Pada tanggal 11 dan 12 November 2011, Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM mengadakan pelatihan kepada seluruh jajaran staf medis, residen, staf perawat dan staf administrasi nya mengenai implementasi dari akreditasi internasional rumah sakit berdasarkan akreditasi JCI (Joint Comission International). Kegiatan pelatihan ini selaras dengan tujuan dan cita-cita dari RSUPN Ciptomangunkusumo untuk menjadi pusat pendidikan dan rumah sakit pusat rujukan nasional yang terkemuka di Asia Pasifik tahun 2014. Sejalan dengan itu, Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM juga memiliki cita-cita tinggi menjadi pusat pendidikan bedah saraf sekaligus pusat pelayanan bedah saraf terkemuka Asia Pasifik tahun 2014.
Akreditasi internasional berdasarkan JCI tidaklah mudah soalnya berisi dengan jelas dan terperinci mengenai segala hal yang harus dipenuhi oleh sebuah rumah sakit dengan tujuan utama adalah “patient safety“. Segala hal hingga yang terkecil terkait dengan pelayanan pasien mulai dari masuk dan mendaftar di RSCM atau Bedah Saraf RSCM, selama perawatan dan pengobatan hingga pasien pulang, harus dalam lingkungan yang aman, nyaman serta efektif dan efisien, tercantum dalam protokol akreditasi JCI. Dibutuhkan komitmen dan kerja kerasa dari seluruh anggota dan keluarga RSCM, begitu juga dengan departemen bedah saraf untuk mencapai ini pada tahun 2012 sesuai dengan target awal.
Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM telah banyak mengalami kemajuan dalam 5 tahun terakhir baik dalam bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian. Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM siap memberikan pelayanan komprehensif terhadap seluruh kasus bedah saraf dengan tingkat kesulitan tertinggi. Di bidang pendidikan, Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM selalu berusaha menumbuhkan dan menghasilkan bibit-bibit dokter spesialis bedah saraf baru yang cerdas, tangkas dan berkomitmen dengan tugasnya. Walau jumlah dokter spesialis bedah saraf masih sangat sedikit di Indonesia (sekitar 200 orang) dan masih jauh dari kebutuhan minimal bangsa, Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM tidak secara asal menghasilkan dokter-dokter baru yang tidak berkualitas. Dalam bidang penelitian, Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM terus berusaha untuk menghasilkan temuan-temuan baru dengan tujuan untuk kepentingan pelayanan di bidang bedah saraf.
Dengan 6 divisi yang sudah berdiri kuat serta sumber daya manusia yang berkomitmen terdiri dari 9 staf medis, 22 residen, 23 perawat khusus bedah saraf, 3 kamar operasi dengan kelengkapan memadai, 1 ruang rawat khusus (high care unit), ruang ICU RSCM, pelayanan minimal invasive yang terdiri dari stereotaktik dan endovaskuler (neuro-intervensi), dengan ijin Yang Maha Kuasa, Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM dan RSCM sendiri akan mampu mencapai cita-cita agungnya. Amin…