Stroke merupakan penyakit yang menempati posisi nomor dua terbesar penyebab kematian setelah serangan jantung. Setiap tahunnya, angka serangan stroke semakin meningkat, dan semakin meningkat resikonya dengan bertambahnya usia seseorang. Namun, ternyata pada saat ini, stroke juga sudah menyerang orang-orang dengan usia yang lebih muda. Bila dahulu penyakit stroke biasanya terjadi pada usia di atas 55 tahun, saat ini stroke sudah menyerang usia 30 tahun. Penyebabnya adalah semakin tidak sehatnya pola hidup kita saat ini.
Stroke secara garis besar terbagi menjadi stroke akibat sumbatan pada pembuluh darah otak (stroke iskemik) dan stroke akibat pecahnya pembuluh darah otak (stroke hemorrhagik/stroke perdarahan). Keduanya dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel otak dan metabolisme otak sekaligus meningkatkan tekanan di dalam kepala. Penyebab dari stroke umumnya adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, penyakit gula darah, stres dan lain-lain. Umumnya terapi yang diberikan oleh dokter saraf adalah obat pengatur tekanan darah, obat pengatur gula darah, kolesterol dan sebagainya.
Namun, perlukah tindakan pembedahan untuk penyakit stroke…?
Jawabannya adalah “perlu” bila memang terindikasi untuk pembedahan. Pada stroke perdarahan, jumlah perdarahan yang cukup banyak merupakan indikasi untuk dilakukan tindakan pembedahan dengan tujuan mengeluarkan darah dan berusaha menghentikan sumber perdarahan bila ditemukan aktif. Sedangkan pada stroke iskemik akibat sumbatan pembuluh darah otak sering sekali mengakibatkan pembengkakan pada otak yang mengancam jiwa. Tindakan pembedahan diperlukan untuk memberikan ruang yang cukup bagi otak yang membengkak. Selain itu, baik pada kasus stroke iskemik maupun stroke perdarahan, tindakan pembedahan diperlukan untuk menurunkan tekanan di dalam kepala (tekanan intrakranial) karena tekanan intrakranial yang tinggi dapat mengancam jiwa serta menghambat masuknya darah dan obat-obat yang diberikan untuk otak.
Tindakan pembedahan walau memiliki resiko, pada indikasi yang tepat dapat menjadi terapi yang menyelamatkan jiwa pada penderita stroke. Terapi pembedahan bukanlah terapi tunggal pada penyakit stroke tetapi harus dikombinasikan dengan terapi medikamentosa lainnya.
