Ilmu bedah saraf telah berkembang dengan pesatnya dalam 1 dekade terakhir dikarenakan semakin banyak penyakit-penyakit saraf yang harus diterapi dengan operasi diikuti dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi alat-alat kedokteran.
Tidak dipungkiri bahwa operasi bedah saraf merupakan operasi dengan tingkat kesulitan tertinggi dimana organ yang dihadapi adalah sistem saraf, otak dan tulang belakang, yang memiliki resiko besar untuk rusak. Kerusakan saraf umumnya bersifat irreversibel sehingga merupakan keharusan bagi seorang bedah saraf untuk mencegah pengrusakan jaringan saraf sehat pada saat operasi sebaik mungkin.
Oleh karena itu, mulailah dikembangkan pengetahuan dan teknik operasi dengan trauma sekecil mungkin atau disebut dengan “minimal invasive neurosurgery”. Seorang ahli bedah saraf memang telah menjalani pendidikan dan pelatihan teknik operasi bedah saraf yang sebaik mungkin dengan resiko kerusakan sedikit mungkin. Selain itu, kemajuan teknologi juga mendukung teknik minimal invasive surgery ini.
Alat-alat seperti mikroskop bedah saraf, endoskopi, CUSA (alat penghisap tumor) dan lain-lain telah ada dan dapat digunakan seorang ahli bedah saraf untuk memberikan terapi yang bersifat “minimal invasive”. Dengan alat-alat ini, seorang ahli bedah saraf mampu memiliki visual yang luas dengan bukaan operasi yang kecil.
Saat ini ahli bedah saraf juga telah mengembangkan “endovascular neurosurgery” atau neurointervensi dimana hanya dengan menggunakan kateter kecil dan alat-alat canggih kecil lainnya dapat mengatasi penyakit-penyakit seperti stroke, kelainan vaskuler dan banyak lagi. Kemajuan ini tidak akan berhenti disini. Bedah saraf masih akan berkembang lebih luas lagi.
Selamat sore dokter Andra,
Perkenalkan saya dengan Mauceng di jakarta yang saat ini lg kebingungan atas hasil MRI putri kami yg masih berusia tiga minggu dengan kasus Spina Bifida lipomeningocele.
Senagai bahan informasi untuk kondisi putri kami saat ini:
1. Pergerakan kaki dan tangan lincah, dengan suka nendng nendang dan gerakan tangan juga normal.
2. Putri kami ini anak ke dua dan anak pertama laki laki.
3. Hari pertama lahir, dokter kandungan tidak melihat ada bejolan keluar si tukang ekor belakang dan terlihat di hari kedua setelah lahir.
4. Kami sudah melakukan MRI utk putri kami dan hasilnya ada defect neuro tube si tulang ekor paling bawah dan mengakibatkan lembesan lemak sehingga ada benjolan sebesar biji salak.
5. Di bejolan ada bercak merah tapi kalo di tekan anaknya diam saja. Yg saya tangkap tidak menimbulkan sakit pada si bayi.
Setelah mencoba mencari informasi mengenai kasus ini, tanpa sengaja saya menemukan blok Dokter Andra dan saya tertarik utk menanyakan beberapa hal:
A. Apakah utk kasus ini soluai satu satunya harus operasi?
B. Pasca operasi apakah ada akibat pada anak? Misal nya jadi bolot atqu mungkin yg terburuk jadi cacat?
C. Apakah kasus seperti ini banyak di terjadi anak bayi Indonesia?
D. istri saya menyarankan agar melakukan operaai di penang, menurut opini dokter pribadi apakah hal ini perlu?
E. Apakah aman utk melakukan bedah saraf di anak yg masih berusia 3-4 minggu?
F. Kalo dokter berkenan sesuai pengalaman dokter di kasus ini, berapa total biaya yg di butuhkan utk operasi jenis seperti ini?
Saya sangat membutuhkan informasi dokter mengenai hal ini untuk memberikan confidance ke istri saya bahwa operasi utk kasus ini tdk berbahaya utk bayi. Dan dalam waktu dekat agar bisa membuatkan jadwal konsultasi dengan Dokter Andra.
Sebelumnya terima kaaih banyak dan kami sangat menghargai utk supportnya.
Salam.
Best regards
Mauceng Martinus
0811 858977
Bapak Mauceng yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru bisa membalas tulisan bapak saat ini.
Spina bifida dengan lipomyelomeningocele merupakan suatu kelainan dari dalam kandungan yang cukup sering terjadi pada anak-anak khususnya di Indonesia. Adanya defek atau lubang di tulang belakang mengakibatkan keluarnya lemak atau selaput saraf atau saraf tulang belakang sendiri dari lubang tersebut. Permasalahan yang terjadi selanjutnya adalah saraf yang keluar tersebut kemudian menempel pada jaringan lemak bawah kult dan jaringan kulit anak sendiri sehingga begitu panjang badannya bertambah, saraf yang menempel akan tertarik dan teregang dan akan beresiko merusak saraf tersebut.
Biasanya tindakan operasi yang kita lakukan adalah membebaskan saraf dari tempet menempelnya di jaringan bawah kulit dan kemudian memasukkannya kembali ke dalam lubang tulang belakang dan kemudian berusaha untuk ditutup.
Bila anda berkenan dapat menemui saya untuk kita bantu kasus anak anda.
Biaya saya tidak tahu pasti, mungkin untuk paket operasinya sekitar 25 jutaan.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Jakarta
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. Jakarta Heart Center (JHC) Jakarta
3. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
4. RS. Islam Pondok Kopi Jakarta
5. RS. DHARMAIS Jakarta
6. RS. PELNI Jakarta