Pada saat sedang jeda di suatu hari sabtu, perhatian saya tertuju pada sebuah acara di televisi. Acara tersebut berisikan tentang manusia dan hasilnya untuk dunia. Diambil sebuah contoh figur yang hidup lebih dari 50 tahun yang lalu yang mungkin sudah terlupakan saat ini namun hasilnya untuk dunia masih tetap digunakan sampai saat ini. Dialah “Dr. Jonas Salk”, seorang dokter dan seorang peneliti yang menelurkan suatu hal penting dalam sejarah kesehatan dunia, yaitu penemuan vaksin Polio.
Dr. Jonas Salk adalah seorang dokter dan peneliti berkebangsaan Rusia yang pada masa kecilnya hidup cukup susah dengan keluarga miskin yang kekurangan. Namun Dr. Jonas Salk berhasil menyelesaikan pendidikan hingga lulus dokter. Karena ketertarikannya di bidang penelitian, Dr. Jonas Salk memulainya dengan usaha mencari pengobatan/vaksin untuk influenza yang banyak menyerang tentara pada masanya. Namun kesuksesannya terjadi pada saat beliau menemukan vaksin terhadap virus polio yang saat itu sangat ditakutkan karena mengakibatkan kelumpuhan. Melalui vaksin yang diciptakannya, maka penyakit polio dapat diatasi dan memberikan harapan pada dunia dalam melawan penyakit saraf yang berbahaya ini.
Yang menarik bagi saya adalah, bahwa untuk menghasilkan vaksin tersebut, Dr. Jonas Salk menghadapi hambatan dan tantangan yang tidak ringan. Mulai ditentang oleh berbagai pihak hingga tidak memiliki dana sama sekali untuk percobaannya. Bahkan pada suatu saat, Dr. Jonas Salk terpaksa melanjutkan penelitiannya di dapur di rumahnya sendiri dengan menggunakan peralatan masak istrinya. Namun dengan semangat dan kerja kerasnya serta keinginannya untuk membantu kesehatan dunia, beliau akhirnya berhasil menghasilkan vaksin yang dinanti berjuta-juta orang saat itu.
Selain itu ada hal lain yang membuat saya kagum pada dokter ini, yaitu vaksin yang dihasilkannya kemudian dia berikan secara gratis kepada siapapun yang membutuhkan. Berjuta-juta vaksin dikeluarkan dan diberikan kepada orang yang membutuhkan. Hal ini bahkan dipertanyakan kepadanya dalam sebuah wawancara di televisi. Beliau ditanyakan kenapa tidak menjual vaksin nya ke perusahaan farmasi? Siapa yang memgang hak paten dari vaksinnya tersebut? Kenapa tidak mau menjadi kaya raya dari hak paten tersebut?
Dr. Jonas Salk menjawab sambil tertawa ringan, “Siapa yang mempunyai hak paten matahari?”. “Hak Paten dari vaksin polio adalah milik seluruh umat manusia, bukan milik saya”. Ini adalah suatu pernyataan mulia dari seorang manusia, seorang dokter yang berkemampuan luar biasa. Dr. Jonas Salk kemudian melanjutkan hidupnya hanya dengan gajinya sebagai dokter dan pengajar. Honornya tidak banyak tapi baginya cukup untuk hidup dengan keluarganya. Pada tahun terakhir kehidupannya, Dr. Jonas Salk sempat sibuk di laboratoriumnya untuk mencari vaksin AIDS, namun usia mengalahkannya dan dia meninggal dunia sebelum vaksin itu ditemukan.
Komentar selanjutnya dari acara televisi itu adalah “apakah ada orang-orang seperti Dr. Jonas Salk saat ini?”, yaitu seorang pemuda intelektual yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kebutuhan dan kebaikan dunia. Apa yang terjadi oleh manusia khususnya para pemuda saat ini? Dunia bahkan berkesimpulan kalau manusia saat ini lebih banyak bekerja untuk destruksi atau kerusakan dunia. Sikap ambisius terhadap uang dan kekayaan tanpa cara dan jalan yang benar, membawa manusia kepada kerakusan yang merusak dunia ini. Lihat saja, yang dikejar adalah cara-cara spontan dan cepat mendapatkan uang seperti di permainan saham, perbankan, dan usaha-usaha lainnya yang belum tentu benar. Kebanyakan dari perbuatan dan tindakan tersebut memberikan kesulitan pada rakyat banyak khususnya rakyat menengah ke bawah. Hal ini yang sedang terjadi di perekonomian Amerika dan Eropa sekarang. Para penguasa “wall street”, bankir, pengusaha, seenaknya saja mempermainkan uang dan rakyat untuk keuntungannya sendiri, yang semakin merugikan bangsa dan negara. Sedihnya, pemerintah tidak berusaha untuk mengatasinya dan bahkan mendukung tindakan-tindakan ini. Akhirnya hanyalah akan menghasilkan kehancuran dimana-mana dan rakyat kecil paling sengsara.
Sebagai pemuda, kita harus bisa menjaga idealisme kebaikan tetap tinggi. Tidak salah untuk mencari profit dan kehidupan yang lebih baik asal dilakukan dengan cara benar dan tidak merugikan orang lain. Sebagai seorang dokter, saya sangat berterima kasih kepada Dr. Jonas Salk untuk vaksin yang dihasilkannya dan untuk sifat serta sikap yang dimilikinya sebagai suatu contoh dan pedoman bagi saya untuk mencapai seluruh cita-cita saya.
Bagaimana dengan anda….???