Dalam 5 tahun terakhir, saya melihat peningkatan jumlah pasien dengan tumor hipofise (tumor yang berasal dari kelenjar hipofise di otak). Pasien-pasiennya umumnya adalah para wanita dalam usia produktif. Keluhannya rata-rata adalah kesulitan untuk punya anak dan tidak menstruasi atau gangguan menstruasi. Pada beberapa pasien yang sudah cukup lama mengalami penyakit ini juga disertai dengan keluhan gangguan penglihatan atau gangguan akibat tidak seimbangnya hormon.
Yang menarik adalah bahwa pasien-pasien ini datang mencari pertolongan ke bedah saraf setelah “health shopping” atau mencari pertolongan kemana-mana, dan membutuhkan waktu yang lama untuk akhirnya mengetahui adanya penyakit ini. Wanita-wanita produktif dengan gangguan menstruasi atau sulit punya anak biasanya akan pergi ke dokter kandungan. Disana mereka akan diberikan terapi tambahan hormon untuk merangsang hormon kelamin internal nya sendiri. Namun hal ini sering sekali tidak menyelesaikan masalah. Yang timbul hanyalah komplikasi dari pemberian terapi hormonal tambahan.
Pada kasus yang lebih kronis, pasien-pasien itu kemudian akan mengeluh adanya gangguan penglihatan, mulai dengan keluhan suka membentur sisi kiri dan kanan saat berjalan hingga penglihatan kabur dan bahkan kebutaan. Untuk masalah penglihatan ini, biasanya mereka akan mencari pertolongan ke dokter mata dan hanya akan diberikan obat-obatan saja. Sebagian dokter mata yang memiliki pengetahuan lebih akan melakukan pemeriksaan CT Scan kepala dan ditemukanlah tumor hipofise ini. Barulah pasien kemudian dikirim ke dokter spesialis bedah saraf.
Tumor hipofise umumnya jinak. Namun efek klinis yang ditimbulkannya bisa berat. Sulit punya anak hingga kebutaan merupakan ancaman serius yang harus dicegah. Tindakan operasi secara “minimal invasif” dapat membantu mengatasi penyakit ini. Jadi, bila anda merasa ada gangguan menstruasi dan sulit punya anak, coba pikirkan kemungkinan adanya tumor hipofise ini.
Saya dulu dideteksi poly cystic ovary syndrome&diberi pil kb seperti diane 35 tapi menstruasi tak teratur.apa tanggapan dokter?
Kepada ibu Mira,
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ibu. Polycystic ovary syndrome atau yang suka disingkat menjadi PCO adalah suatu sindrom yang terdiri dari terdapatnya banyak kista di ovarium selama siklus haid, oligomenorhea atau amenorrhea (menstruasi jarang atau tidak sama sekali), kadar hormone yang tidak seimbang dimana biasanya hormone Androgen di ovarium meningkat, hormone estrogen di dalam darah meningkat, hormone LH meningkat dan hormone FSH sangat rendah, dan kadang terdapat resistensi terhadap insulin sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.
Dasar penyakitnya sebenarnya adalah ketidakseimbangan hormone, dimana hal ini akan mengganggu atau menghalangi pembentukan serta pematangan sel telur dan terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium). Hal ini yang selanjutnya mengakibatkan gangguan menstruasi atau tidak menstruasi sama sekali.
Pengaturan hormone kelamin di dalam tubuh kita diatur oleh organ hypothalamus dan hipofisis (di dalam otak) yang kemudian mengirimkan rangsangan agar ovarium dan uterus (rahim) menghasilkan hormone-hormon lainnya seperti estrogen dan progesteron. Kerusakan atau gangguan pada salah satu organ tersebut akan mengakibatkan gangguan atau ketidakseimbangan hormone. Walau terdapat hubungan, kejadian tumor hipofise yang mengakibatkan penyakit PCO sangat jarang. Pengalaman pribadi saya sendiri belum pernah menerima pasien dengan Tumor hipofise sekaligus PCO. Memang mungkin harus ditelusuri lebih lanjut.
Mengenai terapi untuk PCO, tujuan dari terapi adalah agar tercipta suatu keseimbangan hormone khususnya hormone kelamin agar proses pembentukan, pematangan sel telur serta pelepasan sel telur dari ovarium dan penerimaan dinding Rahim terhadap sel telur yang sudah dibuahi berjalan lancar.
Untuk wanita-wanita yang belum menikah, keseimbangan hormone ini dicapai dengan pemberian hormone-hormon rangsangan tambahan seperti yang terkandung di dalam pil KB. Untuk wanita-wanita yang sudah menikah dan mengharapkan untuk segera punya anak, maka terapi yang dilakukan bertujuan untuk merangsang pembentukan, pematangan dan pelepasan sel telur (ovulasi). Dokter-dokter kandungan atau ahli infertilitas akan memberikan obat-obat perangsang ovulasi yang diminum kemudian dievaluasi dalam 3 siklus haid. Bila ada perubahan dimana menstruasi mulai ada, maka terapi diteruskan hingga kehamilan dapat tercapai. Bila tidak ada perbaikan maka terapi akan diubah maka terapi induksi ovulasi akan diubah menjadi obat suntikan dan dievaluasi dalam 3 siklus haid. Bila ada perbaikan maka diteruskan hingga kehamilan tercapai. Bila tidak ada perubahan, maka biasanya ahli infertilitas akan menyarankan bayi tabung.
Untuk keadaan resistensi insulin (yang mengganggu metabolisme tubuh) maka biasanya pasien akan diberikan obat pengatur gula darah seperti metformin.
Begini yang bias saya jawab untuk ibu Mira. Mudah-mudahan menambah informasi. Memang tidak sempurna dan yang lebih kompeten adalah seorang dokter kandungan atau ahli infertilitas.
Dalam kompetensi saya sebagai ahli bedah saraf, beberapa pasien kami dengan tumor hipofise dan tidak menstruasi, setelah dilakukan pengangkatan tumor dan dibantu dengan obat-obat yang memberikan kestabilan pada hormon maka menstruasi dapat tercapai dan mudah-mudahan kehamilan juga dapat terjadi. Sukses untu ibu.
Dokter Andra
Mlm dok..sy seorang ibu dgn 2org anak..umur 30thn,sdh 8 bln sy tdk haid trakhir haid juni 2011,asi masih keluar,pdhl sy trakhir menyusui oktober 2010,sy pakai kb iud,apa ada hub dgn kb atau dgn tu hipofisis ini dok?apa yg hrs sy lakukan?trimaksh..
Ibu Anna yang terhormat, terima kasih sudah menulis di blog saya.
Tidak haid selama 8 bulan (amenorhea) dan ASI tetap keluar hinga saat ini (sudah lebih dari 1 tahun) memang menunjukkan adanya suatu ketidakseimbangan hormonal. Sebelumnya saya ingin menanyakan, apakah ASI keluar saat ini secara spontan….?? Keluarnya ASI secara spontan sangat menguarkan adanya suatu gangguan hormon prolaktin.
KB IUD merupakan merupakan jenis KB mekanik dimana tidak mempengaruhi hormon. Beda dengan pil, suntik atau susuk yang mekanisme kerjanya memang mempengaruhi hormon seorang wanita. Sehingga dapat saya katakan bahwa KB IUD yang ibu gunakan tidak mempengaruhi ketidakseimbangan hormonal yang ibu alami saat ini.
Oleh karena itu, perlu dicari dan ditemukan apa penyebab gangguan hormon yang ibu alami. Tumor hipofisis memang merupakan salah satu penyebab gangguan hormon pada manusia karena merusak keseimbangan hormon dari pusat (otak). Gejala dari tumor hipofisis biasanya terdiri dari gejala gangguan hormon dan juga gangguan penglihatan. Namun gejala yang muncul dapat pula berupa gejala hormon saja atau gangguan penglihatan saja.
Menurut saya, ibu harus memeriksakan diri ke dokter kandungan yang mengkhususkan diri pada masalah hormon (sub spesialis endokrin) untuk mencari penyebab dari masalah ibu ini. Oleh dokter kandungan ini akan dicari kemungkinan gangguan hormonal yang bersifat perifer (berhubungan dengan organ-organ reproduksi wanita atau kandungan hormon dalam tubuh). Pilihan lain adalah berobat ke dokter spesialis penyakit dalam yang juga memfokuskan dalam masalah endokrin. Akan lebih baik lagi bila ibu juga menjalani pemeriksaan CT Scan kepala (dengan kontras) atau MRI kepala untuk melihat kemungkinan adanya tumor hipofisis. Sehingga ibu bisa mendapatkan terapi yang lebih cepat dengan hasil yang lebih baik.
Tumor hipofisis memang umumnya selalu menagkibatkan gangguan hormonal yang kemudian menimbulkan gejala-gejala yang seperti ibu alami saat ini. Namun persentase kejadian tumor hipofisis ini tidak terlalu banyak dan gangguan hormonal lebih banyak disebabkan oleh gangguan di organ-organ reproduksi dan hormonal wanita. Namun tidak ada salahnya ibu melakukan pemeriksaan lengkap termasuk CT Scan kepala/MRI kepala untuk berjaga-jaga.
Semoga masalah ibu segera selesai dan mendapatkan hasil terbaik.
Hormat Saya
Dokter Andra
dok. mau tanya ada salah satu anggota kami yang umurnya sudah 21 tahun dan belum pernah manstruasi? sementara dia ingin menikah. bagaimana agar dia bisa manstruasi dan bisa hamil nantinya
Tn. Ghofar yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Tidak menstruasi adalah masalah yang cukup kompleks dan masalah ini sebenarnya lebih kompeten diselesaikan oleh dokter kandungan subspesialisasi infertilitas dan endokrin. Permasalahan hormon dalam bidang bedah saraf biasanya dikarenakan oleh tumor hipofisis yang berada di bagian tengah otak. Sedangkan tidak menstruasi sering juga disebabka oleh tidak berkembangnya atau gangguan pada organ kelamin sekunder wanita.
Sebelumnya saya ingin bertanya, pada usia 21 tahun ini, apakah anggota keluarga tersebut benar-benar belum pernah menstruasi sebelumnya….?? Bagaimana perkembangan organ kemalmin sekunder lainnya seperti payudara, rambut pada pubis….???
Sebagai pemeriksaan pertama, saya sangat menyarankan untuk memeriksakan anggota keluarga tersebut ke dokter kandungan. Periksakan kadar hormon kelamin nya, untuk melihat ada kekurangan atau tidak. Kemungkinan dapat dilakukan pemeriksaan USG atau pencitraan lainnya di dalam perut untuk melihat perkembangan kelamin sekunder seperti kandung telur, dan lain-lain. Dari situ baru kemudian dapat disimpulkan kelainan yang dialaminya dan untuk dicarikan solusinya.
Bila anggota keluarga tersebut juga memiliki keluhan gangguan penglihatan, maka tumor hipofisis harus dicurigai. Periksakan ke dokter saraf atau bedah saraf yang selanjutnya pasti akan dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala atau MRI kepala.
Kemungkinan besar, anggota keluarga tersebut perlu diberikan terapi hormonal untuk merangsang menstruasi. Ini tergantung dari temuan dokter kandungan atau dokter bedah saraf dari seluruh pemeriksaan yang telah dilakukan nantinya.
Demikian dari saya, semoga dapat membantu anda dan keluarga.
Terima kasih.
Dokter Andra
dokter mau tanya,ayah saya usia 68 th didiagnosa tumor hypofeseos di otak,CT Scan pada bulan 9 th 2013,dokter saraf memberi obat lameson dan menyarankan operasi,selama ini saya beri obat herbal keladi tikus,namun semakin hari penglihatannya semakin buruk,biaya operasi sangat mahal,kami tidak sanggup,apa lewat program BPJS bisa?makasih sebelumnya…
Ibu Endang Sulastri yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Keadaan penglihatan yang semakin memburuk menunjukkan bahwa ukuran tumor semakin membesar dan ayah anda dalam ancaman kebutaan permanen. Keadaan ini mengharuskan untuk dioperasi secepat mungkin.
Saya dapat melakukan tindakan operasinya untuk ayah anda. Bila anda ingin menggunakan BPJS maka tindakan operasi dapat kita lakukan di RS Dharmais. Silahkan berkunjung dan menemui saya di RS Dharmais, agar kita segera dapat menolong ayah anda.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Jakarta
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. Jakarta Heart Center (JHC) Jakarta
3. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
4. RS. Islam Pondok Kopi Jakarta
5. RS. DHARMAIS Jakarta
6. RS. PELNI Jakarta