FEBRUARY 27, 2013 Aztec Dance Photograph by Aydin Palabiyikoglu, Your Shot This Month in Photo of the Day: Your Photos

“Perdarahan Epidural” di dalam kepala…”the silent killer”…!!

Kejadian trauma kepala saat ini semakin banyak akibat tingginya angka kecelakaan lalu lintas serta ketidakamanan suasana kerja yang beresiko tinggi, misalnya pada pekerjaan buruh pembangunan dan lain-lain.Kelalaian dalam mentaati peraturan lalu lintas ditambah dengan semakin majunya teknologi kenderaan bermotor menyebabkan selain kejadian trauma kepala meningkat juga disertai dengan ‘impact” yang tinggi pada kepala dan otak.Akibatnya terjadilah perdarahan hebat pada otak atau pembengkakan otak.Gejala yang tampak biasanya sangat jelas, seperti luka di kepala, penurunan kesadaran atau gejala-gejala kelumpuhan lainnya. Namun diantara jenis perdarahan otak yang mungkin terjadi, terdapat suatu jenis perdarahan otak yang kadang tidak terdeteksi dan mematikan.Perdarahan itu disebut dengan perdarahan epidural atau “Epidural hematoma (EDH)”.

Perdarahan epidural atau kita singkat dengan EDH adalah perdarahan yang terjadi di antara selaput pembungkus otak (duramater) dan tulang kepala. Perdarahan ini terjadi akibat retaknya tulang kepala pada trauma kepala yang selanjutnya retakan tulang itu akan menjadi sumber perdarahan atau dapat pula mencederai pembuluh darah yang berada di selaput pembungkus otak tersebut. Darah kemudian akan berkumpul dan bertambah banyak baik secara perlahan-lahan atau dalam tempo yang singkat. Pada awalnya dimana jumlah darah masih sangat sedikit, mungkin penderita tidak merasakan suatu keluhan yang berat atau berarti sehingga sering diabaikan. namun bila jumlah perdarahannya sudah cukup banyak maka dampaknya sangat berat hingga kematian.

Dalam kesempatan ini saya ingin bercerita mengenai salah satu pengalaman saya berkaitan dengan perdarahan epidural yang saya alami semasa saya masih menjalani pendidikan untuk menjadi seorang dokter spesialis bedah saraf. Di suatu malam dimana saya sedang bertugas jaga malam di sebuah rumah sakit pemerintah terbesar di indonesia, saya mendapat panggilan dari unit gawat darurat yang mengatakan bahwa ada pasien yang mengalami trauma kepala akibat kecelakaan lalu lintas. Segera saya bergegas ke unit gawat darurat untuk menemui dan memeriksa pasien. Ternyata saya menemukan seorang kakak dan adiknya yang baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas saat mereka sedang mengendarai sepeda motor. Keduanya tidak memakai helm dan diserempet oleh sebuah mobil minibus yang melaju dengan cepat. Keduanya kemudian terlempar dan terhempas ke kerasnya aspal di jalan. Saya asumsikan telah terjadi benturan kepala dengan aspal baik pada si kakak maupun si adik dari memar yang ada di kepala mereka masing-masing. Namun kondisi saat itu, si adik dalam keadaan tidak sadar dan sepertinya kondisinya darurat. Sedangkan sang kakak terlihat sadar penuh dan terus memegang lengan adiknya sambil menangis, walau terdapat memar di kepalanya juga. Keduanya diantar oleh orangtua mereka ke rumah sakit.

Si adik kemudian dilakukan pemeriksaan lengkap termasuk CT Scan kepala. Hasilnya menunjukkan adanya perdarahan otak yang minimal namun pembengkakan otak yang hebat di sisi kanan, sehingga kemudian saya menyarankan untuk dioperasi segera untuk pengangkatan darah dan memberikan ruang bagi otak yang bengkak. Orangtua setuju untuk dilakukan tindakan operasi. Kemudian saya menawarkan kepada si kakak untuk diperiksa lebih dalam dengan melakukan pemeriksaan CT Scan kepala. Namun si kakak menolak dan begitu pula dengan orangtuanya melihat kondisi kakaknya yang baik-baik saja.Surat penolakan tindakan diagnostik lebih lanjut pun ditandatangani oleh orangtua. Dalam kesempatan itu saya tetap memberikan edukasi agar si kakak perlu diobservasi dengan ketat setidaknya untuk 24 jam pertama pasca kecelakaan. Kembali orangtua memilih untuk membawa sang kakak pulang ke rumah. Si adik kemudian menjalani operasi bedah saraf. Operasi berjalan dengan baik dan kemudian pasca operasi dirawat di ruang rawat intensif. Kelihatannya perbaikan mulai terlihat dan sang adik mulai siuman.

Keesokan paginya, saat saya akan pulang ke rumah sehabis dinas malam, saya kembali mendapatkan panggilan dari unit gawat darurat yang menyatakan ada pasien yang mengalami trauma kepala kembali. Dikatakan pasien tersebut telah dilakukan CT Scan kepala oleh teman sejawat saya dari bagian neurologi/saraf, dan ditemukan ada perdarahan luas. Saya segera berlari ke unit gawat darurat dan alangkah terkejutnya saya menemukan pasien tersebut ternyata sang kakak yang mengalami kecelakaan semalam. Kondisinya amat buruk dan sudah dalam bantuan nafas dengan mesin. tidak terdapat tanda-tanda kehidupan sehingga saya terpaksa menyatakan telah terjadi kematian batang otak yang tidak mungkin bisa diobati walau dengan operasi sekalipun. Kedua orangtuanya menangis histeris namun sempat saya bertanya bagaimana kejadiannya. Orangtua bercerita bahwa malam sebelumnya, si kakak langsung ingin tidur setelah sampai di rumah. Tetapi hingga pagi, sang kakak tidak pernah bangun dan tidak dapat dibangunkan sehingga kemudian dilarikan ke rumah sakit. Hasil CT scan terdapat perdarahan epidural yang sangat luas dan dengan volume yang besar, yang telah menekan batang otak begitu hebat dan mengakibatkan kematian. Pada saat itu saya hanya dapat meminta maaf karena tidak ada hal lain yang bisa saya lakukan untuk membantu serta menyatakan jam kematian si kakak.

EDH pada CT Scan kepala

Dari cerita ini tampak bahwa si kakak yang pada awalnya tidak menunjukkan gejala apapun ternyata berakhir dengan kematian. Sedangkan si adik yang kondisi awalnya sangat berat kemudian mendapatkan pertolongan operatif sehingga dapat tertolong nyawanya. Perdarahan epidural dapat disebut sebagai “the silent killer” bila kita tidak waspada dan tidak cermat dalam mengantisipasi. Setiap trauma kepala seringan maupun seberat apapun harus mendapatkan pertolongan dan pemeriksaan yang optimal agar kematian dan kecacatan mungkin dapat dihindari.

285 tanggapan untuk ““Perdarahan Epidural” di dalam kepala…”the silent killer”…!!”

  1. Dokter,saya bulan Feb 2010 mengalami kecelakaa,keserempet mobil dan kepala bagian kanan membentur aspal. Sejak kejadian itu saya sering pusing. Pernah saya minta rujukan dari dokter agar dilakukan CT Scan. Waktu itu dokter memberikan pengantar untuk CT SCan tanpa kontras. Tapi saya belum melakukan karena saya masih bingung apakah yang akan saya alami ato harapan apa yang akan saya dapat setelah menjalani CT SCan tsb.
    Apakah perbedaan CT Scan dengan kontras dan CT Scan tanpa kontras?
    Apakah kejadian kecelakaan tsb membuat tulang kepala saya retak? karena seringnya saya mengalami pusing yang hebat samapai kadang bila sudah sangat parah saya harus mengikat kepala saya dengan kain agar bisa bangun ato melakukan kegiatan2 lain.
    Terimakasih atas jawaban dokter.

    1. Ibu Ruth yang terhormat
      Terima kasih sudah mengisi di blog saya.

      Bulan Februari 2010 adalah waktu yang sudah cukup lama, sudah lebih dari 2 tahun. Mengingat sudah cukup lamanya kejadian kecelakaan itu maka dapat disimpulkan keadaan gawat darurat sudah terlewati. Namun yang harus diperhatikan adalah kenapa setelah begitu lama, rasa sakit kepala itu masih ada dan kadang sangat berat intensitasnya. Apakah sebelum kecelakaan tersebut ibu tidak pernah mengeluh sakit kepala yang berat seperti yang ibu rasakan setelah kecelakaan…???

      Rasa sakit kepala yang berat itu bisa disebabkan banyak hal. Namun bila ibu baru merasakan sakit tersebut hanya setelah kecelakaan maka harus dicurigai bahwa ada suatu gangguan yang disebabkan trauma kepala yang ibu alami. Paling sering sakit kepala disebabkan oleh adanya suatu perdarahan di dalam kepala. Tidak harus banyak, perdarahan dalam jumlah kecil saja bisa mengakibatkan sakit kepala yang sangat berat. Bila sudah berlangsung sangat lama, perdarahan di dalam otak dapat bertambah banyak atau membentuk selaput dan mengeras menjadi suatu bentuk kalsifikasi. Kalsifikasi ini dapat pula menyebabkan sakit kepala. Selain perdarahan, kejang dapat pula bermanifestasi sebagai suatu sakit kepala yang hilang timbul. Kejang tidak harus dalam bentuk gerakan kelojotan yang tidak terkontrol, tapi bisa juga dalam bentuk serangan sakit kepala yang hilang timbul. Kejang ini terjadi karena ada memar, robekan atau iritasi pada otak.

      Kesemua masalah diatas dapat dideteksi dengan pemeriksaan pencitraan dalam hal ini termasuk CT Scan kepala. Melalui CT Scan kepala kita dapat mendeteksi adanya perdarahan, pembengkakan pada otak, hingga jaringan otak yang mati. Kalsifikasi juga dapat terlihat dengan CT Scan kepala.

      Perbedaan antara CT Scan dengan kontras dan tanpa kontras adalah pada penggunaan zat kontras berupa zat warna yang disuntikkan melalui pembuluh darah yang kemudian akan lebih menjelaskan suatu lesi atau kelainan di dalam kepala. Biasanya dengan penambahan zat kontras, lesi-lesi seperti tumor, atau infeksi lebih jelas terlihat. Namun penambahan zat kontras tidak memberikan perubahan penampakan darah atupun pembengkakan pada otak dibandingkan pada CT Scan kepala non kontras, sehingga tidak terlalu bermanfaat.

      Trauma kepala akibat kecelakaan dapat mengakibatkan retak pada tulang kepala. Retaknya tulang kepala selanjutnya dapat mengakibatkan perdarahan karena merobek pembuluh darah di sekitar retakan tersebut. Selain itu, tulang kepala yang retak dapat juga mencederai dan merobek jaringan otak di bawahnya. Retaknya tulang tidak menyebabkan sakit kepala tapi akibat dari retakan tulang berupa perdarahan atau penekanan jaringan di bawahnya dapat mengakibatkan sakit kepala yang hebat.

      Saran saya, segera periksakan diri ibu ke dokter khususnya dokter saraf atau dokter bedah saraf. Pemeriksaan CT Scan kepala atau MRI kepala bisa dilakukan untuk memastikan adanya kelainan di dalam kepala. Segera bebaskan diri ibu dari sakit kepala yang hebat dan berkepanjangan agar tidak lagi mengganggu aktifitas sehari-hari ibu.

      Demikian dari saya, semoga dapat membantu ibu.

      Hormat Saya

      Dokter Andra

      1. Salam kenal dokter, alhamdulillah saya menemukan blog ini. nama saya umi, sejak kecil usia sd sy sering pingsan dan sering kepala saya terbentur aspal karena jatuh bahkan pernah pinsan selama 1,2 hari setelah itu sadar namun saya mengalami linglung yg lumayan lama jg, pernah di rekam d rs persahabatan dengan diagnosa gegar otak ringan. dan beberapa bulan yg lalu sekitar 8 bln lalu saya terserang trigeminal neuralgia dan baru diterapi dengan dokter syaraf sekitar 4 bln yang lalu krn ketidaktauan saya thd penyakit tersebut, apakah penyakit trigeminal neuralgia itu akibat benturan2 di kepala dahulu? lalu sy diberi obat tegretol yg menyebabkan saya tampak pucat dan pusing (kliyengan yg parah) dan kemudian sy menemukan urut syaraf reff dari teman dan alhamdulillah sdh sangat mendingan, namun yg msh sy rasakan adalah masih suka sakit di kepala atas kanan(timbul tenggelam) dan sepertinya ototnya tegang di bagian pundak-leher kanan. Apakah penyakit sy blm sembuh benar? lalu apa yg harus sy lakukan? sy sdh tdk meminum obat tegretol lg krn itukan obat utk epilepsi ya dok.. mohon saran dari dokter.. sebelum dan sesudahnya sy ucapkan banyak terimakasih.

      2. Ibu Umi yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena baru sekarang dapat membalas tulisan ibu.

        Saya tidak dapat menyimpulkan bahwa trauma kepala dapat berakibat timbulnya trigeminal neuralgia. Namun berdasarkan kemungkinan logika terjadinya, bisa saja hal itu terjadi, apalagi kepala dan otak ibu sudah mengalami goncangan yang hebat saat trauma terjadi.

        Namun keluhan yang anda alami sepertinya tidak tegas sebagai suatu trigeminal neuralgia. Dan kalau memang yang anda alami adalah trigeminal neuralgia maka yang meredakan keluhan yang anda alami bukanlah urut yang anda lakukan tetapi obat tegretol tersebut. Tegretol memang merupakan obat anti epilepsi atau anti kejang. Namun sesuai dengan mekanisme kerjanya obat ini juga dapat meredakan nyeri pada trigeminal neuralgia.

        Keluhan yang masih suka muncul atau berulang kali muncul menunjukkan bahwa keadaan penyakit anda memang belum sembuh dengan benar dan masih harus dilakukan terapi lebih lanjut. Saya menyarankan anda untuk berobat kembali ke dokter saraf dan dilakukan pemeriksaan dengan baik untuk menentukan apa penyakit anda sebenarnya dan apakh sudah tertatalaksana dengan baik. Diagnosis trigeminal neuralgia dapat dibantu dengan pemeriksaan MRI kepala untuk melihat bila memang ada penjepitan saraf trigeminal oleh pembuluh darah di dalam kepala.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
        Konsultan pada PT QUALEX INNOVATION INDONESIA (QINOVEX) : (www.qinovex.com)

        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        5. RS RAWALUMBU Bekasi
        6. RS JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta

  2. Terima kasih untuk tulisan Anda, sungguh lampas dan mudah dicerna. Semoga dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat mengenai betapa berbahayanya berkendara motor tanpa berpelindung kepala.

      1. dokter,
        setelah dilakukan CT scan dan ternyata memang benar bahwa otak kita retak serta ada pembekuan darah di otak, selain operasi, apakah tidak ada alternatif lain utk penyembuhannya?

        terima kasih banyak sebelumnya atas jawaban dokter.

      2. Mas Dany yang terhormat
        Terima kasih untuk masukannya.
        Pertama-tama saya ucapkan permohonan maaf karena saya baru dapat membalas saat ini.

        Untuk tulang kepala yang retak, bila tidak ada yang menusuk jaringan otak maka tidak perlu dilakukan tindakan operasi. Penyembuhan dapat terjadi dengan sendirinya karena tulang memiliki daya sembuh yang sangat baik. Namun bila ada segmen atau fragmen tulang yang masuk dan menekan atau menusuk otak maka hal tersebut merupakan indikasi untuk dilakukan tindakan operasi.

        Sedangkan untuk masalah pembekuan darah, tindakan operasi sangat bergantung dengan gejala klinis atau keluhan yang dirasakan pasien dan tergantung volume pembekuan darah yang ada di dalam tulang kepala/otak. Bila terdapat gejala yang membahayakan nyawa atau gejala yang mengganggu aktifitas maka operasi perlu dilakukan. Selain itu bila volume pembekuan darah / perdarahan berjumla 30 cc atau lebih maka operasi sebaiknya dilakukan. Hal ini dikarenakan dengan volume sebanyak itu maka darah tidak dapat diserap sendiri oleh tubuh kita. Nah, bagaimana dengan kasus Mas Dany…..???

        Bila jumlah perdarahannya sedikit dan gejala tidak mengganggu maka tindakan operatif mungkin tidak perlu dilakukan.

        Demikian dari saya. Semoga dapat membantu.

        Hormat Saya
        Dokter Andra

  3. saya belum pernah berobat ke dokter saraf atw bedah ttg penyakit saya. namun saya ke klinik alternatif. disana dilakukan tindakan dengan menekan titik saraf tertentu dan bisa di deteksi penyakit yang sedang dialami pasien. nah, setelah dideteksi, ternyata di katakan bahwa tengkorak saya retak serta terdapat pembekuan darah dalam otak saya. jika darah beku tersebut tidak bisa cair maka saya akan mengalamu kanker otak. begitu penjelasan dari orang yang menekan saraf saya saat itu. jadi, saya tidak tahu berapa volume darah beku yang ada dalam otak saya.
    saya sering mengalami sakit kepala yang berat sampai muntah-muntah dan sering juga migraen.
    klw muntah-muntah saya kira, mgkin asam lambung saya kambuh mgkin dokter yaa?. atau memang ada kaitannya dengan darah beku dan tengkorak retak yang saya alami?.
    untuk sakit kepalanya sendiri sudah 7 thun lebih saya alami.
    demikian penjelasan ttg penyakit saya. mohon jawabannya lagi dokter.

    terima kasih saya

    dany

    1. Mas Dany yang terhormat

      Saya tidak menyangka ternyata perjalanan penyakit mas Dany sudah cukup lama. Selain itu ternyata mas Dany belum berobat ke dokter.

      Menurut saya, tidak ada cara lain untuk melihat adanya darah di dalam tengkorak atau adanya tulang kepala yang retak tanpa bantuan foto kepala dan CT Scan kepala. Tidak ada cara atau metode alternatif yang bisa membuat kesimpulan seperti yang mas Dany alami. Dengan menekan titik saraf tertentu, TIDAK bisa menentukan kelainan di dalam kepala atau kelainan saraf secara akurat. Hal ini sangat berbahaya karena tingkat keparahan penyakit yang mas Dany alami bisa tidak diketahui sama sekali.
      Oleh karena itu, hal yang harus mas Dany lakukan adalah periksa ke dokter bedah saraf untuk mengetahui sejauh mana penyakit yang mas Dany alami sebenarnya. Selain itu tindakan foto kepala dan CT Scan kepala memang penting untuk kasus Mas Dany.

      Keluhan sakit kepala yang sudah berlangsung 7 tahun harus dicurigai sebagai suatu kelainan di dalam kepala atau di otak. Perdarahan yang banyak namun tidak mampu diserap oleh tubuh akan berakibat menjadi kalsifikasi atau mengeras. Hal ini akan mengakibatkan penekanan yang lebih hebat pada otak serta rangsangan pada selaput otak yang menyebabkan sakit kepala pada mas Dany. Jadi, darah beku tidak akan berubah menjadi kanker, tetapi akan mengeras. Bila ini sudah terjadi, maka tindakan operatif memang perlu dilakukan.

      Memang asam lambung yang meningkat dapat menjadi alasan seseorang muntah-muntah, namun kalau sudah berlangsung selama 7 tahun maka kita harus mencurigai hal yang lain. Segeralah berobat ke dokter bedah saraf / saraf. Segeralah mencari pertolongan medis agar penakitnya tidak berlarut-larut dan segera mendapatkan pemulihan.
      Bila ingin menemui saya, dapat dilakukan di RS Omni Pulo Mas, RS Medistra atau RSCM.

      Hormat Saya

      Dokter Andra

  4. Dokter Andra yang budiman, perkenalkan nama saya Dita, 15 hari yl papa saya (70 th) mengalami kecelakaan diserempet motor ketika menyebrang di depan rumah. Tabrakannya tidak terlalu kencang, tapi membuat papa saya jatuh terlentang dan bagian belakang kepala terbentur di aspal. Setelah kecelakaan tersebut papa saya masih bisa pulang kerumah dan melakukan sholat, tapi di tengah2 sholat mengalami muntah-muntah dan segera dilarikan ke rumah sakit. Menurut hasil ct-scan trjadi pendarahan di kepala tapi tidak perlu untuk dioperasi karena masih bisa dilakukan pengobatan tanpa operasi kata dokter yang menangani. Terdapat 3 titik pendarahan di kepala menurut hasil ct-scan. Setelah 15 hari ini sudah dilakukan 3 kali ct-scan dan hasil ct-scan menunjukan perbaikan karena pendarahan semakin berkurang. Yang menjadi masalah adalah kondisi papa saya yang makin menurun kian waktu, susah bicara, tubuh sebelah kiri susah untuk digerakan, kesadaran yang sering hilang dengan tiba-tiba, susah bernapas, dan dari pemeriksaan terakhir mengatakan bahwa paru2 papa saya mengalami penyempitan karena terdapat banyak slam(dahak) di paru2 dan di sarankan utk di masukan ke ruangan ICU. Apakah hal begini memang sering terjadi pada pasien pendarahan di kepala Dokter? dan apakah slam d paru2 tidak dapat dikeluarkan dengan cara di sedot saja. Demikianlah kira-kira yang ingin saya tanyakan kepada dokter, terimakasih untuk perhatian dan jawaban nya Dokter.

    1. Ibu Dita yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Mendengar cerita ibu Dita, bahwa usia bapak yang sudah tua dan mengalami trauma kepala, maka perdarahan kepala sangat mungkin terjadi. Mengingat usia beliau yang sudah 70 tahun, maka biasanya struktur otak sudah mengalami atrofi atau mengkerut. Sehingga bila terdapat perdarahan akibat trauma maka kemungkinan perdarahan berada di antara selimut pembungkus otak dengan jaringan otak itu sendiri atau yang biasa disebut dengan “Subdural hematom”. Kemungkinan lain adalah memar otak atau yang disebut dengan “Kontusio serebri” atau Perdarahan intraserebral.

      Bila volume perdarahan tidak terlalu banyak, maka operasi memang tidak disarankan. Operasi hanya dilakukan bila terdapat perdarahan yang banyak atau pembengkakan otak yang berat sehingga perlu dibuang darahnya atau didekompresi. Pada jumlah perdarahan yang kecil atau bengkak otak yang tidak masif, maka tindaka yang dilakukan berupa suportif dengan mempertahankan suplai darah dan zat gizi serta oksigen yang adekuat ke jaringan otak, sambil menunggu darah tersebut diserap sendiri oleh jaringan otak.

      Namun memang setiap cedera kepala/otak dapat mengakibatkan penurunan kesadaran sehingga pasien cenderung menjadi tidur saja. Hal ini sangat berbahaya karena pasien yang tidak bergerak (imobilisasi) akan menjadi sasaran infeksi yang berat. Hal inilah yang menimbulkan banyaknya slem di dalam paru-paru bapak (istilahnya “pneumonia”).

      Yang membuat saya bertanya-tanya adalah kenapa jumlah perdarahannya berkurang tetapi gejala yang bapak alami semakin berat atau mengalami kemunduran. Kalau bisa, saya ingin sekali melihat CT Scan kepala bapak untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Yang saya khawatirkan adalah perawatan suportif bapak yang tidak adekuat sehingga oksigenasi dan zat gizi ke otak tidak mencukupi.

      Slem di paru-paru dapat dihisap dengan suatu alternatif cara yang disebut dengan “Bronchial washing”, yaitu pencucian saluran nafas dari kotoran/slem yang dilakukan secara berkala. Coba ditanyakan dan dikonfirmasi dengan dokter paru yang merawat bapak. Memang, pengobatan pneumonia yang utama adalah pemberian antibiotik yang adekuat.

      Demikian informasi dari saya.
      Semoga dapat membantu dan semoga bapak segera mendapatkan pemulihan yang baik.

      Hormat Saya

      Dokter Andra

  5. Blog yang menarik, dok.

    Saya sama sekali tidak ada latar belakang medis, tapi tulisan2 anda menarik dan mudah dipahami.

    Salam kenal!

    Warm regards,
    Andi.

  6. selamat malam dokter,,
    saya pernah melakukan bedah saraf tepatnya penggumpalan darah di otak belakang akibat kecelakaan,kejadian itu waktu saya berusia 9thn sekarang usia saya 25thn,beberapa hari yang lalu saya merasa nyeri dibagian kepala sebelah belakang rasa nyeri itu hilang dan muncul lagi selama beberapa menit,apakah itu berbahaya dok ? dan dalam kasus seperti saya berapa persenkah kemungkinan akan terjadinya efek samping pasca operasi pengangkatan darah beku di otak belakang,dan apa saja efek sampingnya?? karna itu sudah sangat lama sekali..
    sebelumnya saya uapkan terima kasih..

    1. Ibu Eka Fitri yang terhormat
      Terima kasih sudah mengisi di blog saya.

      Nyeri di kepala atau sakit kepala sangat luas dan bisa banyak penyebabnya, mulai dari perubahan tekanan darah, kelainan metabolisme (kolesterol tinggi, sakit gula, dan lain-lain), trauma kepala atau pernah mengalami trauma kepala dan bahkan faktor atau beban psikologis. Sangat sulit untuk menentukan penyebab pasti sakit kepala tanpa melakukan pemeriksaan-pemeriksaan yang lebih mendalam termasuk pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan pencitraan (CT Scan kepala atau MRI kepala).

      Riwayat trauma kepala 25 tahun yang lalu dapat dikatakan sudah sangat lama dan kemungkinan besar sakit/nyeri kepala yang ibu rasakan sekarang bukan merupakan pengaruh dari trauma kepala dulu yang ibu alami. Nyeri yang ibu rasakan bisa saja merupakan gejala lanjutan dari perdarahan kepala dahulu namun nyeri tersebut harus sudah ibu rasakan sejak pasca trauma kepala dan berlangsung terus hingga saat ini. Selain itu, bila ibu mengkhawatirkan adanya gejala lanjutan atau efek samping dari perdarahan otak dahulu maka harus terdapat gejala defisit neurologis lainnya (seperti rasa kesemutan, muntah, kelumpuhan dan lain-lain). Bila tidak ada maka kemungkinan sakit kepala yang ibu alami saat ini merupakan pengaruh keadaan sistemik tubuh (perubahan tekanan darah atau gangguan metabolisme atau psikosomatik).

      Namun bila sakit kepala yang ibu rasakan sangat berat dan sangat mengganggu atau semakin berat dan semakin sering atau tidak mengalami perbaikan dengan obat-obat sakit kepala, maka saya sangat menganjurkan untuk segera diperiksakan ke dokter baik dokter saraf atau bedah saraf. PEmriksaan pencitraan kontrol mungkin perlu dilakukan. Karena usia ibu yang masih sangat muda maka keluhan sakit kepala yang berat tidak boleh disepelekan. Faktor hormon juga dapat mengakibatkan sakit kepala tapi tidak sedikit kasus-kasus yang lebih serius sebagai penyebab sakit kepala sekarang bermunculan (misalnya kelainan pembuluh darah otak, tumor otak, infeksi, dan lain-lain).

      Sebelum saya tutup, saya ingin menanyakan berapa hal :
      1. Apakah sakit kepala dirasakan terus menerus atau hilang timbul? Bila hilang timbul, adakah pola tertentu dimana sakit kepala tersebut biasanya muncul, misalnya hanya muncul di pagi hari atau malam hari, atau misalnya sakit kepala hanya muncul saat ibu kelelahan atau belum makan?
      2. Bagaimana bentuk nyeri kepala yang ibu rasakan? Apakah hanya terlokalisir di satu tempat saja atau berpindah-pindah atau menyeluruh di seluruh bagian kepala?
      3. Apakah bila sakit kepala disertai dengan rasa mual dan muntah?
      4. Adakah keluhan lain yang ibu rasakan atau ibu alami?

      Demikian dari saya, semoga dapat menambah informasi bagi ibu. Saya menanti jawaban dari ibu. Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra
      (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon/Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM Jakarta
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta, (setiap Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta, (setiap Senin, Rabu dan Jumat, Jam 18.00 s/d 20.00)
      3. RSUPN Ciptomangunkusumo Jakarta, (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)

  7. dokte andra…terima kasih untuk sharing pengalamannya
    perkenalkan nama saya lia, dokter umum, tinggal di demak
    krn kami, ketika praktek di igd…salah satu indikasi ke arah ct scan yg dicurigai ke arah
    edh adalah ketika ada riwayat pingsan sebelumnya (lucid interval)
    terima kasih….

  8. dokter andra…terima kasih untuk sharing pengalamannya
    perkenalkan nama saya lia, dokter umum, tinggal di demak
    untuk kasus kakak yg dokter ceritakan di atas…apakah sebelmnya kakak ada riwayat pingsan sebelum sadar?krn kami, ketika praktek di igd…salah satu indikasi ke arah ct scan yg dicurigai ke arah edh adalah ketika ada riwayat pingsan sebelumnya (lucid interval)
    terima kasih

    1. Dokter Kamilia yang terhormat,
      Terima kasih sudah mengisi di blog saya.

      Benar sekali yang dokter katakan, memang ada riwayat pingsan pada si kakak. Dan benar sekali juga bahwa kecurigaan terhadap EDH ditandai dengan gejala khusus yang disebut dengan lusid interval. Lusid interval adalah kondisi sadar sementara sebelum kemudian menurun kesadaran atau kondisi neurologisnya.
      Namun yang dokter Kamilia perlu hati-hati adalah lusid interval tidak harus diawali dengan riwayat pingsan sebelumnya. Pingsan pada saat terjadi trauma kepala disebabkan benturan yang hebat pada otak sehingga otak “shut down” untuk sementara. Hal ini tidaklah khas untuk Epidural Hematom. Yang khas adalah adany periode sadara yang kemudian diikuti dengan penurunan kesadaran secara progresif setelah trauma terjadi.

      Kecurigaan terhadap adanya EDH (Epidural hematom) merupakan indikasi mutlak untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala, karena dengan CT Scan kepala kita dapat melihat jumlah dan lokasi perdarahan serta dugaan sumber perdarahan. Tapi bukan hanya kecurigaan akan adanya EDH saja sebagai indikasi untuk dilakukan CT Scan kepala. CT Scan kepala harus dilakukan dan merupakan indikasi pasca trauma kepala bila :
      1. Adanya riwayat penurunan kesadaran (khususnya dengan GCS < 13)
      2. Adanya gejala defisit neurologis, seperti kelumpuhan, kejang, sakit kepala yang hebat, dan lain-lain.
      3. Adanya luka dengan kecurigaan melibatkan jaringan di dalam tulang kepala atau retaknya tulang kepala
      4. Adanya kebocoran cairan otak dari luka pasca trauma atau dari hidung dan telinga

      Seluruh hal di atas dapat menjadi indikasi untuk dilakukan CT Scan kepala.
      Semoga sukses melayani pasien-pasiennya.

      Hormat Saya
      Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon / Neurointerventionist
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Praktek :
      1. RS MEDISTRA, Jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
      2. RS OMNI PULO MAS, Jakarta (Senin, Rabu, Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
      3. RSUPN Ciptomnagunkusumo Jakarta ( Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00 )

  9. Selamat malam dokter,

    Pagi ini saya mendapat kabar bahwa teman saya korban tabrak lari…

    Kronologis nya ( pengakuan korban ),
    Dia tersenggol box motor delivery P*zza, kehilangan keseimbangan sehingga jatuh,
    saat terjatuh ada motor dari belakang yang tidak dapet menghindari si korban…
    Tepat di kepala belakang kiri tertabrak… Posisi helm masih terpakai…

    Setelah mendapatkan penanganan pertama, hasil CT Scan ( RS. Gl*bal ) menyatakan bahwa
    teman saya mengalami pendarahan otak epidural…

    Langkah2 apa saja yang musti dilalui dok ?

    Apakah ada prosedur2 khusus ?

    Untuk dilakukan operasi pihak keluarga agak kesulitan dari sisi finansial…

    Apakah epidural ini dapat disembuhkan tanpa operasi dok ?

    Dan apa kah ada rumah sakit / dokter yang dokter rekomendasikan untuk status ini dok ?
    Posisi saya di Bekasi…

    Saat ini teman saya di rawat di Bhakti Kart*ni, tempat terakhir RS yang memiliki space ICU nya…

    Sebelumnya saya sudah coba bawa ke Glob*l, Herm*na, M*tra, dan El*zabeth
    tapi ditolak karena penuh ICU nya…

    Hormat saya,

    Krishna Adhi

    1. Bapak Khrisna Adi yang terhormat
      Terima kasih sudah mengisi di blog saya.

      Tata laksana perdarahan epidural hanya dan harus dengan operasi karena tidak ada jalan lain selian operasi untuk mengangkat dan membuang darah yang menumpuk di dalam kepala serta menghentikan sumber perdarahan yang masih aktif.

      Saya tidak terlalu paham dengan daerah bekasi namun saya bertugas juga di RS Rawalumbu Bekasi. Rumah sakit ini tidak jauh dari RS Elizabeth dan biasanya masih terdapat ruang ICU. Bila teman bapak tertarik, dapat menghubungi RS Rawalumbu di 021-82422511 atau 021-82422512. Di RS Rawalumbu ini saya dapat mengoperasi kasus perdarahan epidural. Bila bapak memang tertarik membawa temannya ke RS Rawalumbu, silahkan minta pihak RS menghubungi saya (dokter andra / Dr. M. Radhian Arief, SpBS) segera setelah teman bapak dirawat di ICU disana.

      Saya harap kita masih dapat membantu menyelamatkan nyawa teman bapak.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)

  10. Dear Dokter Andra,

    Terimakasih atas respon nya dok…
    Saat ini sedang di rekondisi kan untuk pemindahannya…
    Apa bila sudah dapat kepastian akan saya kabari lagi ke Dokter ya…

    Sebelumnya terima kasih banyak Dokter…

    Salam,
    Krishna Adhi

  11. Selamat sore dokter,

    perknalkan nama saya iha.. seminggu yang lalu teman saya mengalami kecelakaan dok.. kepalanya terbentur…. setelah mendapat pertolongan dan menjalani ct scan ternyata beliau mengalami pendarahan kepala bagian kanan… dokter menyarankan agar di lakukan tindakan operasi. Namun teman saya kesulitan dari segi finansial. Dan sampai saat ini pun beliau belum melakukan tindakan operasi. Yang ingin saya tanyakan ada cara lain atau terapi khusus ga dok selain operasai untuk menyembuhkannya? Mengingat setelah kecelakaan itu teman saya sering mengalami pusing, mual, kesemutan bahkan sesak dok.. dan beliau jg mempnyai penyakit jantung….. mohon pencerahannya ya dok… terimakasih atas perhatiannya…

    salam hormat
    iha

    1. Mbak Iha yang terhormat
      Terima kasih sudah mengisi di blog saya.

      Saya mohon maaf baru bisa membalas sekarang. Saat ini saya sedang ada di Jepang untuk memberikan presentasi pada forum internasional ahli bedah saraf dan ahli saraf.

      Perdarahan di dalam kepala bila memiliki volume yang banyak atau memberikan efek desak ruang kepada otak tidak dapat diobati kecuali dengan tindakan operasi. Hal ini dikarenakan darah yang sudah terjadi tidak dapat diserap oleh tubuh dan tidak ada obat apapun yang dapat membuang darah tersebut. Selain itu perdarahan di dalam kepala adalah kasus emergensi yang memerlukan tatalaksana operasi secepatnya bahkan segera. Hanya tindakan operasi yang dapat menguras dan membuang darah dengan segera dari dalam kepala.

      Namun bula jumlah perdarahan nya sedikit atau tidak memberikan efek desakan yang signifikan ke otak maka tindakan operatif mungkin tidak diperlukan dengan harapan darah yang sedikit tersebut dapat diserap oleh otak dengan sendirinya. Sangat dianjurkan pada keadaan seperti ini, pasien dipantau dengan ketata di rumah sakit oleh tim medis untuk berjaga-jaaga terhadap kemungkinan penurunan kondisi karena jumlah perdarahan yang bertambah. Bila bertambah, maka tindakan operasi perlu dilakukan juga.

      Perlu diketahui bahwa untuk trauma kepala yang cukup berat, keadaan tidak stabil atau kritis berlangsung sejak trauma kepala terjadi hingga 7 hari setelahnya. Bila seorang pasien tetap dalam keadaan baik atau membaik setelah 7 hari pasca trauma maka umumnya pemulihan akan terjadi. Namun hal ini tentunya dapat dicapai bila pasien diterapi dengan benar (operasi atau obat-obatan sesuai indikasi).

      Saran saya, cobalah berobat ke rumah sakit pemerintah. Disana tersedia banyak sekali jaminan kesehatan yang dapat membantu. Jangan dibiarkan soalnya efeknya dapat menjadi fatal.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu dan menambah informasi.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra ( Dr. M. Radhian Areif, SpBS )
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon / Neuro-interventionist
      Staf medik departemen bedah saraf FKUI-RSCM
      Koordinator IGD Bedah Saraf RSCM

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)

  12. Selamat Siang Dokter,
    Perkenalkan nama saya Rida, mohon penjelasannya Dok, Kakak saya laki terserang stroke dan ada pendarahan di otak, sudah di MRI ternyata otaknya mengecil karena adanya cairan. Menurut dokter di rumah sakit kakak saya harus dipasang selang dari kepala yang dihubungkan kedalam badan secara permanen. Yang ingin saya tanyakan adalah :
    1. Apakah ada efek negatif yang ditimbulkan setelah tindakan pemasangan selang tersebut ?
    2. Apakah fungsi dari selang tersebut ?
    3. Bagaimana cara kerja pembuangan air dan darah dari otak melalui selang tersebut ?
    Mohon pencerahannya Dok. Terimakasih sebelum dan sesudahnya.

    Wasalam,
    Rida

    1. Bapak/Ibu Rida yang terhormat
      Terima kasih sudah mengisi di blog saya.

      Tampaknya kakak anda mengalami stroke hemorhagik disertai dengan hidrosefalus (penumpukan cairan otak akibat sumbatan atau gangguan penyerapan). Tindakan pemasangan selang (VP Shunt) merupakan suatu indikasi pada kasus ini. Untuk menjawab pertanyaan anda :

      1. Efek samping pemasangan selang VP Shunt yang tersering adalah infeksi dan perdarahan di dalam kepala. Walaupun angka kejadian kedua hal ini jarang namun merupakan komplikasi tersering. Infeksi terjadi karena setiap alat atau implan yang kita tanam di dalam badan seseorang memiliki resiko di serang oleh kuman. Biasanya untuk mengatasi ini, alat atau selang tersebut sudah dibuat dan dikemas secara steril, selain itu dokter bedah saraf biasanya akan mencuci selang tersebut dengan antibiotik sebelum dipasang saat operasi. Namun tetap saja, resiko itu masih ada. Bila terjadi infeksi akibat pemasangan selang, maka selang VP Shunt harus dilepas dan pasien diberikan terapi antibiotik.

      Efek samping kedua adalah perdarahan di dalam kepala. Hal ini terjadi bila selang VP Shunt bekerja terlalu baik sehingga cairan otak yang dialirkan terlalu banyak. Alhasil jumlah cairan otak yang berada di otak akan sangat berkurang dan membuat otak “jatuh” akibat tidak adanya lagi bantalan pijakan berupa cairan otak tersebut. “Jatuhnya” otak akan mengakibatkan tertariknya dan putusnya pembuluh darah balik yang ada di permukaan otak yang kemudian menyebabkan perdarahan di dalam kepala (biasanya perdarahan subdural). Tindakan untuk mengatasinya adalah dengan membuang perdarahan tersebut.

      Sebagai tambahan, selang walaupun dibuat dengan sangat baik, tetap saja merupakan buatan manusia sehingga kesempurnaan merupakan hal yang mustahil. Ada kemungkinan (walau kecil) selang dapat tersumbat akibat beberapa hal seperti tersumbat debris/kotoran di dalam selang atau rusaknya selang itu sendiri. Bila ini terjadi maka cairan akan menumpuk kembali dan memerlukan revisi selang.

      2. Fungsi dari selang adalah mengalirkan cairan otak yang menumpuk di dalam kepala akibat gagalnya fungsi pengaliran dan pembuangan alamiah dari cairan otak tersebut. Cairan otak di dalam kepala diproduksi setiap harinya oleh otak dan dibuang juga setiap harinya oleh otak ke dalam tubuh secara otomatis. Bila ada sumbatan atau gangguan penyerapan misalnya akibat perdarahan otak, maka fungsi pembuangan itu akan berhenti. Nah, disinilah selang VP Shunt berfungsi untuk membantu mengalirkan cairan otak tersebut ke tempat reservoar dan penyerapan terbaik di tubuh, yaitu rongga perut.

      3. Cairan otak dari dalam rongga cairan otak akan masuk ke dalam selang (yang dipasang ke dalam rongga cairan otak) dan kemudian secara teratur dan permanen akan dialirkan ke rongga perut. Biasanya dipasang sebuah pompa di salah satu bagian selang yang fungsinya untuk mengatur tekanan. Bila tekanan di dalam kepala meninggi melewati batas normal, pompa kemudian akan bekerja dan menghisap serta mengalirkan cairan otak dari dalam kepala ke rongga perut.

      Untuk darah yang turut mengalir ke dalam rongga cairan otak maka bisa ikut dialirkan ke dalam selang VP shunt untuk dibuang ke abdomen. Namun saya sangat tidak menyarankan darah dalam “volume yang banyak” dialirkan melalui selang VP Shunt tersebut karena darah dapat menyumbat selang VP Shunt. Selain itu bila darah terlalu banyak dialirkan dan masuk ke dalam rongga perut maka dapat merangsang radang di dalam rongga perut yang tentunya berbahaya bagi rongga perut.

      Untuk perdarahan yang berada di luar rongga cairan otak, maka tindakan pembuangannya adalah dengan operasi pengambilan darah secara langsung. Hal ini terindikasi bila jumlah darahnya banyak dan menimbulkan efek penekanan pada otak serta lokasinya dapat dijangkau oleh sang dokter bedah saraf.

      Demikian dari saya. Semoga dapat memberikan pencerahan bagi anda. Semoga kakak anda mendapatkan kesembuhan.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon/Endovascular Neurosurgeon/Neuro-interventionist
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)

  13. selamat pagi Dokter, blog nya sangat bermanfaat sekali

    Begini dok, setahun yang lalu teman saya mengalami kecelakaan motor dimana saat itu dia muntah darah beberapa kali dan darahnya itu berwarna kehitaman. setelah di CT scan, dokter mengatakan tidak ada masalah hanya ada gumpalan darah sedikit saja. dan tidak perlu dikhawatirkan.

    Tapi, selama setahun ini ia sering mengalami sakit kepala yang luar biasa dan hilang timbul. tidak setiap hari dia sakit kepalanya timbul. hanya saja sakit kepalanya tidak pernah hilang.

    Menurut dokter bagaimana ya? tindakan ap yang mesti dilakukan, karena teman sy ini susah kalo mw diajak k dokter, sedangkan sy juga tdk paham kalo baca hasil CT scannya

    Merima kasih dok…

    1. Selamat pagi
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Pertama-tama saya mohon maaf baru bisa membalas email anda sekarang karena saya sedang berada di luar negeri untuk kongres saat ini.

      Baik, mengenai kasus teman anda, muntah darah berwarna kehitaman menunjukkan bahwa trauma kecelakaan yang dialaminya memang cukup berat sehingga tubuh memberikan respon berupa peningkatan asam lambung yang berlebihan dan melukai dinding saluran pencernaan.

      Berdasarkan keterangan dokter mengatakan adanya perdarahan dalam jumlah kecil di dalam kepala dan tidak perlu dilakukan tindakan apapun. Bila perdarahan nya memang sedikit, saya juga setuju tidak diperlukan suatu tindakan operasi. Namun apa yang teman anda alami adalah yang biasa kita sebut dengan “Post Traumatic Headache”, yaitu berupa gejala sakit kepala yang menetap pasca trauma kepala.

      Post traumatic headache merupakan keadaan yang cukup mengganggu dan sedikit rumit dalam menanganinya. Penyebab sakit kepala ini juga bisa bervariasi atau banyak dan harus ditatalaksana sebaik mungkin. Berikut akan saya paparkan kemungkinan penyebab sakit kepala tersebut dan usaha untuk mengatasinya.

      Penyebab post traumatic headache :

      1. Perdarahan dalam kepala yang bertambah. Hal ini dapat terjadi dimana jumlah perdarahan di dalam kepala bertambah dibandingkan saat pasca trauma langsung dulu. Kemungkinan ada sumber perdarahan kecil yang belum berhenti dan kemudian rembesan perdarahan ini bertambah banyak yang kemudian memberikan efek penekanan pada otak dan meningkatkan tekanan di dalam kepala. Hal ini jelas akan menimbulkan sakit kepala yang menetap dengan bentuk bervariasi.
      Tatalaksana : Lakukan pemeriksaan CT Scan kepala ulang untuk melihat dan membandingkan jumlah perdarahan sekarang dengan yang dulu. Bila jumlah perdarahan bertambah dan memberikan efek penekanan pada otak, maka tindakan operasi harus dipertimbangkan.

      2. Perdarahan dalam kepala menetap dan mengalami kalsifikasi. Keadaan ini terjadi dimana ternyata perdarahan yang dulu tidak seluruhnya dapat diserap oleh otak dan sisanya kemudian mengalami “kalsifikasi” dan menjadi keras. Darah yang mengalami kalsifikasi ini selain dapat memberikan penekanan pada otak, juga dapat mengiritasi permukaan otak yang kemudian merangsang timbulnya kejang. Kejang terjadi karena gangguan aliran listrik saraf di permukaan otak. Nah, serangan kejang yang berulang dalam bentuk paling ringan adalah serangan sakit kepala yang hilang timbul itu. (Kejang tidak selalu harus dalam bentuk tubuh yang kelojotan tidak terkontrol. Sakit kepala hilang timbul juga merupakan manifestasi sebuah kejang)
      Tatalaksana : lakukan CT Scan kontrol untuk melihat adanya sisa perdarahan yang mengalami kalsifikasi. Bila memang ada kalsifikasi, kemungkinan operasi harus dilakukan. Obat anti kejang juga mungkin dilakukan.

      3. Luka pada permukaan otak akibat trauma. Mungkin pada saat trauma kepala dahulu, terjadi luka dan robekan pada permukaan otak. Hal ini akan menimbulkan gangguan listrik saraf tadi dan merangsang kejang.

      Ketiga hal diatas merupakan kemungkinan tersering penyebab post traumatic headache. Selain terapi-terapi diatas, teman anda harus mendapatkan pengobatan yang optimal dan mungkin juga memerlukan psikoterapi pasca trauma. Obat-obat sebaiknya diberikan dengan kombinasi yang baik. Bila obat anti nyeri tidak terlalu efektif maka dapat dicoba dengan pemberian obat anti kejang.
      Demikian dari saya, semoga dapat membantu.

      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon / Neuro-interventionist
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com

      Praktek
      1. RS MEDISTRA JAkarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
      2. RS OMNI PULO MAS (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)

      Tatalaksana : Lakukan CT Scan kontrol untuk memastikan tidak ada perdarahan dan kemudian berikan obat anti kejang dan anti nyeri.

  14. Selamat siang Dok,

    Perkenalkan nama saya Adi, kakak saya baru saja menjalani operasi bedah otak akibat kecelakaan, subdural hematoma. Otak mengalami pembengkakan sehingga tempurung kepala belum dapat dipasang, dokternya menyarankan tiga bulan lagi dilakukan operasi pemasangan tempurung pengganti. Pertanyaan saya sbb:

    – Kira2 masalah apa yg mungkin timbul dengan digantinya tempurung kepala ini?

    – Biasanya terbuat dari bahan apakah tempurung pengganti ini?

    – Ada jg yg mengatakan bahwa tempurung yg asli dapat dipasang lagi, dengan catatan harus dicangkok dulu di perut/iga agar jaringannya tetap hidup. Nah, biasanya apa pertimbangan dokter ketika harus menggunakan tempurung asli atau pengganti/buatan? Oya, kondisi tempurung sblm operasi adalah baik, karena yg terkena benturan adalah sisi kepala yg lain. Tempurung yg dilepas sudah diserahkan kepada saya setelah operasi selesai.

    – Sebelum operasi saya sudah diberi penjelasan mengenai kemungkinan ini, tetapi tidak dijelaskan opsi mengenai tulang asli atau buatan, apakah memang prosedurnya seperti itu? Artinya sepenuhnya wewenang dokter untuk menentukan?

    – Dari segi biaya, lebih besar mana antara menggunakan tulang asli atau buatan? Tlg diuraikan juga plus minusnya tulang asli vs buatan Dok.

    Mungkin itu dulu pertanyaan dari saya Dok, bagi saya sih tidak terlalu masalah mau pakai tulang asli atau buatan, yg lebih penting adalah kesembuhan kakak saya. Maksud pertanyaan2 diatas hanyalah untuk memberi jawaban yg memuaskan kepada pihak2 yg mempertanyakan hal ini Dok, terutama keluarga yg lain, karena saya sendiri tidak paham.

    Ditunggu jawabannya ya Dok, terima kasih sblmnya..

    1. Tn. Adi yang terhormat
      Terima kasih sudah mengisi di blog saya.

      Pada kasus subdural hematom akut akibat trauma kepala memang sebaiknya dilakukan dekompresi dengan mengangkat tempurung kepala (tulang) dan tidak mengembalikannya untuk sementara hingga pembengkakan otak sudah berkurang.

      Bagi saya pribadi, tulang tempurung kepala yang asli adalah yang terbaik untuk dikembalikan dan menutup defek yang terbuka sebelumnya, karena bentuknya yang sudah sesuai dan jaringan tulang tersebut memang berasal dari tempat tersebut dan dari tubuh manusia sendiri. Untuk mempertahankan tulang tempurung kepala yang sudah dilepas dari kepala agar tetap hidup maka sebaiknya tulang tempurung itu ditanam di dalam tubuh si pasien itu sendiri agar mendapatkan makanan dari aliran darah pasien sendiri dan mendapatkan suhu tubuh yang sesuai serta sterilitasnya juga sangat terjamin. Namun bila tulang ternyata tidak ditanam maka ada kemungkinan tulang tempurung tersebut menjadi kotor dan ukurannya mengecil bahkan mati. Jadi sebaiknya memang disimpan di dalam tubuh pasien itu sendiri.

      Untuk tulang tempurung buatan atau pengganti juga dapat digunakan dalam kondisi dimana :
      1. Tulang tempurung asli sangat kotor dan sterilitasnya tidak terjamin.
      2. Tulang tempurung asli rusak atau hancur yang tidak dapat diperbaiki.
      3. Tulang tempurung dalam keadaan “sakit”, misalnya pada kasus tumor otak yang menginfiltrasi tulang tempurung

      Tulang tempurung kepala pengganti/buatan biasanya terbuat dari tulang sintetik atau terbuat dari zat sintetik yang disebut dengan acrylic atau plate titanium. Semuanya adalah bahan yang bagus dan daat digunakan sebagai tulang tempurung pengganti.Jelas bahwa bila menggunakan tulang tempurung pengganti, maka biayanya lebih mahal untuk membeli tulang tempurung pengganti ini.

      Masalah dari tulang tempurung pengganti adalah dikarenakan sesempurna apapun tulang tempurung pengganti dibuat, tidak akan pernah sesempurna tulang tempurung asli milik pasien. Pada beberapa kasus, tubuh pasien bisa menolak (rejection) terhadap tulang tempurung pengganti/buatan. Bila ini terjadi maka akan timbul peradangan yang hebat didaerah pemasangan tulang tempurung buatan dan luka operasi akan sulit menjadi sembuh. Selain itu pada kasus luka operasi yang terinfeksi maka, tulang tempurung sintetil/buatan harus dikeluarkan dan dilepaskan dari kepala pasien karena akan memperparah infeksi. Namun semua ini merupakan kejadian yang jarang.

      Setiap tindakan medik dan pemilihan pemakaian alat medik harus dibicarakan dengan benar dan jelas pada pasien atau keluarga pasien kecuali pada keadaan sangat emergensi dimana tindakan harus dikerjakan segera. Diusahakan selalu agar semua prosedur dan penggunaan alat serte pemilihan teknik operasi harus didiskusikan dengan pasien dan keluarga pasien, kecuali pada keadaan darurat.

      Sebagai kesimpulan, tulang tempurung kepala yang asli menurut saya jauh lebih baik daripada tulang tempurung buatan/pengganti karena bentuknya yang alamiah, kemampuan tumbuhnya yang lebih baik serta bila ditanam di dalam tubuh pasien maka sterilitasnya akan terjamin. Selain itu tidak dapat kita pungkiri bahwa ciptaan Yang Maha Kuasa jelas tidak dapat dikalahkan dengan ciptaan manusia. Bukankah begitu…???

      Demikian dari saya, semoga dapat menambah informasi. Semoga kakak anda mendapatkan kesembuhan.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)

      1. Terima kasih atas penjelasannya Dok…

        Satu pertanyaan lagi, dengan tidak ditanamnya tempurung asli di dalam tubuh kakak saya, artinya tempurung tersebut sudah tidak mungkin dipasang kembali ya Dok? Atau masih ada kemungkinan? Operasinya sudah 3 minggu yang lalu Dok, kondisi tempurungnya sejak saya terima terbungkus kasa & plastik dan tidak pernah dibuka..
        Dan apakah sebaiknya saya tanyakan kepada dokter yg mengoperasi kakak saya mengenai pertimbangan tidak ditanamnya tempurung tersebut?
        Sekali lagi terima kasih banyak ya Dok…

        Salam,

        Adi

      2. Tempurung yang berada di luar tubuh selama itu memiliki resiko untuk tidak steril dan jaringan tulang nya akan mati dan menciut. Kemugkinan besar sih berarti tulang tempurung kepala itu tidak akan digunakan lagi. Namun hal itu sangat tergantung oleh dokter bedah saraf yang akan memasang tempurung kepala itu kembali.

        Silahkan bapak Adi tanyakan kepada dokternya mengenai pertimbangan memakai atau tidak memakai kembali tulang tempurung kepala yang asli. Informasi ini adalah hak keluarga dan pasien, dan dokter wajib memberikan informasi yang jelas.

        Terima kasih.

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosuregon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM

      3. Terima kasih dokter mengenai penjelasan penggunaan tempurung buatan.

        saya ingin juga berbagi cerita, nama saya Wiwin. Dua bulan lalu (tepatnya 30 Oktober 2012) ibu saya usia 53th mengalami pendarahan di otak sebelah kanan atas dan menyebabkan badan sblh kiri mengalami kelumpuhan. Ibu saya dioperasi (Craniotomy) pembedahan tempurung sebesar kepalan tangan saya, di RS Pemerintah dijakarta Timur.

        Pada awalnya, Dr. mengatakan kalau ibu saya mengalami pembengkakan pasca operasi sehingga tempurung tidak bisa langsung dipasang dan di haruskan ditanam dibawah perut sebelah kiri, hingga waktu operasai ke2 untuk menutupnya 3 bulan kemudian. Selama di RS ibu saya mengalami kejang dan demam tinggi sebanyak 3 kali, menurut Dr, diinformasikan bahwa ada alergi atau infeksi terjadi didalam tubuhnya,krn tes darah menyatakan sel darah putihnya kurang dari 13,000. infeksi itu bisa karena infus CVP ataupun luka pasca operasi atau cangkok diperutnya. Hingga ibu membaik dan diperbulehkan pulang setelah 3 minggu dirawat di RS.

        Namun ketika ibu saya diperbolehkan pulang/ rawat jalan pada 31 November (Sbln pasca operasi), ternyata perutnya mengalami rembes dari jahitannya, dan mengucur sampai mengeluarkan darah. Sehingga dilakukan operasi pengangkatan dan ternyata tempurungnya tidak bisa dipakai. Menurut diagnosa Dr, tubuh ibu saya alergi dengan tempurungnya sendiri, dan tempurungnya rusak, tidak steril lagi.

        Setelah proses tersebut, Dr. mengatakan bahwa ibu saya harus menggunakan tempurung buatan yakni dari Titanium>

        – yg ingin saya tanyakan juga, apakah ada kemungkinan penolakan lagi apabila menggunakan yg buatan itu? dari kondisi ibu saya sekarang sudah sehat dan tensi teratur kisaran 130 – 138/90. pada kondisi apakah si pasien dapat dikatakan siap utk proses operasi itu?

        – Selain itu, apakah Dokter bisa bantu dimana mencari supplier tempurung buatan tsb dan berapa yah kisaran harganya? karena awal Februari nanti ibu saya akan dipasang tempurung buatan tsb.

        Terima kasih banyak atas bantuannya.
        Best regards.
        Wiwin (email: wiwin.slow@yahoo.com)

      4. Ibu Wiwin yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Cukup panjang juga sudah perjalanan keadaan ibu anda, namun saya tetap sangat setuju akan terapi yang sudah diberikan oleh dokter bedah saraf disana. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ibu.

        1. Penolakan terhadap tempurung kepala oleh tubuh sangat jarang terjadi karena tempurung kepala atau tulang kepala merupakan bagian dari tubuh sendiri sehingga tidak mungkin ditolak. Penyebab ditolaknya tempurung adalah infeksi atau kotornya dan banyaknya kuman di daerah operasi sehingga mengakibatkan badan berespon berusaha untuk mengeluarkan seluruh kuman serta termasuk tempurung kepala yang ditanam di perut. Tempurung kepala tidak dapat dipakai kembali bila benar-benar kotor dan tidak dapat dibersihkan atau dipastikan bebas dari infeksi. Selain itu bila tempurung kepala tersebut hancur berkeping-keping maka akan sulit digunakan. Bila kondisi ibu anda sudah membaik dan stabil maka tempurung sintetik dari titanium dapat dipasang. Tempurung jenis ini umumnya jarang sekali ditolak oleh tubuh karena sudah dibuat sedemikian rupa agar cocok dengan tubuh. Namun tetap harus dipastikan tidak ada infeksi dan tidak kotor dalam pengerjaan pemasangannya.

        2. Supplier tempurung buatan atau titanium sangat banyak dan pasti sudah ada di rumah sakit-rumah sakit tempat dokter bedah saraf berada. Anda bisa berkonsultasi dan menanyakan langsung kepada dokter bedah saraf yang akan memasangkan tulang kepala baru pada ibu anda. Saya tidak tahu dengan pasti harganya namun kurang lebih berkisar antara 5 sampai 14 juta rupiah. Mudah-mudahan bahkan lebih murah lagi.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda dan ibu anda.
        Terima kasih

        Hormat Saya
        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI_RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS ISLAM PONDOK KOPI jakarta
        4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        5. RS RAWALUMBU Bekasi

  15. salam kenal dok,nama saya alex naibaho berdomisili di medan
    saya mau tanya dok, sudah 3 minggu orang tua saya mengalami kecelakaan dan luka paling parah yaitu pendarahan di kepala, penyebabnya karna pukulan benda keras.
    sudah 5 rumah sakit dijalani tapi tidak ada perubahan yang signifikan. dari awal dokter mendianoksa dan memberikan 2 alternatif bahwa bapak saya bisa tidak dioperasi dan kami memilih alternatif yang kedua (tanpa dioperasi). karena kami takut yang namanya operasi, yang mau saya tanyakan kenapa organ tubuh seperti tangan, kaki dan penglihatan susah digerakan kadang pun tidak bisa, lalu kenapa orang tua saya suhu tubuhnya sangat tinggi, kadang sampai 39, padahal kami sudah meminta dokter memberikan obat yang menurut dokternya sangat bagus dan mahal, mohon penjelasannya dok, thank atas kesempatanya.
    kalo sempat balas ke email saya, email : alex_snbh@yahoo.com

  16. Pk dokter yg trhormat, sya mau tanya. Skitar 4 buln lalu sya menglami bnturan pd tulang tengkorak bgian dpn. Dri ct scan ternyta trdapat sdkit retakan pd tlang tengkorak dpan yang di sertai pendarahan. Waktu itu doktr hany membri obat dan mengeluarkan drahny lewat selang yg di msukkn hidung. Namun sdah 3 blan ini trkadang kesadran sya tidak stabil dan sedikit pusing. Apa hal tersebut wajar atau ada yg perlu di waspadai? Terima kasih dokter

    1. Bapak Dedi yang terhormat,
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya bolehkan saya bertanya kepala bapak terbentur dengan apa? Segera pasca benturan, apakah bapak tetap sadar atau menjadi pingsan? Saya sedikit merasa bingung, bagaimana perdarahan di dalam kepala dikeluarkan lewat selang yang dimasukkan ke dalam hidung. Soalnya tidak ada hubungan antara rongga kepala dimana otak berada dengan saluran hidung.

      Gejala pasca trauma kepala sangatlah bervariasi dan sering dialami oleh banyak orang. Gejala ini juga bervariasi lamanya berlangsung hingga hilang sama sekali. Namun bila tidak hati-hati bisa saja gejala pasca trauma kepala ini sebenarnya adalah “warning” yang diberikan oleh tubuh kepada kita. Umumnya bila sudah melewati 2 minggu waktu sejak terjadinya trauma kepala, dan anda dalam keadaan sadar dan fungsi vital dalam keadaan baik, maka dapat dikatakan kondisi sudah stabil. Namun sering sekali adanya gejala-gejala yang menetap dikarenakan proses di dalam kepala atau otak belum tuntas dengan sempurna. Gejala sisa yang tersering adalah rasa sakit kepala yang menetap atau hilang timbul, gangguan keseimbangan, gangguan kepribadian, kejang dan lain-lain. Hal ini dapat disebabkan dikarenakan masih adanya darah yang berada di dalam otak, atau adanya jaringan otak yang rusak pasca trauma. Dua keadaan ini akan menimbulkan gejala-gejala yang sangat mengganggu pasca trauma kepala.

      Saran saya untuk berjaga-jaga, lakukan CT Scan otak kontrol kembali untuk melihat kemungkinan adanya sisa perdarahan atau kerusakan jaringan otak. Mintakan terapi obat-obatan yang adekuat kepada dokter yang merawat bapak sebelumnya untuk mengatasi gejala yang bapak rasakan saat ini. Sakit kepala dan gangguan kesadaran memang sering terjadi pasca trauma kepala, namun untuk waspada sebaiknya kita jangan terburu-buru mengatakan hal ini sebagai suatu yang wajar. Mari kita buktikan dengan pemeriksaan yang baik.
      Saya harap bapak Dedi mau mengabari saya hasil CT Scan kontrol kepala/otak bila sudah bapak lakukan.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat menambah informasi. Semoga bapak Dedi diberikan kebaikan dan pemulihan.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s.d 20.00)
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta (Senin, jam 19.00 s/d 21.00, atau dengan perjanjian)

      1. Terima kasih sekali sblumny pak dokter yang baik buat info dan sarannya. Kepala sya waktu itu membentur kaca dpan mobil truck, alhamdulillah memakai helm.Namun saat itu langsung pingsan 3 hri lamany. Setelah sadar pun sempat bebrapa hari hilang ingatan. Soal selang yang di pasang lewat hidung saya kurang tau jelas karena saya di kasih tahu dari saudara yang mengantar saya. 1 bulan ini alhamdulillah sudah lebih baik. Saya juga ingin tanyakan, apakah dalam kasus kecelakaan yang di sertai pendarahan seperti saya ada yang bisa sembuh total sampai seterusnya? Terima kasih

      2. Bapak Dedy yang terhormat

        Pemulihan sangat tergantung dengan derajat kerusakan pada saat trauma dan jenis perdarahan yang terjadi. Bila perdarahan yang terjadi berada di luar selaput pembungkus otak maka pemulihan sangat baik dan mampu sembuh 100%. Namun bila perdarahan terjadi di dalam otak maka emungkinan pemulihan total menjadi lebih sulit karena telah terjadi kerusakan permanen sel-sel otak. Selain itu, usia sangat mempengaruhi kemungkinan pemulihan. Pengalaman saya untuk usia muda atau remaja maka daya regenerasi sel-sel otak menjadi lebih baik sehingga pemulihan juga menjadi lebih baik.

        Dari cerita anda mengenai apa yang anda alami dan dalam 1 bulan terakhir mengalami pemulihan yang signifikan maka saya rasa kemungkinan pemulihan yang lebih baik dapat terjadi pada bapak. Memang tidak dalam waktu sebentar, namun bila bapak sangat termotivasi untuk sembuh dan terus melakukan latihan pemulihan maka kesembuhan saya yakin dapat dicapai.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu bapak.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon

  17. Selamat Sore Dokter,

    Teman saya mengalami kecelakaan tabrak lari dan saat itu tidak memakai helm karena posisi parkir (diam), kepala bagian belakang membentur aspal, sempat batuk darah, selain itu teman saya mimisan dan pusing-pusing dok. Setelah periksa ternyata ada pembengkakan otak, sebelumnya hanya diberi vitamin otak kemudian setelah tahu ada pembengkakan otak diberi obatnya. Apakah teman saya tidak perlu oprasi ? Bagaimana proses penyembuhan dari konsumsi obat itu dok ?

    Terima kasih .

    1. Bapak/Ibu Okta yang terhormat,
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Efek dari cedera otak akibat trauma kepala ada dua yaitu perdarahan otak atau pembengkakan otak. Kedua-duanya sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian, dikarenakan keduanya dapat mengakibatkan desakan pada jaringan otak dan meningkatkan tekanan di dalam rongga kepala. Untuk menentukan apakah cedera otak yang dialami memerlukan tindakan operasi atau tidak sangat ditentukan oleh dua hal pula, yaitu volume dari perdarahan dan efek desak ruang atau tekanan pada otak yang diakibatkan oleh perdarahan atau jaringan otak yang mengalami pembengkakan tersebut.

      Bila volume perdarahan otak cukup banyak dan memberikan efek desakan pada jaringan otak di sekitarnya maka tindakan operasi memang diperlukan untuk segera membuang darah dan menghentikan sumber perdarahan. Begitu juga dengan jaringan otak yang membengkak, bila ternyata memberikan efek desakan pada jaringan otak sehat disekitarnya maka tindakan operasi diperlukan untuk memberikan ruang tambahan bagi jaringan otak yang membengkak (dekompresi). Tindakan operasi bertujuan untuk menyelamatkan jiwa si penderita pada fase akut pasca kecelakaan, dan umumnya tindakan operasi sangat efektif. Namun bila jumlah perdarahannya sangat sedikit dan/atau pembengkakan otaknya tidak menimbulkan efek desakan yang signifikan pada otak maka tindakan operasi dapat ditunda atau ditiadakan dan penderita hanya diberikan terapi obat-obatan untuk mencegah pembengkakan otak lebih lanjut. Yang paling penting saat pemberian obat-obatan ini adalah si penderita harus dirawat dan diawasi dengan intensif kondisinya. Bila terdapat perburukan kondisi dan kesadaran maka tindakan operasi mungkin diperlukan lagi.

      Obat-obatan yang diberikan pada kasus pembengkakan otak biasanya adalah obat yang sifatnya menarik air dari jaringan otak sehingga pembengkakannya berkurang. Obat-obat itu diantaranya adalah “Manitol” dan “Steroid”. Pemberiannya harus ekstra hati-hati dan dipantau dengan ketat karena efek sampingnya yang cukup besar. Setelah 5-7 hari pasca trauma kepala, baru obat-obatan tersebut diturunkan dosisnya secara perlahan dan bertahap karena pada masa itu biasanya pembengakakn otak sudah mulai berkurang.

      Untuk membantu anda lebih lanjut, mungkin ada baiknya anda mengirimkan saya hasil CT Scan kepala atau MRI kepala teman anda yang mengalami tabrak lari itu, agar saya dapat menganalisa lebih lanjut.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu. Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta (Senin, jam 19.00 s/d 21.00 atau dengan perjanjian)

  18. dr Randra

    saya rizka
    usia saya saat ini 19 tahun
    saat usia saya 16 thun, sya mengalami kecelakaan yang cukup fatal,
    kepala saya menghantam dinding jalan dan saya tidak sadarkan diri beberapa saat hingga akhirnya saya bisa bangkit dan kembali menegakkan motor sya,
    d kepala saya ada pendarahan kecil,
    dan dengn segera org tua saya langsung mmbawa saya k RSUD daeerah sya,
    dokter memeriksa kepala saya dan hanya mmbersihkan luka brtanya apakah saya tadi mngalami muntah ?
    saya jawab tdak sama sekali, dan dokter mnyuruh saya untuk pulang.
    satu bulan setelah itu saya merasa kepala saya agak aneh
    saya sering pusing
    tpi hanya sesaat dan kadang pusing yang amat berat.
    saya pegang bagian tengah kepala saya , ada perbedaan, ada sedkit ruang, setelah saya pegang kepala ibu dan saudar2 saya mereka tdak bgitu,
    d bagian tngh kepala saya sprti ada jarak yang cukup luas,
    sampai saat ini saya tdak brani utk melakukan CT scan
    saya takut akan hasilny
    bbrapa bulan yang lalu dokter mmfonis saya terkena vertigo,
    apakah ada hubungannya degn bnturan saya tadi?
    apakah ada tomor atau yang lain, sbab saya tdak mngalami gangguan pada telinga saya

    trima kasih dokter

    1. Rizka yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Dari cerita Rizka, menurut saya Rizka mengalami trauma kepala yang cukup hebat, walau tidak menimbulkan efek yang fatal pada nyawa Rizka. Saya tidak setuju dengan tindakan dokter di RSUD yang memeriksa Rizka pertama kali, dimana dia hanya merawat luka dan kemudian menanyakan ada muntah atau tidak, dan kemudian memulangkan Rizka karena tidak ada muntah. Setiap trauma kepala dengan riwayat pingsan harus dianggap serius walau tidak ada muntah. Seharusnya Rizka waktu itu dirawat dulu setidaknya 2 x 24 jam untuk diobservasi. Selain itu CT Scan kepala wajib dilakukan pada trauma kepala seperti Rizka, apalagi dengan adanya riwayat pingsan atau tidak sadarkan diri.

      Mengenai adanya jarak atau ruang di bagian tengah kepala, saya rasa disitu terdapat darah yang menigisi di antara kulit dengan jaringan otot atau tulang di bawahnya. Hal ini memang tidak berbahaya karena yang berbahaya adalah bila perdarahan terjadi di dalam tulang kepala dan di otak. Namun yang membingungkan adalah kenapa setelah 3 tahun perdarahan itu masih ada. Yang mungkin terjadi adalah bahwa masih ada sumber perdarahan kecil sehingga sedikit demi sedikit perdarahan itu bertambah. Namun hal ini dapat terjadi bila faktor pembekuan darah Rizka tidak baik.

      Untuk masalah sakit kepala, hal itu sangat biasa pada orang-orang pasca trauma kepala. Tapi sudah 3 tahun sejak kamu mengalami trauma kepala, jadi hal ini cukup aneh juga. Saran saya segera periksakan ke dokter saraf atau dokter bedah saraf. Lakukan pemeriksaan CT Scan kepala. Jangan khawatir karena bila kita cepat mentatalaksana penyakitnya, maka angka kesembuhannya sangat baik. Sudah 3 tahun sejak kamu mengalami kecelakaan itu sehingga sebenarnya fase akut atau emergensi nya sudah tidak ada. Tapi kita harus benar-benar yakin tidak ada gangguan lanjutan dari trauma kepala itu.

      Demikian dulu dari saya. Saya harap Rizka segera memeriksakan diri ke dokter.
      Semoga segera mendapatkan kesembuhan dan pemulihan,
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  19. Selamat Pagi Dokter,

    Salam kenal Dok, nama saya rico
    ibu saya 3 bulan yang lalu mengalami kecelakaan. terjadi benturan kepala yg lumayan keras
    setelah di bawa ke rs terdekat, dan ibu saya langsung di CT Scan. dan menurut dokter harus segera di operasi. setelah 3 minggu berlalu kepala ibu sy bengkaknya ga berkurang, dokternya memutuskan untuk di CT Scan. dan ternyata ada penumpukan cairan di otak. Dokter menganjurkan untuk memasang selang VP Shunt. kita dr pihak keluarga menyetujui untuk langkah tersebut. setelah beberapa hari selang dipasang ibu saya mengalami kemajuan yg lumayan, sudah bisa bicara dan mulai ingat sama orang dan bisa duduk. tp setelah 2 minggu kondisi ibu saya drop lg. suhu badan sering tinggi dan kadang’ muntah, akhirnya dilakukan lg CT Scan. dan hasilnya cairannya numpuk lg. kata dokter selangnya mampet, harus di buka dan dipasang lg.
    akhirnya kita mutusin untuk di rujuk ke RS yg lain. di RS yg baru dokter nya menemukan adanya bakteri di cairan tersebut. dan perlu dikasih anti biotik untuk menetralkan bakterinya. dan cairannya dialirin pake selang sementara ke luar. 3 minggu berlalu dokter nya menyatakan hasil kultur bakterinya sudah ga ada. dan dokternya mutusin untuk dipasang lg selang permanen. tp baru seminggu kondisinya drop lg, suhu tinggi. Pas di CT Scan cairannya numpuk lagi. kita dari pihak keluarga jd bingung koq bisa begini. kata dokternya kadar protein di cairannya tinggi dan ga stabil, makanya selangnya jd mampet. dan dokternya pun menyarankan untuk pakai selang sementara dulu untuk melihat perkembangannya cairannya. setelah 2 minggu dokternya menganjurkan untuk kembali di pasang selang permanen.
    saya sebagai anaknya jd kasian Dok, melihat ibu saya di operasi terus. dan saya takutnya selang nya bakal mampet lg.
    Yang ingin saya tanyakan:
    1. apa benar kadar protein tinggi yg menyebabkan selangnya mampet, klo memang bener knp pakai selang sementara lancar2 aja
    2. apa ga ada cara lain buat mastiin selangnya ga mampet lg, ya minimal bertahan lama, soalnya dari 2 kali pemasangan yg paling lama cuma bertahan 2 minggu trus mampet lg
    3. apa ada solusi lain untuk masalah ini, karna kita dari pihak keluarga udah ga tau lg mesti gimana, kita kasian liat ibu kelamaan di RS dan ga ada kemajuan

    Mohon Pencerahannya Dokter

    terima kasih

    1. Bapak Rico yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Kejadian yang menimpa ibu bapak adalah kejadian yang cukup sering terjadi yang disebabkan oleh jahatnya infeksi pada sistem saraf pusat atau otak. Infeksi pada otak merupakan hal yang sangat menakutkan bahkan bagi kami para dokter bedah saraf karena masalahnya dapat menjadi sangat kompleks dan berkepanjangan. Sepertinya akibat trauma yang dialami oleh ibu kemudian menagkibatkan ibu harus mendapatkan perawatan yang cukup lama. Kondisi yang menurun ini kemudian dimanfaatkan oleh kuman untuk menginfeksi ibu termasuk otak ibu.

      Kejadian penumpukan cairan otak atau secara medis disebut dengan hidrosefalus yang terjadi pada ibu diakibatkan oleh infeksi pada otak yang kemudian menutup saluran keluar cairan otak tersebut. Solusinya adalah memang harus dipasang sebuah selang pintas (shunt) untuk mengalirkan cairan otak yang menumpuk tersebut ke tempat lain. Idealnya memang dipasang selang permanen dari dalam kepala ke dalam perut. Namun ada beberapa kasus yang memerlukan pengaliran cairan tersebut keluar dahulu. Keadaan seperti perdarahan yang cukup banyak atau infeksi memerlukan pengaliran cairan tersebut keluar agar darah atau infeksi yang ada di dalam otak tidak masuk ke bagian tubuh yang lain.

      Karena infeksi yang dialami oleh ibu bapak maka selang VP shunt sering menjadi macet, dan ini memang benar dikarenakan oleh kadar protein yang tinggi yang dihasilkan oleh kuman yang berada di dalam cairan otak. Kuman dalam proses metabolismenya menghasilkan banyak jenis protein. Hal inilah yang kemudian meningkatkan kadar protein di dalam cairan otak. Kadar protein yang tinggi menyebabkan kekentalan cairan otak meningkat sehingga mengakibatkan aliran akan melambat bahkan berhenti atau mampet. Selang VP Shunt yang permanen yang dipasang ke dalam perut memiliki ukuran diameter lebih kecil dibandingkan ukuran diameter selang temporer yang dialirkan ke arah luar. Hal ini lah yang menyebabkan selang permanen lebih mudah tersumbat atau mampet. Selain itu selang yang keluar dapat kita (dokter bedah saraf) manipulasi dari luar bila terjadi sumbatan. Kelemahan dari selang keluar adalah adanya resiko infeksi meningkat karena adanya hubungan antara otak dengan dunia luar.

      Kondisi pasang berulang memang kadang perlu dilakukan karena ibu bapaka memerlukan selang tersebut untuk keselamatan jiwanya. Di lain pihak infeksi mengakibatkan selang menjadi mampet sehingga harus diperbaiki dan dipasang ulang. Saran saya adalah sebaiknya tetap dipasang selang keluar tubuh dahulu dan dipastikan dengan benar hingga masalah infeksinya terselesaikan dan sembuh baru kemudian dipasang selang permanen ke dalam perut. Bila infeksi benar-benar sudah sembuh maka kemungkinan besar kadar protein akan menurun dan kemungkinan untuk mampet akan semakin kecil.

      Sehingga dapat disimpulkan bahwa solusi untuk ibu adalah segera terapi dan obatkan penyakit infeksinya. Infeksi ini harus benar-benar tuntas dan selesai karena kalau tidak maka akan semakin berkepanjangan masalah ibu. Selesaikan infeksi ibu dan kemudian pasang selang permanen untuk cairan yang menumpuk tersebut.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat menambah informasi bagi bapak. Semoga ibu bapak diberikan kesembuhan dan pemulihan.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. Muhammad Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra
      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      5. RS Hermina Jatinegara / RS Hermina Bekasi Barat

  20. Dokter, sy baru sj mngalami kecelakaan. Bdn sy terhempas ke parit stlh motor sy menabrak trotoar. Saat bangun sy tdk mmakai helm krn helm sy lepas. Saya tidak merasakan sakit kepala berarti saat itu. nmun saat salat taraweh sy mrasakan skit kepala seperti pada orang umumnya. sy lalu membiarkannya. saat tidur sy merasakan di tempurung otak sy sakit bekas benturan di atas belakang kepala saya. saya pikir hanya sakit benturan biasa karena tdk ada skit kpla lagi stlh tidur. apa saya harus ct scan dok?

    1. Bapak/Ibu Afiat yang saya hormati
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah anda ingat rentetan kejadian kecelakaan yang anda alami? Apakah anda ingat kepala anda terbentur atau tidak? Apakah anda sempat pingsan?

      Trauma kepala pasca kecelakaan merupakan keadaan yang harus dicermati dengan baik dan hati-hati. Gejala trauma kepala pasca kecelakaan sangat bervariasi termasuk onsetnya. Ada yang langsung berat gejalanya seperti pingsan, muntah-muntah, sakit epala hebat dan lain-lain. Namun ada juga yang awalnya tidak bergejala namun lama kelamaan semakin berat. Bahakan ada kasus yang gejala baru muncul setelah beberapa hari. Keadaan ini menunjukkan ada proses perburukan yang berjalan secara proresif, apakah itu perdarahan atau pembengkakan otak.

      Biasanya gejala akut baru kita anggap tidak ada atau stabil bila dalam 2 x 24 jam pasca trauma kepala tidak ada perburukan kondidi dari pasien yang mengalami trauma kepala tersebut. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan bagi anda untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala segera agar memastikan tidak ada kelainan di dalam kepala akibat kecelakaan tersebut. Nyeri kepala pasca trauma kepala adalah kondisi yang wajar namun dapat menjadi pertanda sesuatu yang serius pula. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan untuk dilakukan CT Scan kepala tersebut. Bila CT Scan tidak menunjukkan adanya kelainan maka dapat dianggap tidak ada yang membahayakan dan minum obat-obatan saja cukup untuk mengatasi keluhan anda.

      Demikian dulu dari saya. Semoga dapat membantu anda. Semoga tidak ada keadaan yang gawat atau serius pada kesehatan anda.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. Muhammad Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

      1. Terima kasih atas tanggapannya dok.
        Saya laki-laki umur 16 tahun.

        Kronologisnya:
        saya membawa motor tiba-tiba saya oleng dan tidak bisa mengontrol stang motor saya. saya akhirnya menabrak trotoar. motor saya tergesek di trotoar. sedangkan saya masuk ke dalam parit.
        saya sadar jika saya terhempas dan jatuh ke parit, dan saya masih bisa sadarkan diri dan masih bisa berdiri tegak. orang-orang menanyakan keadaan saya, saya merasa baik-baik saja dan masih bisa menanggapi apa yang orang lain tanyakan. saya mengalami cedera di tangan dan sedikit pusing di kepala, mungkin karena terbentur. saya cek kepala saya tidak ada rasa sakit maupun pendarahan luar atau perubahan fisik tempurung kepala saya. tidak ada cekungan. saya pun masih bisa membawa motor dengan keadaan penuh luka.

        saat taraweh saya merasa sakit kepala seperti keadaan biasa, tidak terlalu sakit. namun saat saya tidur, saya mengalami insomnia dan sakit kepala yang cukup sakit. mungkin karena tangan saya yang cedera jadi saya susah tidur. setelah saya sahur saya berusaha tidur lagi dan masih tidak bisa tidur. dan akhirnya saya terbangun jam 8.25, saya sudah tidak sakit kepala lagi, namun kini saya baru bisa menemukan lokasi benturan kepala yang saya alami dengan rasa sakit di bagian kiri belakang atas kepala.

        setelah itu sampai sekarang saya berangsur-angsur membaik, dengan pengobatan tangan yang cedera, saya juga tidak merasakan kelainan. namun, saya terkadang merasa tidak konssentrasi atau tiba tiba diam hanya terpaku pada satu arah pengelihatan. namun setelahnya saya biasa kembali.

        jadi bagaimana menurut dokter?

        ohya dok, teman saya bertanya, apakah onani bisa mempengaruhi kinerja otak? trima kasih banyak dok. maaf merepotkan dan bertanya yang tidak-tidak.

      2. Bapak Aflat yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Trauma kepala yang bapak alami dapat saya katakan tidak ringan dan memang tidak berat pula. Pada saat bapak mengalami kecelakaan tersebut, jaringan otak bapak sudah mengalami goncangan yang cukup hebat sehingga dapat dikatakan sebagai geger otak (ringan). Rasa sakit kepala pasca trauma kepala merupakan hal yang lumrah atau dapat pula sebagai petanda sesuatu yang sangat serius dan mungkin memerlukan penanganan yang sangat segera. Kegawatdaruratan pada otak/kepala pasca trauma adalah bila terjadi perdarahan otak atau pembengkakan dan hancurnya jaringan otak. Umumnya gejala-gejala kegawatdaruratan ini terlihat antara segera setelah trauma kepala terjadi hingga 2 x 24 jam atau 3 x 24 jam pasca trauma. Bila sudah melewati masa tersebut, maka umumnya resiko terjadi kegawatdaruratan pada otak menjadi berkurang. Saya perhatikan sudah cukup lama sejak bapak mengalami trauma kecelakaan tersebut, jadi mungkin dapat dikatakan keadaan yang gawat darurat sudah lewat.

        Namun saat ini bapak sering merasakan gangguan konsentrasi atau suka terdiam dan terpaku pada satu titik saja. Hal ini merupakan gejala yang sering terjadi juga pasca trauma kepala selain nyeri kepala. Gejala-gejala pasca trauma kepala dapat berlangsung sebentar (beberapa hari) hingga tahunan, tergantung beratnya cedera otak yang dialami. Menurut saya bila gangguan ini tetap bapak rasakan setelah 1 bulan pasca trauma, maka ada baiknya bapak memeriksakan diri ke dokter bedah saraf atau dokter saraf dan dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala. Ini berguna untuk mengetahui apakah ada kelainan pada otak atau di dalam kepala akibat trauma kepala yang bapak alami.

        Gejala suka terdiam adalah salah satu bentuk serangan kejang yang paling ringan. Perlu diperhatikan bahwa serangan kejang tidak harus selalu badan bergetar atau bergerak-gerak tidak terkontrol secara berulang-ulang. Nyeri kepala atau suka terdiam merupakan petunjuk adanya gangguan aliran listrik di otak, yang kalau dalam keadaan berat akan mengakibatkan kejang kelojotan itu. Namun saya belum dapat menyimpulkan bahwa gejala yang bapak itu pasti adalah kejang. Saya harap mudah-mudahan tidak.

        Untuk pertanyaan teman bapak, ini pertanyaan yang cukup unik. Secara langsung hubungan onani atau masturbasi terhadap kinerja otak tidak dapat dihubungkan. Namun kegiatan masturbasi memang berhubungan dengan sirkulasi darah dan metabolisme tubuh. Saat melakukan masturbasi, aliran darah di dalam tubuh cenderung meningkat dan kalori atau energi tubuh juga banyak terpakai akibat metabolisme tubuh yang meningkat. Bila frekuensi masturbasi yang dilakukan dalam batas kewajaran (tidak terlalu sering) maka kegiatan masturbasi memberikan efek yang cukup baik untuk tubuh (seperti berolahraga). Namun bila frekuensi masturbasi terlalu sering, maka kalori tubuh akan banyak berkurang dan suplai energi ke organ lainnya akan berkurang, termasuk ke otak. Hal ini mungkin akan menurunkan kinerja otak. Tapi semua teori ini masih belum dibuktikan dengan pasti.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu dan menambah informasi bagi bapak dan teman bapak.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Praktek :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
        4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

      3. Terima kasih banyak dok. saya merasa puas atas tanggapan dokter. saya akan ikuti anjuran dokter. 🙂

  21. Dok saya mengalami benturan setelah kecelakaan. namun saat kejadian saya tidak merasakan sakit kepala berarti dan tidak mmerasakan nyeri pada tempurung otak. saat tidur saya mengalami sakit kepala dan baru menemukan lokasi nyeri bekas benturan berupa benjol. namun setelah bangun saya tidak merasakan sakit kepala, hanya rasa nyeri bekas benturan itu. bagaimana menurut dokter? apakah saya harus CT Scan? trims.

  22. Pak dokter saya mempunyai anak yang sekarang berumur 11 bulan. Pada waktu anak saya berumur 1,5 bulan, anak saya pernah di oprasi di kepala bagian kiri. Pada waktu itu anak saya munah sampai dua kali, istri saya mengira itu hanya muntah biasa. Pas sorey anak saya rewel dan pas maghrib anak saya nangis kenceng sekali ( ngejer ), dan setelah kita bawa ke dokter anak ( kebetulan doter anakya ga ada, yang ada dokter umum ) kataya hanya masuk angin biasa dan kondisi anak saya waktu itu sudah ga nangis dan mau yusu. Dan setelah dirumah anak saya sekitar jam 10 an malam anak saya ga mau yusu dan anak saya menangis kecil seperti merasakan kesakitan. Sampai jam 1 malam anak saya mau yusu, dan anak saya baru bisa tidur pas subuh. Dari subuh sampai sore anak saya tidak bangun2, saya mengira mungkin karna kelelahan semalam ga bisa tidur. Dari situ anak saya ga bangun2 seperti sudah ga sadar. Karna dari semalam gak yusu saya membawa anak saya dokter anak takut anak dehidrasi. Begitu dokter anak datang anak saya langsung di infus dan dokter anak tersebut manyarankan ke rumah sakit karna sudah dehidrasi berat ( kondisi anak saya urat kepalanya sudah bewarna biru ).
    Pada waktu itu saya mendatangi beberapa rumah sakit dan akhirya saya dapat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Dari situ anak saya di suruh CT scan, dan ternyata hasil dari CT scan tersebut di kepala anak saya ada pendarahan, dan darah tersebut sudah menekan ke otak. Dan dari dokter saraf disarankan anak saya di oprasi. Pasca oprasi anak saya sampai sekarang untuk perkembangannya belum ada ( tengkurep aja belum bisa ), dan kepala masih maunya nengok ke kiri. Dan sekarang dok anak saya sering kaya kejang2 ( seperti orang ketakutan ) teriak, terus nangis dan itu berulang ulang. Yang saya tanyakan kejang itu sebenarya kenapa? yang sya bingung ko terjadinya pas sudah lama di oprasiny? Terima kasih Dok,,,,

    1. Bapak Fajar yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya

      Sebelumnya saya ingin menanyakan, apakah terdapat riwayat trauma kepala pada anak anda saat itu? Apa penyebab perdarahan di dalam kepala anak anda? Sebab tidak tercantum dalam penjelasan bapak kejadian apa yang mendahului kejadian muntah-muntah yang dialami oleh anak bapak.
      Bolehkah saya mengetahui dengan dokter siapa yang dilakukan tindakan operasi di RSPAD pada waktu itu? Dokter-dokter bedah saraf di RSPAD adalah teman-teman saya semua. Jadi mungkin saya bisa mengetahui informasi lebih banyak dari teman-teman sejawat saya di RSPAD.

      Kejadian gangguan tumbuh kembang pada anak bapak menurut saya sangat berhubungan dengan kondisi perdarahan otak pada waktu itu dimana perdarahan hebat tersebut ternyata telah memberikan kerusakan otak yang cukup hebat dan kematian sel-sel otak yang cukup banyak. Penekanan yang sangat hebat pada jaringan otak oleh perdarahan saat itu mengakibatkan kematian sel-sel otak akibat gangguan aliran darah menuju otak. Tindakan pembedahan oleh dokter bedah saraf di RSPAD memang telah menyelamatkan jiwa anak bapak, namun efek sequele dari kerusakan otak tersebut ternyata cukup hebat dan berat. Perkembangan otak terganggu sehingga perkembangan kemampuan gerak motorik anak juga terganggu. Mungkin masih ada hal lain yang terganggu, untuk itu maka sangat diperlukan pemeriksaan yang cukup teliti oleh dokter tumbuh kembang anak agar segera mendeteksi gangguan tumbuh kembang apa saja yang dialami anak bapak agar bisa segera diintervensi.

      Selanjutnya istilah kejang-kejang yang bapak sebutkan, pertanyaan saya apakah anak bapak benar-benar mengalami kejang yang kelojotan dengan mata yang biasanya mendelik ke arah atas dan pasca serangan kelojotan tersebut biasanya anak akana menjadi tidak sadar untuk sementara?? Atau hanya suatu gerakan histeris dan terkejut-terkejut? Mohon penjelasan lebih lanjut dari bapak.

      Bila memang serangan kejang maka penjelasan yang dapat saya berikan adalah pertama kemungkinan pada saat proses pemulihan otak yang sudah terganggu terjadi aliran listrik otak yang tidak teratur di permukaan otak yang mencetuskan kejang. Karena mungkin sebagian sel otak ada yang mengalami pemulihan namun ada sebagian pula yang tidak sehingga mengakibatkan loncatan-loncatan listrik di permukaan otak itu. Kenapa baru terjadi saat ini…..adalah mungkin dikarenakan toleransi otak untuk menahan loncatan listrik ini sudah terlewati atau akitifitas listrik otak anak yang semakin meningkat mengikuti pertumbuhan anak bapak.
      Namun bukan tidak mungkin bahwa gejala kejang ini merupakan keadaan gangguan yang baru dan tidak berhubungan secara langsung dengan keadaan perdarahan yang lalu. Untuk hal ini saya sangat menyarankan bapak membawa anak untuk kontrol ke dokter bedah saraf dulu atau dokter saraf anak untuk dilakukan pemeriksaan termasuk pemeriksaan CT Scan kontrol, sehingga dapat dipastikan kondisi otak anak bapak saat ini. Banyak kondisi yang memicu kejang pada anak, seperti peradangan pada otak, massa pada otak kalsifikasi sisa perdarahan di otak dan lain-lain.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu bapak. Semoga anak bapak diberikan kesembuhan dan pemulihan yang baik.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  23. h
    alo dokter sy mau tnya, sblumnya sy mau crita sdkit ini soal anak sy, wktu umur 6thn mngalami kclkaan ktabrak truk, besoknya langsung dioprsi bdh otak tp baru 12 hr kmdian dia sadar kembali, stlah bbrpa kali kontrol dan terapi anak sy bs beraktifitas dngan baik, ya walopun tangan kanannya agak gmtaran tiap dgunakan untuk memegang sstu, skrng umurnya 16th, kls 2 sma prestasi cukup lumayan di kls unggulan , senang main musik bahkan disekolahnya jd pemain organ tunggal tiap upacara bendera atau tiap ada acara2 yg lain, artinya sejauh ini sy mlht dia tumbuh dan sehat, hanya sj saat ini sy jd kwatir lg, 3hr ini dia kena flu, ya batuk pilek biasa gak ke dokter cm minum obt warung sj, tp koq td dia bilang tiap dipakai sujud solat pipinya bagian kanan koq kaya ketarik sakit banget katanya dok, sy cemas nih dok, apa ada hubungannya dngan kclkaan itu ya dok? hrs kmna sy bw anak perempuan sy ini dok? maksud sy dokter spesialis apa?

    1. Ibu Endang yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Ibu Endang, sungguh saya sangat bersyukur dan turut senang melihat perkembangan anak ibu yang sangat baik pasca kecelakaan dan operasi yang tidak kecil. Itu menunjukkan bahwa Yang Maha Kuasa masih memberikan berkah dan rahmatNYA pada ibu dan anak ibu.

      Menurut penilaian saya dari keadaan anak ibu sekarang bahwa kondisi saraf anak ibu dalam keadaan baik. Tidak terlihat atau terdeteksi adanya gangguan persarafan. Mengenai gejala yang anak ibu alami saat ini, menurut saya jangan terburu-buru memvonis sebagai kelainan saraf atau berhubungan dengan trauma kepala dahulu. Bahkan menurut saya dari gejala yang ibu ceritakan kepada saya, sama sekali tidak berhubungan dengan saraf. Pada seseorang dengan flu dan kemudian pipi kanan terasa tertarik saat sujud maka itu merupakan gejala khusus “SINUSITIS”, yaitu peradangan pada rongga sinus di daerah sekitar wajah. Ini merupakan penyakit yang sangat umum pada masyarakat Indonesia yang penuh dengan infeksi dan kuman. Kemungkinan besar anak ibu juga mengeluh hidung mampet.

      Saya sarankan ibu untuk membawa anak ibu ke dokter THT (ahli telinga hidung dan tenggorokan) untuk mendapatkan terapi dan pengobatan yang baik. Dengan pengobatan yang baik maka kesembuhan diharapkan dapat tercapai.

      Demikian dulu dari saya. Semoga dapat membantu ibu.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  24. Dokter waktu aku masih smp tahun 2007 saya jatuh dari motor, kepala belakang bag kiri terbentur aspal (tdk memakai helm), dan kemarin malam 12 sept 2012 kepala belakang bag kiri ku terbentur aspal lagi (tdk memakai helm) sampai saya pingsan dan pas bangun saya tdk ingat apa2 dan sekarng kepala ku sakit ada benjolan gitu, terus leher+tangan+kaki bg kiri ku sakit kalo d gerak2in..
    dok sebaiknya apa yg harus aku lakukan ?

    1. Rindayati yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya

      Wah, sungguh malang sekali sampai mengalami trauma kepala sebanyak 2 kali sejak tahun 2007. Kecelakaan kedua yang Rindayati alami sepertinya agak berat hingga mengakibatkan pingsan dan tidak ingat apa-apa.

      Trauma kepala merupakan suatu keadaan yang harus diperhatikan dengan benar karena efeknya bisa sangat berat dan berkepanjangan. Otak merupakan suatu jaringan lunak yang berada di dalam tulang kepala yang keras. Benturan dapat menyebabkan otak bergeser dan membentur bagian dalam tulang kepala yang mengakibatkan pembengakakan otak. Selain itu, perdarahan dapat juga terjadi akibat pembuluh darah yang robek.

      Pasca trauma kepala maka dalam waktu 2 x 24 jam pertama merupakan fase kritis yang harus diawasi dengan benar. Penurunan kondisi secara tiba-tiba dan berat dapat terjadi pada periode waktu tersebut. Biasanya bila saya mendapatkan pasien dengan trauma kepala maka saya sangat mengajurkan untuk diobservasi selama 2×24 jam pertama. Bila telah melewati fase tersebut maka kita akan masuk ke dalam fase kritis intermediet dengan rentang waktu hingga 7 hari pasca trauma. Pada fase ini, observasi harus tetap dilakukan namun tidak seketat pada 2 x 24 jam pertama. Bila telah melewati 7 hari pasca trauma maka biasanya keadaan otak cenderung aman dan pasien dapat beraktifitas seperti normal kembali.

      Saya sangat menyarankan Rindayanti memeriksakan diri ke dokter bedah saraf atau dokter saraf untuk dipastikan tidak terdapat gangguan yang berarti. Pemeriksaan CT Scan kepala juga sebaiknya dilakukan untuk memastikan dengan benar tidak ada perdarahan di dalam kepala dan tidak ada pembengkakan otak.

      Benjolan di kepala menunjukkan adanya trauma dan pembengkakan pada jaringan lunak di luar kepala seperti otot dan jaringan di bawah kulit. Hal ini tidak menjadi suatu masala yang besar. Namun kita harus berhati-hati kemungkinan adanya tulang yang patah di bawah otot yang bengkak tersebut. Rasa sakit pada leher, tangan dan kaki bila digerakkan merupakan pertanda tubuh saat ini sedang menegeluarkan zat-zat radang untuk mempertahankan tubuh dari serangan benda asing atau kuman. Hal ini merupakan respon normal tubuh bila mengalami serangan dari luar termasuk benturan pda kepala. Tapi bisa juga rasa sakit ini akibat benturan langsung saat terjadi kecelakaan waktu itu.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu Rindayanti.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Praktek :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
      5. RS Sumber Waras Jakarta

      1. terimakasih dok ^^
        tapi dok ingatan ku skarang udah pulih kok, skarang cuma agak pusing aja.. saya lupa ingatannya sekitar 30 menitan sesudah pingsan.. apa perlu ct scan dok ?
        terus kira-kira biaya ct scan berapa dok ??
        kalo boleh tau perbedaan ct scan dan rontgen itu apa dok ?

      2. Ibu Rindayanti Yth,

        BIla kondisi saat ini sudah membaik dan tidak ada keluhan, maka CT Scan tidak diperlukan. Namun bila ibu merasakan keluhan yang sama kembali, saya sangat menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan tersebut.
        Biaya CT Scan tanpa zat kontras kurang lebih antara 700-800 ribu rupiah. Bila ditambah dengan zat kontras, biayanya sekitar 1-1,2 juta rupiah.
        CT Scan lebih superior daripada roentgent, dimana CT Scan dapat menggambarkan dan menunjukkan struktur jaringan otak didalam kepala, serta struktur tulang kepala. Sedangkan Roentgent biasa hanya dapat menunjukkan tulang kepala saja.

        Terima kasih atas kunjungannya.
        Hormat saya
        dokter Andra

  25. Dok, anak saya usia 8 bulan. Hampir 2 minggu lalu terjatuh dr tempat tidur yg tingginya -\+ 60cm. Ada benjolan di Kepala diatas dahi sebelah kanan. Saat jatuh, dia menangis dan tidak menunjukkan gejala muntah atau kejang.saya amati hingga lebih dari 72jam tidak menunjukan gejala apapun seperti yang saya baca di internet.jadi tidak saya bawa ke dokter. Hingga hari ini anak saya riang, lincah dan aktif.hanya saja benjolannya belum kempes dan setiap saya oleskan obat (thrombophob) terasa ada yang melesak ditulangnya. Apakah ini berbahaya dok?
    Terimakasih

    1. Bapak/Ibu Dee yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Saya sangat menghargai pengetahuan dan hasil baca ibu/bapak, sehingga dalam waktu 72 jam pasca trauma kepala, anak bapak/ibu masih dalam keadaan baik dan sadar penuh. Biasanya memang setelah melewati 2 x 24 jam pasca trauma kepala, kondisi cenderung akan stabil dan kegawatdaruratan sudah terlewati. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa selanjutnya dan cenderung stabil.

      Benjolan di kepala pasca trauma kepala dapat diakibatkan oleh pembengkakan dan peradangan dari jaringan lunak seperti kulit dan otot, atau akibat perdarahan yang terjadi di bawah kulit, otot atau di atas tulang, atau ada perubahan bentuk tulang akibat adanya patahan tulang, atau adanya robekan selimut otak yang mengakibatkan keluarnya cairan otak ke lapisan yang lebih luar. Bila disebabkan oleh pembengakakan jaringan lunak maka benjolan harusnya sudah mulai mengecil sejak hari ke 5-7 pasca trauma kepala. Bila disebabkan oleh adanya perdarahan di bawah jaringan kulit, otot maka benjolan akan menghilang dalam waktu 2 minggu hingga 8 minggu. Bila dilakukan tindakan aspirasi/pengambilan darah tersebut, maka benjolan akan menghilang lebih cepat. Bila disebabkan oleh perubahan bentuk tulang (patahan tulang) maka benjolan tidak akan pernah menghilang kecuali dilakukan rekonstruksi dengan tindakan operasi. Dan yang terakhir bila disebabkan oleh bocoran cairan otak yang keluar maka bocoran tersebut harus ditutup terlebih dahulu agar benjolan menghilang.

      Dari sisi bedah saraf, yang kita anggap cukup serius adalah bocoran cairan otak sebab artinya ada hubungan antara otak dengan duna luar. Hal ini akan meningkatkan resiko untuk terjadinya infeksi dan masuknya kuman dari luar. Untuk patahan tulang, maka yang berbahay adalah bila ada sebagian fragmen tulang yang patah masu ke dalam jaringan otak. Untuk masalah pembengkakan jaringan lunak atau perdarahan di bawah jaringan lunak adalah keadaan yang tidak berbahaya namun memerlukan pengobatan yang baik.

      Bila ibu/bapak berkenan, dapat membawa anak bapak/ibu bertemu dengan saya untuk diperiksa dengan lebih baik.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapa membantu ibu/bapak.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  26. sya prnh ditbrk motor swaktu sya kluar dr mobil ,sya pingsan dstlh sdar sya dioprsi caniotomy kpla sblh kiri deket kuping,to tmpurung blm bs dpsg jd hrs oprsi .ke2, stlh oprsi,dn dlm 1bln sya sdh bs oprs cranioplasty , alhmd skrg sdh enakkn,tetapi ga bs kembali sprti smula dibekas oprsi,dikpla sya ga bs kmbali smula,apa ada efek sampingx dok?apa saja yg hrs sya jaga dibekas oprsi dok,mksih dok

    1. Trisya yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sungguh pengalaman yang luar biasa anda pernah mengalami kecelakaan dan kemudian menjalani operasi bedah saraf sebanyak 2 kali. Alhamdulillah anda selamat dan sekarang sudah semakin sehat. Ini merupakan berkah yang luar biasa mengingat cedera otak berat ancamannya adalah kematian dan kecacatan permanen.

      Bekas daerah operasi memang sulit untuk kembali seperti semual karena sudah ada jaringan yang rusak saat dilakukan operasi. Kulit dan otot sudah pasti ada yang dipotong saat operasi. Begitu juga dengan tulang kepala, tentunya di bor untuk dapat dibuka menuju otak.
      Namun semuanya itu walau tidak bisa seperti semula, dapat membaik dan tumbuh dengan baik. Untuk defek tulang kepala yang terjadi maka setidaknya harus menunggu sampai 7 bulan untuk tulang dapat tumbuh kembali. Untuk otot dan kulit, setidaknya diperlukan waktu hingga 6 bulan untuk sembuh dengan sempurna, walau bekasnya pasti akan selalu ada.

      Efek samping sih tidak ada asal memang luka operasi sudah tertutup dengan baik dan tidak ada infeksi di luka operasi. Bila memang ada defek tulang walau sudah dilakukan kranioplasti, maka harus tetap hati-hati agar daerah yang tidak ada tulang tidak mengalami benturan.

      Tidak ada perawatan khusus pada luka operasi. Setelah jahitan luka diangkat maka selanjutnya luka sudah dianggap sembuh dan keramas/mencuci kepala sudah dapat dilakukan. Tetapi mohon dikonfirmasi dahulu dengan dokter bedah saraf nya apakah luka sudah benar-benar kering.

      Bila Trisya merasakan ada nyeri di luka operasi atau rasa baal atau gatal, hal itu adalah wajar dan merupakan petanda luka sedang dalam fase penyembuhan total. Jadi tidak perlu khawatir dan lakukan aktifitas seperti biasa. Satu hal yang penting juga pasca trauma kepala adalah untuk segera beraktifitas dan fisioterapi. Pastikan fungsi-fungsi tubuh tidak ada yang terganggu. Dan kalaupun ada yang terganggu maka harus segera dilatih/fisioterapi.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu Trisya. Semoga semakin sehat dan pulih.
      Terima kasih.

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

      1. Siang dok
        teman saya kecelakaan 3 hari yang lalu, ada pendarahan dikepala dan retakan juga terjadi pendarahan di mulut dan hidungnya serta mukanya bengkak
        tapi sampai hari ini belum dioperasi juga
        menurut dokter berapa besar kesempatan untuk dy pulih seperti semula. Usia dia 25th
        Mohon penjelasannya, terima kasih sebelumnya

      2. Icha yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah dokter bedah saraf nya mengatakan memang tidak perlu dioperasi? Apakah sudah dilakukan CT Scan kepala?
        Bagaimana kesadarannya saat ini? Apakah masih dapat bernafas dengan spontan?

        Trauma kepala atau cedera kepala berat sangat banyak jenisnya, apakah adanya perdarahan atau pembengkakan otak dan bervariasi pula jumlahnya. Tidak semua cedera kepala harus dioperasi. Yang wajib dioperasi adalah bila memang terdapat perdarahan yang luas/volumen besar atau adanya pembengkakan otak yang sangat hebat serta bila adanya benda asing yang masuk ke dalam otak. Selain itu maka belum tentu tindakan operasi perlu dilakukan, cukup dengan pemberian obat-obatan yang tepat dan memadai.

        kemungkinan untuk pulih sangat bergantung dari kondisi awal sebelum dilakukan tindakan operasi atau sebelum dilakukan tindakan pengobatan. Hal ini dinilai dari tingkat kesadaran dan adanya gangguan fungsi saraf pasca trauma. Bila tidak terlalu berat maka kemungkinannya untuk pulih adalah besar. Usia memang juga sangat berpengaruh dimana untuk usia 25 tahun maka kemungkinannya untuk pulih lebih besar dibandingkan usia diatas 50 tahun.

        Tolong dikonfirmasi ke dokternya kenapa tidak memerlukan tindakan operasi. Bila sudah dilakukan CT Scan kepala, sekiranya bisa, saya sangat senang bila Icha mau mengirimkan gambar CT Scan nya kepada saya.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI_RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  27. Selamat siang Dok,

    saya ingin konsultasi, bayi saya skrg usia 9 bulan, sebulan yg lalu jatuh dari tempat tidur dg posisi jatuh tengkurap saat saya ambil ada memar (merah) di pelipis kanan hingga bawah mata lalu saya beri thrombopop. tidak lama merah2nya hilang. saya observasi bayi saya tidak ada muntah, tidak rewel, tidak lemas juga tidak ada benjol dg kata lain biasa2 saja hanya menangis sesaat setelah jatuh. Namun saya perhatikan sekarang dahi kanannya lebih menonjol drpd dahi kiri, jika dilihat dari atas dahinya jadi tdk simetris, dahi kanan lebih maju, saya agak khawatir apakah mungkin ada perdarahan ringan stlh jatuh tsb? Apa saja ya ciri-ciri perdarahan ringan pada kepala? Apakah CT Scan aman bagi bayi dibawah 1 tahun?

    1. Ibu Evalina yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin bertanya, sudah berapa lama kah dari kejadian jatuhnya bayi anda hingga anda menyadari bahwa dahi kanannya lebih menonjol?? Bila anda memegang daerah yang lebih menonjol tersebut, bagaimana rasanya? Apakah lembut, atau terasa seperti ada cairan atau bahkan mungkin terasa keras? Apakah saat ini tulang kepala bayi anda sudah menutup dan menyatu semuanya?

      Pasca trauma kepala akibat jatuh memungkinkan adanya perdarahan, apalagi pada bayi yang tulang kepalanya masih sangat lunak. Ciri-ciri perdarahan ringan pada kepala seharusnya sih tidak menunjukkan gejala berat atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali. Bila tulang kepala bayi anda memang belum menyatu mungkin saja aterjadi pergeseran tulang kepala sedikit sehingga deformitas dapat anda identifikasi. Namun bisa juga sebenarnya bengkak pada jaringan lunak di sekitar benturan belum hilang betul. Yag sedikit lebih kompleks adalah adanya kebocoran selimut otak pasca trauma kepala yang mengakibatkan keluarnya cairan otak ke bawah jaringan lunak atau jaringan kulit kepala.

      Saya sangat setuju bila bayi anda dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala. Tetapi alangkah lebih baik lagi bila bayi anda diperiksa dulu oleh dokter. Bila ibu berkenan untuk menemui saya di tempat saya berpraktek maka saya akan memeriksa deformitas kepala bayi anda tersebut. Baru setelah itu dapat kita putuskan apakah memang perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala. CT Scan kepala relatif aman untuk bayi.

      Demikian dulu dari saya, semoga bermanfaat bagi ibu.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  28. Selamat siang dok,
    tahun 2008 saya pernah mengalami benturan akibat kejedug sebanyak 2x, dan setiap benturan terjadi sangat keras di kepala belakang saya. seminggu setelah kejadian itu kepala saya sering terasa kram (seperti kesemutan). Dan itu terjadi hingga sekarang.
    Menurut dokter, perlukah saya melakukan CT Scan? dan kalau kepala sering merasa kram itu penyakit apa dok?
    mohon penjelasannya..
    dan terima kasih 🙂

    1. Ibu Diah yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Rasa kram di kepala memang bisa menjadi suatu petanda adanya kelainan di dalam otak. Disini perlu kita bedakan dengan jelas antara keram yg dirasakan di dalam kepala atau kram yang dirasakan di kulit kepala. Dampak yang mengkhawatirkan pada trauma kepala adalah apa yang terjadi pada otak, dan bukan apa yang terjadi pada strukur jaringan di luar tulang kepala. Padahal dalam suatu benturan di kepala maka seluruh struktur jaringan baik otak maupun di luar tulang kepala dapat mengalami kerusakan. Sering sekali kram yang dirasakan merupakan akibat kerusakan jaringn otot, jaringan di bawah kulit dan jaringan kulit itu sendiri. Dan bila memang itu yang terjadi maka Ibu Diah tidak perlu terlalu khawatir. Tetapi saya tetap menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala bila keluhan ini berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh atau bahkan bila memberat.

      Saya juga ingin bertanya pada kesempatan ini, apakah kram di kepala yg ibu rasakan langsung setelah trauma kepala? Atau apakah terjadi dengan durasi tertentu setekah trauma kepala? Dimana tepatnya lokasi kram itu dirasakan? Apakah rasa kram itu dirasakan terus menerus? Selain kram, apakah ibu mengalami gejala lainnya? Selama ini apakah ibu pernah berobat atau meminum obat?

      Tidaklah sering gejala kesemutan di kepala pasca benturan merupakan akibat adanya perdarahan atau pembengkakan otak. Biasanya bila memang terdapat perdarahan atau pembngkakan otak makagejala yang muncul adaah penurunan kesadaran, sakit kepala yang hebat, kejang atau kelumpuhan fungsi. Jadi unuk kasus ibu, menurut saya jangan terburu2 khawatir karena mungkin tidak ada kegawatdaruratannya. Tetapi kembali, tidak ara salahnya untuk dilakukan CT Scan kepala untuk memastikan. Bila ibu berkenan, dapat menemui saya di tempat saya berpraktek agar kita bisa lebih jauh berdiskusi dan saya bisa memeriksa ibu dgn lebih baik.
      Terima kasih.

      Hormat saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI- RSCM
      Email : dr.andra.bs@ gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

      1. Terima kasih Ibu Diah. Mohon doanya selalu.

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
        4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  29. Assalamu’alaikum, salam kenal dok..saya mengantar ibu ke dokter syaraf karena sudah 3-4 bulan ini mengeluh sakit (baal ) di pipi kanan, hidung sebelah kanan dan mata pegal plus buram sempat ga melihat jika sebelah mata kirinya ditutup..dr pemeriksaan ibu disuruh MRI , minggu depan dg membawa hasil MRI, ibu ternyata didiagnosa ad tumor yang mengenai syaraf mata sehingga dirujuk ke dr bedah syaraf di RSPAD. Sebetulnya, sejauh mana penyakit ini ..trigeminal neuralgia (diagnosa dr dr syaraf sebelumnya..) tapi pas menyerahkan hasil MRI, mata ibu mulai bisa melihat meski msh buram..kita sempat tanya haruskah secepatnya operasi? dokter bilang makin cepat makin baik agar tak menyebar ke syaraf mata kiri..mohon penjelasan dan bantuannya dok? TKS

    1. Ibu pipin yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin mengucapkan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas saat ini. Beberapa hari terakhir saya keluar kota memenuhi undangan beberapa rumah sakit di luar kota.

      Setelah membaca tulisan ibu, menurut saya harus dibedakan antara penyakit trigeminal neuralgia dengan penyakit tumor. Penyakit trigeminal neuralgia disebabkan oleh jepitan dan tekanan pada saraf trigeminal yang biasanya oleh pembuluh darah yang melintang di samping saraf tersebut. Sedangkan untuk kasus tumor maka lain lagi permasalahannya walau gejala yang ditimbulkan mungkin sama. Pada trigeminal neuralgia tindakan yang dapat kita lakukan adalah memisahkan dan melapaskan jepitan dan tekanan pembuluh darah dari saraf trigeminal. Sedangkan pada kasus tumor (termasuk tumor saraf mata) maka tindakan yang harus dilakukan adalah operasi pengangkatan tumor. Pada trigeminal neuralgia jarang sekali ada keluhan yang berkaitan dengan mata atau penglihatan. Sedangkan pada tumor saraf mata maka keluhan gangguan penglihatan atau mata merupakan keluhan yang utama.

      Prinsip pengobatan tumor adalah segera diangkat atau dioperasi karena tumor selalu tumbuh dan berkembang (dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung jenis tumor). Tujuan dari operasi atau tindakan pengangkatan tumor adalah untuk mengetahui jenis tumor tersebut dan sekaligus terapi untuk mengangkat tumor sehingga dapat segera menyelamatkan fungsi saraf yang terganggu. Bila tumor dibiarkan tumbuh karena menunda operasi maka tumor akan tumbuh semakin membesar dan selanjutnya akan semakin sulit untuk diangkat dan dioperasi. Oleh karena itu saya sangat menyarankan agar tumor tersebut segera diangkat.

      Pendapat dokter saraf yang mengatakan bahwa kemungkinan mata sebelahnya juga akan terganggu adalah benar. Jarak antara saraf mata kanan dan kiri sangatlah dekat dan menjadi sangat mudah bagi si tumor untuk menyebar ke saraf mata yang disebelahnya. Akan menjadi keadaan yang sangat menyedihkan bila kedua penglihatan mata ibu anda menjadi terganggu. Kebutaan merupakan keadaan yang irreversibel atau tidak dapat diperbaiki dengan cara apapun karena saraf yang sudah rusak tidak dapat mengalami perbaikan kembali.

      Bila memungkinkan, dapatkah ibu Pipin mengirimkan saya MRI ibu anda? Saya ingin sekali menganalisa lebih lanjut gambar MRI nya.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu. Semoga ibu anda mendapatkan kesehatan yang baik.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

      1. Ibu Pipin yang terhormat

        Terima kasih sudah mengirimkan gambar MRI ibu anda kepada saya. Walau agak kabur dan berbayang, saya berusaha melihat dengan baik. Saya akan membalas dan memberikan komentar via email untuk menjaga kerahasiaan catatan medis ibu anda.

        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

      2. Dok, makasih dah bisa cek hasil MRI ditunggu jawabannya di email..kebetulan dari jawaban dr saraf di RS Karya Bhakti ada tumor di saraf mata kanan kalo dari dr saraf di RSCM (saya lupa dr apa, coz lewat temen (wiwi)..diagnosanya tumor di bawah telinga kiri..sekali lagi terima kasih atas responnnya..

      3. Ibu Pipin yang terhormat

        Saya mohon maaf sudah lama tidak membalas.
        Maaf, dimanakah ibu berdomisili?

        Gambar yang ibu kirim agak sulit untuk dilihat dan dianalisa. Saya mohon untuk memberi waktu sedikit lagi kepada saya. Saya sangat senang bila bisa bertemu ibu langsung dan melihat hasil MRI secara langsung. Apakah ibu bisa bertemu saya?
        Terima kasha

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM.
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

      4. Waslm, maksih atas waktunya dok, kami tinggal di Kota Bogor…mata kanan ibu saya mulai kabur bahkan gelap kalau yang sebelah kiri ditutup…saya ingin ibu dtangani secepatnya khawatr mata kirinya kena, tapi keluarga yg lain enggan dilakukan pembedahan konvensional..saya dengar ada istilah bedah saraf mikro ? Dan apakah di RSCM ada ? kemudian biayanya berapa ya dok ? Kalau harus ke dr sofyanto di surabaya cukup repot..? Tks

      5. Ibu Pipin

        Kita di RSCM dapat melakukan bedah mikro. RSCM merupakan rumah sakit pemerintah sebagai pusat rujukan nasional sehingga tentu saja memiliki alat, sarana dan prasarana yang sengat lengkap. Bedah mikro adalah pembedahan dengan alat bantu berupa mikroskop canggih sehingga tindakan operasi dapat dilakukan dengan lebih aman dan dengan trauma operasi yang lebih kecil. Biayanya sangat bergantung dengan kelas ruang rawat yang ibu pilih. Saya sarankan ibu menggunakan asuransi atau jaminan kesehatan karena walau RSCM memiliki tarif atau biaya operasi yang termasuk paling murah, namun biaya secara keseluruhan tetap mungkin tidak kecil.

        Bila ibu berkenan, dapat menemui saya di RSCM pada hari kerja dan jam kerja.
        Semoga saya bisa membantu ibu.

        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM.
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  30. Terima kasih atas balasannya Dok, dahi yang menonjol jika diraba terasa keras tidak ada bagian yang lunak ataupun cair. dan tulang kepalanya juga belum menyatu. seingat saya dahinya mulai menonjol 2 minggu setelah jatuh. sayangnya saya tidak bisa konsultasi langsung dengan dokter karena saya berdomisili di palu. Jadi kemungkinannya deformitas, benturan atau keluarnya cairan otak ya Dok, aduh kok ngeri semua ya, apa semua itu mungkin padahal anak saya aktifitasnya seperti biasa? Maaf ya Dok malah balik tanya.

    1. Ibu Evalina…

      Saya hanya berusaha menyampaikan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Hal dikarenakan saya belum bisa menyimpulkan apa sebenarnya yang terjadi, kecuali saya dapat memeriksanya secara langsung. Keadaan-keadaan yang saya sampaikan mungkin saja terjadi pada anak yang terlihat sehat dan aktif. Karena keadaan ini merupakan keadaan yang menyebabkan gangguan bentuk, bukan gangguna fungsi. Saya harap kemungkinan-kemungkinan yang saya sampaikan tidak terjadi pada anak ibu.

      Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu ibu.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

    2. Dok, saya ingin ke RSCM membawa ibu …jadwal praktek dokter dari jam berapa sampai jam berapa terus di lantai berapa ? Tks, di sini bisa kah langsung bertemu dengan dr bedah saraf tanpa ke bagian saraf dulu…

      1. Ibu Pipin Apriani yang terhormat

        Ibu dapat menemui saya pada hari Senin sampai Jumat di RSCM pada jam kerja (09.00 s/d 15.00), dan dapat ditemui di Kantor Departemen Bedah Saraf RSCM, lantai 5, Gedung A RSCM. Atau ibu juga dapat menemui saya di Poliklinik Bedah Saraf RSCM di gedung URM lantai 4, RSCM, pada setiap hari Jumat jam 09.00 sampai jam 11.00. Selain itu ibu bisa juga menemui saya di Poliklnik Neuroscience RSCM Kencana pada hari Senin sampai Jumat pada jam kerja.

        Saya menantikan pertemuan dengan ibu dan orangtua ibu. Semoga saya dapat membantu.
        Terima kasih

        Hormat Saya
        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
        4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta

  31. dokter, saya ingin bertanya. setahun lalu, oktober 2011 saya mengalami kecelakaan dan kepala saya terbentur aspal. sekitar 30 menit saya tidak sadar. setahun ini saya selalu mengeluh sakit kepala, sakit berputar, dan apakah sakit kepala saya ini bisa mempengaruhi asam lambung saya sehingga maag saya sering kambuh? terimakasih dokter.

    1. Ibu Retno yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Trauma kepala yang ibu alami menurut saya cukup berat hingga ibu bisa tidak sadar selama 30 menit waktu itu. Dengan beratnya trauma tersebut maka kemungkinan adanya gejala lanjutan pasca trauma menjadi sangat tinggi. Gejala-gejala lanjutan pasca trauma kepala diantaranya yang tersering adalah sakit kepala. Gejala lanjutan ini dapat berlangsung hanya dalam beberap hari hingga eberapa bulan bahkan tahunan. Bila berlangsung terlalu lama maka sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk berjaga-jaga.

      Hubungan secara langsung antara sakit kepala dengan penyakit maag akibat tingginya asam lambung memnag tidak mudah untuk dihubungkan. Otak tetap merupakan pusat pengatur dan pusat kontrol dari seluruh fungsi tubuh kita. Artinya bahwa sistem pencernaan juga merupakan bagian tubuh yang diatur oleh otak kita. Namun kembali menurut saya secara langsung sangat sulit dihubungkan.

      Penjelasan bisa sangat banyak. Misalnya bila anda sedang sakit kepala biasanya anda akan kehilangan nafsu makan. Tidak makan jelas menyebabkan asam lambung akan tidak digunakan untuk mencernakan makanan dan akibatnya asam lambung yang tinggi kadarnya akan merusak sel-sel lambung. Penjelasan lainnya adalah pada sakit kepala yang sering maka biasanya kita akan mengkonsumsi obat-obat sakit kepala. Sayangnya obat-obat sakit kepala umumnya memiliki efek samping yaitu penyakit maag.

      Sebagai tambahan informasi, pada cedera otak berat maka kontrol hormon dan enzim tubuh akan sangat terganggu dan tidak seimbang. Hal ini jelas juga akan mempengaruhi kadar asam lambung, sehingga penyakit maag dan saluran pencernaan akan mudah sekali terjadi. Mekanisme ini sangat kompleks dan sangat panjang untuk dijelaskan dengan detail.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  32. Salam kenal Dok,,
    saya ingin bertanya dok,,teman saya mengalami kecelakaan sekitar 5 bulan yg lalu.
    saat kejadian, teman saya langsung dilarikan ke rumah sakit, Dokter yang menanganinya saat itu langsung melakukan CT scan dan hasilnya terjadi pendarahan di kepala bagian kiri dan dokter pun menyarankan untuk segera di operasi. Akhirnya, teman saya pun di operasi dan operasinya berjalan dengan lancar.
    Namun, sejak bulan kemarin ini teman saya selalu mengeluh pusing di kepala, bahkan terkadang teman saya pingsan saat melakukan pekerjaan yang cukup menguras tenaga dan pikirannya.
    Yang ingin saya tanyakan dok, apakah gejala yang dialami oleh teman saya ada kaitannya dengan kecelakaan yang dialaminya beberapa bulan yang lalu??
    Apakah gejala tersebut bisa dikatakan kritis gak Dok???
    lalu,,langkah awal yang harus kami lakukan itu, bagaimana ya dok??

    Terima kasih dokter atas perhatiannya.

    1. Ibu Winda yang terhormat.
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Kejadian yang dialami oleh teman anda adalah kejadian yang tidak jarang dan saya banyak sekali mendapatkan surat, email serta pertanyaan langsung mengenai kasus-kasus seperti ini. Keluhan-keluhan yang bervariasi yang muncul pasca trauma kepala, yang kemudian menjadi pertanyaan besar bagi kita apakah hal tersebut berkaitan dengan kejadian trauma kepala sebelumnya.

      Pasca trauma kepala, umumnya pasien-pasien akan mengalami yang disebut dengan “Sindrom pasca trauma kepala”, dimana terdapat kumpulan gejala-gejala yang terjadi pada seseorang yang pernah mengalami trauma kepala. Gejala-gejala tersebut sangat bervariasi mulai dari sakit kepala, kejang, rasa nyeri pada leher atau tengkuk, pingsan yang dapat terjadi berulang dan lain sebagainya. Durasi terjadinya sindrom ini juga sangat bervariasi mulai dari hanya beberapa minggu hingga tahunan. Keadaan ini dapat berhubungan dengan trauma kepala tersebut atau bisa juga merupakan penyakit baru lainnya. Namun dalam kesempatan ini saya akan memberikan pendapat saya berdasarkan bahwa gejala-gejala tersebut memang berkaitan dengan trauma kepala sebelumnya.

      Pada saat seseorang mengalami trauma kepala atau cedera otak yang berat, yang telah mengalami perdarahan otak atau pembengkakan atau bahkan robeknya jaringan otak maka kerusakan yang terjadi termasuk dalam katagori berat dan kerusakan dapat masih terus berlangsung walau sudah mendapatkan terapi dan obat-obatan. Tindakan operasi untuk mengatasi perdarahan merupakan tindakan yang tepat karena bertujuan untuk menyelamatkan jiwa teman anda. Namun walau sudah dioperasi, otak sudah menagalami kerusakan yang hebat sehingga pasti akan terdapat gejala sisa atau gejala lanjutan. Menurut saya kemungkinan teman anda mengalami salah satu bentuk “kejang” akibat gangguan pada listrik otak. Perlu diketahui bentuk kejang itu tidak hanya adanya gerakan kelojotan yang berulang-ulang tapi dapat pula dalam bentuk serangan sakit kepala yang berulang dan pingsan. Ini adalah kemungkinan saja, untuk memastikan diperlukan pemeriksaan lainnya. Yang pasti bila teman anda pingsan artinya metabolisme di otak tidak berjalan dengan baik yang dapat disebabkan oleh ganguan listrik otak atau gangguan suplai oksigen dan zat nutrisi ke otak.

      Untuk kasus teman anda, saya sangat menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter bedah saraf atau dokter saraf. Bila perlu, lakukanlah CT Scan kepala kontrol untuk melihat keadaan otak saat ini. Saya belum mengatakan hal yang dialami teman anda adalah keadaan kritis, namun bila pingsan dialami tersu menerus jelas akan mengancam fungsi otak. Oleh karena itu segera berobat ke dokter. Teman anda dapat segera kontrol kembali ke dokter yang mengoperasi waktu itu dan menyampaikan mengenai keluhan ini segera. Walau sanagt jarang, ada beberapa kasus pasca opeasi otak tetapi masih terdapat perdarahan sisa atau kematian jaringan otak.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat mebantu anda dan teman anda.
      Terima kasih.

      Hormat Saya
      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  33. Dokter Andra yang saya horrmati,
    10 hari yang lalu ayah saya jatuh dari ketinggian sekitar 2.5m,dan kepalanya kepentok batu, usia ayah saya 54 tahun. setelah itu ayah saya kehilangan kesadaran,tapi tubuhnya meronta ronta,maka pada saat itu ayah saya di larikan ke rumah sakit.
    diperjalanan ayah saya sempat muntah 3x,setelah di rumah sakit di lakukan CT Scan,dan ayah saya masuk ruang ICU.
    hasil CT Scan ada Indikasi Pendarahan di kepala dan kata dokter harus dilakukan operasi.
    keesokan paginya dilakukan opearasi kurang lebih lama operasinya 4 jam.
    setelah dua hari operasi ayah saya sadar tapi keadaan masih linglung,dan sekarang alhamdulillah ayah saya udah dipindahin dari ruang icu ke ruang perawatan.
    sampai saat ini ayah saya sudah mulai bisa jalan2 pakai kursi roda,dan kesadarannyapun sudah mulai normal,terbukti dia masih mengenali saudara2 jauh dia yang lama ga jumpa dan bahkan saya juga ga kenal tapi beliau mengenalinya,
    pertanyaan saya :
    1.apakah kesadaran ayah saya akan kembali seperti semula
    ]2.apakah nanti ayah saya harus melakukan CT Scan lagi
    3.apakah ada epek samping lain nanti di kemudian hari
    4.bagaimana solusinya mengingat ada tulang kepala / batok ayah saya yang di buang yang menurut dokter katanya untuk bernapas otak
    Demikian dulu dari saya,atas jawaban nya saya ucapkan terimakasih
    Dhany

  34. malam dokter,
    saya dhany…
    10 hari yang lalu,ayah saya jatuh dari ketinggian 2.5m,kepalanya kepentok batu,usia ayah saya 54 tahun.kondiisi ayah saat itu langsung pingsan,dan kami langsung membawanya ke rumah sakit,ayah saya sempet muntah sebanyak 3x.
    di rumah sakit ayah langsung masuk ICU.kondisi ayah saya masih tidak sadar tetapi badannya meronta-ronta.
    setelah dilakukan CT SCAN ayah saya katanya harus di operasi.maka paginya ayah saya dioperasi.
    alhamdulillah operasi berjalan lancar,dan berlangsung sekitar 4jam.
    setelah 2 hari ayah saya mulai sadar,tetapi terkadang dia masih linglung.
    pada hari ke5 ayah saya dipindahkan dari ICU keruang perawatan.ayah saya berangsur-angsur pulih dan pada hari ke8 sudah bisa berdiri dan jalan-jalan pakai kursi roda.kesadarannya pun saya rasa sudah normal,dia bisa mengenali teman2 dan saudara2nya yang bertahun-tahun tidak ketemu.pada hari ke 10 ayah diperbolehkan pulang.
    pertanyaannya :
    1. apakah kesadaran ayah saya akan nornal lagi 100%
    2. apakah ada efek sampingnya karena ada batok/tulang kepala ayah saya yang di buang,sekarang tulangnya di kubur oleh keluarga.
    3. kira2 penangannya harus bagaimana terhadap kepala yang ga ada tempurungnya,tempurung yang di buang diatas telinga sebelah kanan
    4. apakah ayah saya harus CT SCAN lagi

    sekian dulu dari saya,sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas jawabannya.

    1. Dhani yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya
      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya karena baru bisa membalas tulisan Dhani sekarang. Saya baru pulang dari luar negeri setelah memberikan ceramah dan presentasi disana.

      Saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Dhani :

      1. Kesadaran dan kondisi fungsi saraf pada seseorang yang mengalami cedera kepala sangat bergantung dari seberat apa cedera otak yang dialami sebelum operasi dilakukan. Semakin berat cedera otak yang terjadi maka akan semakin berat dan lama pula pemulihannya. Perlu diketahui bahwa saraf adalah organ yang paling buruk kemampuannya untuk beregenerasi atau untuk pulih. Tindakan operasi memang harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa bapak anda. Pemulihan sekarang yang ditunggu. Namun kita harus optimis, bahwa kesadaran bisa berkembang jauh lebih baik dengan berjalannya waktu asalkan bapak anda diberikan terapi yang baik khususnya fisioterapi.

      2. Tulang yang dibuang menunjukkan bahwa otak bapak anda pasti sangat bengkak akibat cederanya tersebut sehingga tulang kepala tidak dikembalikan untuk memberikan ruang pada otak. Tidak ada efek samping dengan tulang dibuang namun sangat disayangkan tulang tersebut dibuang (kecuali memang tulang sangat rusak dan hancur). Saya biasanya akan menyimpan tulang tersebut di dalam tubuh pasien saya (misalnya di dalam perut) untuk kemudian nantinya dikembalikan kembali ke kepala saat otak sudah kempes. Bila tulang kepala sudah dibuang maka untuk menutup bekas tulang dulunya akan digunakan zat-zat sintetik yang jelas tidak sbagus tulang kita.

      3. Untuk kepala tanpa tulang kepala maka yang terpenting adalah menjaga agar tidak mengalami benturan pada kepala. Benturan ringan saja sudah dapat mencederai otak di bawahnya dan dapat menghambat pemulihan otak. Hati-hatilah dengan sangat terhadap ini. Selain itu tidak ada penanganan khusus.

      4. CT Scan perlu dilakukan kembali untuk mengevaluasi kerusakan otak atau pemulihan otak pasca operasi. Sebaiknya CT Scan ulang dilakukan setelah otak kempes dan sebelum operasi pemasangan tulang kepala atau zat sintetik pengganti tulang kepala dilakukan.

      Demikian dari saya, semoga dapat membantu. Semoga ayah anda diberikan kesehatan dan pemulihan yang baik.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM.
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

      1. Dokter andra yang saya hormati,
        terimakasih atas jawaban dokter…dan mohon maaf saya ada pertanyaan lagi :
        1. terapi apa yang harus ayah saya lakukan,dan kapan mulainya.
        keadaan ayah saya sekarang sudah bisa jalan tapi kadang2 kita hawatir karena kondisinya masih lemah,kepala sebelah kiri yang tulangnya dibuang masih bengkak, kesadarannya saya kira sudah 90%,tapi kadang2 ucapan dia seperti anak kecil,dan dia selalu berusaha mengingat ingat penyebab kecelakaannya namun dia tidak bisa mengingatnya,sedangkan kejadian2 yang dia lakukan sebelum kecelakaan dia ingat betul,tapi kejadian kecelakaannya dia tidak mengingatnya.
        2. kira2 berapa biayanya untuk mengganti tulang kepala yang di buang
        pada saat itu saya tidak mengetahui tulang kepala bisa di tanam ditubuh pasien dan dokternya pun tidak memberi tahu saya sehingga keluarga berinisiatif untuk menguburnya.
        3. seandainya saya tidak mempunyai biaya untuk mengganti tulang kepala ayah saya dengan zat sintetik,apakah diperbolehkan dari segi kedokteran bila tulang kepala itu tidak dipasang lagi dan dibiarkan seperti itu.mengingat untuk biaya operasi kemarin saja saya harus berhutang dulu, tapi saya sangat lega karena dengan izin tuhan nyawa ayah saya dapat tertolong.
        4. Apa resikonya bila tulang kepala itu tidak di ganti atau tidak dipasang lagi.
        5. Biasanya berapa lama otak yang bengkak akan kempes
        6. Apakah kedepannya ayah saya akan merasakan pusing atau sakit kepala yang hebat,mengingat sekarang kadang2 ayah saya merasakan pusing dan sakit kepala, tapi setiap hari terus ada perbaikan dan volume sakit kepalanya terus berkurang.
        Sekian dulu dari saya, dan sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas jawaban dokter.
        Semoga dokter dan kita semua selalu diberikan kesehatan, Mohon Doa’nya juga semoga ayah saya cepat diberikan kesehatan dan bisa kembali normal seperti biasa, sebagaimana sebelum terjadi kecelakaan….Aamiin

      2. Dhany yang terhormat

        Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan anda :

        1. Terapi pasca operasi merupakan hal yang tidak mudah dan bahkan menurut saya lebih sulit daripada terapai operasinya sendiri. Memang operai merupakan tindakan untuk menyelamatkan jiwa ayah anda, namun terapi pasca operasi sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi pasca operasi dan menentukan kecepatan pemulihan. Terapi yang dilakukan pasca operasi sangatlah banyak mulai dari fisioterapi untuk melatih kekuatan tubuh dan alat gerak serta mengurangi kelumpuhan yang sudah terjadi. Selain itu juga bisa dilakukan speech teraphy untuk melatih kemampuan bicara. Dukungan keluarga sangat diperlukan untuk mengembalikan memori dan kemampuan kognitif ayah anda.

        2. Untuk mengganti tulang kepala dapat digunakan beberapa bahan seperti “titanium mesh”, “bone graft” atau “acrylic”. Saya tidak tahu pasti berapa harganya namun untuk amannya sebaiknya keluarga menyiapkan dana sebesar kurang lebih 10-15 juta.

        3. Saya sangat menyarankan tulang kepala ditutup dan jangan dibiarkan terbuka. Otak merupakan organ yang sangat sensitif dan rentan terhadap benturan sekecil apapun. Tanpa ada pelindung yang cukup kuat dari luar maka sangat berbahaya terhadap otak.

        4. Seperti yang sudah saya sebutkan, resiko untuk terjadi benturan yang akan mengakibatkan perdarahan atau otak bengkak dan rusak sangat besar.

        5. Lamanya waktu yang diperlukan untuk otak menjadi relaksasi bervariasi, tergantung dari beratnya kerusakan otak sebelumnya dan tepatnya terapi yang diberikan. Rata-rata antara 2 minggu sampai 1 bulan otak yang bengkak akan relaksasi kembali.

        6. Sakit kepala merupakan gejala tersering dan terbanyak yang dirasakan oleh pasien-pasien pasca trauma kepala. Jadi saya harus mengatakan “iya” bahwa sakit kepala akan dirasakan oleh ayah anda. Yang penting sakit kepala itu diterapi dan diadaptasi oleh ayah anda.

        Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda. Semoga ayah anda diberikan kesehatan dan pemulihan yang baik.
        Terima kasih

        Hormat Saya

        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM.
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
        4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  35. Salam kenal dokter,

    saudara saya kemarin kecelakaan…hasil CT scan ada tiga titik pendarahan. namun pendarahan itu termasuk ringan, sementara kondisi pasien tingkat kesadarannya sangat rendah….. menurut dokter yg menangani terjadi kerusakan sel otak hampir menyeluruh….. hanya saja batang otaknya tidak apa2. kemudian dilakukan operasi untuk mengurangi tekanan otak……. setelah operasi kondisinya tidak ada perubahan yg berarti….kata dokter kita berdoa mendapat mukjizat ato bs ada kemungkinan mati suri.

    pertanyaan saya apakah ada harapan pasien bs pulih seperti normal ato ada resiko2 lain?
    terimakasih banyak dokter..

    Hormat saya:
    Sari

    1. Sari yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjugni blog saya.

      Perdarahan multipel di berbagai tempat merupakan bentuk perdarahan dan cedera otak yang berat dan saya juga setuju bahwa telah terjadi kerusakan sel-sel otak secara menyeluruh. Perdarahan multiple menunjukkan ahwa sebagian besar jaringan otak sudah mengalami kerusakan. Saya jugaharus mengatakan memang pada kasus seperti ini tindakan operasi tidak membantu banyak.

      Namun satu hal yang mungkin perlu diketahui adalah bahwa otak merupakan organ yang pintar dan pandai membentuk keseimbangan walau sudah mengalami kerusakan yang hebat. Namun otak butuh waktu untuk pemulihan itu sehingga kita tidak akan tahu kapan pasien bisa sadar. Untuk kembali menjadi normal seperti sediakala saya rasa agak kecil kemungkinan terjadi karena sel-sel saraf mempunyai kemampuan regenerasi yang sangat jelek.

      Oleh karena itu saya juga merasa bahwa saat ini kita hanya bisa beroda dan terus memberikan support obat-obatan hingga saudara Sari bisa sadar kembali. Tidak tertutup kemungkinan bahwa otak juga bisa gagal mencapai keseimbangan dan akibatnya yang terjelek adalah pasien bisa meninggal dunia. Saya harap saudara sari bisa bertahan dan mendapatkan pemulihan yang baik.

      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM.
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  36. nama saya mery, mau nanya dokter andra.hari ini bapak sya masuk rumah sakit.kata dokter nya sakit bpk vertigo,,kemudian dokternya bilang lagi bahwa ada gumpalan darah di kepala bapak, yg mau saya tanyakan apakah ada hubungan vertigo dengan gumpalan darah?langkah apa yg harus di ambil?trimakasih dokter

    1. Ibu Mery yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Vertigo atau sakit kepala berputar merupakan salah satu manifestasi klinis dari berbagai kelainan di dalam kepala termasuk bila ada gangguan pembuluh darah atau perdarahan. Gangguan vertigo umumnya disebabkan oleh terganggunya sistem keseimbangan tubuh yang pusat pengaturannya berada di sistem vestibuler (di sisi dalam dari rongga telinga) atau pada otakk kecil (serebellum). Gangguan pada koordinasi mata juga dapat mengakibatkan sakit kepala seperti vertigo, dan hal ini biasanya berhubungan dengan kelainan di batang otak/dekat batang otak. Semua pusat pengaturan keseimbangan tersebut bila terganggu oleh berbagai macam kelainan termasuk perdarahan maka dapat menimbulkan keluhan vertigo tersebut.

      Langkah yang diambil sangat tergantung dengan gumpalan darah tersebut, bagaimana ukurannya, apakah mengancam nyawa dan apakah dapat dilakukan tindakan operasi untuk mengatasinya. Bila perdarahannya hanya sedikit maka tindakan operasi mungkin tidak perlu dilakukan. Namun bila jumlah gumpalan darahnya cukup banyak maka tindakan operasi mungkin perlu dilakukan. Apalagi bila ternyata gumpalan darah tersebut mengakibatkan penutupan aliran cairan otak sehingga menyebabkan hidrosefalus, maka tindakan operasi harus dilakukan. Tapi bila operasi bukan merupakan pilihan terapi maka obat-obat untuk menghilangkan atau meringankan keluhan sebaiknya diberikan. Observasi ketat beberapa hari untuk masalah perdarahannya harus dilakukan. Pastikan segala faktor resiko yang menyebabkan timbulnya perdarahan tersebut dapat dikontrol dengan baik.

      Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu ibu.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM.
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  37. Dokter ank sy umr 1 thn prnah jatuh dan kplanya terbentur dilantai sampai membengkak dan lunak sbesar sepotong roti jadi sy obati dgn salep Thrombophob selama bengkaknya hilang dan tidak lunak lagi setelah 3 bln kemudian ank sy sy bawah ke prof.Dr. Spesialis ank untuk konsultai dan imunisasi radang otak tapi baru 2x dilaksanakan sdangkkn kta prof. Tsb hrs 3.jd bgmna itu dan apakah anak sy tidak apa2 dgn kejadian yg sdh s’thn itu ?
    Ank sya sdh 2 thn bln ini.Trim’s

    1. Ibu Indryany yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru membalas tulisan ibu sekarang.

      Trauma kepala pada anak memang merupakan kasus yang memiliki keunikan tersendiri dikarenakan otak anak yang belum berkembang secara maksimal sehingga rongga kepala masih memiliki ruang yang cukup longgar yang diisi oleh cairan otak. Hal ini mengakibatkan otak masih sangat mudah bergerak dan bergetar bila terjadi benturan pada kepala. Bergetarnya otak dapat mengakibatkan memar pada otak atau perdarahan yang bisa berakibat tidak baik terhadap kondisi si anak.

      Namun fase akut atau emergensi pada trauma kepala biasanya dibatasi sampai 2-3 x 24 jam pasca trauma kepala. Bila dalam tempo waktu tersebut tidak terjadi kondisi penurunan yang berat pada anak maka kita anggap tidak terjadi suatu kondisi yang gawat darurat. Selanjutnya yang perlu kita awai adalah kemungkinan adanya perdarahan yang terjadi dan bertambah secara perlahan-lahan. Namun hal ini pun biasanya gejala akan mulai muncul dalam beberapa bulan pasca trauma kepala. Sedangkan anak ibu saat ini sudah satu tahun sejak kejadian trauma kepala tersebut. Benar kan? Sehingga seharusnya kondisi yang mengkhawatirkan sudah terlewatu dan kita anggap aman. Benjolan di kulit tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena hal tersebut hanya pembengkakan akibat benturan.

      Mengenai imunisasi radang otak, saya rasa ibu sebaiknya bertanya secara langsung kepada dokter spesialis anak tersebut tentang tata cara pemberian termasuk frekuensi pemberian. Ibu berhak bertanya kenapa imunisasi tersebut harus diberikan sebanyak 3 kali dan bukan 2 kali. Pengetahuan dan kompetensi mengenai imunisasi anak jelas lebih baik dokter spesialis anak dibandingkan saya yang dokter spesialis bedah saraf.

      Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu ibu. Semoga anak ibu diberikan kesehatan selalu.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM.
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  38. terimakasi banyak dokter ats penjelasan, yg mmg secara garis besar sama dg yg disampaikan dokter yg menangani. dan yg terjadi adalah tgl 4 jam 1840, saudara saya sdh dipanggil Allah….kami bs menyadari dg kondisi spt itu , ini adalah yg terbaik.
    smoga kebaikan dokter dg memberi wawasan bg org awam spt kami , mendapat barokah dr Allah SWT…aamiin

    1. Saya turut berduka cita. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dan ketabahan.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM.
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

  39. Salam kenal dokter,,
    Saya 3 tahun lalu pernah kecelakaan dan kepala bagian kanan terbentur aspal jalan. telinga saya berdengung selama dua hari. setelah kecelakaan langsung dilakukan rontgen. Alhamdulillah keadaannya baik. setelah itu periksa ke dokter THT, terdapat sedikit gumpalan darah setelah itu dikasih obat. tetapi sekarang kalau kepala bagian kanan termasuk leher bagian kanan diraba sambil ditekan pada bagian tertentu seperti terdengar suara “kresek2” dok. sudah pernah saya periksakan ke THT tapi normal dok.
    pertanyaan saya, apa yang sebaiknya saya lakukan dok?
    sebaiknya saya periksa ke dokter spesialis apa?
    Terima kasih dok

    Hormat saya,
    Nafis

    1. Nafis yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Kasus anda cukup unik dan membingungkan. Saya belum dapat mengambil kesimpulan dari gejala yang anda sampaikan. Namun saya akan mencoba memberikan pendapat saya.

      Saya rasa akibat kecelakaan tersebut, dasar tulang tengkorak anda khususnya di tempat sistem pendengaran dan keseimbangan mengalami keretakan (fraktur). Fraktur atau keretakan ini yang kemudian mengakibatkan perdarahan/gumpalan darah. Mungkin memang benar perdarahannya tidak banyak dan tidak membahayakan sehingga tidak memerlukan tindakan khusus dan operasi. Namun keretakan atau fraktur itu sepertinya menyebabkan terbentuknya hubungan antara bagian dalam kepala (juga leher) dengan rongga atau struktur yang berisi udara atau yang dapat berhubungan dengan dunia luar (sehingga udara dapat masuk). Masuknya udara ke dalam jaringan di bawah kulit atau di bawah otot akan menimbulkan yang dalam bahasa medis medis disebut dengan “Krepitasi”. Krepitasi adalah suatu keadaan yang persis seperti yang anda rasakan dan keluhkan yang diakibatkan oleh masuknya udara ke dalam jaringan. Jadi suara kresek-kresek itu merupaka suara gesekan udara di bawah kulit anda.

      Pendapat saya yang kedua adalah kemungkinan akibat retaknya tulang tersebut terdapat ketidakstabilan struktur tulang walau tulang itu tidak lepas. Ketidakstabilan tersebut menyebebkan tulang dapat digerakkan walau sedikit dan menimbulkan gesekan antara tulang. Gesekan-gesekan tersebut lah yang kemudian akan menimbulkan suara kresek-kresek saat diraba dan ditekan.

      Kedua hal diatas adalah kemungkinan yang dapat saya simpulkan. Saran saya adalah dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala agar dapat melihat struktur tulang kepala lebih baik dan lebih jelas. Bila anda berkenan, dapat juga bertemu dengan saya di tempat-tempat saya berpraktek.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda, Nafis.
      Terima kasih.

      Hormat Saya
      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
      4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta

      1. Sama2 dok,,,
        Terima kasih banyak dokter andra atas sarannya
        sayang sekali tempat saya jauh dari jakarta jadi tidak bisa menemui dokter andra

      2. Wah sayang sekali ya. Semoga selalu ada silaturahmi ya.
        Terima kasih.

        Hormat Saya
        Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
        4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta

  40. salam kenal Dokter,
    Dok Anak saya usia 8 tahun pada tgl 16 maret 2012 mengalami kecelakaan lalu lintas, dan mengalami pendarahan di otak 2 tempat, telah di lakukan 2 kali operasi di RSUD DR Sutomo surabaya, tulang kepala di ambil ( sebesar telapak tangan ) di atas telinga sebelah kiri dan di simpan di bank jaringan RS tsb. skrang keadaan anak sy sudah pulih dan bisa sekolah lagi. setelah mnjalani terapi di Rehab Medik ( tangan dan kaki kiri Lunglai)
    Yang ingin saya tanyakan pada Dokter adalah :
    1. Kapan waktu yg tepat untuk memasangkan kembali tulang kepala tsb, ( anak sy mash trauma utk ke dokter atau RS di rayu2 bgmnapun akhirnya pasti nangis ).
    2.Apakah ada kemungkinan tulang kepala anak saya ini untuk tumbuh secara alami , menutup semua bagian
    tulang yang di ambil
    3.Biaya operasi untuk pemasangan tsb sekitar berapa ya ?
    Sekian dan terima kasih banyak atas penjelasan dari Dokter , semoga Dokter sll dalam Lindungan Tuhan yang maha kuasa . Amiin
    hormat saya

    Hanif w.

    1. Bapak hanif yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
      Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru bisa membalas tulisan bapak saat ini.

      Sungguh merupakan berkah yang luar biasa anak bapak bisa selamat dari cedera otak yang hebat akibat trauma kepala, dan saya rasa tindakan dokter-dokter bedah saraf di RS Sutomo sudah tepat. Kalau boleh saya tahu, siapa dokter bedah saraf di sutomo yang melakukan tindakan operasi pada anak bapak? Soalnya dokter-dokter disana adalah teman-teman saya semua.

      Saya akan mencoba menjawab pertanyaan bapak.

      1. Tulang kepala yang dilepas sebaiknya dipasang kembali saat sudah benar-benar dipastikan otak tidak dalam keadaan bengkak lagi atau sudah kempis. Tujuan tulang kepala dibuka pada awalnya adalah untuk memberikan ruangan lebih bagi otak yang bengkak agar tidak menekan bagian otak yang lain. Setelah otak sembuh dari pembengkakan maka tulang dapat dipasang kembali. Waktunya sangat bervariasi bagi setiap orang. Rata-rata sebaiknya dilakukan 1 sampai 2 bulan pasca tindakan operasi yang pertama.

      2. Tulang memang memiliki kemampuan tumbuh dan regenerasi yang sangat baik. Tulang yang patah saja dapat menyatu kembali secara sendirinya karena kemampuan pulihnya yang amat baik tersebut. Namun saya menyarankan dan memang seharusnya tulang yang lama dikembalikan kembali. Pertumbuhan tulang memerlukan waktu yang cukup lama dan otak yang tidak tertutup tulang adalah dalam keadaan beresiko untuk mengalami benturan dan trauma kembali.

      3. Biaya operasi saya tidak tahu dengan pasti karena beda rumah sakit maka kemungkinan ada perbedaan harga. Namun untuk operasi pemasangan tulang jelas tidak sekompleks operasi yang pertama sehingga dapat dianggap bahwa biaya pemasangan tulang adalah lebih murah daripada biaya operasi pertama. Coba dikonsultasikan dengan bagian administrasi bedah saraf RS Sutomo disana ya.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu bapak dan anak bapak. Semoga ank bapak diberikan kesehatan dan kebaikan selalu. Terima kasih untuk doanya bagi saya. Mohon doa tersebut tidak terputus. Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta

  41. Salam kenal, dokter………..
    Sekitar lebih 10 tahun yang lalu saya pernah jatuh terpeleset di kamar mandi dan mengalami benturan kepala pada bagian belakang kanan. Beberapa tahun terakhir saya merasakan kram pada kepala bagian benturan tersebut. Saya sudah 2x ke neurologist, dan diberikan obat, namun tidak ada perubahan dan tidak ada anjuran untuk CT Scan. Saya mohon bantuan dan petunjuk dari dokter, dan terima kasih sebelumnya.

    1. Bapak Muhsen yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya
      Sebelumnya ijinkan saya menyampaikan permohinan maaf saya karena baru bisa membalas tulisan bapak saat ini.

      Ada beberapa gejala yang menyertai pasca trauma kepala dan gejala-gejala tersbut umumnya berkepanjangan. Gejala-gejala tersebut diantaranya seperti sakit kepala, vertigo, ganguan rasa/sensorik seperti kram, kesemutan dan baal, kejang dan lain-lain. Gejala-gejala ini dapat merupakan gejala sisa dari perdarahan atau pembengkakan otak. Namun bisa juga gejala-gejala ini adalah manifestasi klinis dari penyebab lainnya.

      saya sangat menyarankan untuk dilakukan CT Scan kepala bila bapak merasakan gejala tersebut berkepanjangan dan tidak membaik dengan obat-obatan. Lebih baik kita pastikan dengan benar keadaan otak aman atau tidak. Sebab jangan sampai kita tidak mengetahui bila ternyata ada keadaan yang cukup serius di dalam kepala.

      Kalau boleh saya tahu, berapakah umur bapak? Dan dokter neurologi memberikan bapak obat-obatan apa selama ini? Bila bapak berkenan, dapat menemui saya di tempat-tempat saya berpraktek.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM kencana Jakarta

      1. Salam dok..

        Sy mengalami gegaran otak akibat jatuh di bilik mandi
        Sy sudah buat ujian ct scan ternyata dok pkr hanya cakap mungkin otak sy memar.. Dok hanya bg ubat-ubatan sahaja. Tp kini sudah 3 bulan kepala saya masih pusing2 dan penglihatan kabur.. Apakah sakit saya ini berkekalan dok? Bilakah saya akan pulih sepenuhnya.

      2. Bapak Ahmad Suhaimi yang terhormat
        Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

        Bila memang dulu yang dialami otak anda hanya memar ringan saja maka seharusnya gejalanya akan berangsur-angsur berkurang hingga saat ini. Namun bila gejala yang nada rasakan berupa sakit kepala dan pandangan kabur, apalagi bila semakin memberat maka mungkin harus diwaspadai adanya hal lain yang terjadi di dalam otak. Apakah sejak mengalami cedera kepala dahulu anda sudah merasakan pandangan yang kabur atau baru-baru saja keluhan ini anda rasakan?

        Otak merupakan organ yang sangat cerdas. Walau otak memiliki kemampuan regenerasi dan pemulihan yang tidak sebagus organ lainnya namun otak juga memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik. Bila diberikan kesempatan untuk beradaptasi (dengan syarat kondisi otak dalam keadaan yang optimal dan tidak adanya gangguan lain yang mengenai otak) maka otak akan mampu menyesuaikan dengan keadaan baru yang cukup baik.

        Bila bapak merasakan sakit yang terus menerus dan gejala-gejala lainnya hingga saat ini, saya sangat menyarankan untuk segera memeriksakan diri kembali ke dokter. Bila perlu saya rasa sebaiknya dilakukan pula pemeriksaan CT Scan kepala kontrol untuk memastikan tidak adanya sisa kelainan yang dulu ataupun tidak adanya gangguan yang baru. Kadang ada beberapa kasus dimana terdapat sisa perdarahan atau pembengkakan otak yang masih berjalan terus.

        Kita tidak ingin bapak selalu dalam keadaan sakit dan tidak nyaman, oleh karena itu segeralah berobat dan pastikan tidak adanya kelainan di dalam kepala.

        Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu bapak.
        Terima kasih

        Hormat Saya
        Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
        Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
        Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
        Email : dr.andra.bs@gmail.com
        Twitter : @dokter_andra

        Saya dapat ditemui di :
        1. RS MEDISTRA Jakarta
        2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
        3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
        4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  42. Dokter Andra, salam kenal.
    Blog dokter sangat bermanfaat dan menambah wawasan. Terima kasih telah sudi berbagi dengan masyarakat awam 🙂
    Nama saya Rista. 5 tahun lalu saya mengalami kecelakaan yang entah bagaimana mulanya saya tidak ingat. Saat itu saya menginjak atap asbes rumah teman yang jebol hingga tubuh saya menerobos plafon dan akhirnya jatuh terhempas ke lantai ubin dengan posisi kepala duluan terbentur sehingga mengakibatkan pendarahan di dalamnya.
    Saat itu saya menjalani operasi di RS Elisabeth Semarang dan opname 19 hari. Seingat saya, selang dipasang dan darah dari dalam kepala dialirkan keluar melalui selang tersebut.
    Sejak peristiwa itu, saya sering mengalami vertigo. Biasanya dalam setahun sekitar 4-5 kali. Dunia terasa berputar-putar, kepala pusing, hingga mengakibatkan muntah.
    Apakah gejala vertigo ini serius dok? Saya tidak pernah memeriksakan diri pasca keluar dari rumah sakit karena saya selalu tidak nyaman melihat rumah sakit, alat-alat kedokteran atau suasana klinik.
    Terima kasih sebelumnya 🙂

    1. Rista yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Wah sungguh berkah yang luar biasa anda bisa selamat dari suatu kecelakaan berat dan hingga saat ini masih sehat dan beraktifitas seperti biasa.
      Suatu cedera otak merupakan jenis cedera yang paling berat yang mungkin dialami oleh tubuh kita.

      Gejala-gejala yang terjadi pasca cedera kepala sungguh sangat bervariasi, baik bentuknya, lamanya dan intensitasnya. Yang tersering adalah gejala sakit kepala, dengan segala bentuk dan jenis sakit kepala. Untuk mengurangi gejala tersebut maka biasanya pasien harus belajar untuk beradaptasi selain juga mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit kepala. Vertigo bisa menjadi salah satu manifestasi gejala pasca cedera kepala.

      Namun Rista perlu ketahui bahwa vertigo bisa disebabkan oleh banyak hal dan bukan hanya sebagai gejala ikutan pasca cedera kepala saja. Vertigo bisa terjadi akibat ketidakseimbangan hormon (paling sering terjadi pada wanita), atau karena abnormalitas tekanan darah atau karena kekurangan/kelebihan zat gula dalam darah. Banyak penyebab-penyebab lainnya untuk vertigo. Oleh karena itu mungkin Rista perlu mengetahui penyebab pasti dari vertigo tersebut. Pastikan seluruh keadaan tubuh dalam keadaan baik. Hindari berada dalam suhu yang ekstrim. Pastikan asupan untuk kebutuhan tubuh tercukupi.

      Bila gejala vertigo ini berlangsung terus menerus dan atau bahkan semakin memberat, saya sangat menyarankan Rista untuk memeriksakan diri ke dokter saraf. Walaupun sangat jarang, ada penyebab-penyebab vertigo yang merupakan penyakit yang cukup serius seperti tumor. Tetapi saya mengharapkan hal itu tidak terjadi pada anda.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu Rista.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  43. Salam dok..

    Sy mengalami gegaran otak akibat jatuh di bilik mandi
    Sy sudah buat ujian ct scan ternyata dok pkr hanya cakap mungkin otak sy memar.. Dok hanya bg ubat-ubatan sahaja. Tp kini sudah 3 bulan kepala saya masih pusing2 dan penglihatan kabur.. Apakah sakit saya ini berkekalan dok? Bilakah saya akan pulih sepenuhnya.

    1. Tulisan bapak sudah saya reply

      Terima kasih

      Hormat Saya
      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  44. trima kasih dok …. atas balasanx ….yg saya tanyakan … saya mau tanya lgi dok …. skrg ini ,dibekas jahitan kepala saya ada benjolan kecil, seperti benjolan bila kulit kena air panas, jadi saya beri m.tawon …akhirnya pecah dan keluar cairan air cmpur darah …. stlh itu saya beri betadine …. mengapa dibekas jahitan saya ada benjolan bgt dok …. trima kasih dok ….

    1. Trisya yang terhormat

      Benjolan seperti itu biasanya disebabkan oleh gangguan sirkulasi atau aliran darah ke daerah benjolan tersebut yang disebabkan oleh bekas luka operasi. Kemungkinan lain penyebab benjolan tersebut juga bisa akibat higienitas di daerah bekas luka operasi tersebut. Tapi semua ini merupakan hal yang sering terjadi dan biasa pasca operasi. Tindakan untuk mengatasinya juga tidak sulit dan anda juga telah berhasil memecahkannya. Selanjutnya yang penting adalah menjaga kebersihan daerah luka operasi dan memberikan obat antibiotik (salep antibiotik) yang baik.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih.

      Hormat Saya
      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  45. Ass dok.
    Saya reza tinggal d bandarlampung.
    14 hari yg lalu teman saya kecelakaan dan kepalanya terbentur tmpat dduk gorong2 dpan rumah (buk2an).
    Dan d rujuk d RS umum terdkat.
    Saksi yg melihat kjadian itu berkata bhwa setelah kepala nya terbentur dan stngah bdannya masuk kdalam gorong2.
    dia mngalami kjang2 dan mngeluarkan darah lwat mlut dan hidung.
    Stelah di beri pertolongan pertama pda pasien dan darah nya d sedot.
    Stelah mlakukan pmeriksaan pda pasien pihak rumah sakit tidak mampu mnanganinya d karenakan tdak mmpunyai alatnya.
    Lalu d pindahkan d rumah skit swasta imanuel di bandarlampung.
    Sampai di sana di lakukan CT scan tpi saya tdk tahu pasti hasil tsb.
    Saya hanya bisa brtnya kpda kluarganya ktanya trjadi penggumpalan darah di otak dan tempurung otaknya mngalami retak sehingga harus di operasi dan di ganti tulang tempurungnya.
    Stelah mnjalani operasi kepala sampai tngan mngalami pmbengkakan.
    Dan kedua mata si pasien mnglami kebiru2an.
    Apakah itu bisa mnyebabkan kbutaan atau hanya efek dr trauma kepala sja ?
    Dan ketika saya mnjnguk si pasien saya melihat ada selang yg di tanamkan d lehernya.
    Selang apakah itu.
    Saat ini bengkak d kepala smpai tngannya sudah mngempis.
    Dan sudah bisa mnggerakan kaki dan tngannya jika ada yg mnjak berbicara pdanya.
    Tp matanya belum bisa terbuka karena sperti luka bgitu jd masih lngket dan sperti mngoreng.
    Knpa bisa bgitu ?
    Dan blm bisa bicara sampai saat ini.
    Bagaimana pendapat dokter mngenai hal ini.
    Trimakasih

    1. Reza yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Tampaknya teman anda mengalami kecelakaan kyang cukup berat sehingga mengalami cedera kepala yang kompleks dan tidak ringan. Terjadinya kejang membuktikan bahwa telah terjadi kerusakan saraf di otak. Hancurnya tulang kepala juga menunjukkan adany benturan yang hebat pada kepala. Apalagi ditambah dengan adanya gumpalan darah di dalam kepala.

      Saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda.

      1. Pembengkakakn pada kedua mata pasien merupakan akibat dari trauma kepala tersebut dimana jaringan sekitar mata (khususnya kelopak mata) merupakan jaringan longgar yang mudah sekali diisi oleh cairan dan mudah sekali mengalami pembengkakan pasca trauma. Dibutuhkan waktu agar jaringan tersebut kembali mengempis dan hilang kebiruannya. Selain itu, pembengkakan ini tidak berhubungan dengan kebutaan. Kebutaan hanya mungkin terjadi bila saraf mata di dalam kepala mengalami kerusakan juga akibat cedera kepala tersebut.

      2. Selang yang ada didalam leher merupaka suatu kateter yang berfungsi untuk mengalirkan cairan langsung ke dalam jantung. Selain itu fungsinya juga untuk mengukur jumlah cairan di dalam tubuh serta tekanan cairan di dalam tubuh. Selang ini sangat berguna untuk memastikan tubuh tidak sedang dalam kekurangan cairan dan bisa menjadi akses untuk obat-obatan dan zat makanan yang berbentuk cair.

      3. Mata yang masih tertutup memang membutuhkan waktu. Bersabarlah dan terus diberikan obat anti bengkak.

      4. Kalau masalah belum bisa bicara, mungkin daerah pusat bicara di otak mengalami kerusakan sehingga terdapat kelumpuhan dalam berbicara. Coba ditunggu sembari diobservasi. Bila perlu dilakukan fisioterapi untuk melatih kemampuan bicara kembali.

      Demikian dari saya, semoga dapat membantu anda.
      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon / Neuro Intervention
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  46. dokter pada hari sabtu malam minggu tanggal 15-12-2012 kepala saya terbentur beton( lapangan futsal ) di bagian belakang setelah itu saya pingsan samapi 5 jam dan di bagian kepala belakang saya ternyata memar dan benjol kalau di pegang sangat sakit dan yan saya rasakan sangat pusing dan tidak nafsu makan. tolong dokter balas coment saya ya dokter, terimkasih sebelumnya

    1. Wuryanda yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

      Adanya trauma kepala yang disertai dengan pingsan atau tidak sadar menunjukkan cedera kepala yang tidak ringan. Sejak awal harus dilakukan terapi dan observasi yang baik untuk kasus seperti yang anda alami. Bagaimana dengan keadaan anda sekarang?? Apakah masih merasa sakit kepala dan tidak mau makan? Apakah anda merasa mual dan ingin muntah?

      Bila iya, maka menurut saya masih perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut apa yang terjadi di dalam kepala anda. Saya sangat menyarankan untuk dilakukan CT Scan kepala untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi di dalam kepela itu. Mengenai masalah benjolan dan nyeri bila dipegang, saya rasa itu bukan masalah besar. Benjolan tersebut merupakan pembengkakan jaringan lunak di bawah kulit yang disebabkan oleh memar atau perdarahan di bawah kulit. Hal ini tidaklah berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya tapi membutuhkan waktu yang cukup. Yang saya khawatirkan adalah keadaan di dalam kepala. Bila anda memang merasakan keluhan terus menerus apalagi bila memberat, maka segeralah ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.

      Bila anda berkenan, dapat menemui saya di tempat-tempat saya berpraktek. Saya ingin memeriksa anda lebih lanjut dan bila perlu kita lakukan CT Scan kepala.
      Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu anda.

      Terima kasih

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon / Neuro Intervention
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

  47. Dok, pd waktu tgl. 26 Okt 2012 om saya mengalami kecelakaan motor..terus langsung di bawa ke RS. Satya negara selama sebulan dia koma dan di bulan desember ini dia sudah dpt membuka matanya yg sebelah kanan(yg kiri tidak membuka mata:nya krn akibat kecelakaan), om saya mengalami pendarahan di otak. Pd tgl. 18 Desember ini om saya dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto, pihak sana blg om saya akan mengalami geger otak setelah membaca hasil MRI nya. Yang mau saya tanyakan apa yg akan terjadi jika seperti itu? Trs kenapa pandangan mata om saya seperti tatapan”nya kosong gt ya? Apa mgkn itu yg dinamakan vegetatif state kah? Mohon penjelasan dokter andra krn saya krg mengetahui hal medis.. terima kasih atas perhatian & jwban’nya

    1. Susan yang terhormat
      Terima kasih sudah mengunjungi blog saya

      Trauma kepala hingga mengakibatkan koma selama sebulan menunjukkan adanya suatu cedera otak yang berat. Kerusakan otak kemungkinan sangat luas dan menyeluruh. Kerusakan yang luas ini menyebabkan “shut down” daripada fungsi-fungsi pengatur di dalam otak termasuk kesadaran om anda.

      Tatapan kosong bisa berarti bahwa kesadaran om anda belum pulih benar. Atau bisa juga seperti yang anda sebutkan, sebagai suatu keadaan yang disebut dengan “Vegetatif State”, dimana si pasien tetap dalam keadaan hidup karena fungsi dasar hidupnya masih ada namun fungsi “manusia” nya sudah rusak. Fungsi intelektual dan kognitif sudah terganggu dan tidak berfungsi. Akibatnya walau om anda masih bernafas dan hidup namun kemampuan berpikirnya sudah hilang. Bila memang ini yang terjadi maka sulit sekali untuk disembuhkan.

      Saya sarankan coba konsultasikan ke dokter saraf atau bedah saraf disana mengenai keadaan om anda dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ke depannya. Coba juga tanyakan menganai pengobatan yang mungkin bisa menolong kondisi om anda. Ada beberapa obat yang mengklaim dapat membantu regenerasi saraf. Mungkin bisa menjadi alternatif pengobatan untuk om anda. Saya mengharapkan kondisi vegetatif state ini tidak terjadi pada om anda.

      Demikian dulu dari saya, semoga dapat mambantu anda. Semoga om anda diberikan kebaikan dan kesehatan.
      Terima kasih.

      Hormat Saya

      Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
      Neurosurgeon / Ednovascular Neurosurgeon
      Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
      Email : dr.andra.bs@gmail.com
      Twitter : @dokter_andra

      Saya dapat ditemui di :
      1. RS MEDISTRA Jakarta
      2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
      3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
      4. RS RAWALUMBU Bekasi
      5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta

Tinggalkan Balasan ke dee blacksmith Batalkan balasan