Beberapa tahun terakhir, saya sering menerima pasien-pasien anak kecil yang dibawa orangtuanya dengan keluhan sering jatuh saat berjalan atau berlari. Bahkan anak-anak tersebut sering tidak tahan lama untuk berdiri. Para orangtua kemudian sering menyalahkan anaknya karena keteledorannya dan tidak hati-hati. Bahkan anak yang bisa berdiri tapi kemudian tidak tahan lama kemudian dianggap hanya malas atau sedikit telat aktifitas badannya. Alasan-alasan ini sering membuat para orangtua tidak segera membawa anaknya ke dokter anak untuk memeriksakan apa sebenarnya yang terjadi. Penundaan ini yang selanjutnya menjadi malapetaka.
Anak-anak dengan gangguan-gangguan di atas kemudian akan merasa sedih dan mungkin minder karena dikatakan teledor dan lain-lain. Padahal mereka mungkin membutuhkan bantuan yang lebih.
Beberapa anak-anak tersebut setelah bertahun-tahun kemudian mulai mengeluh sulit untuk menahan kencing atau sering disebut mengompol. Keanehan ini dimana anak-anak yang sudah berusia di atas 6 tahun tapi masih mengompol barulah menjadi alasan orangtua khawatir dan kemudian membawa ke dokter. Tapi apakah sudah telat…..?? Apa sebenarnya yang terjadi…..??
Sebagian besar pasien-pasien anak itu saya terima dari kiriman para sejawat dokter-dokter spesialis anak khususnya spesialis saraf anak. Dari cerita orangtua, pemeriksaan fisik yang saya lakukan dan pemeriksaan penunjang lainnya, sungguh miris mengetahui penyakit apa yang sebenarnya diderita sang anak.
Anak-anak tersebut mengalami penyakit saraf yang disebut dengan “myelomeningocele” atau kadang sering disebut dengan “spina bifida”. Keduanya sebenarnya tidak sama. “Myelomeningocele” adalah suatu keadaan dimana terdapat bagian saraf tulang belakang yang keluar dari rongga tulang belakang sehingga terjepit dengan jaringan sekitarnya. Sedangkan “spina bifida” adalah keadaan dimana terdapat bagian tulang belakang yang terbuka karena gagal penyatuan saat tumbuh kembang mulai dari dalam janin. Hal ini yang memudahkan saraf tulang belakang untuk keluar dan terjepi jaringan sekitarnya. Saraf-saraf yang terjepi ituah yang mengakibatkan timbulnya kelumpuhan-kelumpuhan pada kaki anak dan lain-lain. Kelumpuhan ini akan bersifat progresif bila tidak segera diterapi.
Saat anak mulai suka jatuh, sebenarnya jepitan saraf itu telah berlangsung lama, apalagi saat keluhan mengompol muncul. Saraf yang begitu lama terjepi akan sulit untuk kembali normal lagi. Kelumpuhan kaki dan kandung kencing kemungkinan akan sulit diperbaiki. Ini tentu saja berbeda bila sang anak dibawa sedini mungkin ke dokter bedah saraf. Tindakan operatif yang baik untuk melepaskan jepitan serta menutup defek yang ada saat dini akan memberikan hasil yang baik bagi fungsi saraf si anak.
Jadi bila anak anda sering jatuh, coba tahan diri sesaat untuk memarahinya atau menegurnya tapi pikirkan kemungkinan kalau penyakit saraf sudah dideritanya. Segeralah bawa ke dokter, selamatkan masa depan anak anda.
Dokter tulisannya Ok, bagus…menambah pengetahuan dan bikin saya jdi lebih care terhadap kesehatan…
terima kasih mbak neneng.
pak Dokter mau tanya,.. apa yang dirasakan oleh si anak, keluhan-keluhannya.
terima kasih.
Bapak Johan yang terhormat…
Gejala-gejala yang dialami seorang anak dengan penyakit saraf seperti ini memang sangat bervariasi. Sebagian besar anak-anak bahkan tidak mengeluh apa-apa selain sering tejatuh bila berjalan atau berlari.
Pada keadaan yang lanjut, mungkin anak akan mengeluh rasa nyeri pada leher atau punggung atau mengaku kelemahan pada alat geraknya (tangan atau kaki). Selain itu, saya sangat jarang menemui keluhan lain. Dan bila gejala-gejala ini sudah dikeluhkan sang anak maka kita dapat menganggap terapi sudah terlambat diberikan, walau kita masih tetap mengusahakan untuk memberikan pengobatan.
Hormat saya
Dokter Andra
pak dokter saya ingin bertanya,
anak saya diusianya yang 1,5 thun ini adalah anak yang aktif dan lebih suka bergerak ketimbang duduk diam dan berkonsentrasi dengan satu hal saja, saya mulai kwatir ketika dia berjalan sering sekali jatuh walaupun tidak ada yang menghalangi kakinya (tersandung) tapi tiba tiba saja terjatuh
apakah itu wajar karena usianya masih 1,5 tahun dan blum begitu seimbang dalam berjalan?
mohon dibalas lewat email sya..
nidiamia@gmail.com
Baik ibu. Saya sudah balas ke email ibu. Terima kasih…
Dokter Andra
Dok, anak saya sudah kelas 6 SD. Dari kecil sering jatuh dan sering menyenggol barang2 disekitarnya. Kalau makan, gelas atau botol disekitarnya sering kesenggol sampai tumpah. Saya dulu berpikir karena dia ceroboh saja. Kadang2 ini dia sering merasa kram kaki. Kira2 anak saya kenapa ya? Kalau mau di cek, pemeriksaannya kemana?
Mohon dibalas ya dok. Makasih.
Ibu Debby yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sebelumnya saya ingin bertanya, bagaimanakah frekuensi keseringan anak ibu jatuh? Apakah setiap hari jatuh? Apakah jatuh saja tiba-tiba atau tersandung sesuatu? Bagaimanakah juga dengan frekuensi menyenggol barang-barang? Apakah ada kesulitan bagi anak ibu untuk meraih dan mengambil barang-barang seperti gelas atau botol? Secara umum, anak iu dapat berjalan dan berlari seperti biasa kah?
Berdasarkan cerita ibu, memang gejala sering jatuh dan gejala sering menyenggol benda-benda di sekitarnya menunjukkan adanya gangguan pada sistem keseimbangan dan koordinasi di otak, yaitu di struktur otak kecil (serebellum). Otak kecil atau serebelum merupakan pusat pengaturan keseimbangan tubuh dan juga pusat koordinasi tubuh yang sangat diperlukan dalam aktifitas sehari-hari. Bila mengalami gangguan maka seseorang akan mengalami kesulitan menjaga postur tegak dan keseimbangan saat bergerak serta mengalami gangguan dalam koordinasi gerak tangan dan kaki. Sedangkan kram dan kaki menurut saya tidak berhubungan dengan gejala gangguan keseimbangan dan koordinasi tersebut. Apakah kram pada kaki tersebut terjadi pada edua kaki atau hanya satu sisi kaki saja?
Walau tidak harus selalu karena ada gangguan di otak kecil, namun dengan gejala yang dialami anak ibu tersebut, saya menyarankan untuk diperiksa oleh dokter saraf anak. Oleh dokter saraf anak biasanya akan dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap untuk menajamkan kira-kira penyakit apa yang dialami anak ibu. Selain itu saya juga sangat menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan pencitraan otak, berupa CT Scan kepala atau MRI kepala. Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat dengan jelas keadaan otak di dalam kepala.
Anak ibu belum tentu mengalami suatu gangguan yang signifikan di otak kecil/serebelum. Kadang beberapa anak memang masih mengalami gangguan keseimbangan dalam tumbuh kembangnya dan memerlukan adaptasi yang lebih lama untuk mendapatkan postur yang kuat dan stabil. Tapi saya sarankan untuk pemeriksaan pencitraan otak tersebut di atas.
Bila ibu berkenan, ibu juga dapat membawa anak ibu ke saya untuk saya lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saya dapat ditemui di rumah sakit tempat saya berpraktek.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. Muhammad Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
Dok, anak saya umur 4 tahun 5 bulan, perempuan, dan dia sangat sering terjatuh, bahkan walaupun tidak tersandung. mungkin hampir setiap hari. minggu lalu pun dia sudah dua kali jatuh dari ayunan di sekolahnya. begitu juga dengan memegang benda-benda, sering sekali dia menumpahkan air atau makanan yg dia pegang. anak saya ini juga agak terlambat bisa berjalan. dia baru bisa berjalan umur 1 tahun 8 bulan. sbnrnya dia sudah tidak mengompol, tp pernah minggu lalu, selama bbrp hari berturut-turut dia kembali mengompol, tp skrg sudah kembali biasa. apakah itu bisa dibilang gejala myelomeningocele? untuk yakinnya apa saya perlu memeriksakan anak saya ke dokter syaraf anak? mohon informasinya.
Terima kasih
Ibu Lulu yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Gejala yang dialami putri anda memang dicurigai sebagai adanya suatu gangguan pada pusat pengaturan keseimbangan dan koordinasi tubuh (otak kecil), walaupun bisa juga sama sekali hanya gangguan keseimbangan dan koordinasi fisiologis saja. Namun saya sangat menyarankan untuk diperiksa dengan benar untuk memastikan adanya gangguan saraf atau tidak.
Apakah terdapat benjolan atau seperti rambut di daerah punggung/pinggang pada garis tengahnya pada putri anda? Hal ini menunjukkan adanya meyelomeningocele. Namun untuk gejala yang putri anda alami, sangat kecil kemungkinan adanya myelomeningocele, karena koordinasi tangan juga mengalami gangguan (sedangkan pada myelomeningocele, koordinasi tangan tidak terganggu). Suka mengompol memang lebih cocok mengarah kepada myelomeningocele.
Oleh karena itu saya sangat menyarankan untuk membawa putri anda ke dokter saraf anak agar diperiksa dengan benar. Bila diperlukan, dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan CT Scan kepala atau MRI tulang belakang. Kita mengharapkan memang tidak ada gangguan saraf, tapi bila ada maka diketahui lebih cepat tentunya lebih baik. Bila ibu mau, juga dapat bertemu dengan saya di tempat saya praktek.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu dan putri ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
terima kasih atas jawabannya dok. boleh saya tau jadwal praktik dokter di RSM/RSCM Kencana? Terima kasih
Jadwal praktek saya :
1. RS MEDISTRA Jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)
4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta (dengan perjanjian)
dokter sebelumnya terima kasih atas artikelnya, dan saya mau tanya, anak saya umur 2 thn dan aktif, tetapi keaktifannya membuat saya khawatir krn sering terjatuh, kalo berjalan gak bisa pelan maunya lari aja. dan kdg kepalanya terbentur, kdg saya berfikir ada yg salah tidak ama kaki anak saya. kira-kira akibatnya ada gak ya dokter?? tlg jawab ke @mail saya ya dok. : @mail : keke.ririn@yahoo.com
Ibu Yuke yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Saya akan membalas ke email ibu. Tolong di cek di keke.ririn@yahoo.com
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
4. RS RAWALUMBU Bekasi
5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
Dokter, saya ingin menanyakan..,mungkin pertanyaan hampir sama dengan pasien lainnya. anak saya perempuan berumur 2thn, semenjak dy mulai bisa berjalan dia sangat aktif, bahkan kalau disuruh berjalan dy malah lari..sudah 2 x dy terpelanting kepalanya dibagian belakang, memang benjolan atau bengkak tidak ada tapi saya tajut efek bagian kepala didalamnya dok, menurut dokter apa yang harus saya lakukan karna saya sangat takut jika dikemudian hari anak saya bisa kenapa-napa..terima kasih dok
Ibu Liza yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Anak yang baru bisa berjalan sudah pasti akan menjadi sangat aktif karena baginya merupakan suatu hal yang luar biasa sudah dapat bergerak sendiri dengan kedua kakinya. Keadaan ini merupakan bagian yang wajar dan normal dari suatu tumbuh kembang anak dan bukan merupakan suatu yang bersifat patologis. Keadaan ini juga tidak perlu kita halangi atau intervensi.
Keadaan terjatuh saat berlari mungkin merupakan hal yang wajar pula dimana si anak belum beradaptasi dengan benar terhadap keseimbangan tubuhnya dan koordinasi kedua kakinya juga belum terbiasa dengan baik. Belum lagi ditambah faktor eksternal yang memudahkan dan meningkatkan resiko jatuh. Saya rasa untuk keadaan ini yang penting adalah ibu harus menjaga agar anak tidak terjatuh dalam frekuensi yang cukup sering. Benturan kepala yang berulang jelas akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan pada otak atau bagian dalam kepala. Ada baiknya juga dilakukan pengamatan dengan baik, bila anak jatuh terlalu sering padahal tidak ada faktor eksternal yang mempengaruhi maka mungkin dapat diperiksakan ke dokter anak bidang saraf atau tumbuh kembang.
Memang dibutuhkan perhatian ekstra pada anak-anak yang aktif agar jangan menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri, jadi ibu mungkin tidak perlu khawatir dan terus berusaha menjaga anak sebaik-baiknya. Ciptakan lingkungan sekitar yang aman untuk anak agar tetap aman terhadap benturan walau terjatuh saat berlari.
Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
4. RS RAWALUMBU Bekasi
5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta.
Asl dok
terimakasih untuk tulisannya dok. saya sedang mencari alasan knp anak saya (laki2 usia 4thn 7bln) sering skali terjatuh. karena baru saja, setelah beberapa kali ia terjatuh dan kali ini sampai memar di bagian pelipis krn tbentur meja. katanya tadi tersandung kaki meja. akhirnya saya penasaran ada apa dgn anak saya. mudah2n anak saya bukan tganggu saraf y dok. sebenarnya untuk mengetahui kelainan saraf itu pemeriksaannya seperti apa dok? apa harus sampai ct scan. oya guru tk nya juga bilang anak saya motorik halusnya masih kaku.disaran kan sering menggunting atau bermain lilin. terimakasih penjelasannya dok. maaf kalo ceritanya terlalu panjang.
Pemeriksaan fungsi saraf dapat dilakukan melalui cara yang paling sederhana yaitu pemeriksaan fisik neurologis. Namun mungkin masih terdapat beberapa halangan tergantung kemampuan kerjasama dari si anak. Yang ideal adalah dilakukan pemeriksaan CT Scan atau MRI kepala yang akan menunjukkan secara objektif keadaan di dalam kepala.
Motorik halus yang masih kaku belum tentu menunjukkan adanya gangguan pada saraf. Sering sekali hal ini hanya menunjukkan bahwa terdapat keterlambatan tumbuh kembang yang selanjutnya dapat dikejar oleh si anak sendiri pada usia tertentu. Tetapi saran sang guru tidaklah jelek dan dapat diikuti untuk melatih dan merangsang motorik halus sang anak.
Terima kasih
Dokter Andra
Dok….anak saya berumur 2 tahun 6 bulan….sebelumnya dia sudah bisa berjalan sampai berlari pun sudah biasa, anaknya alhamdulilah sudah bisa berjalan dengan baik dan lancar. yah walaupun memang anak saya baru bisa jalan sekitar 1 tahun 6 bulan. tapi sekarang saat ini anak saya tiba-tiba saja tidak bisa berjalan….kadang bisa berjalan tapi kedua kakinya gemetaran….kata ibunya seh anak saya ini katanya pernah jatuh saat berjalan…tpi hanya sekali saja…
krira-kira dokter apa yang menyebabkan seperti itu dan apa yang harus segeraa mungkin dilakukan???
tolong jawab ke email saya ya dok : arifai_cuakep@yahoo.com.
Makasih sebelumnya.
Bapak Arifai yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Saya sudah membalas tulisan bapak ke email bapak. Semoga saya dapat membantu bapak dan anak bapak.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
Staf Medik FKUI-RSCM
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
5. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
6. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
dokter, anak sy berusia 1 thn 4 bln, dia sdh bisa berjalan (tanpa dipegang tangannya) sejak usia 1 thn 2 bln. anak sy sangat aktif sekali dok dan kalau berjalan cepat sekali seperti berlari. sehingga dia seringkali terjatuh dan terbentur kepalanya, baik kepala bagian belakang maupun depan. yang ingin sy tanyakan dok apakah hal ini wajar dan usia berapakah anak sdh bisa berjalan tegap tanpa terjatuh lagi.. makasih dok. tolong balas ke email sy ya dok
Ibu Henny yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sudah saya berikan pendapat ke email ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
Staf Medik FKUI
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
4. RS. DHARMAIS Jakarta
5. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
6. RS. RAWALUMBU bekasi.
Dok saya mau tanya….
Anak saya sekarang usianya 5 th 8 bulana, saya sering kasihan melihat dia sering sekali jatuh, baik lari atau pun berjalan ditempat yg rata sekalipun, saya pernah coba hitung dl 1 hari dia bisa jatuh sampai 4 kali dirumah, dr cerita dia ϑî tk anak saya suka jatuh ϑî ayunan, dan tempat bermain lainny, terkadang saya sering lihat lebam bitu ϑî kakinya, apa berpengarung waktu kecil dia terlambat jalan ( bisa jalan usia 15 bulan) karna cara jalan anak saya jinjit sehingga susah untuk jalan ( sampai sekarang dia sukanya lari makanya sering jatuh)
Saya mohon balasanny dok agar saya bisa lebih mewaspainya….
Ibu Rachma yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru sekarang dapat membalas tulisan ibu.
Anak balita yang sering jatuh saat sedang berjalan atau beraktifitas memang memnimbulkan kekhawatiran dan rasa was-was dari orangtua. Ketakutan adanya gangguan tumbuh kembang akan timbul dan jelas hal itu sangat menakutkan. Namun saya rasa kita tidak perlu buru-buru panik atau khawatir karena permasalahan jatuh pada saat berjalan pada anak balita memang sering terjadi. Dengan riwayat terlambat untuk mulai berjalan memang memberikan bantuan penjelasan mengenai hal yang dialami oleh anak ibu saat ini.
Menurut saya pada usia sebesar anak ibu, usaha untuk mencari kekuatan dan keseimbangan pada saat berdiri dan berjalan bagi anak masih merupakan hal yang wajar. Yang penting adalah dalam riwayatnya anak memang menunjukkan tumbuh kembang yang baik dari tidak bisa berdiri atau berjalan, dan sekarang sudah dapat berjalan. Keterlambatan dalam masalah berjalan sering sekali terjadi pada anak-anak, tetapi seiring dengan bertambahnya usia anak maka lama kelamaan keseimbangan itu dapat tercapai.
Yang penting sekarang adalah agar anak ibu dipantau dan diikuti saja terus kemajuna tumbuh kembangnya. Perhatikan juga bila ternyata ada kelainan-kelainan yang lain yang belum diketahui. Saya harap sih tidak ada. Hati-hati juga agar pada saat terjatuh, badan sang anak khususnya kepala tidak terbentur, sehingga dapat mengakibatkan cedera yang berat.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
Staf Medik Departemen Bedah Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) – RSUPN Ciptomangunkusumo (RSCM)
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
4. RS. Ciptomangunkusumo / RSCM Kencana
5. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
6. RS. DHARMAIS Jakarta
Pak dokter saya mau tanya, saya punya putri sekarang beumur 1 tahun 10 bulan.kalau berjalan atau berlari sering jatuh ( hampir tiap hari jatuh) apakah perlu pemeriksaan lebih lanjut? mengingat anak saya baru bisa berjalan saat berusia 1 tahun 6 bulan..terima kasih sebelumnya dok.
Ibu Rahimah yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat memberikan respon terhadap tulisan ibu saat ini dikarenakan kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.
Pada saat usia baru bisa berjalan atau fase-fase baru bisa berjalan, kemungkinan masih sulit menjaga keseimbangan dan terjatuh sangat sering terjadi. Sang anak biasanya akan dengan semangatnya berusaha berjalan walau kadang kemampuan kakinya menapak serta tubuh menjaga kesimbangan masih belum sempurna. Hal ini adalah keadaan yang normal dan fisiologis sebagai bagian dari tumbuh kembangnya.
Namun perlu juga diperhatikan bila hal ini berlangsung terus menerus dan tidak mengalami perbaikan. Bila si anak secara konsisten terus terjatuh dan tidak mampu mebentuk keseimbangan nya sendiri maka kita harus mencurigai adanya kelemahan pada kedua tungkai kakinya. Pengawasan dan perhatian dari ibu sangat penting disini. Bila ini terjadi maka putri ibu harus segera dibawa menemui dokter saraf atau bedah saraf.
Pada kesempatan ini juga saya ingin minta tolong sama ibu untuk memeriksa bagian punggung dan pinggang putri ibu. Apakah ada kelainan kulit atau adanya benjolan yang bisa ibu rasakan dengan meraba….?? Ini berguna untuk membantu saya menduga apakah ada kelainan saraf yang perlu kita tatalaksana segera.
Selain itu perlu juga was-was bila anak sering terjatuh, kemungkinan kepalanya terbentur saat terjatuh. Jangan sampai terjadi kecelakaan yang lebih berat. Kembali, pengawasan dan perhatian ibu dan seluruh anggota keluarga sangat penting disini.
Bila ibu berkenan dapat pula menemui saya dengan membawa putri ibu, sehingga saya dapat melakukan pemeriksaan dengan seksama.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurosurgeon) / Neuro-Intervensi (Endovascular Neurosurgeon)
Staf Pengajar dan Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. Pusat Kanker Nasional DHARMAIS Jakarta.
pak dokter saya ingin bertanya,
anak saya diusianya 15 bulan anak yang aktif dan lebih suka bergerak ketimbang duduk diam dan berkonsentrasi dengan satu hal saja, berat badan 9,5kg. Mulai bisa berjalan usia 12 bulan. Dari mulai awal berjalan suka terjatuh. saya mulai kwatir ketika dia berjalan sering sekali jatuh walaupun tidak ada yang menghalangi kakinya (tersandung) tapi tiba tiba saja terjatuh. Beberapa hari ini. Saya perhatikan saat terjatuh itu seperti nya tungkai kaki nya tertekuk melemah. Tapi anak saya langsung bangkit berdiri lagi.
apakah itu wajar karena usianya masih 15 bulan blum begitu seimbang dalam berjalan?
mohon dibalas lewat email saya..
Devita_eleazar@yahoo.com
Ibu Devita yang terhormat. Usia seperti anak anda merupakan usia seorang anak berusaha untuk belajar berjalan. Sebaiknya kita jangan terburu-buru curiga akan kemungkinan adanya gangguan di otak anak anda. Namun penting sekali berhati-hati pada saat terjatuh akan kemungkinan resiko kepalanya terbentur. Mohon dijaga benar agar resiko jatuhnya bisa dihindarkan. Bila hingga usia 2-3 tahun, anak anda masih sering terjatuh atau bahkan sulit untuk berdiri atau berjalan maka sebaiknya dibawakan ke dokter anak untuk diperiksakan tumbuh kembangnya. Permasalahannya bisa dimana saja termasuk di otak.
Saya harao kondisi anak ibu dalam keadaan baik dan merupakan bagian dari proses tumbuh kembang dan normal.
Terima kasih