akhirnya kami mendapati rumah sakit bina husada di cibinong setelah berjuang mendapatkan rumah sakit selama -+9 jam dari jam 8 malam hingga jam 5 pagi.
    kondisinya sudah tidak sadarkan diri dan si pasien telah mengeluarkan **maaf** buang air besar dicelananya.
    kmrn malam sempat ingin dilakukan pembedahan tapi saat akan dilakukan kondisinya tiba-tiba drop hingga level 3 (bahasa kedokterannya jelasnya sy kurang paham artinya apa).
    hingga tadi malam pasien masih berada di ruang ICU dengan kondisi menurut dokter sudah tidak ada harapan jika di lakukan operasi juga. menurutnya syaraf dan otaknya sudah mati.

    yang menjadi pertanyaan saya adl:
    – menurut dokter apakah masih ada kesempatan utk bangkit dan diselamatkan rekan saya ini?
    – apakah kesempatan hidup masih memungkinkan?
    – hari ini masuk hari ke-3 sejak kejadian, tadi sore sempat di test sensor perasanya baik tangan, badan, muka dan kakinya. yang masih menunjukkan respon hanya dibagian kaki saat di klitik. kaki kanan dan kiri saat di klitik masih menunjukkan pergerakan sedangkan yang lainnya sudah tidak merespon.
    – kira2 menurut dokter tindakan darurat apa yg harus dilakukan dokter rumah sakit yg merawat pasien rekan saya ini saat ini? melihat sejak hari kedua ini tidak dilakukan tindakan operasi apapun juga.
    – melihat kondisinya separah ini apa penyebab yg mengakibatkan kondisinya menurun dan koma seperti ini? membaca blog dari rekan lain sepertinya yg mengalami kejadian yg sama tapi masih bisa selamat sdgkan rekan saya ini malah menjadi parah.
    – kenapa rumah sakit banyak yg menolak disaat pasien diketahui mengalami gegar otak dan melihat surat rujukan dari rs karya bakti?. padahal mungkin jika ditangani lebih awal saat dia masih sadar mungkin tidak seperti ini kondisinya. meskipun saya sebagai rekannya siap menjamin biaya yg harus dikeluarkan seluruhnya.

    kiranya dokter dapat merespon pesan saya ini sesegera mungkin agar saya bisa melakukan suatu tindakan yg memang bisa menyelamatkan rekan saya ini, sebab rencananya hari ke 3 ini jika tidak ada kemajuan ada kemungkinan keluarganya mengijinkan utk mengiklaskan nyawanya dan mencabut seluruh alat bantu pernafasannya.

    sekedar tambahan, sore tadi saat saya mengunjungi keruang ICU saya melihat tekanan detak jantungnya 133/95. apakah angka tsb dikarenakan alat bantu pernapasan ato memang aslinya seperti itu?
    saya berharap dokter bisa memberikan solusi apa yg harus saya lakukan utk bisa menyelamatkan rekan saya ini, jika tidak keberatan mohon jawaban ini bisa dikirim direct ke email saya di nickfg@gmail.com atau telp saya di 087870100699.

    terima kasih
    Nicholas

  12. dokter nama saya dany,saya ada teman yg pernah mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu,saat itu kecelakaan lumayan parah tapi dia tidak terdapat luka di tubuh nya,akan tetapi pada waktu itu dia sempat muntah,sayang nya dia tidak memeriksakan kedokter,selang beberapa tahun mulai ada efek pada diri nya,yaitu sering kehilangan kesadaran kepala pusing terus mimisan,baru2 ini dia mengaku kalo sempat sakit di bagian jantung nya dan mimisan serta pusing nya lebih sering terjadi,dia sudah memeriksakan ke dokter dan hasil nya terdapat pembekuan di kepala dekat pusat otak katanya dan sangat bahaya,disaran kan operasi namun efek nya bisa mengakibatkan kehilangan fungsi penglihatan dan memori,itu berdasarkan diagnosa dokter nya,mohon penjelasan nya apakah ada alternatif yg lebih baik untuk kasus yg di alami teman saya ini?,terima kasih sebelum nya.

  13. dokter saya icha, saya kemarin sore saya jatuh dari motor dan kata teman saya kepala saya sempat terbentur trotoar yang cukup keras, tapi saya tidak merasakan benturan yang keras dok.. semalam kepala saya sebelah kanan pusing dok,, dan tadi pagi sempat muntah” dan agak sedikit mengeluarkan darah dok .. sesudah hal itu saya merasakan pusing yang amat luar biasa, seperti ingin tidur dok.. kira” apa yang saya alami saat ini dokter ?? trims Gbu

    1. Bagaimana kabar Lisa saat ini….???
      Saya menunggu respon dari Lisa. Saya mengkhawatirkan kondisi yang berat dan bertambah berat di dalam kepala. Semoga Lisa sudah segera berobat ke dokter untuk diperiksa dengan baik.

      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RS Rawalumbu Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  14. dokter saya icha.. kemarin sore saya baru mengalami jatuh dari motor dan terbentur trotoar yang cukup keras dok.. tadi pagi saya muntah” dok disertai darah yang sedikit keluar dok .. dan saat ini saya seperti ingin tidur dok.. kira” apa yang saya alami dokter ?? makasih

    1. Ibu Icha yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Bagaimana keadaan anda sekarang? Apakah sakit kepala atau muntahnya semakin hebat?
      Kita harus sangat hati-hati adanya perdarahan yang mungkin berlangsung di dalam otak sedikit demi sedikit yang mungkin tidak kita sadari pasca trauma kepala. Pengumpulan darah ini berlangsung sedikit demi sedikit sehingga gejalanya bisa menjadi tidak jelas pada awalnya yang kemudian berakibat fatal.

      Bila ibu masih merasakan sakit atau keluhan lainnya, segeralah berobat ke dokter saraf atau bedah saraf. Ibu boleh berobat atau bertemu dengan saya di tempat-tempat saya berpraktek. Bila memang perlu, kita kana lakukan pemeriksaan foto kepala dan CT Scan kepala untuk melihat adanya retak pada tulang kepala dan apakah ada perdarahan di dalam otak.

      Demikian dulu dari saya. Semoga saya dapat membantu ibu.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RS Rawalumbu Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

    2. dokter nama saya dany,saya ada teman yg pernah mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu,saat itu kecelakaan lumayan parah tapi dia tidak terdapat luka di tubuh nya,akan tetapi pada waktu itu dia sempat muntah,sayang nya dia tidak memeriksakan kedokter,selang beberapa tahun mulai ada efek pada diri nya,yaitu sering kehilangan kesadaran kepala pusing terus mimisan,baru2 ini dia mengaku kalo sempat sakit di bagian jantung nya dan mimisan serta pusing nya lebih sering terjadi,dia sudah memeriksakan ke dokter dan hasil nya terdapat pembekuan di kepala dekat pusat otak katanya dan sangat bahaya,disaran kan operasi namun efek nya bisa mengakibatkan kehilangan fungsi penglihatan dan memori,itu berdasarkan diagnosa dokter nya,mohon penjelasan nya apakah ada alternatif yg lebih baik untuk kasus yg di alami teman saya ini?,terima kasih sebelum nya.

      1. Bapak Danny yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena baru dapat membalas tulisan dany saat ini, sehingga Danny sudah dua kali mengirimkan tulisan kepada saya.

        Berdasarkan cerita anda, tampaknya ada sesuatu yang progresif terjadi di dalam otak pasca kecelakaan. Progresifitas yang dapat terjadi misalnya perdarahan yang bertambah atau pembengkakan yang semakin berat. Kedua hal ini jelas dapat mengancam keselamatan otak dan keselamatan nyawa pasien tersebut. Biasanya keadaan ini mengharuskan dilakukan tindakan operasi segera untuk mengatasi kelainan ini dan menyelamatkan nyawa si pasien.

        Namun dalam kasus teman anda ada seutu yang aneh dan unik yaitu kejadiannya sudah sangat lama (beberapa tahun). Padahal kegawatdaruratan trauma kepala itu bersifat akut dan selama yang teman anda alami. Bila memang terjadi perdarahan, dengan sudah begitu lama kejadiannya maka biasanya yang terjadi adalah bekuan darah tersebut sudah terserap sendiri oleh otak atau teman anda sudah tidak bernyawa lagi saat ini. Namun teman anda sekarang masih hidup dengan berbagai keluhan yang ada.

        Saya tertarik untuk menilai lebih lanjut keadaan teman anda. Bila memungkinkan teman anda bertemu dengan saya di tempat saya berpraktek atau jika boleh gambar foto kepala nya dikirimkan kepada saya untuk saya analisa lebih lanjut. Jauh lebih baik jika saya dapat bertemu langsung dengan teman anda untuk saya periksa dan sekaligus saya lihat foto kepalanya.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda dan teman anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya
        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
        4. RS Rawalumbu Bekasi
        5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

      2. terima kasih sebelum nya atas respon nya dokter,segera akan saya sampaikan kepada teman saya untuk di tindak lanjuti,semoga bisa di dapat solusi yg lebih baik,hormat saya,Danny..

  15. dok, 1 tahun yang lalu anak saya opname di rs. Berdasarkan hasil ct scan: ICH dikedua hemisfer cerebri dengan udema pada hemisfer kiri. itu maksudnya apa dok? dokter anak yg merawat bilang tidak perlu operasi hanya memberikan obat. sekarang anak saya sudah 1,1 thn dan berat badan 6kg. bb lahir 2,6kg. apakah karena dia pernah mengalami pendarahan di otak berpengaruh terhadap berat badannya yang tidak normal? makasih atas penjelasan dokter.

    1. Ibu Xinua yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini.

      ICH di kedua hemisfer menunjukkan adanya perdarahan di dalam jaringan otak yang terdapat pada kedua bagian otak yaitu kanan dan kiri. Kejadian perdarahan di kedua hemisfer otak hanya mungkin terjadi pada bayi atau anak-anak dengan gangguan fungsi pembekuan darah di dalam tubuh, sehingga kemungkinan untuk terjadi perdarahan menjadi sangat besar. Hal ini cukup banyak terjadi dan memang paling sering terjadi pada usia yang sangat dini. Pengobatan yang dilakukan adalah sebaiknya segera memperbaiki fungsi pembekuan darah dan operasi bila memang terindikasi.

      Indikasi operasi pada kasus seperti ini adalah bila perdarahan sangat banyak dan/atau telah memberikan efek pendesakan pada otak sehingga mengancam kematian sel-sel otak. Bila memang tidak terindikasi maka operasi memang tidak diperlukan dan terapi cukup dengan obat-obatan serta memperbaiki fungsi pembekuan darah dengan memberikan tranfusi darah dan zat-zat pembekuan yang sesuai.

      Otak merupakan pusat kontrol dari seluruh sistem dan fungsi tubuh. Gangguan atau kerusakan pada otak dapat mengakibatkan gangguan pada segala sistem dan fungsi tubuh tersebut. Walaupun jarang, keruskan otak memang dapat mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak, dalam hal ini termasuk penambahan berat badan. Dasarnya adalah bahwa trjadi gangguan pada produksi hormon dan enzim yang berperan dalam mengatur atau regulasi sifat makan dan sistem kerja pencernaan pada tubuh si anak. Namun selama pengalaman saya bekerja sebagai dokter bedah saraf, selama si anak dapat dilatih dan dibuat suatu kebiasaan agar makan merupaka suatu aktifitas yang penting atau mengasyikkan sehingga makan menjadi aktifitas yang digemari si anak, maka penambahan berat badan akan menjadi tidak masalah dan berjalan dengan baik.

      Saran saya coba untuk konsultasikan masalah anak anda dengan dokter anak khususnya spesialis tumbuh kembang anak atau endokrin anak, dan cari tahu solusi yang terbaik untuk cara intake makanan dan penambahan berat badan yang baik bagi si anak.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      TWitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di:
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      5. RS Rawalumbu Bekasi

  16. dokter yang baik hati saya mau tanya bila terjadi pendarahan di otak misalnya sekitar 5 cc apakah bisa diserap lagi oleh tubuh,berapa lama proses penyerapan tsb, dan apa bisa diserap kembali secara total,hal apa saja yang bisa membantu mempercepat proses penyerapan tsb.jika dilihat dari nutrisi apa yang perlu di tingkatkan.terimakasih dokter atas jawabannya

    1. Ichi yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya ijinkan saya menyampaikan permohonan maaf karena baru dapat membalas tulisan anda saat ini.

      Perdarahan dengan volume 5 cc adalah sangat sedikit. Dengan jumlah segitu maka memang yang kita harapkan adalah darah tersebut dapat terserap dengan sendirinya oleh jaringan otak, dan memang otak memiliki kemampuan yang cukup untuk menyerap darah dalam volume yang sedikit.

      Namun kita tidak pernah mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh otak untuk menyerap darah tersebut. Hal ini didasarkan karena kemampuan setiap sel-sel otak dari setiap individu memamng berbeda-beda. Pengalaman saya adalah antara 3 minggu sampai 2 atau 3 bulan. Penyerapan ini juga terjadi secara total sehingga kita tidak dapat melihat darah tersebut pada pemeriksaan CT Scan kepala kontrol.

      Tidak ada nutrisi yang spesifik untuk mempercepat proses penyerapan darah di dalam otak. Ynag penting adalah harus dijaga dengan benar agar otak tidak menjadi berdarah kembali. Cegah semua faktor resiko yang mengakibatkan otak berdarah seperti trauma kepala, stroke akibat tekanan darah tinggi, diabetes, sakit jantung dan lain-lain.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      TWitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di:
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      5. RS Rawalumbu Bekasi

  17. Yth. Dr. Andra,
    Mohon informasi dokter sehubungan kondisi istri saya saat ini.
    Hampir seminggu terakhir ini, istri saya sering mengeluh sakit kepala. Ia sudah minum air putih sebanyak mungkin, dan bahkan minum juga Sangobion (penambah darah), tetapi ia masih juga mengeluhkan sakit kepala, dan sekitar dua hari terakhir ini istri saya merasakan sakit di matanya, terutama jika melihat cahaya, dan selalu saja ingin memejamkan matanya. Jika matanya digerakkan ke atas, terasa sakit. Istri saya juga sempat mengeluhkan bahwa pernah keluar cairan seperti darah dari hidungnya, dan hingga saat ini, bagian atas hidungnya (di dalam rongga hidung) masih terasa sakit, terutama jika hendak memasukkan jari ke dalam hidung (misalnya untuk membersihkan kotoran di dalam rongga hidungnya).
    Saya teringat bahwa istri saya pernah mengeluhkan bahwa pada sekitar awal-pertengahan bulan Desember 2012 lalu, kepalanya pernah terbentur dengan keras di sudut lemari, dan sekitar awal bulan ini (Januari 2013), kepalanya mengalami benturan keras lagi di tembok. Jadi kepala istri saya sudah 2 kali mengalami benturan keras dalam dua bulan terakhir ini (Desember 2012 – Januari 2013).
    Menurut analisa dokter, kira-kira apa yang terjadi dengan istri saya? Apakah sakit kepala, sakit di mata dan rongga hidung itu adalah pengaruh/akibat dari 2x benturan keras yang dialaminya beberapa minggu sebelumnya?
    Jika iya, mohon saran untuk penanganan medis yang tepat? Apakah CT scan atau MRI? Mana yang lebih baik dan lebih tepat utk menganalisa bagian kepala istri saya: CT scan atau MRI?
    Oh ya, untuk informasi tambahan, kami berdomisili di kota Manado, dan setau kami, hanya beberapa rumah sakit saja yang memiliki fasilitas CT scan/MRI, tidak semua rumah sakit.
    Apakah sebaiknya istri saya diperiksakan langsung ke dokter ahli bedah syaraf, atau ke dokter umum dulu?
    Mohon saran dan masukan dari Dokter.
    Terima kasih sebelumnya.

    1. Bapak Dave yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya

      Sakit kepala merupakan suatu keluhan atau gejala yang paling sering dikeluhkan oleh seseorang, dengan penyebab sakit kepala dapat berasal dari dalam kepala sndiri atau bahkan dari luar kepala. Berdasarkan cerita bapak tampaknya sakit kepala yang dialami oleh istri bapak memang cukup serius, apalagi disertai dengan perdarahan dari hidung. Selain itu gejala silau dan sakit pada mata bila melihat cahaya jelas merupakan suatu pertanda ada gangguan saraf pada istri anda.

      Benturan hebat yang terjadi pada istri anda bisa saja berhubungan dengan gejala yang dialaminya sekarang, karena benturan yang jeras tersebut dapat mengakibatkan perdarahan atau kerusakan sel-sel otak yang setelah sekian lama akan mengganggu fungsi listrik otak sehingga mengakibatkan sakit kepala. Namun sakit kepala istri anda bisa juga disebabkan oleh hal yang lain yang mungkin belum kita ketahui.

      Mengenai perdarahan yang suka terjadi dari hidung, saya belum dapat mencari hubungan langsung dengan sakit kepala yang istri anda alami.

      Menurut saya yang sebaiknya anda lakukan adalah :

      1. Segera berobat ke dokter saraf atau bedah saraf untuk mencari pertolongan (tidak perlu ke dokter umum dulu)
      2. Lakukan pemeriksaan laboratorium lengkap serta status tanda vital lengkap untuk mengetahui kemungkinan ada faktor dari luar kepala yang mengakibatkan sakit kepala
      3. Lakukan pemeriksaan CT Scan kepala atau MRI kepala (dengan kontras bila perlu) untuk memastikan apakah ada gangguan di dalam kepala. CT Scan kepala lebih baik dalam melihat kemungkinan adanya perdarahan, sedangkan MRI kepala lebih superior dala melihat suatu massa tumor atau benda asing lainnya di dalam otak.
      4. Bila perlu, lakukan konsultasi ke dokter THT untuk melihat gangguan perdarahan yang suka keluar dari hidung

      Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu bapak.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      TWitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di:
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      5. RS Rawalumbu Bekasi

      1. Yth. Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dr. Andra),

        Terima kasih banyak atas respon yang Dokter berikan. Saya dan istri sangat menghargainya.
        Kami sudah melakukan CT scan kepala, dan sudah memeriksakan kondisi istri saya ke dokter spesialis bedah syaraf di Manado. Dari hasil CT scan, semua menunjukkan hasil yang ‘normal’, dan menurut dokter juga tidak ada yang serius, cuma ada sedikit ‘trauma saraf’. Boleh kah kami kembali menanyakan, apa itu maksudnya dengan ‘trauma saraf’ di bagian kepala? Apakah itu benar2 tidak mengkhawatirkan, dan kira2 apakah itu akan ada dampaknya di masa2 yang akan datang?
        Oh ya, dokter yang kami temui hanya memberikan 1 macam obat saja, yaitu ‘Neurobion’. Mnurut dokter Andra, apakah sebenarnya manfaat dari obat ‘Neurobion’ itu? Apakah obat itu saja sudah cukup untuk pemulihan istri saya?
        Sekali lagi, terima kasih atas kesediaan dokter untuk membantu kami dalam hal ini.

        Hormat kami,
        Dave

      2. Bapak Dave yang terhormat

        Sebelumnya saya mohon maaf baru dapat membalas tulisan bapak sekarang karena kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.

        Trauma saraf berarti menunjukkan adanya cedera pada saraf dalam tingkat yang berbeda-beda. Untuk kasus istri anda menurut sata cedera saraf yang tejadi mungkin tidak terlalu berat. Apalagi CT Scan kepala mengkonfirmasi tidak terdapat kelainan yang serius. Mungkin trauma saraf disini yang dimaksud adalah adanya pembengkakan ringan pada otak. Menurut saya dengan keadaan istri anda sekarang dan hasil CT Scan yang ada , keadaan istri anda tidak dalam keadan bahaya yang serius. Semoga dengan keadaan ini tidak akan membawa dampak yang serius pula di masa yang akan datang.

        Obat Neurobion adalah obat yang berisi vitamin khusus untuk saraf yang bertujuan memberikan dukungan pada saraf sehingga memberikan perlindungan dan harapan mengembalikan fungsi saraf. Sebenarnya dapat dikatakan bahwa obat ini tidak berbeda dengan vitamin saja. Yang penting untuk istri anda adalah masukan gizi yang cukup dan baik. Karena tidak ada obat yang sanggup mengalahkan kekuatan unsur gizi di dalam zat makanan. Obat Neurobion saja sudah cukup untuk istri anda.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda dan istri anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Ahli Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-intervensi)
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        5. RS Jakarta Heart Center / JHC Jakarta (Coming soon)

      3. Kembali saya dan istri saya menyampaikan terima kasih atas informasi yang Dokter berikan.
        Sungguh sangat melegakan kami.
        Mohon ijin untuk kembali bertanya sekali lagi, Dokter?
        Obat Neurobion yang diberikan oleh dokter bedah syaraf, sudah habis dikonsumsi oleh istri saya (total satu strip, 10 tablet, 1 tablet/hari). Namun beberapa hari terakhir ini, istri saya masih mengeluhkan sakit di kepalanya kambuh lagi, dan juga sakit di dalam rongga hidungnya.
        Kami berencana untuk menemui dokter ahli bedah syaraf lain di RS lain (untuk mendapatkan 2nd opinion).
        Namun sebelum kami menemui dokter ahli yang lain di RS lain, kami mohon saran dari Dokter Andra:
        menurut Dokter, apakah perlu bagi kami utk menemui dokter ahli yang lain di RS lain (dalam rangka mendapatkan 2nd opini), ataukah kami kembali saja ke dokter ahli sebelumnya?
        Berhubung kami sangat awam dan tidak dapat ‘membaca’ hasil CT scan, jadi kami sama sekali tidak tau apakah memang hasil CT scan tsb sudah benar2 akurat dan sesuai dengan yg sesungguhnya. Atau, bagaimana menurut Dokter, apakah ada kemungkinan terjadi ‘kekeliruan’ (human error) dalam menganalisa hasil CT scan, atau apakah ada kemungkinan terjadi ‘kesalahan’ dalam pengambilan CT scan tsb?
        Mohon saran dari Dokter Andra dalam hal ini.

      4. Bapak Dave yang terhormat

        Obat Neurobion merupakan vitamin untuk saraf yang bersifat supportif bagi sistem saraf. Obat ini tujuannya untuk membantu pada keluhan-keluhan yang berhubungan dengan saraf namun tidak pernah menjadi obat utama dalam penyembuhan masalah saraf.

        Boleh saja bapak mencari second opinion ke dokter lain. Namun alangkah baiknya juga bila hal ini disampaikan ke dokter saraf ata bedah saraf sebelumnya. Saya rasa bila dokternya merupakan dokter yang baik maka akan setuju untuk second opinion dengan dokter lain.

        Human error mungkin saja terjadi karena tidak ada kesempurnaan pada manusia. Namun bila CT Scan sudah dibaca oleh dokter bedah saraf, dokter saraf atau dokter radiologi maka berdasarkan keilmuannya seharusnya kebenaran sudah dicapai. Kesalahan dalam pengambilan mungkin juga terjadi tetapi hal tersebut seharusnya sudah dapat dikenalai oleh dokter yang membaca CT Scan istri anda.

        Bila berkenan, anda boleh mengirimkan foto CT Scan istri anda ke saya melalui email saya di dr.andra.bs@gmail.com
        Sehingga saya dapat membaca dan menganalisa sendiri hasil CT Scan istri anda.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA
        Konsultan pada PT QUALEX INNOVATION INDONESIA (QINOVEX)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        5. RS RAWALUMBU Bekasi
        6. RS JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta

      5. Terima kasih Dokter Andra, atas penjelasan yang sangat berharga dan sangat membantu kami dalam mengambil keputusan untuk tindakan lanjutan.
        Saya akan usahakan scan hasil CT scan istri saya dan akan saya kirimkan kepada Dokter di alamat email yang telah Dokter berikan.
        Sekali lagi, terima kasih.
        Hormat kami,
        Dave & istri

      6. Terima kasih kembali

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-intervensi)
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
        4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        5. RS. RAWALUMBU Bekasi
        6. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  18. dokter nama saya pai ,pada bulan juli 2012 sy jatuh dari atap rumah dan menyebabkan pendarahan hebat di kepala bagian kiri saya tapi sy tidak membawanya ke dokter atau ke rmh sakit trdekat karena sy merasa tdk kenapa -kenapa, setelah beberapa bulan kemudian kok bekas luka yg dlu waktu jatuh sering sakit yg tdk tertahankan dan apa bila di tekan bekas lukanya terasa nyeri apa kan sy trkena perdarahan epidural karena luka sy mirip tempatnya gambar diatas, makasi dok

    1. Pai yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan Pai saat ini.

      Yang harus diketahui mengenai perdarahan epidural adalah bahwa gejala yang paling sering diakibatkan olehnya adalah sakit kepala hebat dan penurunan kesadaran. Bila sudah terjadi cukup lama benturan kepala tersebut maka biasanya perdarahan tersebut sudah mulai berkurang bahkan menghilang (bila memang volumenya sedikit).
      Nyeri lokal yang dirasakan sekarang mungkin harus ditelusuri lebih lanjut. Walau bisa, kemungkinan sangat kecil perdarahan epidural tersebut yang menyebabkan nyeri pada luka. Saya malah lebih mengkhawatirkan adanya tulang kepala yang retak atau patah yang kemudian masuk menekan jaringan otak di dalamnya.

      Bila Pai berkenan, coba diperiksakan ke dokter saraf atau dokter bedah saraf. Yang idealnya adalah dilakukan pemeriksaan foto kepala dan CT Scan kepala. Bila Pai tertarik dapat menemui saya di tempat saya berpraktek. Saya ingin memeriksa luka Pai lebih lanjut. Kemungkinan yang lain adalah luka waktu itu tidak pernah sembuh dengan sempurna dan masih menyisakan kerusakan jaringan yang dapat mengakibatkan nyeri tersebut.

      Pertanyaan dari saya, apakah bekas luka tersebut menunjukkan warna kemerahan saat ini? Apakah daerah luka nterasa “panas”? Apakah ada cairan atau darah yang keluar dari bekas luka?
      Saya sangat menantikan jawaban dari pai bahkan bertemu dengan Pai.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu Pai.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      TWitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di:
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      5. RS Rawalumbu Bekasi

      1. oia makasi dok atas jawaban nya, saat ini bekas luka saya agak kemerahan tapi tdk terlalu merah, dan apa bila di tekan terasa sakit, dan bila sakitnya datang daerah sekitar luka saya itu terasa ngilu dan terkadang sampai terasa tegang di leher bagian luka sy berada

      2. Pai yang terhormat

        Saya menduga dua hal untuk kasus kamu. Yang pertama adalah kemungkinan ada kerusakan jaringan di bawah luka kamu termasuk kemungkinan adanya tulang yang retak atau patah. Yang kedua adalah adanya peradangan atau infeksi pada luka kamu.
        Keduanya memang harus mendapatkan terapi yang adekuat. Foto kepala atau CT Scan kepala mungkin perlu dan pemberian obat untuk mengurangi gejala juga diperlukan.
        Bila Pai berkenan dapat menemui saya untuk saya periksa.

        Terima kasih

        Hormat Saya
        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        TWitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di:
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
        4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
        5. RS Rawalumbu Bekasi

    2. Assalamu’alaikum Wr Wb.
      Dr.Andra saya punya kakak perempuan usia kira2 38 thn.dulu saat usianya sekitar 20 thn,ia mengalami kejang hebat utk pertama kalinya.kami skluarga fikir itu kesurupan biasa,jd dibaca2in (di doa in)aja tanpa periksa lbh lanjut
      Ke dokter.tapi setelah ia berumah tangga,intensitas kejangnya smakin sering.lalu kami curiga ini ada kaitannya dengan kecelakaan motor yg pernah ia alami sewaktu kecil dulu.lalu ia diperiksa disebuah RSUD&ia didiagnosa mengidap epilepsi.kejang biasanya terjadi malam hari swaktu kakak sy tidur.apalagi jika siangnya ia punya beban masalah dipikirannnya,malamnya ia pasti kejang2.tp pernah juga ia kejang saat sedang berada di kamar mandi.ia tdk pernah mengeluh pusing/sakit kepala. Saat ini ia tengah hamil anak kedua.yg ingin saya tanyakan adalah:
      1.Adakah kemungkinan kejang terjadi akibat kecelakaan swktu kecil dulu?kenapa baru setelah remaja timbul kejangnya?mohon penjelasannya.
      2.Yg saya tahu epilepsi itu penyakit yang diidap seseorang sedari kecil/penyakit bawaan.lalu bagaimana dgn kasus kakak sy ini?.mungkinkah kecelakaan yg dialaminya dulu menjadi indikasi hingga mengakibatkan adanya penyakit epilepsi tsb?
      3.Mengapa setiap ia punya masalah yang mengganjal dipikirannya,malamnya swaktu tidur ia pasti kejang2?apa hubungannya?
      4.Apakah berbahaya jika sampai sekarang kejang masih sering terjadi?apa dampak fatal jika ini dibiarkan terus tanpa diobati,mengingat saat ini ia tengah hamil 7 bulan.apa solusi terbaik yang pertama harus dilakukan?mohon arahannnya.
      Demikian dari saya, mudah2an Pak dokter bersedia menjawab smua pertanyaan dari saya ini.atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih banyak.Wassalaamu’alaikum.

      1. Bapak Firman yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru sekarang dapat membalas tulisan bapak.

        Saya akan menoba menjawab pertanyaan bapak.

        1. Kejang bisa saja berkaitan dengan trauma kepala pada waktu dulu, apalagi bila trauma tersebut mengakibatkan kerusakan otak yang cukup signifikan. Namun yang aneh adalah kepaa membutuhkan waktu yang begitu lama hingga manifestasi kejang baru muncul. Oleh karena itu saya mencurigai adanya kelainan lain yang mungkin tidak berhubungan dengan trauma kepala yang dulu. Kelainan pertama yang saya pikirkan adalah kemungkinan adanya kelainan pembuluh darah otak.

        2. Benar sekali pengetahuan bapak bahwa epilepsi umumnya terjadi sejak usia sangat dini. Oleh karena itu saya juga menduga kemungkinan besar yang kakak anda alami bukanlah epilepsi. Kembali dugaan saya adalah penyakit atau gangguan yang kakak anda alami adalah akibat kelainan pembuluh darah otak. Kelainan bentuk pembuluh darah otak dapat mengakibatkan gangguan sirkulasi darah di otak dengan hasil berupa kejang.

        3. Beban pikiran yang berat jelas akan menambah tingkat metabolisme di otak sehingga dibutuhkan pasokan darah yang lebih banyak. Dinamika ini jelas akan semakin memperberat gangguan sirkulasi darah di otak sehingga kejang lebih mudah terjadi. Gangguan aliran darah otak akan mengakibatkan otak mengalami kekurangan pasokan darah sehingga terjadi jaringan otak yang kelaparan. Hal ini selanjutnya akan mengakibatkan kerusakan otak dan kejang dapat muncul.

        4. Kejang berulang sangat berbahaya bagi otak karena setiap kejang terjadi maka otak akan mengalami kekurangan pasokan darah dan mengakibatkan kerusakan bahkan kematian sel otak. Kejang juga akan mengganggu aliran darah ke janin sehingga dapat mengganggu tumbuh kembang janin selanjutnya pula. Kejang harus segera diatasi atau dikontrol dengan obat-obatan. Untuk kemungkinan adanya kelainan pembuluh darah otak, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan dengan jelas dimana letak kelainan itu sesungguhnya.

        Jika bapak dan kakak bapak tertarik, dapat menemui saya di tempat saya berpraktek. Saya ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan saya juga ingin melakukan pemeriksaan pembuluh darah otak kakak bapak.

        Demikian dulu dsri saya, semoga saya dapat membantu bapak dan kakak bapak.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik FKUI-RSCM
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
        4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        5. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        6. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta

    3. Assalamu’alaikum Wr Wb.
      Dr.Andra saya punya kakak perempuan usia kira2 38 thn.dulu saat usianya sekitar 20 thn,ia mengalami kejang hebat utk pertama kalinya.kami skluarga fikir itu kesurupan biasa,jd dibaca2in (di doa in)aja tanpa periksa lbh lanjut
      Ke dokter.tapi setelah ia berumah tangga,intensitas kejangnya smakin sering.lalu kami curiga ini ada kaitannya dengan kecelakaan motor yg pernah ia alami sewaktu kecil dulu.lalu ia diperiksa disebuah RSUD&ia didiagnosa mengidap epilepsi.kejang biasanya terjadi malam hari swaktu kakak sy tidur.apalagi jika siangnya ia punya beban masalah dipikirannnya,malamnya ia pasti kejang2.tp pernah juga ia kejang saat sedang berada di kamar mandi.ia tdk pernah mengeluh pusing/sakit kepala. Saat ini ia tengah hamil anak kedua.yg ingin saya tanyakanKe dokter.tapi setelah ia berumah tangga,intensitas kejangnya smakin sering.lalu kami curiga ini ada kaitannya dengan kecelakaan motor yg pernah ia alami sewaktu kecil dulu.lalu ia diperiksa disebuah RSUD&ia didiagnosa mengidap epilepsi.kejang biasanya terjadi malam hari swaktu kakak sy tidur.apalagi jika siangnya ia punya beban masalah dipikirannnya,malamnya ia pasti kejang2.tp pernah juga ia kejang saat sedang berada di kamar mandi.ia tdk pernah mengeluh pusing/sakit kepala. Saat ini ia tengah hamil anak kedua.yg ingin saya tanyakanKe dokter.tapi setelah ia berumah tangga,intensitas kejangnya smakin sering.lalu kami curiga ini ada kaitannya dengan kecelakaan motor yg pernah ia alami sewaktu kecil dulu.lalu ia diperiksa disebuah RSUD&ia didiagnosa mengidap epilepsi.kejang biasanya terjadi malam hari swaktu kakak sy tidur.apalagi jika siangnya ia punya beban masalah dipikirannnya,malamnya

      1. Bapak Firman yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Saya sudah membalas tulisan bapak. Semoga saya dapst membantu kakak bapak.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik FKUI-RSCM
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
        4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        5. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        6. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta

  19. Dokter, saya mau tanya tp sebelumnya saya ingin bercerita sedikit tentang ibu saya.

    Minggu 13 Januari 2013 ibu saya tiba2 pingsan tidak sadarkan diri. Hari itu jg kami bawa ibu ke rmh skt terdekat di RSSM banjarmasin kalimantan selatan. Setelah msk IGD and kemudian dilakukan pemeriksaan CT Scan. Dan hasil nya ibu mengelami perdarahan otak. Setelah diketahui bahwa ibu mengalami perdarahan otak, maka disarankan dokter RSSM utk dilakukan operasi craniotomy. Setelah selesai craniotomy dan ibu msk ke ruang perawatan intensif. Sebelum nya ibu ada riwayat hypertensi.

    Yg ingin saya tanya dok :
    1. kenapa Dok hampir 2 minggu ibu saya di ICU tp ibu belum sadarkan diri ( hanya tgn dan kaki kiri yg bs ibu gerakan tp mata tidak membuka ) ? tekanan darah ibu msh tinggi di kisaran 200-220/110

    2. apakah ibu saya bs sembuh ( sadarkan diri ) dan tekanan darah kembali normal ?

    3. Apa yg hrs kami lakukan dok jika ibu saya dalam keadaan seperti ini ?

    Saya mohon jawaban dan saran dari Dokter. Sebelum dan sesudah nya saya ucapkan terima kasih.

    Hormat saya,

    A. Faisal

    1. Faisal yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena baru dapat membalas tulisan ibu sekarang. Saya juga turut empati terhadap kejadian yang menimpa ibu anda.

      Ibu anda mengalami stroke perdarahan yang diakibatkan oleh adanya pembuluh darah di otak yang pecah karena tingginya tekanan darah di dalam pembuluh darah tersebut. Perdarahan ini mengakibatkan penekanan yang hebat pada otak dan keracunan otak oleh kandungan zat kimiawi di dalam darah. Hasilnya adalah sel-sel otak menjadi rusak dan mati serta kemungkinan sudah terjadi pendesakan batang otak yang merupakan struktur sangat penting pada pengaturan kesadaran dan hidup manusia. Kondisi ini memang cukup berat dan pulihnya kesadaran memang tidak dapat kita prediksi. Yang jelas bahwa tindakan kraniotomi memang diperlukan untuk melepaskan tekanan yang tinggi serta mengambil dan membuang darah yang ada.

      Pengalaman saya adalah bahwa pasien-pasien dengan stroke berdarah pasca operasi maka kesadarannya mulai akan pulih antara 1 minggu sampai 1,5 bulan. Sebelum kesadaran pulih biasanya yang kita nilai adalah apakah ibu anda masih dalam pengaruh atau dukungan alat bantu nafas. Bila sudah lepas dari alat bantu nafas setelah 2 minggu ini maka tanda-tanda pemulihan mulai terlihat walau tidak maksimal. Tetaplah bersabar dan berdoa agar kesadaran ibu bisa segera pulih.

      Tekanan darah yang tetap tinggi menunjukkan bahwa kemungkinan besar obat penurun tekanan darah belum optimal baik dari sisi jenis obat atau dosis obatnya. Konsultasikan kepada dokter ibu anda mengenai hal ini dan carilah obat dan dosis yang terbaik. Tekanan darah tinggi ini haruse segera diatasi. Kemungkinan kedua adalah bahwa tekanan di dalam kepala masih tinggi yang dapat diakibatkan oleh keadaan apapun. Konsultasikan juga hal ini dengan dokter bedah saraf disana. Bila perlu, lakukan pemeriksaan CT Scan kontrol untuk melihat bagaimana keadaan otak saat ini.

      Kesembuhan sempurna pada penyakit stroke hampir tidak pernah terjadi. Yang dapat kita lakukan adalah berusaha mengembalikan fungsi hidup ibu setidaknya 60-70% dari keadaan normal sebelumnya. Ini tidak mudah dan membutuhkan waktu serta kesabaran keluarga yang tinggi.

      Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      TWitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di:
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      5. RS Rawalumbu Bekasi

  20. Selamat siang dokter,
    saya Roin,dari perawang Riau , tanggal 26 jan 2013 sekitar pkul 16 wib,ayah saya jatuh dari knderaan,motor ketika pulang kerja,jalan yang dilalui jalan tanah (berbatu kecil/kerikil).Ayah tidak sadarkan diri dan ditolong tmannya diantar kerumah,usia ayah sekitar 60 thun.kondisi memar pada tangan dan yang menghawatirkan saya terjadi benturan dikepala,daerah diatas alis mata bengkak,memar.pada 16 jan malam ayah muntah 1 x.mengingat di daerah saya pada sabtu-minggu tidak ada dr untuk scan,kami lakukan pertolongan pertama ke puskes,kondisi saat ini (minggu 27 jan ,11.56 wib) perasaan ayah msih pusing,tapi msih bisa komunikasi. dr yang baik apa yang sebaiknya kami lakukan,apakah kondisi ini sangat menghawatirkan ?

    1. Bapak Roin yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya

      Trauma kepala merupakan suatu kondisi kegawatdaruratan yang harus mendapatkan penanganan yang baik dan segera. Berdasarkan referensi medis, selama 3 x 24 jam pertama merupakan keadaan yang kita anggap masih kritis dan segala kemungkinan masih dapat terjadi. Perdarahan masih mungkin terjadi dan pembengkakan otak akan berjalan progresif hingga 7 hari pasca trauma kepala.

      Muntah dan sakit kepala menjadi suatu pertanda adanya suatu kelainan di dalam kepala. Sehingga hal ini harus diperhatikan dengan benar. Apalagi bila keluhan terus ada sampai beberapa hari pasca trauma.

      Menurut pendapat saya, ayah anda harus diperiksakan ke dokter saraf atau dokter bedah saraf untuk mendapatkan tatalaksana yang baik dan segera. Pemeriksaan CT Scan merupakan keharusan untuk memastikan apakah ada kelainan perdarahan atau pembengkakan otak. Bila semua ini dapat disingkirkan barulah kita dapat mengatakan kondisi ayah anda dalam keadaan aman dan stabil.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      TWitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di:
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      5. RS Rawalumbu Bekasi

  21. terima kasih dok atas infonya
    dan saya mau tanya dok, kemarin tgl 1feb.ponakan saya umur 10 tahun tabrakan motor dan truk mengalami pecah kepala depan(dahi)masuk kedlm kurang lebih 5cm,tulang hidung sama gigi hancur .kira2 dok untuk sembuh kesembuhannya brp%Dok.berhubung ditempat kejadian RS.nya tidak lengkap(flores).terimakasih dan mohon jawabnnya

    1. Bapak Heribertus yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru bisa membalas tulisan bapak saat ini.

      Hancurnya tulang kepala atau tulang wajah memang menunjukkan suatu benturan yang keras di daerah wajah dan kepala. Namun hal ini bukan merupakan kekhawatiran utama pada kasus trauma kepala. Yang lebih harus dikhawatirkan adalah apakah terdapat perdarahan di dalam kepala/di otak, atau adanya pembengkakan atau rusaknya jaringan otak. Selain itu yang perlu dikhawatirkan adalah robeknya selaput pembungkus otak sehingga akan terjadi kebocoran cairan otak keluar dari kepala. Bila salah satu hal ini terjadi jelas memberikan ancaman bagi keponakan anda. Namun bila tidak terjadi, maka masalahnya tidak terlalu berat dan terapi hanya ditujukan untuk memperbaiki tulang dan wajah.

      Pengalaman saya, biasanya bila trauma menyebabkan kehancuran wajah yang hebat maka sering sekali otak dalam keadaan tidak terlalu terganggu. Hal ini dikarenakan benturan sudah diredam oleh tulang-tulang wajah sebelum mencapai otak. Lain cerita kalau benturan langsung pada tulang kepala sehingga otak menjadi sasaran langsung.
      Bagaimana dengan kondisi keponakan anda sekarang….??

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      5. RS JAKARTA HEART CENTER (JHC) –> Coming soon
      6. RS RAWALUMBU Bekasi

  22. Slmt pagi dokter,saya hanya ingin cerita mengenai pendarahan di otak dan sedikit pertanyaan. Ini soal adik saya yang mengalami stroke sehingga terjadi pendarahan diotak,berdasarkan hasil ct scan adik saya harus dioperasi,dan operasi berjalan lancar tetapi pasca operasi dokter bedah syaraf mengatakan akibat pendarahan otaknya membengkak dan batang tengkorak kepala tidak dipasang.
    Pasca operasi itu pula adik saya dinyatakan ginjalnya sudah rusak.
    dan 2 hr kemudian adik saya meninggal dunia.
    Nah yg ingin saya tanyakan apakah tindakan operasi itu sudah tepat mengingat terjadinya pembengkakan di otak dan seblm operasi pasti diperiksa semua kondisi pasien apakah tepat untuk dilakukan tindakan operasi tersebut? mengapa setelah operasi baru kelihatan penyakit lainnya.
    Mohon bantuannya agar dapat penjelasan atau second opinion.
    oh ya dok adik sy laki2 usia 43 th mempunyai riwayat penyakit darah tinggi.
    kejadian ini terjadi 4 bln yg lalu di rumah sakit swasta di jakarta selatan.
    bukannya sy tidak ihklas atas kematian adik sy dok,tetapi sy hanya ingin penjelasan apakah tindakan operasi itu sdh tepat terimakasih.

    salam
    intan

    1. Ibu Shis Intan yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Pembengkakan otak memang sudah dapat terlihat dari sebelum operasi, yaitu dari gambaran CT Scan kepala atau MRI kepala. Namun memang untuk memastikan dengan benar adalah pada saat operasi berlangsung. Setiap dokter bedah saraf berharap pada saat operasi setelah kelainannya berhasil diangkat maka otak pun akan mengempis dan tidak membengkak. Namun tidak semua kasus hal ini dapat terjadi. Alhasil dokter bedah saraf sering terpaksa harus mengambil keputusan tidak mengembalikan tulang kepala saat operasi akan selesai. Tujuannya adalah agar jangan otak yang bengkak tertekan oleh tulang kepala yang keras.

      Jadi saya harus mengatakan bahwa tindakan dokter bedah saraf tersebut tidak salah. Namun memang sebaiknya informasi kemungkinan untuk tidak mengembalikan tulang kepala kepada keluarga sejak sebelum operasi dimulai, sehingga keluarga sudah bersiap dan sudah mengetahui dengan jelas.

      Saya turut berduka cita untuk adik anda, semoga arwah beliau diterima disisiNYA dan semoga keluarga yang ditinggalkan dapat sabar dan tabah.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      5. RS RAWALUMBU Bekasi
      6. RS JAKARTA HEART CENTER (JHC) –> coming soon

  23. dokter….
    Saya ingin tanya ttg adik sepupu saya yg berumur 13 tahun (SMP) yg mengalami kecelakaan tabrakan antara motor dgn motor saat pergi sekolah.Kejadian ini baru ia alami..
    Begini,dok saat kecelakaan dia tdk pingsan,muntah,dan syaraf motorik masih baik.Dan sudah dirawat inap lebih dari 2*24 jam dan alhamdullilah keadaannya masih baik.
    Hanya saja dia sering mengeluh sakit kepala saja..dok ..menurut dokter bagaimana ?dan dibagian tengah sebelah kanan kepalanya saat dipegang tempurungnya lembut dan masuk kedalam?apakah itu memiliki dampak serius…
    Oya,selain itu dok apakah anak berusia 13 tahun (SMP) apa boleh dilakukan CT Scan?tetapi saya pernah membaca disebuah artikel bahwa CT scan dapat menyebabkan radiasi utk anak-anak.apa dampaknya dok?apakah itu benar dok?
    Sekian dulu dari saya Dok…
    Trim’s

    1. Bapak Roni yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan anda saat ini.

      Setelah melewatu masa 2 sampai 3 x 24 jam pasca trauma kepala dan keadaan dalam kondisi yang baik maka biasanya memang dalam kondisi stabil dan tidak ada yang membahyakan jiwa setelahnya. Sakit kepala pasca trauma kepala merupakan gejala yang tersering dengan durasi keluhan yang sangat bervariasi. Hal ini disebut dengan “Post traumatic brain injury syndrome”. Bentuk sakit kepala dan lamanya sakit kepala berlangsung juga sangat bervariasi, berkisar antara beberapa hari hingga beberapa bulan. Yang harus dilakukan adalah mengkonsumsi obat-obatan pereda sakit kepala yang benar dan mengevaluasi apakah sakit kepala bertambah atau tidak dengan berjalannya waktu.

      Bagian kepala yang dapat ditekan dengan lembut menunjukkan adanya perdarahan di bawah kulit yang relatif tidak berbahaya. Namun hal ini memang membutuhkan waktu untuk darah dapat diserap dengan sendirinya. Sehingga kondisi ini tidak akan memberikan dampak yang serius.

      Anak usia 13 tahun boleh di CT Scan, apalagi bila memang indikasi pemeriksaan CT Scan sangat penting. Ct scan saat ini sudah diproduksi dengan begitu baiknya dengan dosis radiasi yang masih dapat ditoleransi oleh tubuh manusia termasuk anak-anak. Jadi untuk hal ini saya rasa anda tidak perlu khawatir.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      5. RS RAWALUMBU Bekasi
      6. RS JAKARTA HEART CENTER (JHC) –> coming soon

    2. Bapak Roni yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan anda saat ini.

      Setelah melewatu masa 2 sampai 3 x 24 jam pasca trauma kepala dan keadaan dalam kondisi yang baik maka biasanya memang dalam kondisi stabil dan tidak ada yang membahyakan jiwa setelahnya. Sakit kepala pasca trauma kepala merupakan gejala yang tersering dengan durasi keluhan yang sangat bervariasi. Hal ini disebut dengan “Post traumatic brain injury syndrome”. Bentuk sakit kepala dan lamanya sakit kepala berlangsung juga sangat bervariasi, berkisar antara beberapa hari hingga beberapa bulan. Yang harus dilakukan adalah mengkonsumsi obat-obatan pereda sakit kepala yang benar dan mengevaluasi apakah sakit kepala bertambah atau tidak dengan berjalannya waktu.

      Bagian kepala yang dapat ditekan dengan lembut menunjukkan adanya perdarahan di bawah kulit yang relatif tidak berbahaya. Namun hal ini memang membutuhkan waktu untuk darah dapat diserap dengan sendirinya. Sehingga kondisi ini tidak akan memberikan dampak yang serius.

      Anak usia 13 tahun boleh di CT Scan, apalagi bila memang indikasi pemeriksaan CT Scan sangat penting. Ct scan saat ini sudah diproduksi dengan begitu baiknya dengan dosis radiasi yang masih dapat ditoleransi oleh tubuh manusia termasuk anak-anak. Jadi untuk hal ini saya rasa anda tidak perlu khawatir.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      5. RS RAWALUMBU Bekasi
      6. RS JAKARTA HEART CENTER (JHC) –> coming soon.

  24. pak dokter…saudara saya hari senin kemarin kecelakan helm terlepas dan sampai sekarang masih blm sadar pernafasan d bantu alat semua.kata dokter batang otak blm bs berfungsi tp blm lewat ct scan ato mri.yang saya ingin tanyakan apakh pasien dlm kondisi kritis blm bisa di ct scan,mri ataupun oprasi dok?
    tolong di bls secepatya dok..

    1. Bapak Solahudin yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena baru dapat membalas tulisan bapak saat ini.

      Bila memang sangat diperlukan, tidak ada masalah bila CT Scan kepala atau MRI kepala dilakukan pada pasien yang tidak sadar atau pasien dengan kondisi yang kritis karena pemeriksaan ditujukan untuk mengetahui kelainan apa yang terdapat di dalam kepala yang mungkin menjadi penyebab penurunan kesadaran dan kondisi kritis tersebut.
      Operasi juga dapat dilakukan dalam kondisi emergensi yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Memang dalam prosesnya maka dokter dan pasien akan menempuh resiko yang lebih besar, tetapi demi untuk meyelamatkan pasien maka sebaiknya tetap dilakukan.

      Bagaiamana kondisi saudara bapak saat ini…???

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima ksih.

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      5. RS RAWALUMBU Bekasi
      6. RS JAKARTA HEART CENTER Jakarta –> coming soon

  25. Selamat malam pak dokter

    barusan tadi jam 6 sore saya dan adik saya mengalami kecelekaan mobil. dimana mobil saya menabrak tiang listrik yang tidak kelihatan oleh saya.
    karna adik saya tidak memakai seat belt maka kepala (jidat) menghantam kaca depan mobil hingga kaca mobil sedikit retak.
    namun ketika ku tanyakan ke adik saya.. dia tidak pusing cuma agak sakit aja di bagian terbentur.
    namun beberapa jam kemudian dia mulai merasakan sedikit pusing..

    pertolongan pertama yg harus saya lakukan bagaimana dok?
    saya takut kenapa2 dengan adik saya dok.

    terima kasih

    1. bapak Awin yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan bapak saat ini.

      Hempasan dan benturan kepala hinga menyebabkan keretakan pada kaca depan mobil memang menunjukkan suatu benturan yang kras dan jelas membuat kita curiga apa saja yang kemungkinan terjadi. saya cukup salut anda dapat melihat adanya kemungkian egawatdaruratan yang tertunda pada adik anda.

      Jelas bahwa kita harus ekstra hati-hati terhadap kemungkinan gejala yang muncul kemudian pasca kecelakaan karena hal ini sering sekali menjadi hal yang tidak disadari dan tidak diketahui.

      Bila adik anda mengalami sakit kepala berat apalagi disertai dengan mual dan muntah maka harus dicurigai adanya suatu proses yang sedang terjadi di dalam kepala apakah suatu perdarahan yang berjalan aktif atau pembengkakan otak. Bila gejala yang terdapat pada adi anda berjalan progresif memberat maka anda harus segera membawa adik anda ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis segera. Lakukan pemeriksaan CT Scan kepala segera untuk mengkonfirmasi kemungkinan adanya kelainan-kelainan yang kita curigai. Bila memang terindikasi maka tindakan operasi mungkin adalah jalan yang terbaik.

      Bagaimana dengan kondisi adik anda sekarang….????

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      CEO PT ALTERLOBE INDONESIA
      Consultant in QINOVEX Consulting
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      5. RS RAWALUMBU Bekasi
      6. RS JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta –> coming soon

  26. Dokter Andra Yth.
    Saya ingin menanyakan kondisi ibu saya. Beliau berusia 58th, menderita vertigo dan pernah kambuh sehingga harus opname di rumah sakit. Saat ke kamar mandi di rumah sakit beliau jatuh dan mengalami benjolan di kepala. Namun dinyatakan tidak apa-apa oleh dokternya dan akhirnya minta pulang paksa setelah opname selama sehari. Kejadian tersebut sekitar sebulan yang lalu.
    Tadi sore beliau terkena aliran listrik (=kesetrum) sehingga jatuh dan bagian kepala belakangnya bengkak. Beliau sempat pingsan lk 5 menit sebelum akhirnya sadar. Namun setelah sadar beliau kelihatan seperti orang linglung dan tidak ingat apa yang terjadi. Beliau tidak ingat telah terjatuh. Kemudian saya minta beliau dibawa ke rumah sakit. Sampai malam ini saya belum mendapat kabar.
    Yang ingin saya tanyakan: apakah ibu saya menderita cedera kepala? termasuk kategori ringan, sedang atau berat? Tindakan apa yang harus dilakukan oleh dokter untuk kasus seperti Ibu saya? Apakah vertigonya memperparah cedera kepala beliau? Sebenarnya apa dan bagaimana vertigo itu?
    Terima kasih atas pencerahannya..

    1. Ibu Retno yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini dikarenakan kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.

      Wah, sungguh banyak kejadian malang yang dialami oleh ibu anda, dan semuanya harus saya akui cukup berbahaya, apalagi untuk usia beliau.
      Jatuh berulang jelas akan meningkatkan resiko cedera kepala khususnya pada orangtua dimana ukuran otaknya sudah menciut sehingga resiko terguncang lebih besar. Benjol di kepala tidak dapat menjadi acuan berat atau ringannya cedera kepala karena benjol hanya menunjuukan adanya pembengkakan atau memar pada jaringan lunak di bawah kulit atau adanya perdarahan ringan di bawah kulit. Hal ini tidak berbahaya sama sekali. Namun riwayat tidak sadarka diri untuk sesaat dan lupa ingatan pasca trauma kepala merupakan penanda adanya kemungkinan sesuatu yang lebih serius sehingga harus lebih jauh dianalisa.

      Berat ringannya cedera kepala tergantung terhadap kerusakan saraf yang dihasilkannya termasuk jumlah perdarahan dan beratnya pembengkakan otak yang terjadi. Hal ini harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan CT Scan kepala atau MRI kepala. Ibu anda harus diperiksa dengan seksama oleh dokter saraf atau bedah saraf dan dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala dan MRI kepala tersebut.

      Tidak ada hubungan yang spesifik antara vertigo dengan cedera kepala. Keadaan vertigo ibu kemungkinan disebabkan oleh hal yang lain. (kecuali bila vertigo baru muncul pasca cedera kepala). Vertigo disebabkan adanya suatu gangguan pada sistem kesimbangan tubuh termasuk di dalamnya adalah organ-organ keseimbangan seperti vestibuler di daerah pendengaran kita. Pada usia tua, organ-organ ini dapat berdegenerasi sehingga fungsinya mulai tidak optimal. Gangguan kadar hormon juga dapat menimbulkan keluhan vertigo, khususnya pada wanita yang pada fase menopause. Terapinya biasanya dengan obat-obatan anti vertigo.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan pada PT QUALEX INNOVATION INDONESIA (QINOVEX) : (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      5. RS RAWALUMBU Bekasi
      6. RS JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta

  27. dok, saya mau bertanya dalam hal pasien sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri apakah terhadap pasien tersebut boleh dilakukan tindakan CT Scan dan MRI? sedangkan tekanan darah pasien pun dalam keadaan rendah (100/60). Apakah CT Scan dan MRI dapat mempengaruhi keadaan pasien yang dalam keadaan kejang? terima kasih dok.

    1. Ibu Sellya yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Tindakan pemeriksaan CT Scan atau MRI memang memerlukan waktu dan tenaga. Hal ini memang dapat memberikan beban ke tubuh pasien yang sedang sakit apalagi sedang dalam keadaan sakit berat atau kritis. Tekanan darah juga dapat dipengaruhi pada saat pemindahan pasien dari tempat tidur ke CT Scan atau MRI. Tindakan CT Scan dan MRI juga dapat mempengaruhi kondisi pasien yang sedang dalam keadaan kejang.

      Namun bila memang terindikasi dan diperlukan maka CT Scan kepala atau MRI kepala memang harus dilakukan dalam kondisi apapun asalkan pihak dokter dan rumah sakit sudah mempersiapkan diri dan alat-alat bantuan bila sesuatu yang tidak diharapkan terjadi saat pemeriksaan CT Scan atau MRI kepala dilakukan. Aat bantu nafas, monitor tanda vital harus siap selalu. Kadang alat kejut jantung juga harus disiapkan bila memang dicurigai pasien akan mengalami perburukan. Sehingga bantuan hidup awal dapat diberikan pada pasien yang sedang dalam pemeriksaan CT Scan atau MRI tersebut.

      Demikian dari saya, semoga dapat membantu ibu.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan pada PT QUALEX INNOVATION INDONESIA (QINOVEX) : (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      5. RS RAWALUMBU Bekasi
      6. RS JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta

  28. halo dok
    saya baru baca postingan anda tentang the silent killer ini
    jujur saja ngeri juga..
    saya mau tanya dok..begini..kemarin saya terjatuh.kronologinya saat saya berlari kemudian saya terpeleset dan terjatuh dengan kepala belakang terbentur lantai, setelah itu saya merasa agak mual dan terasa pusing sekali.sampai hari ini masih terasa nyut-nyut begitu dan badan saya jadi agak panas dok.
    saya belum periksa ke dokter
    apa terjatuh seperti itu juga bahaya dok?

    1. Ibu Fibri yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan aaf saya karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini.

      Kejadian yang menimpa ibu bisa menjadi berbahaya bila terjadi perdarahan di dalam kepala atau pembengkakan otak. Gejalanya biasanya mulai muncul antara 30 menit pasca trauma hingga 48 jam pasca trauma. Gejala teringan berupa pusing dan mual, hingga terberat berupa muntah-muntah dan penurunan kesadaran. Namun bila sudah melewati 3 x 24 jam tidak ada gejala tambahan lagi atau tidak ada perburukan maka biasanya kondisi cenderung aman.

      Bagaimana kondisi Ibu Fibri saat ini….??

      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. RAWALUMBU Bekasi
      6. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

      1. saya ucapkan terimakasih sudah menjawab pertanyaan saya dok..dan atas penjelasannya juga..
        kondisi saya alhamdulillah sampai sekarang aman dok,tidak timbul gejala tambahan yang dokter sebutkan..
        saya juga sudah periksa ke dokter dan dokter menyatakan aman ..
        saya merasa lega sekali dok 🙂
        sekali lg terinakasih atas penjelasannya dok 🙂

      2. Alhamdulillah.
        Semoga anda dalam keadaan sehat selalu.

        Terima kasih

        Hormat Saya
        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        4. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
        5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        6. RS. RAWALUMBU Bekasi

  29. Dok. Andra yth.
    Dok sy mau bertanya dan minta saran, sy dulu pernah mengalami kecelakaan sampai pendarahan otak, sekitar 4th yg lalu pad umur 18th. Plat yg di kepala sy sampai sekarang tidak di ambil krna dokter saraf sy tidak menyarankan untuk mengambil plat tsb. Dan saat ini sy mulai sering pusing dan sampai *maaf memuntahkan makanan. Dan pusing di kepala sy tidak bisa sembuh jika tidak mnm obat paramex, dan bnyk org blg klu obat tu berbahaya bila di konsumsi. Apakah ada hubungannya dengan OP sy dl?? Apakah pendarahan otak yg sy alami bisa mengakibatkan kanker otak atau bisa berakibat lainnnya?? apa yg harus sy lakukan dok?? trimakasih dok

    1. Connie yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda :

      Keadaan anda yang suka sakit kepala bahkan hingga muntah menunjukkan ada sesuatu yang mungkin harus diberikan perhatian lebih. Memang hampir selalu terdapat apa yang disebut dengan “sindrom pasca trauma kepala” dengan gejala yang muncul seperti sakit kepala dan muntah. Namun bila sudah terlalu lama, maka harus dicari kemungkinan-kemungkinan penyebabnya.

      Saya tidak yakin apakah operasi sebagai penyebabnya, kemungkinan yang lebih besar adalah berhubungan dengan trauma kepala anda terdahulu. Kadang masih terdapat sisa perdarahan atau pada waktu trauma kepala dahulu ada bagian otak yang mengalami kerusakan atau robek sehingga selanjutnya menimbulkan gangguan listrik otak dengan manifestasi sakit kepala.

      Saya tidak pernah mendapatkan pasien dimana perdarahan otak selanjutnya menimbulkan kanker otak. Berdasarkan referensi medis juga tidak pernah ada yang menyatakan bila perdarahan akan berubah menjadi kanker. Namun otak yang robek atau cedera dapat menimbulkan gangguan listrik otak karena terbentuknya jaringan pemulihan di otak yang tidak sesempurna otak normal.

      Saya menyarankan anda untuk kontrol ke dokter bedah saraf atau dokter saraf anda untuk dilakukan pemeriksaan lebih seksama. Bila perlu, lakukan CT Scan keala kontrol untuk menilai keadaan di dalam otak anda sehingga kita dapat memastikan tidak ada kelainan yang signifikan di otak tersebut.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. RAWALUMBU Bekasi
      6. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  30. Apabila anak jatuh diaspal,lalu kepalanya bengkak sebelah kanan,setelah di st scan hasilnya kata dokter ada sedikit pendarahan di dkt kerangka kepala dan harus drawat.yg ingin saya tanyakan:apakah ini gejala yg membahayakan dan biasanya klu dirawat perlu waktu berapa lama?

    1. Ibu Zikra yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Perdarahan di dalam kepala menunjukkan bahwa trauma kepala yang terjadi cukup berat. Perdarahan biasanya berasal dari pembuluh darah di daeral selaput otak atau di tulang kepala yang retak. Berbahaya atau tidak sangat bergantung dari volume darah yang terjadi, bila dalam jumlah sedikit maka biasanya tidak terlalu mengancam. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa jumlah perdarahan ini dapat bertambah banyak seiring dengan berjalannya waktu bila sumber perdarahan tidak berhenti mengeluarkan darah tersebut. Bila hal ini terjadi maka tingkat berbahayanya akan meningkat dengan sendirinya dan sangat memerlukan tindakan operasi.

      Oleh karena itu untuk perdarahan yang masih sedikit diperlukan observasi dengan perawatan untuk beberapa waktu hingga dikatakan kondisi aman dan stabil. Biasanya pasien memerlukan perawatan sekitar 1 x 24 jam (1 hari) hingga 3 x 24 jam (3 hari). Bila pasca waktu observasi tersebut kondisi pasien aman-aman saja dan tidak ada penurunan kondisi maka dapat dikatakan tidak ada penambahan darah lagi. Bila memang diperlukan dapat dilakukan CT Scan kepala kontrol untuk mengevaluasi perdarahan di otak.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu.
      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      6. RS. RAWALUMBU Bekasi

  31. Saya sedang searching2 resiko jangka panjang setelah operasi kepala, 3 hari yang lalu anak saya operasi kepala karena pendarahan di dalam akibat jatuh terpleset kena kepala belakang kiri, tidak ada pendarahan di luar, yang ingin saya tanyakan, apakah ada pengaruh akibat operasi seperti itu pada anak2 usia 4,5 tahun.. Mohon bantuannya dokter

    1. Ibu Aisyah yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Saya sudah membalas email ibu dan memberikan pendapat. Semoga ibu sudah menerimanya.

      Buka operasi kepala yang memberian pengaruh baik jangka pendek atau jangka panjang. Yang lebih mempengaruhi adalah berapa berat kerusakan otak yang terjadi sebelum operasi dilakukan. Untuk kasus perdarahan otak epidural maka biasanya kerusakan otak belum terjadi selama pertolongan tindakan operasi dilakukan dengan segera.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS. RAWALUMBU Bekasi
      5. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
      6. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  32. dokter andra yth
    dokter anak saya berusia 1 tahun 6 bulan keserempet motor saat digendong pengasuhnya, anak saya terbentur aspal bagian balakang kepalanya terdapat benjolan sebesar telur dan disamping kiri kepala atas telinga terdapat memar warna biru, setelah dironsen katanya gak ada retak, 2 hari setelah kejdian anak saya muntah saya panik lalu saya bawa kerumah sakit dan di ct scan, hasilnya katanya normal tidak ada pendarahan, tp kenapa ya dok ko anak saya sekarang sering demam kl malam suhu badannya tinggi terus, apa yang harus saya lakukan? makasih dok

    1. Bapak/Ibu Lawatisus624 yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Bagaimana kabar anak anda sekarang….??

      Pertanyaan anda cukup baik dan hampir selalu terjadi pada siapapun yang mengalami trauma kepala atau trauma apapun. Saya akan mencoba untuk menjelaskannya dengan bahsa yang paling mudah.

      Demam atau meningkatnya suhu tubuh merupakan manifestasi dari beberapa hal. Demam merupakan salah satu bentuk tubuh memberikan informasi bahwa adanya suatu benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Benda asing disini terdiri dari banyak hal seperti kuman, ataupun benda asing lainnya yang tidak hidup yang seharusnya tidak berada di dalam tubuh. Adanya benda asing ini yang kemudian menimbulkan “radang” pada tubuh kita yang salah satu tandanya adalah demam. Infeksi merupakan masuknya kuman ke dalam tubuh kita yang biasanya selalu bermanifestasikan dengan demam.

      Kemungkinan lainnya peningkatan suhu tubuh (demam) adalah merupakan “RESPON” tubuh terhadap trauma yang dialaminya khususnya trauma yang tidak ringan. Mekanismenya kurang lebih sebagai berikut :

      Pada saat tubuh mengalami trauma kepala yang cukup berat maka tubuh akan secara otomatis memberikan respon alamiah untuk mempertahankan diri terhadap serangan trauma tersebut. Respon tubuh ini merupakan pertahanan awal tubuh terhadap “serangan” yang dialaminya dengan tujuan agar kerusakan akibat serangan tersebut tidak bertambah. Respon awal yang akan tubuh lakukan adalah meningkatkan metabolisme basal tubuh, atau dalam bahasa awam nya meningkatkan proses kimiawi tubuh untuk membakar zat-zat cadangan yang ada di dalam tubuh dengan tujuan untuk memberikan energi yang cukup banyak bagi tubuh yang mengalami cedera. Selain metabolisme, tubuh juga akan meningkatkan sel-sel darah putih atau komonen darah lainnya yang berfungsi untuk membunuh benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Kedua hal diatas akan mengakibatkan peningkatan suhu tubuh sehingga timbullah demam.

      Saran saya saat ini adalah :
      1. Observasi dengan ketat kondisi anak anda hingga beberapa hari ke depan. Pastikan tidak ada penurunan kesadaran atau kondisi, serta tidak adanya sumber perdarahan lainnya.
      2. Untuk masalh demam, anda dapat memberikan obat-obat penurun suhu tubuh, hal ini bisa anda dapatkan dari dokter anak atau dokter umum.
      3. Bila memang diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui sejauh mana respon peningkatan sel darah putih pada anak anda. Bila memang diduga anak anda mengalami infeksi maka diperlukan pengobatan antibiotik yang sesuai untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.
      4. Berikan anak anda masukan cairan yang cukup dengan minum yang cukup banyak. Berikan juga anak anda makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh serta mengganti zat cadangan yang habis dibakar oleh proses metabolisme tersebut diatas.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS. RAWALUMBU Bekasi
      5. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
      6. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

      1. selamat malam dokter Andra..
        ayah saya pada september 2012 mengalami kecelakaan dan kepala terbentur aspal..tdk sadar slma 4jam.stlh sadar tdk bisa bangun tp tdk muntah2.saat dilakukan ct scan(scan dilakukan 3hr stlh kecelakaan) kt dokter yg menangani tdk ad pendarahan. ayah saya dirawat di rs smp 2 minggu..stlh 1bln ayah mulai bs beraktifitas spt biasa.tp jika mlkukan pkrjaan yg agk berat/begadang/berpikir agk keras sering pusing smp berhari hari(3hr).terakhir ini ayah saya pusing2 dan kepala terasa kesemutan sdh 3hr blm sembuh.ktka dibawa ke rs dokter tdk menyarankan ct scan kontrol hanya disuruh istrht.yg ingin sy tanyakan..apakah hal spt ini wajar bg orang yg prnh mengalami trauma kepala atau ada indikasi penyakit berbahaya?apkah mungkin kondisi kpla yg awalnya di scan tdk menunjukkan pendarahan selang brpa waktu mungkin sj trjdi pendarahan.mohon pencerahannya dokter.terimakayah saya pada september 2012 mengalami kecelakaan dan kepala terbentur aspal..tdk sadar slma 4jam.stlh sadar tdk bisa bangun tp tdk muntah2.saat dilakukan ct scan(scan dilakukan 3hr stlh kecelakaan) kt dokter yg menangani tdk ad pendarahan. ayah saya dirawat di rs smp 2 minggu..stlh 1bln ayah mulai bs beraktifitas spt biasa.tp jika mlkukan pkrjaan yg agk berat/begadang/berpikir agk keras sering pusing smp berhari hari(3hr).terakhir ini ayah saya pusing2 dan kepala terasa kesemutan sdh 3hr blm sembuh.ktka dibawa ke rs dokter tdk menyarankan ct scan kontrol hanya disuruh istrht.yg ingin sy tanyakan..apakah hal spt ini wajar bg orang yg prnh mengalami trauma kepala atau ada indikasi penyakit berbahaya?apkah mungkin kondisi kpla yg awalnya di scan tdk menunjukkan pendarahan selang brpa waktu mungkin sj trjdi pendarahan.mohon pencerahannya dokter.terimakayah saya pada september 2012 mengalami kecelakaan dan kepala terbentur aspal..tdk sadar slma 4jam.stlh sadar tdk bisa bangun tp tdk muntah2.saat dilakukan ct scan(scan dilakukan 3hr stlh kecelakaan) kt dokter yg menangani tdk ad pendarahan. ayah saya dirawat di rs smp 2 minggu..stlh 1bln ayah mulai bs beraktifitas spt biasa.tp jika mlkukan pkrjaan yg agk berat/begadang/berpikir agk keras sering pusing smp berhari hari(3hr).terakhir ini ayah saya pusing2 dan kepala terasa kesemutan sdh 3hr blm sembuh.ktka dibawa ke rs dokter tdk menyarankan ct scan kontrol hanya disuruh istrht.yg ingin sy tanyakan..apakah hal spt ini wajar bg orang yg prnh mengalami trauma kepala atau ada indikasi penyakit berbahaya?apkah mungkin kondisi kpla yg awalnya di scan tdk menunjukkan pendarahan selang brpa waktu mungkin sj trjdi pendarahan.mohon pencerahannya dokter.terimakayah saya pada september 2012 mengalami kecelakaan dan kepala terbentur aspal..tdk sadar slma 4jam.stlh sadar tdk bisa bangun tp tdk muntah2.saat dilakukan ct scan(scan dilakukan 3hr stlh kecelakaan) kt dokter yg menangani tdk ad pendarahan. ayah saya dirawat di rs smp 2 minggu..stlh 1bln ayah mulai bs beraktifitas spt biasa.tp jika mlkukan pkrjaan yg agk berat/begadang/berpikir agk keras sering pusing smp berhari hari(3hr).terakhir ini ayah saya pusing2 dan kepala terasa kesemutan sdh 3hr blm sembuh.ktka dibawa ke rs dokter tdk menyarankan ct scan kontrol hanya disuruh istrht.yg ingin sy tanyakan..apakah hal spt ini wajar bg orang yg prnh mengalami trauma kepala atau ada indikasi penyakit berbahaya?apkah mungkin kondisi kpla yg awalnya di scan tdk menunjukkan pendarahan selang brpa waktu mungkin sj trjdi pendarahan.mohon pencerahannya dokter.terimakasih..

      2. Ibu Nuke yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Gejala-gejala atau keluhan yang muncul pasca trauma kepala atau beberapa hari pasca trauma kepala merupakan sesuatu yang sering terjadi dan disebut dengan “Sindrom pasca trauma kepala”. Gejala-gejalanya sangat banyak dan bervariasi, mulai dari sakit kepala, nyeri di kepala dan kesemutan, gangguan keseimbangan, vertigo dan banyak lagi. Umumnya gejala ini akan menghilang sendiri dengan berjalannya waktu karena proses pemulihan dan adaptasi dari si pasien.

        Yang perlu diperhatikan adalah bila gejala-gejala tersebut muncul terus menerus dan bertahan dalam waktu yang lama. Bahkan yang lebih harus diwaspadai adalah bila gejala-gejala tersebut bertambah berat (progresif) dengan berlalunya waktu. Bila ini terjadi maka mungkin memang ada sesuatu kelainan di dalam kepala yang harus diwaspadai. Kelainan tersebut dapat berhubungan dengan trauma kepala sebelumnya namun bisa juga merupakan suatu kelainan yang lain yang dapat berhubungan secara langsung ataupun tidak dengan trauma sebelumnya.

        Pada kasus yang jarang, bisa saja perdarahan mulai menumpuk di dalam kepala beberapa hari pasca trauma kepala. Hal ini dikarenakan pada saat trauma kepala memang sudah terjadi proses perdarahan namun karena proses pembekuan darah yang baik maka sumber perdarahan dapat berhenti secara sendirinya. Setelah beberapa hari ternyata bekuan darah yang menyumbat sumber perdarahan kemudian lepas dengan sendirinya sehingga terbuka kembali. Akibatnya perdarahan terjadi kembali dan mengancam otak dan nyawa.

        Oleh karena itu menurut saya tidak ada salahnya untuk dilakukan CT Scan kepala kontrol dengan tujuan untuk mengevaluasi apakah ada kelainan yang berlangsung saat ini. Mudah-mudahan tidak terdapat perdarahan ulang pada ayah anda.

        Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik FKUI-RSCM
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
        4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        5. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        6. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta

  33. Selamat sore pak dokter…

    alhamdulillah saya menemukan situs ini…hari ini saya mendapat informasi bahwa anak saya terpeleset di sekolah dan terjatuh kepalanya di ubin..apakah anak saya memerlukan ctscan? saya lihat anak saya tidak muntah dan saya tanyakan tidak sakit..hanya kepalanya sedikit benjol…
    perlukan saya melakukan ctsan untuk anak saya?
    mohon informasinya dok….semoga allah swt membalas semua kebaikan doktter dari situs ini…
    wassalam,

    mila

    1. Ibu Mila Addina yang terhomat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Pemeriksaan CT Scan kepala tidak diharuskan pada semua kasus cedera kepala. Pemeriksaan CT Scan kepala diperlukan pada kasus-kasus trauma kepala yang memenuhi kriteria tertentu yang kita anggap mengancam dan kita curigai adanya suatu proses kelainan di dalam kepala, seperti perdarahan, pembengkakan atau patahnya tulang kepala.

      Pada kasus anak anda, bila hanya benjolan saja tanpa ada gejala lain, maka CT Scan kepala mungkin tidak diperlukan. Yang penting harus dilakukan adalah dalam 2 sampai 3 x 24 jam sejak trauma kepala terjadi, anak anda harus diawasi dengan benar, khususnya untuk kemungkinan munculnya gejala-gejala akibat kelainan di dalam kepala, seperti sakit kepala hebat, penurunan kesadaran dan muntah-muntah. Bila gejala-gejala ini muncul maka anak anda harus segera dibawa ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala.

      Bila setelah melewati 3 x 24 jam pasca trauma terjadi dan tidak ada gejala apapun yang anak anda alami maka biasanya kondisinya cenderung aman dan tidak ada kelainan yang serius terjadi di dalam kepala.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      5. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      6. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta

  34. Terima kasih dok atas jawabannya.saya baru ‘ngeh’ klo surat sy sdh dijawab.jawaban dr dokter ini sgt bermanfaat skali& memberi sy pencerahan ttg teka-teki dibalik penyebab kejang kakakk sy tsb, yg sblumnya telah di diagnosa mengidap epilepsi oleh dokter yg menanganinya&sy meragukannya.sy ingin skli bs memeriksakan kakak sy, tp ia tinggal di daerah sentul bogor, dekat SICC.apa dokter ada praktek yg lebih dekat?terima kasih sebelumnya.

    1. Bapak Firman yang terhormat

      Saya mohon maaf karena saya tidak berpraktek di sekitar daerah sentul atau bogor. Saya berharap dapat bertemu dengan bapak dan kakak bapak. Mudah-mudahan saya dapat membantu kakak bapak.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik FKUI
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :

      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
      4. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      5. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      6. RS. DHARMAIS Jakarta

      1. Salam kenal, dokter………..
        Saya punya seorang tante sekitar 10 tahun yang lalu(agustus tahun 2003)dia mengalami pendarahan di kepala. dokter meminta izin kepada keluarga untuk melakukan operasi untuk pengeluaran pendarahan, setelah seminggu operasi di lakukan pemeriksa CT Scan kepala pendarahan masih ada. dokter bilang perlu pemasangan selang agar tidak pendarahan. sejak pemasangan selang keadaan tante berangsur pulih dan di tanyakan sehat (oktober 2003).keadaan tubuh normal (2 tangan & 2 kaki bisa bergerak)bisa melakukan berbagai aktivitas (makan, mandi, dsb sendiri) cuma sejak itu tidak memiliki daya ingat serta jarang mau bicara (serasa tante punya dunia sendiri).Jika berbicara dengan tante 1/2jam kemudian tante lupa dengan isi pembicaraan serta memory yang tante ingat kebanyakan di bawah tahun 2000. kami sebagai keluarga dekat selama 7tahun sejak operasi masih rutin melakukan pemeriksaan dan tiap 1tahun sekali melakukan CT Scan kepala.rutin minum obat yang di resepkan, karena kesibukan kami 3 tahun belakangan kami tidak melanjutkan pemeriksaan rutin & tante hanya di berikan obat dokter umum (jika pusing,demam, sakit perut, sakit ringan dsb). bahkan kami suka bawa jalan ke luar kota dengan pesawat mengikutin mobilitas keluarga kami sebagai pengurusnya. Pada tanggal 3 maret 2013 kami bawa jalan dengan jarak tempuh penjalanan 1jam.Sore hari setelah balik dari penjalanan tante melakukan akitivitas mandi serta nonton. Pada saat nonton die terkulai lemas, badan sebelah kanan (tangan & kaki lemah). pada saat itu hujan sangat deras jadi kami hanya melakukan penusukan pada jari kaki agar darah keluar.makan masih menerima tapi pada jam 4 subuh muntah-muntah.tensi 135/9.Baru ke esokan harinya (4 Maret 2013) kami bawa kerumah sakit.dilakukan CT Scan kepala dinyatakan terjadi pendarahan di otak sekitar 10 cc & penyumbatan pada selang yang tertanam di kepala serta jantung mengalami pembengkakan serta terkena stroke, badan sebelah kanan(tangan & kaki) bicara juga sedikit tapi tidak pelo dengan kesadaran orang sekitar.Dokter yang operasi tante 10tahun lalu menginformasikan kemungkinan akan ada tindakan operasi dengan catatan di lihat perkembangan dalam 3 hari kedepan (selama 3 hari tante di suntik berbagai jenis obat). Setelah 3hari dilakukan CT scan pendarahan di otak berkurang menjadi 8cc & selang yang tersumbat telah lancar dan tidak perlu di lakuakn operasi.Hasil tindakan medis selama 21hari, tante di bolehkan pulang (pulang ke rumah tanggal 25 Maret 2013). yang ini saya tanyakan untuk pendarahan di otak yang masih ada 8cc bagaimana caranya supaya berkurang, serta pengobatan apa yang harus kami lakukan ( saat ini kami hanya bawa kontrol ke dokter syaraf *dokter yang di tunjuk oleh dokter bedah tante 10tahun lalu, serta fisioterapi sendiri dengan alat pemanas & alat getar) dan bolehkan melakukan akupuntur (mengingat tante kena stroke)? Saya mohon bantuan dan petunjuk dari dokter, dan terima kasih sebelumnya

      2. Ibu Selvi yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini.

        Tampaknya tante anda mengalami penyakit stroke berulang, baik stroke perdarahan maupun stroke sumbatan. Adanya stroke berulang menunjukkan bahwa masih ada faktor resiko stroke yang belum teratasi atau terkontrol. Apakah tante anda memiliki penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi)…?? Apakah ada penyakit lainnya seperti penyakit jantung atau penyakit gula darah (diabetes)…?? Bila memang terdapat penyakit-penyakit yang menjadi faktor resiko terjadinya stroke berulang pada tante anda maka harus segera diatasi dan dikontrol dengan baik.

        Berdasarkan cerita anda mengenai jantung tante anda yang membengkak, tampaknya tante anda memang memiliki penyakit hipertensi kronik yang sudah mengakibatkan pembengkakan pada jantung, atau yang biasa disebut dengan “Hipertensi Heart Disease” (HHD). Ini jelas-jelas merupakan faktor resiko terjadinya stroke berulang.

        Perdarahan 8 sampai 10 cc adalah jumlah yang tidak banyak dan tidak memerlukan intervensi operasi. Perdarahan sebanyak ini nantinya akan diserap sendiri oleh otak, mungkin dibutuhkan waktu sekitar 2 sampai 4 minggu untuk terserapnya darah ini. Namun hal ini akan terganggu bila terjadi perdarahan berulang lagi. Oleh karena itu sangat diharapkan agar stroke tidak terjadi kembali.

        Terapi yang utama diperlukan saat ini adalah mengkontrol semua faktor resiko stroke. Selain itu ya dilengkapi dengan fisioterapi untuk berusaha mengembalikan fungsi yang sudah terganggu. Akupunktur boleh dilakukan sebagai upaya untuk membantu rehabilitasi medik bagi tante anda.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
        Terima kasih.

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik FKUI
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
        4. RS. DHARMAIS Jakarta
        5. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        6. RS. RAWALUMBU bekasi.

  35. Saya memiliki anak lakilaki yang berumur 2 tahun,dua hari yang lalu dia jatuh keparit ada yang lihat dia jtuh dalam posisi duduk kebetulan saya tidak ada ditempat tapi ketika dia diangkat dari parit saya memegang belakang kepaLanya benjol yang saya ingin tanyakan apakah itu bahaya bagi kepalanya dok?

    1. Ibu Meilan yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Benjolan di kepala merupakan suatu kondisi yang cukup mengkhawatirkan karena merupakan suatu pertanda adanya riwayat benturan pada kepala yang cukup berat. Namun kenyataannya tidak seluruh benjolan masuk dalam katagori yang berbahaya atau gawat darurat. Permasalahan pada cedera atau benturan kepala adalah bila terjadi sesuatu di dalam tulang kepala, seperti perdarahan atau luka dan memar otak. Selain itu yang juga harus diperhatikan dan dianggap penting adalah bila terjadi keretakan tulang kepala yang mengakibatkan adanya lubang yang menghubungkan bagian dalam tulang kepala dengan dunia luar.

      Benjola di kepala dapat menunjukkan banyak hal. Benjolan dapat timbul akibat pembengkakan atau memar pada kulit, otot atau jaringan di bawah kulit. Benjolan juga dapat berarti adanya perdarahan di bawah kulit atau di bawah otot. Hal ini semua tidak berbahaya sama sekali karena berada di luar tulang kepala, sehingga tidak mengancam otak sama sekali. Benjolan juga bisa berarti adanya tulang yang menonjol pasca fraktur atau patah tulang. Hal ini harus diterapi dengan benar karena dikhawatirkan ada juga bagian dari tulang yang menusuk ke dalam otak.

      Bagaimana dengan benjolan pada anak ibu…? Apakah terasa keras atau seperti ada konsistensi cair di bawahnya…??

      Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu ibu.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik FKUI
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
      4. RS. DHARMAIS Jakarta
      5. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      6. RS. RAWALUMBU Bekasi.
      7. RS. AMINAH Ciledug/Tangerang
      8. RS. TIARA BABELAN Bekasi

  36. dokter andra mau tanya?? refrensi buku untuk craniatomy dengan hematom epidural,,penerbit nya siapa aja dokter?? dan di mana dapat mencari buku nya…mohon bantuannya

    1. Nata yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sangat banyak buku bedah saraf yang berbicara mengenai kraniotomi dan perdarahan epidural, sebagian besar diantaranya adalah buku terbitan dan karangan luar negeri. Perdarahan epidural merupakan “trademark” dari spesialisasi bedah saraf sehingga hampir semua buku berisikan tentang penyakit ini.

      Saran saya untuk mendapatkan informasi yang baik mengenai epidural hematom dan tatalaksananya adalah pada buku-buku bedah saraf yang menggunakan judul “Neurosurgical Operative Atlas” khusus untuk Neurotrauma. Saya lupa dengan nama penerbit atau pengarangnya. Salah satu pengarang buku bedah saraf yang terkenal adalah “Rengachary”. Buku lain yang cukup informartif adalah “Handbook of neurosurgery”,karangan “Greenberg”, selain tentang epidural hematom juga berisikan hampir seluruh penyakit saraf dan bedah saraf.

      Buku bedah saraf memang agak susah dicari, namun sekarang ini sudah mulai banyak dijual. Saya biasanya membeli buku bila saya ke luar negeri atau dalam pameran di acara-acara simposium. Selain itu saya juga suka memesan buku melalui http://www.amazon.com, dimana banyak sekali buku bedah saraf dijual disini. Coba ketik saja “epidural hematom” pada kotak pencari di amazon.com.

      Bila kurang informatif, silahkan mengirim pertanyaan kembali kepada saya.
      Semoga saya dapat membantu anda.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf FKUI-RSCM

      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. AMINAH Tangerang
      6. RS. RAWALUMBU Bekasi
      7. RS. OMNI PULO MAS Jakarta

  37. slmt pagi dok..
    mau tnya,kmrn adk saya hbs jatuh,trs ada cedera benjol dkepala belakang kiri atas,dan dia lupa ap yg terjadi padany termasuk hari kemarin..belumm CT SCAN juga..mohon penjelasanya..

    1. Bapak Muh. Yusuf yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Yang lebih mengkhawatirkan pada kondisi adik anda adalah adanya gejala “lupa” atau amnesia pasca trauma kepala. Benjolan bisa jadi tidak memberikan ancaman apapun, namun adanya amnesia pasca trauma kepala menunjukkan adanya kemungkinan geger otak walau ringan. Bagaimana dengan kondisi adik anda saat ini….??

      Yang harus diperhatikan pasca trauma kepala adalah kemungkinan adanya perdarahan yang masih berlangsung atau bertambahnya pembengkakan pada otak. Hal ini dapat dideteksi dari gejala yang akan muncul pada si pasien, misalnya adanya penurunan kesadaran, sakit kepala yang semakin memberat atau adanya kelumpuhan-kelumpuhan lainnya. Bila tidak ada gejala yang timbul dalam 2-3 x 24 jam maka biasanya keadaan di dalam otak cenderung aman.

      CT Scan merupakan pemeriksaan yang sangat baik dan ideal pasca trauma kepala. Dengan CT Scan kepala kita dapat melihat dengan baik apakah adanya perdarahan atau pembengkakan otak. CT Scan terindikasi bila gejala-gejala yang tersebut diatas muncul, untuk memastikan apakah memang ada perdarahan atau pembengkakan otak tersebut.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. DHARMAIS Jakarta
      6. RS. AMINAH Ciledug Tangerang
      7. RS. RAWALUMBU Bekasi
      8. RS. TIARA BABELAN Bekasi

  38. Yth. Dr. Andra

    Suami saya didiagnosa oleh dokter menderita epilepsi sejak awal kejang pada bulan November 2008 lalu (pada saat itu usia suami saya 21 tahun – masih kuliah)

    awal kejadian kejang, pada saat itu suami saya sedang puasa dan sedang beraktivitas di depan komputer, dan kemudian tiba2 kejang sehingga kepala sebelah kiri tepatnya di atas mata sebelah kiri membentur meja komputer dan harus dijahit sebanyak 5-8 jahitan. Pada saat itu, oleh dokter klinik suami saya dianjurkan untuk melakukan EEG. tapi tidak langsung dilaksanakan. Akhir tahun tepatnya 31 Desember 2008, suami saya kembali kejang dan disertai muntah. kemudian kejang ketiga kalinya dialami pada tanggal 20 Januari 2009, dan waktu itu suami saya menjalani EEG di sebuah RS. Padang. Tapi hasil EEG menunjukkan normal, bukan epilepsi. Setelah menjalani EEG tsb, kambuh kejangnya malah semakin intens 2-4 kali dalam 1 bulan. Akhirnya suaminya kembali ke dokter syaraf di RSUD di Surabaya. oleh dokter tsb, suami saya dianjurkan untuk rekam otak(EEG) kembali, dan hasil EEG tsb menunjukan rekam otak suami saya abnormal. Suami saya menjalani rawat jalan dengan obat Depakote rutin 3×1. Karena masih beberapa kali kambuh, suami saya juga menjalani pengobatan alternatif. Seiring waktu berjalan intensitas kambuh kejangnya semakin berkurang menjadi 3-4 bulan sekali meski juga sempat dirawat inap di RS.
    Pada tahun 2010 suami saya kejang sampai 3 kali dalam sehari sehingga dilarikan ke RS di Sidoarjo. di RS, Sidoarjo, suami saya menjalani CT SCan dan ternyata ditemukan adanya pendarahan otak sebelah kiri. karena hasil CT scan tidak jelas oleh dokter di RS. Sidoarjo disarankan menjalani tes MRI, utk memperjelas perdarahan yang terjadi agar tindakan medis yang diambil tidak salah. megingat epilepsi yang di derita oleh suami saya sudah 2 tahun. Tapi karena faktor biaya, suami saya menunda utk MRI. Dan obat yang dulu Depakote diganti dengan Obat Dilantin. akibat konsumsi obat Dilantin tsb. gusi gigi suami saya terlihat membengkak akibat efek obat. Konsumsi obat dilantin sampai sekarang dan memberikan efek positif, intensitas kejang semakin jarang dan pada saat akan kejang suami saya sudah bisa mengendalikan diri sehingga ketika kejangnya kambuh tidak sampai lama atau pingsan. Kambuh kejang terakhir adalah rabu malam tgl 17 april 2013. ketika kambuh suami saya terlihat menggigit dan keluar darah dari mulutnya dan setelah kejangnya selesai beberapa saat kemudia, langsung muntah dan keseimbangan tubuhnya menjadi rapuh, sampai2 saat berdiri harus saya bantu agar tidak jatuh. Besoknya saya bawa ke RS. Haji di Surabaya.setelah melihat rekam medis (hasil EEG, hasil CT scan) oleh dokter tsb kami disarankan untuk EEG dan MRI dan disarankan pula untuk mengganti obat dilantin dengan obat depakote kembali. yang membuat aneh adalah pendarahan di otak kiri seharusnya bagian tubuh sebelah kanan yang lemah, tapi suami saya merasa tubuh bagian kiri yang rada mengalami penurunan, meski tetap berfungsi normal semuanya. Nah menurut dokter Andra apa memang pendarahan otak sebelah kiri ini yang menyebabkan suami saya kejang???mohon penjelasan dari Dokter Andra. dan apa tindakan yang harus kami lakukan setelah menjalani tes MRI. karena jujur saja, keluarga kami takut jika suami saya harus menjalani operasi bedah syaraf. Kuatir efek dari operasi tsb. malah membuat suami saya menjadi tidak normal. Mohon petunjuk dari Doter. Terima kasih.

    1. Ibu Arieska yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Berdasarkan cerita anda, jelas memberikan anda dan keluarga kebingungan mengenai kira-kira apa yang terjadi dengan suami anda. Kejang berulang pada suami akan memberikan kekhawatiran pada anda dan keluarga apalagi hingga mengakibatkan benturan bahkan perdarahan dari mulut.

      Kejang yang pertama kali dimulai pada usia dewasa kemungkinan besar bukan epilepsi. Epilepsi merupakan serangan kejang berulang yang penyebabnya murni gangguan listrik otak (bukan oleh penyebab lain di otak) biasanya dimulai pada usia masih kecil atau sangat muda. Bila kejang pertama ini dimulai pada usia dewasa maka harus dipikirkan kemungkinan-kemungkinan penyebab yang lain. Yang menarik anda juga mendeskripsikan bahwa ditemukan adanya perdarahan di gambar CT Scan suami anda. Hal ini menguatkan bahwa penyebab kejang pada suami anda bukanlah epilepsi.

      Adanya serangan kejang berulang, diserati dengan riwayat perdarahan di otak, maka kemungkinan besar suami anda mengalami suatu keadaan dimana pembuluh darah otak mengalami kelainan bentuk atau dalam istilah medis disebut dengan “malformasi vaskuler”, sering sekali jenis yang ditemukan adalah AVM (ArterioVenous Malformation). Pada penyakit ini, pembuluh darah otak memiliki bentuk yang tidak normal dan cenderung sangat rapuh dan mudah pecah sehingga mengakibatkan perdarahan di otak. Pada penyakit ini, terbentuk hubungan langsung antara pembuluh darah nadi otak dengan pembuluh balik otak, sehingga aliran darah yang kuat di pembuluh darah nadi kemudian tiba-tiba masuk ke pembuluh darah balik otak yang tipis dindingnya sehingga mengakibatkan pecahnya pembuluh darah tersebut. Bila belum pecah pun, denyut yang kuat akibat aliran darah di pembuluh darah nadi (yang berdinding tebal), akan langsung juga memberikan efek desakan akibat denyutan ke pembuluh darah balik yang berdinding tipis. Akibatnya, denyutan ini dapat mengiritasi jaringan otak di sekitarnya. Selain itu, ada hubungan langsung antara pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik menyebabkan distribusi darah ke jaringan otak menjadi terganggun dan kurang. Jaringan otak pun akan mengalami kerusakan. Semua hal diatas akan mengakibatkan serangan kejang yang berulang.

      Saran saya, setelah MRI dilakukan, maka harusnya dapat didagnosis dan dilihat kemungkinan adanya “AVM” di otak. Untuk menguatkan adanya AVM maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan pembuluh darah otak dengan cara CT Abgiografi, MR Angiografi atau Angiograsi serabral. Dengan ini dapat diidentifikasi apakah memang ada kelainan pembuluh darah di otak. Bila memang ada, maka tindakan perlu dilakukan untuk membuang pembukuh darah yang rapuh ini.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART (and BRAIN) CENTER Jakarta
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. DHARMAIS Jakarta

      1. Dear Dr. Andra.

        Terima kasih atas respon dan informasi yang sangat bermanfaat dari Dr.
        yang menjadi pertanyaan saya selanjutnya adalah jika kemungkinan besar penyebabnya bukan epilepsi,
        tapi selama 4 tahun lebih ini, suami saya mengkonsumsi obat epilepsi anti kejang (Depakote atau Dilantin)
        bagaimana dr???
        dan apakah penyakit suami saya ini harus sampai dengan dilakukan operasi bedah???
        Supaya agar tidak kejang lagi. karena saat ini, suami saya juga sedang bekerja di salah satu perusahaan. Kuatir jika kambuh kejangnya
        pada saat posisi dan tempat yang salah, bisa membahayakan suami saya. Mohon pencerahan dari Dr, Andra.

        Terima kasih.

        Regards,

        Ariska

      2. Ibu Ariska yang terhormat

        Depakote dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama karena obat ini memnag dibuat untuk penggunaan jangka panjang dan memiliki efek samping yang sangat minimal. Sedangkan untuk dilantin, walau juga dapat digunakan untuk waktu yang tidak sebentar namun tidak selama depakote.

        Operasi menjadi pilihan bila memang diketahui dengan pasti ada suatu massa atau kelainan di dalam otak yang harus/dapat diambil dengan tindakan operasi tersebut. Tumor atau kelainan pembuluh darah dapat diambil dengan tindakan operasi dan hal ini akan sangat membantu mengurangi atau bahkan menghentikan gejala kejang pada seseorang. Pilihan lainnya bila ternyata yang suami anda alami adalah kelainan pembuluh darah otak adalah dengan melakukan penyumbatan pembuluh darah yang terganggu dengan teknik Neuro-Intervensi. Saya dapat melakukan teknik ini.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf
        Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) – RSUPN Ciptomangunkusumo (RSCM)
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
        4. RS. Ciptomangunkusumo / RSCM Kencana
        5. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        6. RS. DHARMAIS Jakarta

  39. selamat malam dokter, tulisannya sangat menarik dan mudah dipahami.
    Saya memiliki seorang teman yang mengalami pendarahan di selaput otak, dokter menyarankan untuk melakukan bedrest. saya membaca bahwa “setiap cedera kepala/otak dapat mengakibatkan penurunan kesadaran sehingga pasien cenderung menjadi tidur saja. Hal ini sangat berbahaya karena pasien yang tidak bergerak (imobilisasi) akan menjadi sasaran infeksi yang berat” Apakah sebaiknya bedrest tetap dilakukan atau beraktivitas seperti biasa?karena jika tidak tidur, pasien pusing karena tensinya naik.
    Terima kasih

    1. Ibu Cindy yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Bed rest pasca trauma kepala sebaiknya dilakukan hanya beberapa hari saja (maksimal 5 hari). Bila kondisi pasien stabil dan menunjukkan pemulihan, maka proses bedrest dapat lebih singkat. Bed rest yang terlalu lama akan meningkatkan resiko terserang infeksi dan berbagai penyakit komplikasi lainnya.

      Pada awal pasca trauma kepala, bed rest memang diperlukan untuk memberikan istirahat pada tubuh sehingga proses stabilisasi dan perbaikan segera dimulai dengan baik. Tapi tidak perlu lama-lama, karena beraktifitas adalah upaya untuk mengembalikan keadaan seperti normal kembali. Jadi setelah 5 hari, sebaiknya segera dmulai bergerak dan beraktifitas.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda. Mohon doanya agar blog dokter andra semakin baik dan semakin ramai ya.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART (and BRAIN) CENTER Jakarta
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. DHARMAIS Jakarta

  40. salam dokter, saya pernah kecelakaan 2 tahun yg lalu pada bagian kanan kepala saya, tapi tidak ada perdarahan luar, hanya berdarah di dalam sehingga membentuk benjolan sebesar bola pimpong, selama itu saya tidak bisa berjalan normal karena pusing, namun setelah 2 minggu darahnya dikeluarkan barulah tidak terasa pusing lagi, tetapi dampaknya sampai saat ini terkadang jika saya kelelahan atau dalam keadaan sangat stress, kepala bagian kanan, tangan, leher, tulang belakang dan kadang kaki ku pun terasa sakit….padahal sebelum saya kecelakaan saya tidak pernah seperti itu. terkadang pula saya tidak bisa tertidur hingga pagi padahal mata saya sudah sangat mengantuk dan terus menguap, tetapi tidak bisa tertidur. dan baru-baru ini saya terbentur keras lagi di kepala, sehingga rasa sakit pada kepala dan tubuh sebelah kanan muncul lebih sering dibanding sebelumnya. kira-kira saya kenapa ya, dok ? saya belum pernah melakukan CT scan, mudah lupa dan pendengaran kadang terganggu…

    1. Ibu Fitri yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Gejala-gejala yang masih ada atau menetap pasca cedera kepala merupakan hal yang umum terjadi, seperti sakit kepala, kaku-kaku pada daerah leher dan lain-lain. Lamanya waktu hal ini terjadi juga sangat bervariasi dan berbeda-beda untuk setiap orang. Tetapi 2 tahun adalah waktu yang relatif sudah cukup lama. Anda masih merasakan sakit yang sangat tidak nyaman dan berdasarkan deskripsi yang anda berikan bahwa hal itu sangat mengganggu aktifitas anda. Selain itu anda ternyata mengalami kecelakaan kembali pada bagian kepala sehingga menimbulkan gejala yang lebih sering. Di bagian kepala yang mana benturan itu terjadi ya….???

      Untuk kondisi anda ini, saya sangat menyarankan anda untuk memeriksakan diri kembali ke dokter bedah saraf atau dokter saraf. Lakukanlah CT Scan kepala untuk memastikan dengan benar tidak ada kelainan sama sekali di dalam kepala anda. Gejala-gejala sesisi (seperti pada anda yang lebih sering merasakan keluhan hanya pada sisi kanan) merupakan penanda yang sangat unik terhadap kemungkinan adanya kelainan di dalam kepala (tetapi jangan buru-buru menyimpulkan pasti ada kelainan di dalam kepala anda), sehingga pemeriksaan CT Scan kepala menjadi penting disini.

      Kadang akibat suatu benturan atau cedera kepala mengakibatkan perdarahan ringan atau pembengkakan ringan pada otak. Kadang pula ternyata perdarahan atau pembengkakan ini ternyata meninggalkan sisa atau efek pada otak. Kemungkinan timbulnya kalsifikasi pada darah lama yang sudah membeku berulang-ulang atau timbulnya jaringan parut pada otak pasca pembengkakan atau cedera masih dapat terjadi. Keadaan ini dapat memberikan keluhan-keluhan yang anda rasakan. Selain itu penting juga kita memperhatikan bukan hanya kepala tetapi juga leher anda. Mungkin tanpa anda sadari, pada waktu benturan atau kecelakaan yang anda alami, memberikan gangguan atau kerusakan juga pada organ-oragan termasuk saraf di leher. Hal ini juga dapat menimbulkan gejala-gejala yang tidak nyaman bagi anda.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf
      Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) – RSUPN Ciptomangunkusumo (RSCM)
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      4. RS. Ciptomangunkusumo / RSCM Kencana
      5. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      6. RS. DHARMAIS Jakarta

      1. Ibu fitriany yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Bagaimana keadaan ibu sekarang…??
        Saya menyampaikan permohonan maaf karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini.

        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
        4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        5. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
        6. RS. DHARMAIS Jakarta

  41. Salam kenal dokter Andra..

    Nama saya Mikha Dayan Sinaga, saya mau bertanya dok. semalam Bapak saya kecelakaan dan mengalami benturan di kepala sebelah kiri atas belakang. setelah luka di kepala Bapak saya dijahit beberapa menit kemudian Bapak saya muntah berwarna merah dan disertai dengan makanan. Muntah tersebut terjadi 3 kali, setelah itu Bapak saya hanya tidur saja tetapi walaupun beliau tidur dan kehilangan kesadaran beliau dapat melawan saat mau dilakukan foto dan ct scan dan tenaganya sangat kuat. dan hari ini mengeluarkan darah dari hidung dok.

    menurut Dokter, apakah Bapak saya akan baik-baik saja ?

    terimakasih Dok.

    1. Mikha yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena baru dapat membalas tulisan anda saat ini.

      Bagaimana dengan kondisi bapak anda saat ini….? Apakah sudah dilakukan CT Scan kepala…? Bila sudah, apa hasilnya….??
      Saya harap bapak anda dalam keadaan baik-baik saja saat ini.

      Gejala yang bapak anda alami menunjukkan kemungkinan adanya peningkatan tekanan di dalam kepala, yang dapat disebabkan oleh perdarahan atau pembengkakan. Namun bisa juga karena gejala geger otak walau ringan. Tetapi saya khawatir dengan gejala muntah, apalalgi bila sudah mengeluatkan darah dari muntahannya tersebut. Muntah yang mengeluarkan darah menunjukkan bahwa sudah terjadi gangguan pada saluran cerna sebagai akibat respon terhadap adanya gangguan pada otak atau kepala. Perdarahan dari hidung sebagai tambahan yang terjadi keeseokannya menunjukkan bahwa sepertinya sistem pembekuan darah mulai terganggu pula.

      Oleh karena itu sangat disarankan untuk dilakukan CT Scan kepala segera dan dilakukan tindakan pertolongan segera yang masuk dalam katagori gawat darurat.
      Mohon saya dikabari bagaimana kondisi bapak anda sekarang ya.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf
      Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) – RSUPN Ciptomangunkusumo (RSCM)
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      4. RS. Ciptomangunkusumo / RSCM Kencana
      5. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      6. RS. DHARMAIS Jakarta

  42. It’s great that you’ve taken the hard work to aid those out there who are seeking out resources pertaining to this topic.
    Your serious commitment to getting the answer out there appears to be quite helpful and has permitted students much like me to come to their desires.
    Your amazing help and advice will mean a lot to me and
    much more to my peers.

    1. Thank you for your kind comment.
      I hope I could be in help for you and your peers.

      Could I know what is your field of expertise…?

      Best regards

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. DHARMAIS Jakarta
      6. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  43. Solid article. I’m studying something like this here at North Carolina State University. It’s definitely valuable to learn new stuff from fellow writers and get information
    from new sources. If it’s okay, I’d seriously appreciate it if I re-post use a few of the articles on your blog.
    And of course, I’ll offer a backlink to your site at dokterandra.com on my own page. Kudos for sharing.

    1. It is okay.
      Please inform me the link that you will repost my articles.

      Thank you

      Best regards

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. DHARMAIS Jakarta
      6. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

      1. Selamat malam, dr. Andra
        sy mw konsultasi mngenai ayah sy. Bgni kronologiny, ayah sy brumur 58th mengalami kclkaan tunggl bermotor pd tggl 25 aprl ’13. Kondsi bliau saat it stengah sadar dn keluar darah pd telinga kiri. Stlah masuk di rs. Abdul azz singkawng dn tlah d lakukn CT scan (ct scan ny dlakukn d sebuah rs swasta dkrnakn blm trsdia alat pd rs.tsb), trnyta trdpt pndarhan d kpala sblh kiri bgian blkng. Oleh rs ybs, ayah sy dsarankn utk rujuk k rs.propnsi krna tdk ad dr.SpBS. Stlh drujuk, ayah sy skrg tlah drawat dn oleh dr. SpBS dktakn harus d op. Yg sampai saat ini belum juga dlakukan op tsb. Utk kndsi ayah sy skrg sudah agk lumayan. Makan sudah mau wlupun tdk bnyk, bicra dn ingatan sudah lancar walaupun msh sedkit linglung. Tp utk wajah seakan mati sebelah, yakni sblh kiri baik mata, pipi mulut kurng brfungsi dgn normal. Yg ingin sy tanyakn:
        1. Apakh pengaruh terburuk jika blm dlakukan op hngga saat ini (-+3 mggu)?
        2. Apkah bisa dilakukan rawat jalan utk kasus tsb?
        3. Apakh masyrkt yg menggunakn jamkesmas, dtanggung spenuhny utk pross op tsb?
        Demikian prtnyaan dr sy kirany dr. Andra s4 mluangkn wktu utk mereplyny. Seblum dn sesudah sy ucpkn trimakasih.

      2. Bapak Nakoda yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru sekarang dapat membalas tulisan anda dikarenakan kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.

        Saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda.

        1. Bila sudah sampai 3-4 minggu belum dilakukan operasi juga dan dengan kondisi ayah anda seperti yang anda jelaskan maka sebaiknya operasi ditunda dahulu dan dilakukan observasi ketat keadaan kesadarannya. Operasi perdarahan otak pada saraf biasanya diindikasikan pada fase akut (kurang dari 5 hari), kecuali bila perdarahan bersifat kronik karena bertambah secara sedikit demi sedikit. Pada saat sekarang ini, yang penting bagi ayah anda adalah observasi dan bila memungkinkan dilakukan CT Scan kepala kontrol kembali untuk meihat bagaimana kondisi perdarahannya sekarang. Bila perdarahannya sudah berkurang maka operasi mungkin tidak diperlukan lagi.

        2. Saya sangat setuju dengan rawat jalan. Bila kondisi kesadaran ayah anda sudah stabil dan tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu) dalam keadaan stabil juga, ditambah ayah anda bisa makan dan bisa duduk sendiri maka tidak perlu dilakukan rawat inap lebih lama. Pulang dan perawatan lebih lanjut dapat dilakukan di rumah saja.

        3. Untuk Jamkesmas, biasanya ditanggung untuk pembiayaan operasi. Saya tidak tahun berapa besar ditanggungnya namun sepertinya sebagian besar sudah ditanggung, kecuali bila diperlukan alat khusus untuk operasinya. Hal ini juga tergantung dari peraturang daerah tempat anda berdomisili saat ini.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
        4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        5. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
        6. RS. DHARMAIS Jakarta.

  44. selamat malam dr.
    Nama saya inda..
    dr, saya mau tanya.. tadi sore teman saya mengeluarkan darah dari hidungnya.. dan itu terjadi tiba2.. dan beberapa jam sebelumnya dia mengeluhkan rasa sakit di bagian kepala belakang.. dan akhir2 ini dia sering mengeluhkan sakit di daerah kepalanya.. apalagi saat emosinya melonjak.. dan jika sakit itu muncul, kadang dia sampai tidak bisa menahan rasa sakitnya.. dan memilih untuk memijat kepalanya agar bisa sedikit menghilangkan rasa sakitnya..
    menurut dr, ada apa dgn teman saya dok?? apakah ada gangguan di kepalanya?
    dan apakah dengan memijat kepalanya bisa terjadi gangguan??
    Mohon bantuannya ya dr.
    Terima kasih..

    1. Ibu Inda yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini dikarenakan kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.

      Kasus sakit kepala banyak sekali saya terima dengan berbagai macam penyebab. Sakit kepala dapat disebabkan oleh kelainan di dalam kepala atau di luar kepala. Begitu banyaknya penyebab sakit kepala ini membuat keluhan ini menjadi keluhan terbanyak yang membawa seseorang berkunjung atau mencari pertolongan ke dokter atau ke rumah sakit. Namun masih lebih banyak orang yang menganggap sakit kepala sebagai keluhan biasa saja yang tidak memerlukan tatalaksana lebih lanjut. Ini tidak salah juga, tetapi bila sakit kepala cenderung memberat atau progresif atau bila serangan sakit kepala semakin sering maka patut dicurigai ada sesuatu yang serius sebagai penyebabnya.

      Memijat kepala adalah salah satu respon atau usaha penderitanya untuk mengurangi rasa nyeri dengan mekanisme nyeri alih, dimana dengan memijit kepala, si penderita akan teralihkan oleh rasa pijatan dari rasa sakit kepalanya. Hal ini mungkin ada yang efektif namun tidak menyembuhkan, apalagi bila memang ada yang serius sebagai penyebab sakit kepala tadi.

      Mengenai perdarahan dari hidung, hal ini kemungkinan besar merupakan keadaan lain yang juga harus diperhatikan. Perdarahan dari hidung bisa diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah hidung karena trauma ataupun hal lainnya. Tekanan darah yang terlalu tinggi atau gangguan pembekuan darah juga dapat mengakibatkan perdarahan dari hidung. Sakit kepala yang terlalu berat akan membuat penderitanya merasakan sakit yang selanjutnya akan menyebabkan peningkatan tekanan darah.

      Saya sangat menyarankan bagi teman anda untuk segera menemui dokter, khususnya dokter saraf. Penyakitnya harus segera ditemukan dan diterapi karena sudah membuat kondisi yang sangat tidak nyaman.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
      6. RS. DHARMAIS Jakarta.

  45. selamat malam dok…saya mau tanya ttg anak saya umur 2bulan 8hari…kemarin malam kepala bagian depan(anak sedang tiduran telentang) terantuk kepala kakaknya yg berumu 3 th dengan cukup keras,segera setelah terantuk seperti kaget dan langsung menangis..tp ketika saya gendong badannya langsung kaku,tangan mengepal,muka merah sekali terus kebiruan,dipanggil diam saja saya goyang badanya juga diam (saya kurang paham ini kejang,pingsan atau apa)..setelah kurang lebih lima menit dia membuka mata dan keliahatan mau menangis tapi tidak jadi (atau krn takut banyak orang)..setelah itu dia minta menyusu (menyusu kuat seperti bisa) lalu tidur sampai pagi (malam bangun 2x untuk menyusu saja),tidak ada tanda memar atau benjolan,anak saya ajak bicara juga merespon(pada siang harinya) respon bayi seperti sebelumnya…pagi saya bawa ke puskesmas,kaena tdk ada dokter di periksa perawat dan dbilang tdk apa2 kn tdk ditemukan luka dan diberi parasetamol untuk penghilang nyeri.dan suruh di obervasi bila tiba2 kejang haru ke UGD,saatmenulis ini 23 jam pasca benturan saya masih sangat khawatir…mohon penjelasan dan apa yg harus saya lakukan dok?mohon jawaban secepatnya…terima kasih

    1. Ibu Yuli Yth.

      Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Sebelumnya saya menyampaikan permintaan maaf karena baru sempat membalas pertanyaan ibu.

      Sebelumnya saya ingin bertanya, bagaimana kondisi anak anda sekarang?

      Pasca benturan kepala, biasanya seseorang (anak atau bayi), akan mengalami kondisi “terkejut” temporer (sementara) yang dapat kita sebut sebagai Neural shock / Brain shock. Setelah beberapa saat biasanya kesadaran akan pulih kembali seperti biasa. Namun penting diperhatikan bila setelah pulih kesadarannya, dilanjutkan dengan penurun kesadaran kembali. Hal ini merupakan ciri khas adanya perdarahan otak yang sedang aktif, progresif.

      Bila tidak ada penurunan kesadaran kembali dan kondisi anak tetap stabil, maka kemungkinan besar tidak ada proses perdarahan aktif. Lakukan pengawasan ketat selama 3×24 jam, khususnya untuk kesadarannya. Bila dalam waktu tersebut anak tetap aktif, tidak ada gejala seperti; cenderung tidur terus atau terlalu gelisah atau muntah-muntah, maka dapat disimpulkan kondisinya stabil untuk seterusnya.

      Demikian dahulu yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.

      Hormat saya
      dr. M. Radhian Arief, Sp. BS
      Neurosurgeon
      Staf medik FKUI

      email: dr.andra.bs@gmail.com
      twitter: @dokter_andra

      Saya dapat ditemui dengan perjanjian di
      1. RS. Medistra, Jakarta
      2. RS. Antammedika, Jakarta
      3. RS. Jakarta Heart Center
      4. RS. Islam Pondok Kopi
      5. RS Kanker Dharmais

  46. Siank dok…

    Akhir 2011 saya mengalami kecelakaan motor, kaki skanan saya patah dan kepala blakang kanan saya mengalami benturan .. Awal kejadia saya sempet gak sadarkan diri kemudian saya muntah darah selang bbrapa menit keluar darah dari hidung . Kemudian saya langsung di larikan k rumah sakit .. Stelah di C-SCANT terjadi keretakan sdikit di kpala saya dan dokter menyuruh saya melakukan operasi karna saya takut dgn operasi akhirnya saya tidak mao di operasi karna menurut saya, saya baik” saja dan masih ingat semua orag yg saya kenal cuma pda sat kecelakaan saja yg saya tidak ingat . Stlah berjalan beberapa bulan saya suka merasakan pusing tpi setelah minum obat dari cina skrg saya sudah tidak merasakan pusing .skrg sudah setahun setengah saya tidak merasakan sesuatu di kepala saya hanya saja luka yg di kepala mengalami keretakan jika di tekan dgn kuku terasa baal . Tu gimana iia dok apakah keretakan di kepala saya harus di operasi atao hanya harus minum obat saja..
    Terima kasih

    1. Ibu Linda Yth.
      Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon maaf baru dapat membalas, karena kesibukan operasi.

      Mengingat sudah begitu lamanya kecelakaan yang anda alami, dan hingga sekarang anda baik-baik saja, misalnya mampu mengirim komentar pada saya. Saya menganggap, benturan yang kepala anda alami tidak terlalu berat.

      Yang perlu diketahui adalah, indikasi operasi kepala akibat trauma yaitu bila: terdapat perdarahan dalam jumlah cukup banyak, pembengkakan otak yang hebat, adanya benda asing dari luar yang masuk ke dalam kepala, serta retaknya tulang kepala yang kemudian mengakibatkan bagian tulang tersebut masuk ke dalam otak.

      Bila hal-hal diatas tidak ditemukan, maka operasi belum tentu diperlukan. Apakah anda mengalami salah satu diatas?

      Retaknya tulang kepala yang tidak mengakibatkan adanya pecahan tulang masuk ke dalam otak, bukan menjadi indikasi diperlukannya operasi. Tulang yang retak dapat sembuh dan pulih sendiri dalam beberapa bulan. Baal pada daerah kulit kepala diatas bagian tulang yang retak, menunjukkan adanya kerusakan jaringan kulit atau jaringan lunak dibawah kulit yang mencederai saraf-saraf perasa kulit. Hal ini sering terjadi dan tidak dapat dihindari. Namun kondisi ini bukan sesuatu yang mengancam nyawa atau mengancam fungsi tubuh. Sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

      Saya tidak mempunyai kompetensi ataupun pengalaman mengenai obat-obat cina. Saya menyarankan bila anda mengkonsumsi suatu obat, anda harus benar-benar yakin terhadap keefektifan obat sekaligus keamanannya bagi fungsi tubuh jangka pendek dan panjang.

      Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.

      Hormat saya
      dr. M. Radhian Arief, Sp. BS
      Neurosurgeon
      Staf Medik FKUI

      Email: dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter: @dokter_andra

      saya dapat ditemui dengan perjanjian di:
      1. RS Medistra, Jakarta
      2. RS Antammedika, Jakarta
      3. Jakarta Heart Center
      4. RS Islam Pondok Kopi
      5. RS Kanker Dharmais

  47. terimakasih balasannya dok…alhamdulillah sampai sekarang kondisi anak saya baik,aktif dan di umurnya yg ke 3bulan sudh dpt diajak bicara (tentu ia menjawab dgn bahasa bayi) kaki tangan jg bergerak aktif,mulai memiringkan badan kekiri,..setelah saya pantau 3×24 jam tdk ada gejala spt yg dokter sampaikan…semoga seterusnya anak saya sehat dan tumbuh kembang optimal,dan mohon doanya dok kelak anak saya bisa menjadi dokter spt dokter andra yg begitu perhatian kepada pasien atau penanya di blog(karena pengalaman saya banyak sekali dokter yg sangat cuek bila dimintai keterangan ttg penyakit oleh pasien) bahkan ada yg marah bila pasien banyak bertanya…dan doa saya semoga dokter andra selalu diberi kemudahan dalam segala hal oleh Allah…amin…terimakasih sekali lagi…

    1. Ibu Yuli Yth
      Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon maaf baru dapat membalas, karena kesibukan operasi.

      Saya ikut senang anak ibu sudah kembali sehat. terima kasih atas doanya, mohon saya dapat didoakan terus.
      Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan oleh Allah YME.

      Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.

      Hormat saya
      dr. M. Radhian Arief, Sp. BS
      Neurosurgeon
      Staf Medik FKUI

      Email: dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter: @dokter_andra

      saya dapat ditemui dengan perjanjian di:
      1. RS Medistra, Jakarta
      2. RS Antammedika, Jakarta
      3. Jakarta Heart Center
      4. RS Islam Pondok Kopi
      5. RS Kanker Dharmais

      1. Met sore dokter andra yg baik,
        Ayah saya kecelakaan 2 hari lalu smpt muntah dan mengeluarkan darah dr hidung dan telinga. .
        Sudah di cityscan dan ada pendarahan di otak dan terlihat bagian tengkorak belakang retak . . Pertanyaan saya kata dokter untuk operasi mst menunggu darah membeku dahulu. .
        Apakah ada msh ad ksmptn ayah saya normal dok??

      2. Bapak Muchlas yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru sekarang dapat membalas tulisan bapak dikarenakan kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.

        Saya sedikit bingung dengan rencana untuk menunggu darah membeku terlebih dahulu sebelum dioperasi. Untuk saya sendiri, saya akan segera melakukan tindakan operasi bila kasus perdarahan otaknya memiliki indikasi operasi. Perdarahan otak merupakan kasus gawat darurat yabg membutuhkan tatalaksana segera baik dengan obat-obatan ataupun dengan tindakan operatif (bila memnag terindikasi).

        Kasus trauma kepala yang tidak terlalu berat dan mendapatkan penanganan medis yang segera akan memberikan hasil yang baik. Normal atau tidaknya sangat bergantung apakah sudah ada gangguan fungsi atau kelumpuhan yang terjadi pasca treuma kepala tersebut. Namun kita harus selalu optimis dan agresif dalam memberikan perawatan orang-orang yang mengalami trauma kepala.

        Bagaimana keadaan ayah anda sekarang….???

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik FKUI
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
        4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        5. RS. DHARMAIS Jakarta

  48. Salam sejahtera dok.sya ingin konsultasi dg dr.tgl 01/08/13 kmrn rekan sy kclakaan.dia trauma capitis&sbntr sadar-sbntr tdk.sejak tgl 1 – 3 aug ini sdh 2x op tp blm sadar smpe tgl 4. Mgkn sj op pengeluaran darah krn sy tdk melihat langsung.akhrnya rekan sya dibawa ke penang malaysia tgl 4 itu juga utk dirawat disana.saya mohon pencerahan dri dr.atas kejadian ini secara medis apakah ia bertahan dlm kondisi koma.

    1. Bapak/Ibu Wahdhanie yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru sekarang dapat membalas tulisan anda dikarenakan kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.

      Saya ingin menanyakan lebih lanjut, operasi apa saja yang dilakukan hingga dua kali…? Dimana operasi dilakukan….??

      Trauma kepala memberikan dampak yang hebat pada otak. Kematian merupakan ancaman yang cukup sering terjadi dan hal ini kadang tidak dapat ditolong karena kerusakan otak yang cukup berat. Dampak pada otak akibat trauma kepala ada dua yaitu perdarahan dan memar atau bengkak otak. Kedua-duanya dapat mengakibatkan kerusakan dan kematian akibat efek desakan nya pada otak serta kerusakan sel-sel otak langsung pada saat benturan terjadi.

      Operasi biasanya bertujuan untuk mengeluarkan darah, menghentikan sumber perdarahan dan memberikan ruang tambahan untuk otak yang bengkak. Kadang bila otak terlalu bengkak, maka tulang kepala untuk sementara tidak dipasang kembali, menunggu bengkak otak berkurang dan membaik.

      Bagaimana dengan kondisi rekan anda saat ini…?? Apakah sudah ada perbaikan…?? Apakah sudah membaik kesadarannya…???

      Koma adalah tingkat kesadaran yang terendah pada manusia. Pada keadaan koma maka prognosa untuk pemulihan menjadi sangat rendah. Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan rekan anda tidak pada tingkat kesadaran koma.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
      Staf Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter :@dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. KANKER DHARMAIS

  49. Assalamu’alaykum dokter Andra.
    11 Mei 2013 anak sy, 13 th, laki2, kecelakaan dg kondisi mata kanan membengkak, dan keluar darah dr hidung. Sampai di UGD muntah darah, lalu sgr di T Scan dan didiagnosa mengalami pendarahan diantara batok kepala dan selaput otak. Saran dokter sgr lakukan operasi bedah syaraf yg bs dilakukan di jember, Malang dan Surabaya (kami tinggal di Probolinggo). Walau sbnrnya kami tdk ckp uang untk biaya operasi yg bagi kami ckp mahal, kamipun dg sgr membawa ke RSD dr Soebandi Jember. Kecelakaan terjadi pk 9 mlm dan jm 6 pagi sdh menjalani operasi. Alhamdulillah dlm wkt lbh cpt dr perkiraan dokter operasi selesai dan saat keluar dr ruang operasi anak sy sdh bs menyebutkan namanya.
    Awalnya sy menduga batok kepala anak sy hny dilubangi sedikit untk menyedot darah yg kluar, ternyata stlh kluar dr ruang HCU sy br tau kalau batok kepala anak sy blm tertutup dan msh hrs menjalani operasi lg untk memasang batok kepala yg terbuat dr Acrilic (batok kepala yg asli retak dan menurut dokter tdk bs dipakai lagi).
    Yg jadi pertanyaan saya :
    1. Anak sy kan msh dlm masa pertumbuhan, apakah ukuran batok kepalanya msh akan berkembang? dan dg pemesangan batok kepala buatan apa nantinya tdk ada pengaruh?
    2.Brp lama wkt terbaik untuk operasi penutupan batok kepala? krn trs trng dg keterbatasan dana, sampai skrng kami belum bisa melakukan operasi penutupan batok kepala.
    Untuk sementara ini dl yg sy tanyakan, trmksh sblmnya atas perhatian dokter.
    Wassalam,

    1. Ibu Anni yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tuisan ibu saat ini dikarenakan kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.

      Saya akan menjawab pertanyaan ibu :

      1. Untuk usia 13 tahun maka umumnya pertumbuhan kepala sudah mulai berhenti dan bentuk kepala sudah mencapai kematangan maksimal. Sehingga kemungkinan untuk berubah lagi dengan berjalannya usia sangat minim. Pemakainan acrylic sebagai pengganti batok kepala memang sering digunakan. Namun saya pribadi lebih suka memakai tulang kepalanya yang lam saja. Biasanya saya akan menyimpan tulang kepalanya selama belum ditutup dan kemudian memasangnya kembali saat sudah siap.

      2. Pemasangan kembali batok kepala biasanya dilakukan setelah dipastikan otak tidak bengkak lagi. Karena alasan awal batok kepala dilepas adalah karena otak yang sangat bengkak. Waktunya sangat bervariatif, biasanya antara 3 minggu sampai 2 bulan pasca operasi pertama.

      Bagaimana dengan kondisi anak ibu sekarang….?? Mohon memberikan kabar ya…
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurosurgeon) / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik FKUI
      CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
      Konsultan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS. MEDISTRA Jakarta
      2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
      3. RS. Jakarta Heart Center (JHC)
      4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      5. RS. PUSAT KANKER NASIONAL DHARMAIS

      1. Sblmnya sy sampaikan trmksh atas balasan dokter. Alhamdulillah sampai skrg kondisi anak sy makin membaik. Mata kanan yg saat kecelakaan bengkak ckp besar dan stlh operasi hny bs membuka sedikit skrg sdh hampir sama dg yg kiri walau kt anak sy u melihat jarak jauh agak kabur dan kadang agak pusing. ( info dr yg menangani pendarahan terjadi pd syaraf mata 3 ). Ada yg ingin sy tnykn lg dok, mdh2an berkenan menjawab.
        1. Apa yg dimaksud syarat mata 3?
        2. Apa kira2 yg jd alsn tengkorak yg dibuka hrs diganti dg acrilic dan yg alam diserahkan sy, tdk disimpan u dipasang lg spt yg dikatakan dr Andra?
        3. Krn tdk ada biaya sampai skrg sy blm bisa melakukan operasi penutupan. Apa bahayanya u anak jk terlalu lama tdk ditutup ,bgmn kami merawat dan menjaga, dan apa sj yg tdk boleh dilakukan anak?
        4. Sampai saat ini sy msh dihinggapi pertanyaan : apakah sdh benar tindakan sy menyetujui operasi yg menyebabkan batok kepala anak sy dibuka dan hrs diganti? Aplg jk melihat dan mendengar bbrp org bs sembuh tanpa operasi, sy jd bertanya sendiri : apa sy tdk terlalu cpt memutuskan?
        Trmksh sblmnya.

      2. Ibu Anni yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini dikarenakan kesibukan saya yang tidak dapat saya tinggalkan.

        Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ibu :

        1. Saraf mata ke 3 adalah salah satu saraf yang berfungsi mengkontrol pergerakan bola mata. Melalui saraf ini mata kita bisa bergerak seperti gerakan memutar dan melirik. Bila saraf 3 ini terganggu maka yang terjadi adalah mata bola mata tidak mampu bergerak. Hasilnya adalah pergerakan kedua bola mata tidak akan simetris sehingga biasanya si penderita akan melihat dua bayangan dari sebuah objek yang dilihatnya. Kabur pada pandangan mata anak anda bukan dikarenakan oleh kerusakan saraf 3 tetapi melainkan disebabkan oleh kerusakan saraf mata 2, yang berfungsi sebagai sensor melihat pada manusia.

        2. Tulang tengkorak kadang memang perlu dibuka bila otak begitu bengkaknya. Tulang ini dibuka sementara dan dipasang kembali saat otak sudah kempis kembali. Saya tidak tahu alasan khusus mengganti ke acrylic, kecuali bila tulang sangat rusak atau tulang sangat kotor dan terinfeksi. Saya pribadi hampir tidak pernah memasang acrylic sebagai pengganti tulang dan selalu menggunakan tulang kepalanya sendiri. Biasanya tulang yang saya buka akan saya simpan di dalam tubuh pasien sendiri agar tetap hidup dan nantinya saat waktu untuk memasang tulang sudah tiba, akan saya ambil kembali dari tubuh si pasien (biasanya di dalam perut). Bagi saya, tulang alami yang dimiliki pasien adalah alat yang terbaik untuk menutup defek di kepala tersebut. Tidak ada yang bisa menggantikan kecanggihan ciptaan Tuhan. Selain itu acrylic memang mahal harganya. Coba konsultasikan ke dokter anak anda kenapa harus memasang acrylic.

        3. Bahaya secara langsung tidak ada bila kepala belum ditutup dengan tulang. Namun yang kita khawatirkan adala otak tidak memiliki pelindung sama sekali sehingga sanga beresiko untuk mengalami cedera kembali bila ada benturan yang ringan sekalipun. Selama belum dipasang, penting sekali untuk menjaga dan mencegah adanya benturan pada bagian kepala yang tidak bertulang tersebut.

        4. Tindakan operasi menurut saya sudah tepat ibu bila dokter mengatakan indikasi operasinya jelas. Banyak pasien saya yang menolak tindakan operasi dan berakhir dengan kematian atau kecacatan permanen. Yakinlah, keputusan ibu merupakan keputusan yang terbaik.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurosurgeon) / Neuro-Intervensi (Endovascular Neurosurgeon)
        Staf Pengajar dan Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
        4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        5. RS. Pusat Kanker Nasional DHARMAIS

      3. Trmksh jwbnnya dok. Alhamdulillah kondisi anak sy membaik. Mata kanan yg saat kejadian bengkak ckp besar, dan stlh operasi baru bisa terbuka sedikit, skrg sdh hampir sama dg yg kiri (kata dr pendarahan terjadi pd syarat mata 3.
        ada yg msh ingin sy tnykan, mdh2an dr Andra berkenan.
        1. Krn blm ada dana, sampai skrg anak sy blm bisa operasi menutup batok kepala. Apa resikonya jk terlalu lama, bgmn cara merawat/menjaga, dan apan sj yg tdk boleh dilakukan anak sy. apa benar kepala anak sy hrs sll tertutup, tdk bioleh kena panas, angin, debu, jg hawa dingin krn berpengaruh pada otak? Bolehkah melakukan Olah Raga, krn selama ini di sekolah anak sy diharuskan mengikuti pelajaran OR.
        2. Apa kira2 yg menjadi alasan dr di Jember menyerahkan potongan batok kepala pada saya dan akan mengganti dgAcrilic, tdk menyimpan dan memasang yg alami spt yg dilakukan dr Andra?
        3. Apa yg dimaksud syaraf mata 3, dan mengapa kadang2 anak sy msh merasa pusing (tdk terlalu sering dan tdk lama).
        Sebelum sy sampaikan terimaksih atas jawaban dr Andra.

      4. Ibu Anni yang terhormat

        Saya sudah membalas tulisan ibu. Mohon maaf karena keterlambatan saya.

        Anak ibu boleh mengikuti aktifitas apapun namun harus berhati-hati agar bagian kepala yang tidak bertulang tidak boleh terbentur sama sekali. Tidak ada masalah dengan hawa panas atau debu. Otak masih dilindungi oleh otot dan kulit kepala.

        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurosurgeon) / Neuro-Intervensi (Endovascular Neurosurgeon)
        Staf Pengajar dan Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS. MEDISTRA Jakarta
        2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
        3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
        4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        5. RS. Pusat Kanker Nasional DHARMAIS

Tinggalkan Balasan ke dokterandra Batalkan balasan