Sekitar sebulan yang lalu, saya melihat seorang pasien yang sedang dirawat di sebuah rumah sakit swasta di jakarta. Kebetulan pasien ini dikonsulkan ke bedah saraf, dan dikatakan bahwa pasien ini berasal dari luar kota, tepatnya dari salah satu propinsi di pulau sumatera. Adalah seorang wanita muda, berusia sekitar 30 tahunan yang terbaring di tempat tidur dan kelihatan kaku. Bila dilihat dengan jelas, wanita muda ini memiliki paras dan tubuh yang sebenarnya sehat, namun hanya bisa terbaring dan tidak banyak bergerak.
Saya kemudian memperkenalkan diri, “Selamat pagi bu, nama saya dokter Andra, saya adalah dokter spesialis bedah saraf. Ada apa ini ibu sampai dirawat di rumah sakit?’ Saya juga memegang tangannya dan berusaha menunjukkan rasa empati. Spontan wanita muda itu bercerita panjang dengan wajah sedih dan menunjukkan rasa tersiksa yang berkepanjangan. “Saya sudah tidak bisa jalan dok. Sudah 2 minggu saya benar-benar tidak bisa berjalan”, kata wanita tersebut. Saya kemudian coba menenangkannya. “Bagaimana awalnya bu?”, saya tanya lagi. Kemudian wanita itu menjawab, “Awalnya sekitar 2 tahun yang lalu dok, saya merasakan nyeri pada pinggang saya yang semakin lama semakin sakit. Kalau saya berjalan atau bekerja, maka sakitnya akan bertambah. Saya berobat ke dokter di tempat asal saya dan kemudian saya disarankan bertemu dengan seorang dokter lain di jakarta. Dokter di jakarta tersebut kemudian hanya memberikan obat-obatan anti nyeri. Awalnya sedikit enak tapi kemudian nyeri kembali dan semakin memberat. Saya kemudian mulai disuntik anti nyeri di daerah pinggang. Berulang kali saya disuntik bahkan sudah sampai puluhan kali, tapi tidak ada perbaikan. Biayanya juga tidak kecil. Saya sempat bertanya kenapa tidak ada perbaikan tapi dokter tersebut hanya mengatakan kalau saya terlalu manja dan lemah terhadap nyeri. Saya sedih sekali karena dokter saya mengatakan saya mengada-ada dengan nyeri saya. Saya kemudian hanya bersabar dan menahan nyeri, hingga 2 bulan lalu kedua kaki saya mulai kesemutan dan baal. Saya masih menahan diri. Tapi sejak 2 minggu lalu saya tidak bisa berjalan sehingga saya kembali ke jakarta dan atas saran keluarga kemudian menemui dokter spesialis bedah saraf”, begitu cerita wanita muda itu.
Saya kemudian memeriksa wanita muda itu, dan terlihat memang kedua tungkai bawahnya sudah lemah. Saya kemudian melihat pemeriksaan pencitraan dan saya sangat terkejut melihat kelainan di tulang belakang bagian bawahnya. Terlihat penjepitan saraf oleh bantalan tulang yang begitu berat yang disebut dengan penyakit “HNP”. Dengan berat hati saya mengatakan bahwa beliau mempunyai penyakit yang seharusnya dioperasi sejak dulu. Saat ini kerusakan sarafnya sudah berat dan saya tidak bisa menjanjikan suatu kesembuhan bila dioperasi. Namun wanita muda itu memaksa dan meyakinkan saya bahwa dia ingin segala usaha dilakukan walau hasilnya tidak ada, karena dia sudah lelah diobati dan disuntik selama ini.
Atas persetujuannya, wanita tersebut kemudian dioperasi. Operasi berjalan lancar. Pasca operasi, perbaikan mulai terlihat, kekuatan kaki mulai bertambah walau tidak sepenuhnya normal. Wanita muda itu sangat senang dan tidak ada yang lebih membahagiakan bagi saya saat seorang pasien begitu senang dengan apa yang kita kerjakan.
Hati-hati pada penyakit nyeri pinggang. Bila tidak ditatalaksana dengan benar, kelumpuhan akan menjadi ancaman serius. Selain itu, operasi mungkin merupakan jalan yang terbaik untuk mencapai kualitas kehidupan seoptimal mungkin. Sebagai orang yang menderita nyeri di pinggang, carilah pertolongan segera. Jangan pasrah hanya pada satu dokter dan kemudian membiarkan diri semakin sakit. Cari informasi dan bertanyalah sebanyak-banyaknya.
Sebagai dokter, hargailah rasa nyeri yang dikeluhkan pasien. Bila kita tidak mampu memberikan pertolongan atau memberi kabaikan pada pasien, segeralah rujuk kepada dokter lain yang mampu atau lebih mampu. Hormati dan anggap pasien-pasien kita itu sebagai keluarga kita sendiri.
bagaiman dengan orang yang positip HiV trus mempunya sakit pinggang
Bapak Angga Kristian yang terhormat,
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Baik orang tanpa HIV atau dengan HIV dapat mengalami sakit pinggang. Sebagian besar kasus sakit pinggang terutama disebabkan oleh penyakit degeneratif seperti HNP, tumor dan lain-lain. Beberapa keadaan radang dan infeksi dapat juga menimbulkan rasa nyeri pada punggung dan pinggang, namun angka kejadiannya tidak sebanyak kasus degeneratif.
Pada orang dengan HIV (atau sudah mengalami penyakit AIDS), maka kekuatan kekebalan tubuh akan berkurang bahkan menghilang. Pada keadaan ini, infeksi atau radang adalah kondisi yang paling sering terjadi karena tidak adanya daya tahan tubuh terhadap kuman dari luar. Sehingga khusus untuk pasien dengan HIV, maka nyeri akibat infeksi saraf tulang belakang akan semakin meningkat akibat meningkatnya angka kejadian infeksi.
Selain itu mungkin terdapat sedikit perbedaan dalam penanganan nyeri pinggang pada pasien dengan HIV dibandingkan dengan pasien tanpa HIV. Secara umum tindakan operatif baik dari teknik dan waktu operasi, adalah sama saja. Namun pada orang dengan HIV, kita dokter bedah saraf harus memikirkan kemungkinan pemulihan pasca operasi. Orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh umumnya memiliki masalah dalam pemulihan pasca operasi termasuk pemulihan luka operasi. Hal ini jelas harus menjadi pertimbangan bagi kita. Bukaan operasi yang lebih kecil jika memungkinkan, penggunaan obat yang lebih lengkap, sebaiknya dipertimbangkan agar terapi operatif yang diberikan dapat bermanfaat secara maksimal.
Selain itu, terdapat beberapa kasus tumor sistemik atau tumor darah yang sangat berhubungan dengan keadaan HIV yang dapat menyerang saraf tulang belakang dan tulang belakang itu sendiri. Tumor seperti “Limfoma” tercatat meningkat angka kejadiannya pada pasien dengan HIV/AIDS. Limfoma dapat menyerang hampir seluruh bagian dari tubuh manusia termasuk saraf tulang belakang. Adanya limfoma di saraf tulang belakang dapat mengakibatkan rasa nyeri atau rasa yang tidak nyaman. Tindakan penanganannya juag sedikit lebih kompleks dimana selain tindakan operatif, juga diperlukan kemoterapi untuk memusnahkan tumor sebanyak-banyaknya.
Selain beberapa kondisi diatas, tidak terdapat perbedaan antara nyeri pinggang pada orang dengan HIV atau tidak, baik dari segi mekanisme nyeri, cara terapi dan lain-lain.
Demikian dari saya, semoga dapat menambah informasi untuk anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon/Endovascular Neurosurgeon
RSCM, RS Omni Pulo Mas, RS Medistra
terima kasih Dr atas informasinya
dok,beberapa hari ini ibu saya mengeluh nyeri pinggang dan terasa kesemutan,dan baal di pinggang sebelah kiri.
apa penyebabnya dan apakah berbahaya?
Bapak/Ibu Eno Chan yang terhormat
Terima kasih sudah mengisi di blog saya.
Nyeri pinggang bisa disebabkan oleh banyak hal karena terdapat beberapa organ di daerah pinggang dimana timbulnya nyeri. Organ-organ tersebut di antaranya adalah otot, tulang dan saraf. Semua organ tersebut dapat sebagai sumber nyeri. Namun, bila sudah timbul gejala baal dan kesemutan maka kemungkinan gangguan bersumber pada saraf. Iritasi saraf atau kompresi saraf tulang belakang dapat menjadi penyebab dari keluhan ibu anda. Iritasi dan kompresi saraf tulang belakang ini biasanya disebabkan oleh tekanan jaringan di sekitar saraf seperti jaringan ikat, atau tulang. Yang tersering penyebabnya adalah tekanan oleh jaringan ikat, atau yang sering disebut dengan HNP. Penyebab lain juga bisa seperti infeksi, fraktur pada tulang, namun kedua hal ini harus disertai dengan gejala lain dan riwayat infeksi atau trauma sebelumnya. Kadang kala, massa abnormal seperti tumor dapat juga tumbuh di tulang belakang atau saraf tulang belakang yang mengakibatkan penekanan pada saraf.
Oleh karena itu, gejala yang ibu anda rasakan dapat menjadi suatu petanda penyakit yang ringan hingga yang berbahaya. Maka saya sangat menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan dengan teliti oleh dokter khususnya dokter bedah saraf atau dokter saraf. Pemeriksaan pencitraan juga sangat saya sarankan yaitu MRI Spinal untuk melihat kondisi saraf dan apa yang mungkin menyebabkan penekanan pada saraf.
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan lebih dini karena bila memang ada kelainan maka pertolongan dapat lebih cepat diberikan. Perlu diketahui bila saraf adalah organ yang sangat sulit untuk sembuh sehingga kerusakan yang terlalu berat akan mengakibatkan kerusakan permanen yang tidak mungkin pulih. Alangkah jauh lebih baik bila pertolongan diberikan sebelum kerusakan menjadi terlalu berat.
Demikian dari saya, semoga dapat menambah informasi.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta (Kamis dan Sabtu jam 18.00 s/d 20.00)
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)
4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta (dengan perjanjian)
Dokter, ayah saya umur 70 tahun menderita sakit pada telapak kaki, baal dan tidak kuat jalan. Hasil MRI menunjukkan ada syaraf terjepit di sekitar pinggang belakang. Sekarang sedang terapi menggunakan alat untuk membungkus pinggang. Apakah alat terapi ini membantu ? Apakah dengan cara menyuntik dapat menyembuhkan ? Bagaiman cara menyembuhkan terbaik menurut dokter ? Terima kasih.
Ibu Lina yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Saraf terjepit di tulang belakang merupakan suatu keadaan yang dapat mengakibatkan kelumpuhan total bila tidak diberikan terapi yang tepat. Pemilihan terapi sangat bergantung pada derajat beratnya jepitan saraf yang terjadi. bila jepitan masih dalam tahap ringan maka mungkin cukup dengan fisioterapi atau pemasangan korset di pinggang. Namun bila sudah cukup berat maka tindakan operasi merupakan jalan yang terbaik, karena tindakan lainnya tidak ada manfaatnya.
Menyuntik hanya bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri, namun tidak menghilangkan jepitan saraf. Hal ini bisa menjadi sangat berbahaya bila jepitannya sudah sangat berat dimana dengan suntikan akan mengaburkan gejala yang muncul. Lama kelamaan malahan kelumpuhan yang akan terjadi.
Yang pertama harus kita lakukan adalah melihat dengan benar beratnya jepitan saraf pada ayah anda. Setelah itu baru saya bisa menentukan terapi yang terbaik.
Jika anda berkenan dapat menemui saya di tempat-tempat saya berpraktek. Saya ingin sekali memeriksa ayah anda dengan lebih baik dan teliti.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda dan ayah anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
Staf Medik FKUI-RSCM
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
5. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
6. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
Dok, usia saya 32 tahun dan saat ini saya mengalami sakit pinggang di bagian bawah yang sudah lumayan lama,jadi kalau saya jongkok apalagi sambil mengangkat beban pinggang saya pasti terasa sakit,dan juga kalau bangun tidur pinggang bagian saya juga suka terasa sakit,dan sekarang malah pinggang yang bagian tengah terasa sakit jg,dan pertanyaan saya:
1,apa penyebab sakit pinggang yg saya rasakan ini?
2,apakah duduk yg terlalu lama bisa menyebabkan sakit pinggang(soalnya saya penggemar game yg suka duduk lama bisa sampai 6 jam lebih perhari?
3,bagaimana cara penyembuhannya?
4,kepada dokter ahli apakah seharusnya saya konsultasi untuk memeriksa dan mengobati sakit pinggang saya ini(soalnya saya dulu pernah konsultasi ke dokter umum,kata dokter umum saya harus ke dokter ahli ortofedi,lalu kata dokter ahli ortofodi saya harus datang ke dokter ahli saraf),semua tu membuat saya bingung,dan gak ada hasilnya sama sekali,sakit pinggang saya tetep sakit walau udah di periksa oleh dokter ahli saraf dan minum obat yg dia anjurkan.
Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf bila pertanyaannya terlalu banyak.
Bapak Arip Saripudin yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru sekarang dapat membalas tulisan anda dikarenakan kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan anda.
1. Dari gejala yang anda alami berupa nyeri pinggang bawah dan nyeri akan muncul atau semakin berat dengan perubahan posisi, maka kemungkinan adanya gangguan pada saraf atau pada otot masih belum dapat disingkirkan. Perubahan posisi akan mengakibatkan perubahan struktur tulang dan jaringan lunak di pinggang. Hal ini selanjutnya akan mengakibatkan suatu penekanan pada saraf yang akan menimbulkan nyeri. Perubahan posisi juga terjadi akibat kontraksi dan relaksasi dari beberapa otot di pinggang sehingga otot yang sakit akan menjadi lebih sakit bila berkontraksi. Apakah nyeri yang anda rasakan juga menjalar ke paha atau betis atau ke kaki…??? Apakah nyeri dirasakan berkurang bila anda berbaring…??
2. Sangat mungkin duduk yang terlalalu lama akan mengakibatkan nyeri pinggang. Posisi monoton yang terlalu lama dipertahankan akan mengakibatkan struktur tubuh tertentu saja yang selalu menopang beban tubuh sehingga akan muncul bebany yang luar biasa pada struktur tersebut yang berakibat kelelahan dan kerusakannya. Selanjutnya kelelahan dan kerusakan struktur ini (khususnya tulang dan jaringan penopang tubuh) akan menjadi melar atau bergeser sehingga akan menekan saraf yang berada di sekitarnya. Hal inilah yang akan menimbulkan nyeri pinggang.
3. Penyembuhan tergantung dari penyakit apa yang sebenarnya yang anda alami. Kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang mengakibatkan nyeri pada diri anda. Bila memang karena otot, maka terapinya hanya istirahat dan minum beberapa obat. Fisioterapi boleh diberikan. Bila nyeri disebabkan oleh jepitan saraf maka harus ditentukan terlebih dahulu derajat beratnya jepitan itu. Bila masih ringan maka anda harus segera mwngubah pola hidup dan menghindari berada pada satu posisi secara monoton. Fisioterapi dan berenang sebaiknya dilakukan rutin. Bila derajat jepitannya terlalu berat maka tindakan operasi harus diambil untuk menyelamatkan fungsi saraf.
4. Sebaiknya anda berobat ke dokter saraf dahulu. Lakukan pemeriksaan MRI tulang belakang dan EMG bila perlu. Pastikan terlebih dahulu apakah ada jepitan saraf atau tidak. Bila ternyata ada jepitan saraf maka anda harus segera menemui dokter bedah saraf untuk ditentukan apakah sebaiknya perlu dilakukan operasi atau tidak. Nyeri tidak hilang dengan obat menunjukkan kemungkinan bahwa jepitan saraf mungkin sudah berat. Namun dokter bedah saraf harus menentukan dulu dengan benar apakah memang tindakan operasi diperlukan atau tidak.
Demikian dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
6. RS. DHARMAIS Jakarta.
dokter..ayah saya usia 63th menderita sakit sudah 1 th ini,berawal dri jatuh di kebun,trus pinggang nya terasa nyeri n sakit,udah pergi ke dr hya di beri obat.udah rawat inap di rs jga hanya di suntik anti nyeri n infus aja.trus selang 1 bln sakit nya kambuh dan saya bawa ayah saya ke rs yg lebih lengkap n di cek MRI.di temukan ada saraf terjepit di tulang punggung ayah saya kt dokternya.dan kondisi ayah saya sekarang sudah susah berjalan,susah duduk krna sakit di leher n nyeri di pinggang.padahal mkn nya normal tpi badan nya semakin kurus..yg saya mau tanyakan…secepat itukah itukah efek saraf terjepit sehingga dlm wkt 6 bln ayah saya sudah tdk bisa banggun bahkan berjalan…dan apa masih bisa kondisi spt itu utk di operasi…?
terimaksih dok atas perhatian ya…
Ibu Erna yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru membalas tulisan ibu saat ini.
Saraf merupakan organ dengan kemampuan pulih yang paling buruk. Selain itu progresifitas kerusakan saraf juga cepat terjadi bila kerusakan atau penyebab kerusakannya tidak segera diatasi. Jepitan pada saraf akan menyebabkan kerusakan saraf akan semakin bertambah dan semakin lama akan semakin menurun kondisinya.
Apakah sebelumnya sudah disarankan oleh dokter disana untuk operasi….??
Bila memang terindikasi, maka operasi mungkin merupakan jalan terbaik.
Bagaimana kondisi ayah anda sekarang…???
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Jakarta
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. Jakarta Heart Center (JHC) Jakarta
3. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
4. RS. Islam Pondok Kopi Jakarta
5. RS. DHARMAIS Jakarta
6. RS. PELNI Jakarta.
Dear dokter Andra,
saya wanita umur 20thn, sekitar 3tahun yg lalu saya mulai mengalami nyeri pinggul di bagian kiri…awalnya nyeri biasa saja hingga muncul kebiasaan membunyikan tulang pinggang setelah itu rasa nyeri nya hilang, tapi 4-5 jam kemudian muncul lagi, hingga sampai sekarang nyerinya bertambah sangat sakit(sekarang sedang hamil 5 bulan) bahkan ketika tidur untuk mengganti posisi miring ke kiri atau ke kanan sangat susah dan menahan nyeri yg sakit sekali, saat mengambil barang yg serendah lutut jg nyeri saat membungkuk, saat memulai tidur/rebahan/ meluruskan badan nyeri sangat terasa dari pinggul sampai ke lutut, padahal bulan-bulan lalu hanya nyeri di pinggul saja. selama ini saya blm pernah periksakan ke dokter, karena mungkin akan sembuh sendiri…bahkan usia jg masih terlalu muda untuk diperkirakan HNP kan dok?artinya saya mulai menderita ini saat usia 17tahun. apa benar pengaruh kehamilan jg dok?
Terimakasih.
Ibu Elisha yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Nyeri yang anda rasakan menurut saya tidak bisa diremehkan dan saya lebih curiga kepada suatu instabilitasi (ketidakstabilan) dari struktur tulang belakang. Nyeri yang dirasakan pada posisi tertentu atau saat perubahan posisi menunjukkan adanya suatu pergeseran dari tulang belakang yang kemudian dapat mengiritasi saraf-saraf tulang belakang. Tapi ini masih dugaan saya, saya memerlukan pemeriksaan fisik tambahan dan mungkin juga pemeriksaan penunjang berupa foto polos tulang belakang dan MRI tulang belakang.
HNP sekarang sudah semakin banyak dan semakin banyak pula dialami oleh usia muda. Hal ini dapat dikarenakan posisi yang salah saat bekerja atau bergerak atau beban yang terlalu berlebih yang harus ditanggung oleh tulang belakang, misalnya juga pada masa kehamilan. Gejala khas dari HNP adalah nyeri pinggang yang disertai dengan penjalaran nyeri dari pinggang ke tungkai bawah, paha atau kaki. Apakah anda merasakan gejala seperti ini…?
Saya menyarankan anda periksa ke dokter untuk memastikan apa sebenarnya yang anda alami. Bila berkenan, anda dapat menemui saya di tempat saya berpraktek, agar saya bisa memeriksa dengan lebih jelas. Semoga saya dapat membantu anda.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Jakarta
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. Jakarta Heart Center (JHC) Jakarta
3. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
4. RS. Islam Pondok Kopi Jakarta
5. RS. DHARMAIS Jakarta
6. RS. PELNI Jakarta
Dok, saya wanita usia 27 tahun. Akhir Januari 2015 lalu saya baru saja melahirkan dengan proses normal. Beberapa minggu kemudian saya merasakan nyeri di pinggang hingga saat ini. Rasa nyerinya semakin terasa terutama saat duduk, tegak setelah membungkuk, dan pindah posisi saat berbaring. Sudah pernah saya coba dipijat tapi rasa nyeri tidak hilang. Sebelumnya juga saya pernah jatuh duduk sebanyak 2 kali.
Apakah rasa nyeri ini dipengaruhi oleh proses melahirkan secara normal (pada saat melahirkan memang rasa nyeri yang sangat dirasakan pada pinggang kebawah)? dan apakah juga disebabkan saya pernah jatuh duduk tsb? Adakah solusi penyembuhan rasa nyerinya, dok?
Terima kasih..
Ibu Fitri yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
MAsalah sakit pinggang adalah sering saya dapatkan keluhan dari pasien-pasien yang baru melahirkan. Hal ini bisa berhubungan dengan proses persalinan atau bisa juga disebabkan oleh hal yang lain.
Proses persalinan adalah proses yang luar biasa untuk seorang wanita. Proses keluarnya bayi dai dalam kandungan secara alamiah itu membutuhkan kekuatan dan elastis tubuh ibu yang tidak kecil. Seluruh organ dan struktur yang terkait akan meregang secara hebat, termasuk diantaranya saraf, otot, sistem tulang rangka, dll. Akibat proses ini, maka dapat mengakibatkan cedera yang selanjutnya akan mengakibatkan keluhan yang ibu rasakan.
Nyeri yang ibu alami dan yang ibu deskripsikan ke saya, dapat menunjukkan adanya gangguan pada saraf, tulang dan otot. Perubahan posisi yang mengakibatkan nyeri menunjukkan adanya ketidakstabilan suatu organ atau struktur sehingga dapat bergeser saat ibu berubah posisi.
Menurut saya sekarang yang penting adalah ibu diperiksa dengan benar apa yang menyebabkan nyeri yang ibu rasakan. Pemeriksaan tersebut untuk menentukan secara spesifik organ-organ apa saja yang mungkin terganggu.
Trauma terjatuh terduduk juga bisa menjadi penyebab, karena trauma memberikan resiko cedera pada seluruh organ yang ada di daerah pinggang, panggul dan tulang ekor. Namun belum tentu trauma tersebut mengakibatkan cedera juga.
Apakah ini kelahiran anak pertama atau bukan? Apakah ibu pernah mengalami seperti sekarang ini sebelumya…??
Bila ibu berkenan, dapat mengunjungi saya di tempat saya berpraktek, sehingga mungkin kita bisa mencari kemungkinan penyebab keluhan yang ibu rasakan.
Terima kasih
Assalamualaikum dokter, komentar ini saya ketik saat sy dalam keadaan sakit
lebih kurang sy sudah merasakan sakit yang luar biasa selama 5 bulan, walaupun sebenarnya saya sudah merasakan gejala tiba-tiba lumpuh selama 10 tahun hanya saja sy tidak bisa berjalan sama sekali selama 2 minggu dan itu kambuh setahun atau dua tahun sekali. tapi sekarang sejak 5 bulan yang lalu sakitnya tidak pernah hilang.
saat ini sy mengalami sakit di tulang pelikat kiri sampai ke leher sekitar bulan 9, sebulan kemudian sy mengalami sakit dengkul sebelah kanan setengah bulan kemudian menjalar lagi ke tulang bokong, paha, sampai telapak kaki tanpa sakit yang pertama datang pun tak pernah hilang. sy berobat ke dokter neuro. dan disuruh foto kesimpulannya sy divonis spondylosis dan sy diberi resep obat analgesik NSAID dan vitamin beserta fisioterapi. tapi sakitnya tidak kunjung hilang (ini pertama sy menggunakan BPJS).
sy pindah lagi ke praktik dokter swasta dengan diagnosa sobek selaput otot dipunggung. sy diresepkan obat racikan kodein+ mefinal. ditambah lagi arcoxia. rasa sakit berkurang tapi tidak hilang. sy datang lagi ke dokter tsb. katanya tidak ada masalah dan sy diresepkan obat yang sama lagi. tapi tak kunjung sembuh. intinya ada beberapa dokter neuro yang saya kunjungi tapi tidak memberikan hasil. akhirnya sy pindah ke dokter bedah ortopaedi dan sy dianjurkan melakukan MRI. hasil dari MRI : 1)Protruded disc L-1/2 ke arah paramedian kiri yang menyebabkan moderate canal stenosis sisi kiri.
2)Bulging disc L-4/5 dan L-5/S-1, ke posterior menyebabkan mild canal stenosis dan mild foraminal stenosis
3)Degenerasi dan penyempitan discus L-1/2, L-4/5 dan L-5/S-1
4)Annular tear discus L-4/5 sisi posterior
seminggu sebelum MRI sy diberi metycobal alhamdulillah sy yang tadinya pincang sedikit agak lebih kuat berjalan. sakit di jari tangan dan jari kaki hilang tapi sakit utamanya tidak hilang. bahkan pertama sekali sy berkunjung ke dokter neuro katanya sakit sy disebabkan karna sy banyak pikiran (depresi). hati sy sedih sekali tapi tidak sy hiraukan.
dokter ortopaedi menyarankan sy fisioterapi kembali. sy inginnya dioperasi saja. tapi dokter tsb mengatakan resikonya lumpuh. tapi sakitnya sampai sekarang belum hilang dok dan dokter tsb juga berkata “kalau nanti sakitnya tidak hilang, sy akan dirujuk ke dokter orto lainnya bagian tulang belakang yang kebetulan dokter tsb sangat populer di kota ini.”
diam-diam kami sudah datang ke dokter tsb. setelah membaca hasil MRI, HNP sy tidak perlu dioperasi tapi dia hanya memberikan obat jenis narkotik pregabalin dan ultracet. dua kali sy makan sakit tak hilang yang ada sy muntah-muntah dan tensi sy yang normalnya 110/80 menjadi 145/90. hampir pingsan sy dok. sy sudah hampir berputus asa berobat di kota sy. rencana sy ingin ke jakarta saja dok.
kebetulan suami sy seorang dokter umum di puskemas. bagaimana ini dok? sy sudah fisioterapi tapi kok belum sembuh juga.
bagaiman solusi terbaik menurut dokter?
terima kasih.
Ibu Endang yang terhormat. Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Yang bisa saya tangkap dari penjelasan anda dan pemaparan kondisi anda serta hasil bacaan MRI, bahwa anda mengalami saraf tulang belakang yang terjepit atau mengalami kompresi. Derajatnya tidak bisa saya ketahui karena saya harus melihat dengan jelas gambar MRI anda.
Kedua yang bisa saya tangkap adalah bahwa abda sudah menjalani berbagai pengobatan untuk rasa nyeri anda, bahkan anda sudah mendapatkan pengobatan anti nyeri yang kuat termasuk narkotika. Hasilnya adalah anda tidak mengalami penyembuhan yang signifikan.
Bila semua terapi konservatif sudah diberikan, dan bila indikasinya memang tepat maka operasi atau pembedahan mungkin memiliki peran lebih, khususnya untui menghilangkan penekanan, jepitan atau iritasi pada saraf tulang belakang anda.
Bila anda berkenan, dapat menemui saya di tempat saya berpraktek di Jakarta, agar saya dapat memeriksa ibu dengan lebih baik. Selain itu saya ingin sekali melihat hasil gambar MRI tulang belakang ibu.
Saya berpraktek di RS Pelni dan RS Medistra.
Terima kasih
thanks
Sama-sama