Mungkin pernah saya sampaikan dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya mengenai misteri otak, khususnya pada bayi dan anak. Mungkin juga saya telah menyampaikan bahwa dari seluruh jenis kasus bedah saraf, kasus bedah saraf anak adalah yang paling rumit dan penuh dengan tanda tanya. Masih banyak hal yang belum dapat dijelaskan dengan dasar pengetahuan medis serta referensi berbagai literatur tentang penyakit saraf pada anak, khususnya yang telah dilakukan tindakan pembedahan.
Tidak seperti pada orang dewasa, dimana suatu kelainan pada sistem saraf pusat (otak dan saraf tulang belakang) dapat lebih dijelaskan tentang mekanisme kejadian, rencana pengobatan dan manfaat serta khususnya prognosis ke depan dengan jelas atau cukup jelas. Hasilnya pun tidak terlalu jauh dari prediksi kita para dokter bedah saraf mengenai perjalanan penyakitnya selanjutnya. Pada kasus bedah saraf anak, masih banyak hal-hal yang dapat tidak kita duga yang akan terjadi.
Bayi dan anak, walaupun dianggap sebagai suatu manusia yang baru hidup di dunia dengan segala kelemahannya akibat belum sempurnanya pertumbuhan, ternyata memiliki suatu kekuatan potensial yang sangat dasyat, yang membantu untuk mempercepat pemulihan serta memperbaiki segala kerusakan. Kekuatan tersebut dapat membantu bayi dan anak untuk kembali mengejar hidup yang normal pada usia yang lebih dewasa. Kekuatan itu adalah kemampuan “tumbuh kembang”. Cadangan kemampuan untuk pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut masih sangat besar pada bayi dan anak. Kemampuan sel-sel tubuh termasuk sel-sel saraf untuk mengembalikan fungsinya amatlah tinggi, walau kemampuan sel saraf sendiri untuk beregenerasi sangat rendah. Kerusakan dan kehilangan yang berat juga masih dapat diganti fungsinya dengan bagian sel saraf yang lain. Inilah kekuatan potensial pada bayi dan anak tersebut.
Beberapa minggu sebelumnya, saya melakukan suatu tindakan operasi bedah saraf pada seorang bayi yang masih berusia 1 bulan. Bayi tersebut mengalami perdarahan masif pada otak disertai dengan pembengkakan otak yang hebat. Penyebabnya sangat sederhana, lupa diberikan suntikan vitamin K pada saat lahir. Pada saat operasi, saya menemukan kerusakan otak yang begitu hebatnya pada otak sebelah kiri (otak dominan pada umumnya) sehingga struktur otak sudah berubah menjadi seperti bubur. Sel-sel otak yang rusak dan mati dalam jumlah besar ini terpaksa saya buang karena sel-sel otak yang rusak dapat menularkan kerusakannya ke sel-sel otak yang normal. Lebih dari 50% otak sisi kiri saya buang, yang sebagian besar sel-sel otak tersebut memiliki fungsi yang vital, diantaranya untuk fungsi pergerakan sisi kanan tubuh serta fungsi peraba sisi kanan tubuh. Pada saat saya membunag semua jaringan otak yang mati itu, saya berpikir bahwa kemungkinan besar bayi kecil malang ini akan menderita kelumpuhan sebelah kanan selanjutnya. Namun saya tidak punya pilihan, daripada kerusakan otak menjadi total.
Pasca operasi dan pasca bayi tersebut dibangunkan dari pengaruh obat bius, saya mengamati suatu hal yang luar biasa. Dengan kehilangan hampir setengah bagian dari otak, bayi kecil tersebut tidak menunjukkanadanya kekurangan apapun. Seluruh tangan dan kaki kecilnya dapat bergerak dengan baik dan begitu aktifnya. Suara tangisannya begitu kuat dan semangat untuk minumnya sangat tinggi. Secara keseluruhan, kondisi bayi jauh lebih baik dan lebih segar dibandingkan dengan sebelum operasi. Bagaimana saya dapat menjelaskan ini….? Bagaimana saya dapat menjelaskan kenapa seluruh fungsi pergerakannya berjalan dengan baik padahal hampir setengah otak saya buang…?? Apakah mungkin jaringan otak yang saya buang itu tidk memiliki peran apapun dalam fungsi hidup si bayi…??
Memang harus diakui, masih banyak pengetahuan yang tidak diketahui kita para dokter dan manusia pada umumnya. Masih banyak rahasia Tuhan Yang Maha Esa yang belum dimengerti oleh kita. Mungkin memang tidak semuanya dapat atau harus diketahui oleh manusia. Dalam hal medis dan fungsi sel-sel otak, konsep yang berkembang terakhir adalah bahwa sel-sel saraf memiliki kemampuan untuk memindahkan pusat pengaturan fungsi di suatu bagian otak ke bagian lainnya, sehingga walau ada yang rusak/hilang, fungsinya masih tetap ada. Selain itu, cadangan potensial “tumbuh kembang” pada anak memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan mengatur ini semua.
Sebagai pembelajaran khususnya bagi saya dari kasus ini adalah, jangan pernah menyerah dalam menghadapi kelainan pada bayi dan anak. Jangan pernah putus asa dan membiarkan kerusakan atau gangguan pada bayi dan anak berlanjut tanpa usaha memberikan tindakan untuk memperbaiki. Kita para dokter harus selalu berusaha memberikan kondisi yang suportif bagi tubuh bayi/anak agar dapat melakukan tumbuh kembangnya dengan baik. Berikanlah kesempatan pada bayi dan anak untuk tumbuh dan berkembang serta menikmati keindahan dunia ini.
saya baru saja kehilangan bayi saya yang masih berusia 1 bulan 6 hari dok,..hal disebabkan oleh pendarahan otak secara spontan,..padahal tadinya anak saya termasuk anak yang sehat dan normal,..karena lahir pas bulan dengan bb 3kg secara normal,..akan tetapi akibat kelalaian bidan dan ketidaktahuan saya mengenai pentingnya pemberian vit.k pada bayi yang baru lahir,..anak saya ternyata tidak diberikan suntikan vit.k sewaktu lahirnya oleh bidan,..dengan alasan sang anak lahir normal dan sehat,..jadi menurut kasus yang ada menurut bidan tersebut,..vit.k hanya diberikan pada bayi yang bermasalah,..misalnya prematur,..lahir operasi ataupun vacum,..dan dari banyak pasien yang diterima,..selama itu tidak ada kasus pendarahan di otak seperti anak saya dok,..jadi yang saya ingin tanyakan apakah ada faktor lain penyebab pendarahan di otak pada anak saya,..karna anak saya tidak pernah mengalami trauma seperti jatuh,dll,…apakah kelainan darah atau rhesus bisa jadi penyebabnya,..atau faktor pola makan selama masa kehamilan saya dok??karena jujur saja,..saya masih takut,..dan tidak tau harus mulai konsultasi kemana,..
Bapak/Ibu Widya Yth
Pertama-tama saya turut berduka cita atas kejadian yang menimpa bayi anda. Memang tidak mudah kehilangan seorang bayi.
Yang kedua, kelapaan kita para tenaga medis masih sering terjadi untuk masalah pemberian Vit K. Vitamin K ini harus diberikan pada setiap bayi yang baru lahir, tidak harus hanya pada yang sakit atau prematur. Karena bayi yanng lahir sehat juga memiliki resiko untuk kekurangan faktor pembekuan darah.
Bila tidak ada trauma atau kelainan lain maka sepertinya bayi anda memang mengalami APCD (Acquired Prothrombin Congenital Deficiency), yaitu suatu keadaan dimana tidak sempurnanya atau tidak matangnya faktor pembekuan darah yangmangakibatkan si bayi dalam keadaan terancam untuk mengalami perdarahan secara menyeluruh termasuk di dalam kepala. Tidak atau belum terbukti faktor makanan sebagai penyebab. Untuk kelainan darah atau rhesus bisa menjadi penyebab gangguan pembekuan darah namun hal ini berbeda dengan APCD.
Kesimpulannya adalah anda tidak perlu khawatir dengan faktor makanan. Makanan memang menjadi kekhawatiran untuk penyakit viral pada kandungan namun hal ini tidak terbukti berhubungan dengan gangguan pembekuan darah. Untuk anak-anak anda selanjutknya, selalu ingat untuk diberikan suntikan Vit K saat lahir ya.
Demikian dari saya, semoga dapat menambah informasi anda.
Terima kasih.
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon / Neurointervention
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Koordinator Instalasi Gawat Darurat RSCM/RSCM Kencana
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
2. RS OMNI PULO MAS (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
3. RSUPN Ciptomangunkusumo / RSCM Kencana (Senin s/d Jumat jam 10.00 s/d 12.00)
terima kasih sebelumnya dok,..tapi hanya untuk berbagi cerita,.. 3 hari sebelum akhirnya aga,..anak saya dinyatakan mengalami pendarahan di otak melalui pembuktian dari hasil ct-scan,..dokter spesialis anak yang menganinya hanya mengatakan bahwa anak saya kemungkinan digigit serangga karena waktu itu ada semacam memar berwarna hijau di dada dan punggungnya dan kalo dipegang seperti ada benjolan dok,..dan begitu saya konsultasikan,..beliau tdk mengecek secara detail dan teliti dan hanya memberikan kemungkinan sementara,..tapi setelah 1 hari minum obat,..anak saya muntah2 dan tidak mau lagi minum asi,..lalu keesokan paginya saya bawa ke rumah sakit dan bertemu lg dengan dokter tsb yang sudah memeriksa anak saya,..dan lagi2 dia hanya menyimpulkan anak saya harus dirawat karena kekurangan cairan akibat tdk minum asi selama beberapa jam,..lalu setelah asisten dokter tsb masuk dan memerikasa aga dan meraba kepala anak saya,baru asisten tsb melapor kpd dokter tsb bahwa kemungkinan tlah terjadi pendarahan di otak pd anak saya dari ciri2 yg dilihatnya,karna kata beliau pupil aga sdh abnormal dan ubun2nya menonjol,dan setelah itu pada hari yang sama, anak saya dirujuk ke rs yg lebih besar untuk menjalani ct-scan,..disinilah timbul rasa kecewa saya dok,..mengapa para dokter tsb tidak benar2 mencari penyebab dari keluhan dan sakit yang dialami anak saya hingga akhirnya pertolongan operasi untuk aga terlambat karena begitu selesai ct-scan dia sudah sangat lemah dan akhirnya tdk sadarkan diri sampai hrs memakai alat bantu nafas,..hingga dua hari setelah anak saya dirawat,..akhirnya dokterpun menyerah…dan satu hal lagi yang jg mengecewakan hati saya dok,..mengapa para dokter yang saya pikir akan bersikap simpatik dan mampu memberikan motivasi dan semangat kepada keluarga pasien,justru bersikap acuh dan tidak ramah,..dan begitu membaca artikel2 dokter andra,..saya jadi berharap seandainya semua dokter disini (sumbar) bisa peduli dan mengerti seperti dokter andra,.mungkin tidak ada lagi yang kecewa dan mengeluhkan pelayanan dari dokter maupun rs. Terima kasih untuk artikel2 yang begitu bermanfaat dok,..semoga tambah sukses!
Terima kasih untuk balasannya.
Saya mohon maaf sebesar-besarnya bila kedokteran Indonesia belum bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya anda sesuai dengan yg diharapkan. Akibat dari tindakan dokter yang tidak sempurna maka kematian pasien dapat terjadi. Banyak alasan yang bisa disebutkan atas kejadian ini diantaranya mungkin dokter tersebut terlalu sibuk atau terlalu lelah. Pekerjaan dokter sangatlah berat dan profesionalisme dokter merupakan yang tertinggi dari berbagai profesi. Belum lagi yang dihadapi dokter adalah nyawa manusia.
Namun semua itu tidak bisa menjadi alasan untuk kelalaian dan tidak memberikan pelayanan terbaik pada seluruh pasien. Seorang dokter dengan alasan apapun tidak boleh mentelantarkan pasiennnya dan wajib berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kompetensinya untuk memberikan bantuan pengobatan pada pasien2nya. Bila sang dokter merasa tidak mampu atau kewalahan maka si dokter wajib merujuk atau mengkonsulkan ke dokter lain. Sekali lagi saya mohon maaf atas kekurangan sejawat dokter saya.
Saat ini saya dan seluruh dokter Indonesia berusaha meningkatkan kemampuan khususnya kemampuan komunikatif dan rasa empati kepada pasien. Kita mencoba menerapkan prinsip mengobati pasien dengan menganggap pasien itu adalah keluarga sendiri. Mudah-mudahan kedokteran Indonesia akan semakin baik.
Selanjutnya untuk kasus anak anda, sangat disayangkan memang tanda-tanda awal yang dianggap sebagai gigitan serangga itu tidak disertai dengan pemikiran kemungkinan adanya gangguan pembekuan darah yang menyeluruh di tubuh. Menurut saya kebiruan dan memar kehijauan di dada dan punggung harus meningkatkan kewaspadaan seorang dokter akan kemungkinan adanya gangguan perdarahan di tubuh. Gigitan seranggan biasanya bersifat lokal/setempat walau dalam keadaan kronik dapat juga mengakibatkan gejala memar kebiruan di seluruh tubuh.
Lagian walau diduga gigitan serangga, sebaiknya sejak awal sudah dilakukan pemeriksaan darah secara lengkap. Dari hasil itu bisa diketahui adanya gangguan fungsi pembekuan darah. Anak yang mengalami penurunan kesadaran atau lemas, harus diduga adanya kelainan di dalam otak. Kadang pemeriksaan CT Scan harus segera dilakukan untuk screening dan memastikan.
Bagi saya pribadi, dalam keadaan darurat, bila sudah dipastikan pada CT Scan adanya peningkatan tekanan di dalam kepala karena perdarahan dan hasil pembekuan darah sudah diperbaiki dengan transfusi darah, maka saya akan memberanikan diri untuk mengoperasi anak tersebut untuk membuang darah dan mengurangi tekanan dalam kepala. Memang kondisi anak tidak bagus tapi saya lebih senang bertindak lebih agresif. Namun saya tidak akan melakukan tindakan apapun dalam kondisi apapun bila fungsi pembekuan darah belum diperbaiki. Tapi saya yakin dokter bedah saraf disana sudah menilai dengan benar kelayakan operasi dari anak anda.
Yang terakhir, saya setuju sekali dengan anda bahwa dokter harus bisa memberikan motivasi dan semangat pada pasien-pasiennya. Kelemahan dokter-dokter yang terbesar adalah tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Padahal ilmu kedokteran itu adalah ilmu yang “memanusiakan manusia”. Jadi bukan hanya tentang teknologi medis dan obat-obatan tapi juga harus disertai dengan perhatian dan komunikasi yang baik. Bagi saya pribadi, semua pasien saya adalah keluarga dan pengobatan pasien-pasien saya selalu saya diskusikan bersama dengan pasien dan keluarganya.
Demikian dari saya semoga dapat membantu dan menambah informasi.
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon / Neuro-interventionist
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta (Senin, Rabu, Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)
terima kasih atas perhatiannya dok,..saya harap semua dokter bisa belajar seperti anda,..sehingga kemungkinan terburuk atau berita duka sekalipun dapat tetap diterima dengan baik oleh pasien maupun keluarganya karena penyampaian yang baik / komunikasi yang baik dari sang dokter. Sekali lagi terima kasih dok,…semoga tuhan selalu memberi kebaikan untuk orang2 seperti anda…
Sblmny trm ksh untuk penjelasnny, dok pd tgl 13 juli kmrn ank sy berusia 1bln 20hr mengalami getar pd tgn sblh knnny, jk getarny kencang mk bibir bwh, mata hingga kaki sblh kanan ikut bergetar, getarny selalu berulang-ulang, akhirnya ia sy bw k RS. Dr hsl
Ct scan ada 6 lapisan perdarahan d otak kiri ank sy, dan dokter menghrskan untk sgra operasi. Sblm pelaksanaan operasi, setiap kl getarny kencang slalu d suntik anti kejang, dan dokter jg memberi suntikan vit k slm 3hr. Tp dok karna faktor biaya dan rs
Takut sy kl gagal operasiny akhirny sy dan suami memutuskan untuk membw pulang paksa ank sy. Skrg sdh 10 hr ank sy drmh, alhamdulillah tanganny tdk pernah getar2 lg. Dok sy mhn penjelasnny apakah kasus seperti ank sy memang hrs operasi, adakah cr lain
Selain operasi? Apakah dgn operasi bs d pastikan ank sy akn sembuh dan tdk akan mengganggu tumbuh kembangny nnt? Trm ksh sblmny dok, untuk penjelasanny….
Ibu Diah Setiorini yang saya hormati
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sepertinya dari cerita yang anda sampaikan kepada saya jelas bahwa anak ibu mengalami perdarahan di otak akibat gangguan pembekuan darah (APCD). Walau tidak dioperasi namun sepertinya ada perbaikan kondisi pada anak ibu, dan kemungkinan ini adalah akibat pemberian Vit K yang mencukupi. Gejala kejang yang anak ibu alami merupakan suatu gejala khas pada perdarahan otak, akibat iritasi jaringan otak oleh darah. Semoga kejadian kejang tidak sering terjadi karena dapat memberikan kerusakan yang berat pada otak.
Perlu tidaknya operasi pada kasus perdarahan otak pada seorang anak sangat bergantung dengan beberapa hal, yaitu : kondisi umum si anak, volume atau jumlah perdarahan dan efek dari perdarahan itu terhadap otak. Yang cukup penting adalah jumalh atau volume perdarahan serta efek dari perdarahan itu terhadap otak. Bila jumlah perdarahan nya cukup banyak dan memberikan efek pendorongan dan pendesakan pada jaringan otak maka operasi merupakan suatu pilihan terbaik dan pilihan satu-satunya. Hal ini dikarenakan jumlah perdarahan yang banyak yang sudah memberikan efek desakan pada otak akan sulit sekali untuk diserap sendiri oleh tubuh dan jelas mengancam jiwa karena desakannya tersebut. Bila jumlah perdarahannya sedikit dan tidak menimbulkan efek desakan pada jaringan otak disekitar maka pilihan operasi mungkin dapat ditunda atau ditiadakan dahulu dan terapi suportif dengan obat-obatan sebaiknya diutamakan.
Operasi bertujuan untuk menyelamatkan nyawa anak dan untuk segera membuang dan membersihkan darah di jaringan otak. Tumbuh kembang anak mungkin terganggu akibat perdarahan ini namun satu hal yang harus kita ingat adalah bahwa kemampuan anak untuk regenerasi jauh lebih baik dari orang dewasa. Cadangan kemampuan tumbuh kembang anak juga sangat besar. Menurut saya kita harus berusaha semaksimal mungkin memberikan kesempatan kepada si anak untuk menjalani proses tumbuh kembangnya hingga menjadi orang dewasa. Bila memang terdapat perlambatan atau gangguan tumbuh kembang nantinya maka anak ibu mungkin memerlukan bantuan dari dokter anak spesialis tumbuh kembang agar dapat dilatih untuk mengejar ketertinggalannya dalam tumbuh kembang seperti anak normal lainnya.
Demikian dulu dari saya. Semoga dapat membantu. Semoga anak ibu diberikan kesembuhan dan kebaikan.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Praktek :
1. RS MEDISTRA jakarta (Kamis dan Sabtu, jam 18.00 s/d 20.00)
2. RS OMNI PULO MAS jakarta (Senin, Rabu dan Jumat, jam 18.00 s/d 20.00)
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta (Senin s/d Jumat, jam 10.00 s/d 12.00)
4. RS Islam Pondok Kopi (dengan perjanjian)
dokter,..saya widya yang pernah bertanya pada dokter masalah kematian anak saya akibat pendarahan di otak karena tidak disuntik vit.k,..dan saat ini alhamdulillah saya sedang hamil 7 mggu dok,..dan saat konsultasi dengan dkter spesialis kandungan dan menceritakan kronologis mengenai kematian anak saya,..dokter tsb menyarankan untuk melakukan pemeriksaan darah pada saya,..yaitu pemeriksaan gen hemofilia,..tapi saya juga sudah mengatakan bahwa pada saya dan suami tidak ada riwayat hemofilia dok,..tp dokter tsb ttp menyarankan untuk mengikuti tes untuk memastikan apakan ada penyebab lain ttg kematian anak saya selain kekurangan vit.k,..yang ingin saya tanyakan dok,.seandainya saya memang terbukti tidak memiliki riwayat hemofilia,..apakah nanti anak kedua saya bisa kembali terserang APDC dok,..karena keluarga masih trauma dan tidak menginginkan terjadi kejadian serupa???apakah ada faktor lain atau kelainan di darah saya yang menyebabkan anak saya meninggal akibat APDC selain tidak diberikannya vit.k sewaktu lahir??dan apakah sewaktu anak saya lahir nanti anak saya harus langsung diperiksa darahnya untuk mencegah trjadinya gangguan pada pembekuan darahnya???terima kasih sebelumnya atas penjelasannya dok,..:)
Ibu Widya yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Gangguan pembekuan darah (sehingga menjadi mudah berdarah) pada anak sangat banyak jenis penyakitnya, diantaranya adalah APCD dan hemofilia. Namun tidak ada hubungan antara hemofilia dengan APCD walau hasil gejala yang ditimbulkannya adalah serupa berupa gangguan pembekuan darah.
Penyakit hemofilia merupakan penyakit genetik artinya dapat diturunkan berdasarkan gen dari orangtua ke anak. Karena penyakit ini melibatkan kromosom X-linked, artinya diturunkan dari ibu ke anak. Dalam beberapa kasus ibunya mungkin normal namun membawa kromosom hemofilia. Nah, biasanya kita harus menelusuri ke bapak dari ibunya atau saudara kandung ibunya. Tidak ada pengaruh dari ayah si anak. Boleh saja ibu dites untuk memastikan tidak adanya kromosom yang membawa hemofilia, namun kembali harus saya katakan, hemofilia tidak berhubungan dengan APCD. APCD tidak terbukti sebagai penyakit genetik artinya tidak terbukti diturunkan dari orangtua ke anak.
APCD adalah kelainan akibat tidak matangnya sistem pembekuan darah si anak saat lahir. Sampai saat ini pengetahuan membuktikan bahwa yang berperan terbesar terhadap APCD adalah defisiensi atau kekurangan Vit K. Sehingga kita sangat memotivasi dan mewajibkan agar setiap anak yang lahir harus segera diberikan suntikan vitamin K. Biasanya setelah diberikan Vit K, sangat efektif dalam mencegah atau mengobati APCD dan menghentikan proses perdarahan pada APCD tersebut.
Pada saat anak ibu lahir nanti, yang terpenting adalah segera diberikan suntikan Vit K saat itu juga. Bila kemudian ingin melakukan pemeriksaan faktor pembekuan darah, boleh-boleh saja. Bila setelah diberikan suntikan Vit K masih terjadi juga gejala gangguan pembekuan darah maka memang sebaiknya dilakukan pemeriksaan faktor-faktor pembekuan darah secara teliti untuk menentukan faktor mana yang terganggu dan bagaimana terapi sebaiknya dilakukan.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu. Saya harap pada anak ibu yang berikutnya dapat lahir dengan sehat tanpa ada gangguan apapun.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
Dok Andra yth,
Mau tny dok,bayi sy 5bln tp perkembangannya sgt lambat. Memang dia didiagnosa αϑα jantung bocor 5mm wkt usia 2bln. Tp sy liat sepertinya αϑα yg kurang beres dlm sarafnya,karena 2-3bln terakhir ini bayi saya sering kaki tangannya dibuat kaku gt,kepalanya ditolak kebelakang terus,bola matanya kadang keatas/juling gt dok.dan sgt rewel anaknya.itu kira2 penyebabnya kenapa yah dok?minggu kemaren udah di CT scan hasilnya normal. Makasih sebelumnya dok.
Ibu Ana yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Dari gejala-gejala yang ibu sampaikan kepada saya yang dialami oleh bayi ibu, saya sepertinya menangkap keadaan seorang bayi yang mengalami serangan kejang. Serangan kejang tidak harus selalu ditunjukkan dengan adanya gerakan kelojotan yang berulang dan tidak terkontrol. Kadang serangan kejang dapat hanya berupa kekakuan alat gerak (tangan dan kaki), kadang disertai dengan mata yang mendelik ke atas atau dengan seluruh badan yang kaku.
Namun gejala yang kaku ini bisa juga bukan merupakan kejang. Tapi kita harus was-was dengan gejala ini.
Hasil pemeriksaan CT Scan yang normal bisa saja terjadi pada serangan kejang, karena kejang merupakan manifestasi dari gangguan listrik otak. Jadi walau hasil CT Scan tidak menunjukkan adanya kelainan, tetap dapat terjadi serangan kejang. Saran saya harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan MRI otak untuk mendapatkan hasil yang lebih baik atau jelas. Selain itu, mungkin pemeriksaan listrik otak diperlukan untuk mengetahui adanya gangguan listrik tadi yang mengakibatkan serangan kejang. Pemeriksaan listrik otak ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan EEG (Electro Encephalography).
Kejadian bocornya jantung bisa berhubungan dengan kejadian atau gejala yang dialami sekarang, namun bisa juga tidak. Kebocoran jantung dapat mengakibatkan gangguan atau kurangnya aliran oksigen dalam darah akibat sirkulasi yang tidak normal antara jantung dan paru-paru. Dengan kurangnya kadar oksigen dalam waktu yang lama (kronis) maka sel-sel otak dapat mengalami kerusakan dan kematian. Kerusakan ini dapat menyebabkan gangguan listrik otak yang selanjutnya bermanifestasi dengan kejang.
Segeralah berobat ke dokter spesialis anak atau saraf anak untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Demikian dari saya, semoga dapat membantu ibu. Semoga bayinya diberikan kesembuhan dan kebaikan.
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
Dokter Andra yang trhormat, saya mau sharing&bertanya. Kronologisnya sbb: ketika anak saya berumur 1bulan, setiap diberi ASI muntah, kejadiannya Jumat siang, setelah 3xmuntah malamnya saya dan suami bawa ke klinik Dokter SpA (DR X) dan hasil pemeriksaannya mengatakan muntah karena kekenyangan jadi diberi obat. Suami sempat tanya bagaimana jika muntah masih berlanjut, dan DR X mengatakan tidak apa-apa, berikan saja obatnya. Sepulang dari klinik tersebut anak saya terus muntah bahkan obatnyapun dimuntahkan. Sabtu pagi kami memutuskan untuk membawa anak kami ke RS krn spnjang mlm muntah. Saat itu Dokter yg kami tuju sdg ke luar kota (DR Y) maka ditangani DR Z, menunggu DR Y kembali dr luar kota hari Minggu. Anak saya dirawat inap&dilakukan cek darah, hasilnya Hb anak saya 4, DR Z bertanya apa pernah jatuh ato terbentur, dan sepengetahuan kami tidak pernah jatuh ato terbentur. Karena jawaban itu DR Z memutuskan untuk pemeriksaan darah lanjutan apakah ada kelainan darah&menginstruksikan untuk transfusi darah untuk menaikkan Hb. Hari Minggu DR Y memeriksa rekam medis anak saya&memeriksa ubun2 anak saya. Mulai Sabtu malam kondisi anak saya sdh mulai kejang sesekali. DR Y menyarankan untuk CT Scan dan hasilnya perdarahan otak yang luas. Maka harus dilakukan operasi. Minggu malam kejang semakin sering&sempat penurunan kesadaran (henti nafas) beberapa detik. Senin pagi kondisi membaik&Senin siang dilakukan operasi. Puji Tuhan stlh operasi kondisi anak saya makin baik. Skrg anak saya berusia 6,5 bulan, tiap bulan kontrol&masih rutin minum Encephabol sejak dr RS. Menurut pengamatan anak kami terlambat perkembangannya, tidak memberi respon dgn tepukan/saat dipanggil namanya tapi terkejut dengan suara yg tiba2, kurang tertarik untuk meraih mainan yg digantung atau diletakkan di depannya saat telungkup, belum bisa duduk (msh harus dipegang), pupil matanya terkadang tidak sama gerakannya. Yang mau saya tanyakan: 1). Apakah penanganan anak saya ini terlambat (dilakukn operasi 3hr stlh muntah awal), apakah dgn muntah&Hb rendah tdk cukup mengindikasikan prdarahan otak? 2). Apa kemungkinan lain penyebab perdarahan otaknya? DR Y mengatakan krn trauma benturan/goncangan padahal kami merasa tdk ada benturan&saat lahir tdk diketahui apakah diberi vit.K. 3). Bgmn mlihat hasil pemeriksaan darah untuk mngetahui apakah pembekuan darahnya bermasalah? 4). Bagaimana meningkatkan tumbuh kembang anak saya, stimulasi slalu kami lakukan, apa nanti keterlambatan ini mempengaruhi kecerdasannya? 5). Gerakan kaki tangannya aktif, mulai berguling tapi trkadang anak saya melamun, tidak kegirangan dengan permainan cilukba bahkan mengalihkn perhatiannya ke yg lain saat saya menutup wajah, susah tersenyum, apakah ini normal? 5). Apa pengaruh perdarahan otak tersebut pada mata? 6). Bgmn mgetahui anak saya tdk perlu lg minum Encephabol, apa ada efek samping Encephabol? Maaf atas banyaknya pertanyaan saya krn saya merasa DR Y kurang komunikatif pdhl bnyk skali yg mengganjal di hati saya. Terima kasih atas sarannya. Semoga Dokter senantiasa jadi berkat.
Ibu Yanti Yth,
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Cukup banyak yang ibu sampaikan mengenai riwayat penyakit anak ibu, saya akan mencoba menjawab pertanyaan ibu satu per satu.
Saya tidak dapat mengatakan bahwa pertolongan yang diberikan (operasi) itu terlambat atau tidak. Karena memang pengetahuan mengenai perdarahan otak cukup kompleks dan tidak mudah, serta tidak semua dokter dapat menguasainya dengan baik. Bila kejadian ini terjadi di RS pusat nasional seperti RSCM, maka barulah dapat dikatakan tindakan yang diberikan terlambat. Menurut saya, pada saat anda sudah muntah-muntah, maka perdarahan telah terjadi dengan volume yang cukup besar. Setelah 3 hari maka kemungkinan besar jaringan otak sudah terganggu akibat desakan dan iritasi oleh darah.
Saya mempercayai pendapat dan pengamatan ibu bahwa anak ibu tidak pernah mengalami benturan kepala. Sehingga saya rasa perdarahan otak yang terjadi pada anak ibu adalah perdarahan spontan yang disebabkan oleh gangguan fungsi pembekuan darah. Apalagi ibu memang tidak mengetahui dengan pasti asupan vitamin K yang optimal pada saat lahir. Perlu ibu ketahui bahwa kejadian perdarahan spontan pada bayi dan anak, tidak sedikit kasusnya. Dan jenis penyakit gangguan fungsi pembekuan darah pada bayi atau anak, sungguh sangat banyak.
Untuk melihat adanya gangguan fungsi pembekuan darah, maka dapat dilakukan pemeriksaan darah (laboratorium) secara bertingkat dan serial. Sebagai awal atau pemeriksaan dasar, biasanya saya memeriksa waktu pembekuan darah yang dalam bahasa lab disebut dengan PT dan APTT. Bila angka PT dan APTT membesar dibanding nilai normalnya, maka dapat dikatakan telah terjadi gangguan fungsi pembekuan darah. Untuk pemeriksaan lebih lanjut dapat dipantai faktor-faktor pembekuan darah lainnya.
Untuk memperbaiki fungsi tumbuh kembang maka yang pertama harus dipastikan adalah, bahwa tidak ada lagi perdarahan di otak dan jaringan otak telah bebas dari tekanan dan iritasi. Setelah itu, stimulasi tumbuh kembang terbaik adalah dengan membuat si anak merasa dan berada pada kondisi selayaknya anak normal. Anak juga harus diberikan nutrisi yang seimbang dan optimal. Untuk pemberian rangsangan yang lebih baik, maka dapat dilakukan fisioterapi dan rehabilitasi medik dengan bimbingan dokter spesialis tumbuh kembang anak dan spesialis saraf anak.
Gejala kurangnya atensi dan perhatian anak pada rangsangan yang diberikan dari luar seperti warna, suara dan permainan mungkin merupakan petunjuk gangguan tumbuh kembang akibat perdarahan yang dialaminya. Namun hal itu belum bisa kita vonis dengan pasti, karena beberapa anak yang normal juga dapat menunjukkan atensi yang kurang. Untuk penilaian yang pasti dan lebih akurat, diperlukan pemeriksaan lengkat terkait dengan tumbuh kembang yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis tumbuh kembang anak.
Perdarahan otak dapat mengakibatkan pendesakkan dan penekanan pada jaringan saraf otak termasuk saraf mata. Hal ini dapat menghasilkan kerusakan yang sifatnya permanen atau kematian sel saraf. Karena fungsi penglihatan merupakan fungsi vital, saya sangat menyarankan ibu segera memeriksakan anak ibu sedini mungkin untuk dipastikan adanya kelainan atau tidak.
Sepengetahuan saya, Encephabol adalah vitamin otak yang fungsinya hanya sebagai nutrisi tambahan untuk sel otak. Saya pribadi, tetap lebih mempercayai gizi dari makanan yang sehat dan seimbang termasuk susu, dalam merangsang tumbuh kembang otak dan anak. Menurut saya, konsumsi encephabol tidak perlu diteruskan apabila ibu dapat yakin, anak telah memperoleh nutrisi yang cukup dan seimbang. Selama ini, saya belum pernah membaca atau menemukan kasus efek samping encephabol. Tetapi dapat saya pastikan bahwa segala sesuatu, apalagi zat kimia, yang diberikan secara berlebihan akan memberikan efek tidak baik bagi tubuh.
Demikian dahulu dari saya, semoga dapat membantu meringankan beban pikiran ibu serta menambah informasi. Semoga buah hati ibu diberikan kebaikan dan kesembuhan.
Terima kasih.
Hormat saya,
dokter andra (dr. M. Radhian Arief, Sp. BS)
Neurosurgeon/ Endovascular Neurosurgeon
Staf medik Dept. Bedah Saraf RS. Cipto Mangunkusumo
@dokter_andra
Praktek:
RS. Medistra
RS. Omni Pulomas
RSCM
RSCM Kencana
RS. Islam Pondok Kopi
Assalamualaikum..
Dok, saya ingin berkonsultasi
Saat berumur pas 1 bln,Bayi perempuan saya dioperasi otak dgn diagnosa APCD otak sbelah kanan sehingga anak saya mengalami kejang sebelah kirinya saja..dgn gejala2 yg sama..yaitu muntah muntah stelah diberi asi..ubun ubun menonjol, mata slalu lihat ke atas. Alhamd..operasi berjalan lancar..seminggu kemudian bayi saya mengalami peningkstan..kesadarannya mulai pulih..setelah kami pulang ke rumah, dua hari kemudian saat kami kontrol, dr memutuskan untuk posh creotomy..karna jaringan yg tumbuh berupa jaringan mati…jd pertumbuhan sel2 jaringannya busuk.sehingga ada pembongkaran dan penjahitan ulang..
Saat ini bayi kami berumur 4 bulan..tetapi kepala sebelah kanannya masing benjol dan merenggang..artinya dr bilang bshwa otsknya masihbengkak..jd sengaja dibuat merenggang..dan ada saluran disana.
Nah, apakah kepala bayi saya akan merapat dan kembali seperti anak2 yg lain
Ibu Eka Yth,
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Saya memang merasa cukup aneh, bahwa dalam rentang tiga bulan semnjak operasi hingga kini masih terdapat bengkak di otak. Biasanya waktu penyembuhan bengkak otak berkisar 2-3 minggu saja, bila tidak ada kelainan lain atau gangguan yang menetap. Saya rasa ibu pernanyakan/ berkonsultasi dengan dokter yang mengoperasi untuk menanyakan kondisi ini lebih jelas, karena mungkin diperlukan tatalaksana lebih baik lagi.
Istilah post creotomy yang ibu sampaikan apakah maksudnya POST CRANIOTOMY?
Apabila bengkak atau tegangnya otak sudah membaik dan berkurang, maka jelas kondisi lapisan dan jaringan diatasnya juga akan membaik. Sebelumnya, saya ingin menanyakan apakah operasi tersebut membuat lubang pada tulang/ mengangkat tulang tengkorak yang tidak dikembalikan lagi?
Bayi memiliki kemampuan regenerasi yang sangat baik. Tulang merupakan jaringan tubuh dengan kemampuan tumbuh secara otomatis yang paling sempurna. Sehingga bila memang terdapat lubang pada tulang, maka kemungkinan untuk menutup dan rapat sangat baik.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga anak ibu diberikan kebaikan dan pemulihan.
Terima kasih.
Hormat saya,
dokter andra (dr. M. Radhian Arief, Sp. BS)
Neurosurgeon/ Endovascular Neurosurgeon
Staf medik Dept. Bedah Saraf RS. Cipto Mangunkusumo
@dokter_andra
Praktek:
RS. Medistra
RS. Omni Pulomas
RSCM
RSCM Kencana
RS. Islam Pondok Kopi
Kemudian..
Umur 4 bulan ini tumbuh kembangnya naik turun..lehernya belum terlalu keras, bisa miring ke sebelah kiri saja.saat tengkurap..belum terlalu kuat..pergerakan sebelah kanan lebih aktif dibanding sbelah kiri..
Bayi saya belum bisa tersenyum dan berkata..walaupun huruf vokal.kecuali tersenyum dan tertawa saat tidur.
Saat ini kami sedang melakukan berbagai terapi..termasuk terapi wicara & fisioteraphi.
Nah..apabila perdarahan terjadi di sebelah kanan, bagian apanya yg akan terganggu? Apa kecerdasannya akan mempengaruhi?motorik? Atau bicaranya?
Anak saya ini masih mengalami efek gejala sisa..masih kejang..meskipun hanya twiching d mata.apa anak saya ini ada potensi untuk penyakit epilepsy?bisakah kejang tersebut menghilang?
Trimakasih dok.
Ibu Eka Yth,
Saya lanjutkan kembali menjawabnya.
Otak sebelah kanan mengatur fungsi gerak dan perasa bagian kiri tubuh. Sehingga bila terdapat gangguan pada sisi kanan otak, maka sisi kiri tubuh dapat mengalami gangguan gerak dan rasa. Gejala yang mungkin dapat diamati adalah, aktivitas/ gerakan tangan-kaki sebelah kiri lebih kurang aktif dibanding sebelah kanan. Selain itu, pada sebagian besar manusia sisi otak dominan adalah sebelah kiri. Sehingga fungsi-fungsi otak yang dominan kemungkinan besar tidak terganggu.
Otak sisi kiri dan kanan memiliki peran masing-masing dalam mempengaruhi kecerdasan anak. Untuk kecerdasan dasar, umumnya diatur oleh otak sebelah kiri. Sehingga bila perdarahan terjadi disebelah kanan maka, kemungkinan besar fungsi kecerdasarnnya masih di preservasi. Namun, hal ini sangat tergantung apakah otak dominan anak ibu kanan atau kiri (apakah si anak nantinya kidal atau kinan). Selain itu, anak masih memiliki kemampuan pulih sangat baik pada seluruh jaringan tubuhnya. Oleh karena itu, walau sudah terjadi kerusakan masih sangat mungkin untuk mengalami perbaikan. Pusat bicara terletak pada otak dominan (otak sisi kiri), jadi bila otak dominan anak ibu pada sisi kiri maka kemungkinan tidak terdapat gangguan bicara.
Gejala sisa kejang atau twitching mungkin sekali terjadi pada anak pasca perdarahan otak. Keadaan ini harus diterapi dengan baik agar kejang tidak berlanjut. Serangan kejang yang terjadi terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan sel saraf otak. Walaupun tidak sering, namun keadaan perdarahan otak dengan gejala kejang memiliki potensi untuk menjadi epilepsi (kejang tidak terkontrol dan berulang). Hal ini disebabkan sudah terjadi kematian sel-sel otak pada lokasi tertentu yang mencetuskan epilepsi. BIla kejang belum masuk dalam status epilepsi, maka kemungkinan untuk disembuhkan atau dikontrol sangat baik. Obat anti kejang harus diberikan dalam dosis yang tepat dalam waktu cukup lama, baru kemudian diturunkan dosis dan frekuensinya secara bertahap sambil terus memantau kejadian kejangnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga anak ibu diberikan kebaikan dan pemulihan.
Terima kasih.
Hormat saya,
dokter andra (dr. M. Radhian Arief, Sp. BS)
Neurosurgeon/ Endovascular Neurosurgeon
Staf medik Dept. Bedah Saraf RS. Cipto Mangunkusumo
@dokter_andra
Praktek:
RS. Medistra
RS. Omni Pulomas
RSCM
RSCM Kencana
RS. Islam Pondok Kopi
assalamualaikm dr,… setelah membaca tulisan diatas, kejadiannya sama banget dengan yg dialami oleh anak saya yg mengalami pendarahn otak pada umur 1bulan dan riwayatnya sama persis dengan yg dr uraikan diatas,, skarang umur anak saya sudah 4 bulan lebih dan kondisinya sekarang secara umum baik,, cuma skarang itu ada masalah di perkembangan pisik nya yg tidak merata….
1.kaki agak kecil dari usia bayi pada umumnya,
2.gejala keterlambatan saraf motoriknya mulai terlihat,,
3.respon bicaranya masih kurang,klo bayi sehat pada umumnya umur 4blan sudah bisa mengucakan huruf2 vokal (ngblim) , nah anak saya blom bisa
4.sering bengong
5. reflek/respon terhadap gerakan dan suara masih kurang.
6 dan yang paling utama adalah masalah kondisi bekas operasinya: secara umum baik cuma terjadi peregangan antar tulang di bekas operasi yg cukup jauh jaraknya..
7. pada intinya proses tumbuh kembangnya terhambat
mohon sarannya dok… apa yg harus saya lakukan terhadap anak dengan kondisi seperti ini.?
kemudian terapi tumbuh kembang seperti apa yg cocok untuk anak saya?
Bapak Luqmanulhakim yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru bisa membalas tulisan bapak sekarang. Beberapa hari ini jadwal saya agak padat sehingga belum memiliki kesempatan untuk membuka komputer.
Gejala yang anak bapak alami sekarang memang merupakan gejala sequele atau gejala sisa akibat penyakit yang terdahulu. Sepertinya akibat perdarahan dahulu ternyata memberikan dampak yang cukup berat pada otaknya sehingga kerusakan sel-sel otak sudah terjadi. Semua gejala yang bapak kemukakan memang cocok dengan gejala kerusakan saraf otak dan tanda-tanda adanya hambatan dalam tumbuh kembang.
Untuk merangsang tumbuh kembang anak, tidak ada jalan yang lebih baik selain dengan memberikan stimulus tumbuh kembang pada anak. Segala fungsi tubuh anak harus dirangsang agar bekerja dengan lebih baik. Untuk pergerakan dan fungsi motorik, harus dilakukan fisioterapi baik secara aktif maupun pasif. Untuk masalah kemampuan bicaranya,harus dilakukan dengan “Speech Therapy”. Kesemua ini harus dilakukan dan dibantu oleh ahlinya. Saya sangat menyarankan bapak membawa anak bapak menemui dokter tumbuh kembang anak dan dokter saraf anak, dari dokter-dokter ini keudian diajarkan cara memberikan stimulus yang baik pada anak.
Satu hal lagi yang vital yaitu anak harus diberikan nutrisi yang optimal dan seimbang. Asupan makanan harus benar-benar cukup sehingga bahan bakar untuk tumbuh kembangnya tidak pernah kekurangan.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu bapak. Semoga anak bapak diberikan kesembuhan dan pemulihan yang baik.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
4. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
assalamualakum dr.andra yth:
kasus yg anda uraikan sama persis dengan kejadian yang dialami anak saya,, dan sekarang umur nya 4 bulan atau 3bulan dari pasca operasi….
masalah stelah pasca operasi:
1.keterlambatan respon bicara seperti ngeblim huruf2 vokal
2.kakinya kecil dari ukuran normal seumurnya
3.respon terhadap suara masih kurang walaupun secara umum pendengaran nya baik,,,
4. tulang lehernya belum kuat
5.sering bengong
6.kondisi tulang kepala pada bekas operasi cukup besar perenggangannya sekitar 2cm
terapi tumbuh kembang seperti apa yg cocok untuk anak saya dengan kondisi seperti itu dok, penanganan terhadap tulang kepalanya harus seperti apa biar cepet merekat kembali…?
Bapak Luqmanulhakim yang terhormat
Tulang memiliki kemampuan penyembuhan yang sangat baik. Untuk penyembuhannya, memang dibutuhkan waktu yang cukup panjang, namun tulang selalu memiliki kemampuan untuk menyambung kembali. Waktunya dapat bervariasi antara 3 sampai 6 bulan.
Disini saya ingin menanyakan, apa yang maksud bapak dengan tulangnya meregang?? Apakah meregang ke atas atau masih ada jarak antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya?
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu bapak. Semoga anak bapak diberikan kesembuhan dan pemulihan yang baik.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
4. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
Terimakasih atas jawaban dok.
Operasi tersebut membuat lobang pada kepala.dengan alasan otaknya masih bengkak..jadi tulang yg dipasangkan tidak dibuat merapat. Samoai sekarang masih terlihat menonjol besar ke kanan..meskipun jaringannya sudah bagus dan sudah berambut..hanya saja yg menonjol itu berupa caira berwarna hijau bening..saat dilihat menggunakan sepet.
Saya juga bingubg dgn penjelasa dokter tersebut, dan kurang mengerti.pokonya lambat laun akan menutup seiring dgn pertumbuhannya.
Apakah hal tersebut bs terjadi pada setiap hasil operasi?
Bisakah kepala anak saya merapat kembali dan cairan yg menonjol tersebut hilang?
Saya tidak lelah untuk menstimulasinya..saya yakit otak itu jaib..allah menciptakan otak dgn sedemikian rupa.
Ibu Eka yang terhormat
Memang benar bahwa kadang kondisi otak yang membengkaka membuat kita terpaksa memasang tulang kepala tidak rapat, untuk memberikan kesempatan otak kempes terlebih dahulu. Namun yang cukup aneh adalah kenapa malah menjadi pengumpulan cairan otak. Selain kenapa warna cairannya berwarna hijau? Itu adalah kondisi yang saya pertanyakan. Walau tulang tidak rapat, seyogyanya selaput otak dijahit dengan cukup rapat sehingga cairan otak tidak akan keluar. Ataupun kalau tidak terlalu rapat menjahitnya maka seharusnya cairan otak yang keluar dalam jumlah yang sedikit. Bila jumlah cairan otak yang keluar sedikit, maka kemungkinan untuk merapat dan menutup sangat baik. Namun bila yang keluar sangat banyak, maka penutupannya akan menjadi terhambat.
Coba konsultasikan dengan dokter bedah saraf yang mengoperasi anak ibu mengenai hal ini. Apakah cairan itu bisa menghilang dan berapa lama waktu yang diperlukan hingga penutupan dapat terjadi dengan baik.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu. Semoga anak ibu diberikan kesembuhan dan pemulihan yang baik.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Praktek :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
4. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
Terima kasih atas jawabannya dok..
Alhamdulilah saya makin optimis dan semangat setelah melihat penjelasan dokter.
Oprasi tersebut membuat lobang pada tulang dan belum merapat..
Saatini saya sudah stop memberikan pratropil dan anti kejang..saya menggantinya dengan terapi herbal dan nutrisi yang baik.karnayg saya tw obat kimia tidak baik bagi tubuh..apalagi untuk bayi.
Terima kasih banyak dok..
Sukses selalu untuk anda!!
Dr. Andra yang baik
Anak saya (laki-laki) skrg usianya 2,9 th BB 18 kg, sering sekali terjatuh dan terbentur kepalanya. Bahkan pernah jatuh dari lantai 3 ke lantai 2 (menggelinding). Namun karena tidak mnunjukkan tanda2 gegar otak (muntah, pingsan, nafsu makan kurang dll),hanya benjol/memar di dahi, maka sy tdk prnh mempermasalahkan hal itu.
Yang jd masalahax skrg adlh anak sy belum juga bisa berbicara lancar, sy bw ke dr spesialis tumbuh kembang dan didiagnosa mengalami keterlambatan perkembangan global. Yang paling jauh terlambatnya adlh interaksi sosial mundur 8 bln, disusul bicara/bahasa mundur 6bl.
Pertanyaan sy 1) apakah hal tsb bs disebabkan anak sy yang sering jatuh?
2) Perlukah sy mlkukan CT scan (sebab dr spA menyarankan tes pendengaran sj)?sedangkan sy yakin bhw pendengaranx baik2 sj
3) Apakah adda kemungkina tjd perdarahan otak meskipun tidak menunjukkan tanda2 spt yang sy sebutkan di atas?
Terima kasih
Ibu Astika yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya
Pada kasus anak yang sering terjatuh, penting sekali dicari tahu apakah jatuhnya karena memang akibat kecelakaan atau memang anak tidak sanggup menjaga keseimbangan tubuhnya karena adanya kelainan di otaknya. Sebab bila ada kelainan di otaknya maka tindakan dan terapinya menjadi berbeda dibandingkan jatuh akibat kecelakaan saja.
Gangguan tumbuh kembang juga menunjukkan kemungkinan adanya gangguan di dalam otak (walau masih mungkin memang karena keterlambatan biasa saja). Untuk pertanyaan-pertanyaan ibu, saya akan berusaha menjawabnya :
1. Sering terjatuh dan terbentur kepala dapat mengakibatkan adanya memar pada otak dan/atau perdarahan pada otak. Hal ini jelas dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel otak sehinggan munculah gangguan fungsi otak. Manifestasinya dapat berupa gangguan tumbuh kembang pada anak.
2. Saya sangat menyarankan untuk dilakukan CT Scan kepala atau MRI kepala untuk melihat keadaan otak atau untuk mencari adanya kelainan lainnya yang menyebabkan anak ibu sering terjatuh. Evaluasi adanya perdarahan dan bengkaknya otak juga penting dilakukan dengan pemeriksaan CT Scan dan MRI kepala tersebut.
3. Bisa saja terjadi perdarahan otak, karena perdarahan otak yang minimal dapat tidak bergejala namun bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Oleh karena itu saya sangat menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan atau MRI kepala tersebut.
Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu ibu dan anak ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM.
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
4. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
Dok, bagaimana dengan kerusakan sel otak anak akibat step? Saat itu usia adik saya 3 bulan, saya tidak tahu apa sebenarnya, matanya menjuling ke atas, air liur terus keluar, bahkan suaranya tidak tembuh ini berlangsung 3 bulan. Usianya yg ke-4 bru bisa berjalan, tapi belum dapat berbicara hanya “aaaa” seperti itu. Saya takut kerusakan sel otaknya semakin parah, apa fisioterapi adalah pengobatan yang cocok?
Maksud saya usia yg ke-4 tahun..
Terimakasih Dok.
Melly yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Step atau mungkin lebih tepat disebut sebagai kejang atau kejang demam merupakan keadaan yang perlu diwaspadai pada anak. Pada saat kejang terjadi pada seorang anak atau bahkan pada orang dewasa maka pada masa itulah terhentinya aliran darah untuk sementara pada otak. Hal ini jelas sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian sel-sel otak.
Berdasarkan cerita anda, saya rasa memang sudah terjadi krusakan sel-sel otak pada adik anda akibat serangan kejang tersebut. Terbukti bahwa terjadi keterlambatan tumbuh kembang pada adik anda.
Bila kejang tidak terjadi lagi maka kemungkinan pertambahan kerusakan sel-sel otak menajdi minimal. Oleh karena itu harus diperhatikan dengan benar agar kejang tidak boleh terjadi lagi. Berikan kesempatan pada otak untuk memperbaiki diri karena sel-sel otak pada anak masih memiliki cadangan pertumbuhan yang besar.
Usaha fisioterapi boleh dilakukan dengan pengawasan dokter anak spesialis tumbuh kembang. Adik anda harus diberikan stimulus yang akan memacu otaknya untuk segera mengejar ketertinggalannya semaksimal mungkin. Konsultasikan hal ini dengan dokter tumbuh kembang anak.
Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu anda. Semoga adik anda diberikan kesehatan dan pemulihan yang baik.
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS MEDISTRA jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
Terimakasih atas informasi dan saran Dokter.
Dokter Yth.
Saya mau berkonsultasi : Bayi saya perempuan umur 1,7 thn. lahir dengan sehat berat 3.4 kg dengan cara dioperasi ceasar dan sudah diberi imunisasi. Dua bulan yang lalu anak saya demam, muntah ga mau makan minu m dan ada bercak merah gatal di tubuh dan kepalanya. Saya bawa ke RS dan diopname selama 4 hari dan di beri obat antibiotik, vitamin dan obat alergi oleh dokter. Ada kejanggalan pada saat bayi tertidur kadang saya lihat napasnya kencang / cepat tapi tidak saya curiga apapun. Setelah keadaanya membaik dokter memperbolehkan pulang dan menyarankan berobat jalan saja.
Setelah seminggu pulang dari RS tersebut malam harinya anak saya rewel, menangis tidak seperti biasanya padahal anak saya tidak demam. Setelah tertidur beberapa saat anak saya sudah tidak bisa menggerakkan kaki dan tanganya yang sebelah kanan.
Saya bawa ke RS dan di CT Scan hasilnya ada kerusakan syaraf di otak kirinya. Untuk mengetahui penyebabnya dilakukan cek darah, jantung, rontsen namun hasinya normal normal saja. Karena kurang puas saya bawa ke beberapa RS di Penang, Malaysia tapi mereka juga memberikan jawaban yang sama tidak dapat memastikan apa sebenarnya penyebabnya.
Yang mau saya tanyakan apa sebenarnya penyebab kerusakan syaraf otak pada anak saya? Apa ada kemungkinan terulang lagi di kemudian hari?
Tindakan apa sebaiknya saya lakukan untuk kesembuhan anak saya?
Terimakasih
Ibu Sri
Ibu Sri yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Saya ingin sekali melihat foto CT Scan kepala anak ibu karena saya belum dapat membayangkan kerusakan saraf apa yang terjadi pada otak sebelah kirinya. Bagaimana bentuk kerusakan yang ibu maksud? Apakah terdapat gambaran perdarahan, gambaran atrofi/penciutan atau pengapuran….??
Kaki dan tangan kanan yang tidak dapat bergerak memang menunjukkan adanya kerusakan otak sisi kanan namun bentuk kerusakan bisa sangat bervariasi. Kehidupan seorang anak balita atau batita memang sangat rawan dengan serangan berbagai macam penyakit. Hal ini disebabkan oleh karena sistem imunitas atau pertahanan tubuhnya yang belum cukup matang dan kuat. Saya saat ini berasumsi bahwa mungkin terjadi suatu infeksi atau radang pada otak anak ibu yang kemudian mengakibatkan kerusakan sel-sel otak khususnya sebelah kiri. Infeksi atau radang tersebut biasanya bermanifestasi cukup berat dengan gejala penurunan kesadaran atau kejang. Namun pada beberapa kasus bisa juga gejalanya hanya berupa demam saja.
Kemungkinan yang lain yang terjadi pada otak anak ibu adalah gangguan suplai darah ke otak sehingga sel-sel otak mengalami kematian dan kemudian menciut. Gangguan suplai darah ini dapat disebabkan oleh karena adanya sumbatan-sumbatan pada beberapa pembuluh darah atau bahkan hanya satu pembuluh darah yang cukup vital untuk memenuhi pasokan kebutuhan otak. Anak kecil atau bayi baru lahir sangat memungkinkan mengalami ketidakseimbangan pembekuan darah sehingga sumbatan-sumbatan mudah terjadi.
Bila kerusakan otak ini belum diketahui apa penyebabnya dan belum diatasi maka kemungkinan untuk terjadi kembali di masa yang akan datang sangat besar. Penyebab dari kerusakan otak ini harus dipastikan dengan segara agar tindakan preventif untuk kejadian ini berulang dapat dilakukan.
Saya harap foto-foto CT Scan anak ibu dapat dikirimkan kepada saya via email. Atau lebih baik lagi bila ibu berkenan menemui saya di tempat-tempat saya berpraktek dengan membawa CT Scan kepala tersebut agar bisa saya analisa dengan lebih baik. Saat ini saya belum dapat menyimpulkan banyak hingga saya bisa melihat CT Scan kepala tersebut.
Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
4. RS RAWALUMBU Bekasi
5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta.
6. RS ANTAM MEDIKA Jakarta
Dokter Andra yang terhormat
Terimakasih atas semua penjelasan yang dokter berikan. Saya berkeinginan berkonsultasi lebih mendalam tentang penyakit anak saya ini dengan dokter. Kalau di RS MEDISTRA Dokter Andra dapat ditemui pada hari / jam berapa ya?
Terimakasih
Hormat Saya
Saya berpraktek di RS MEDISTRA setiap hari kamis jam 18.00 s/d jam 20.00 dan setiap hari sabtu jam 10.00 s/d 12.00. Namun bila ibu ingin pada hari yang lain juga boleh dengan perjanjian. Saya sangat menantikan pertemuan dengan ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dokter Andra (Dr. M. Radhian Arief, SpBS)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
4. RS Rawalumbu Bekasi
5. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
Yth dr. Andra…
Dok, aku mau nanya neh..anakku usianya 1.5 tahun, dia sering keplanya sering terbentur saat bermain, dan yang terakhir kepala bagian depan (jidatnya) terbentur lemari saat dia loncat.. karna terbentur, muncul benjolan di jidatnya. Setelah kejadian itu, saya langsung mengkompres bagian kepala yg terbentur dengan air hangat, kemudian atas anjuran bibi saya yg adalah seorang perawat, saya memberikan enchepabol kepada anak saya. Untuk menurunkan benjolannya saya dianjurkan mengoleskan madu pada benjolan tersebut.. sampai saat ini anak saya tidak muntah ataupun kejang atau pingsan, dia tidur dan minum susu seperti biasanya..dok, apa tindakan saya sudah benar? Apa kondisi anak saya baik2 aja dok? Apa saya harus memeriksakannya k dokter? Mohin penjelasannya dok…
Terima kasih sebelumnya…
Ibu Sherly yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini.
Tindakan ibu sebagai seorang awam sudah cukup baik dan benar. Ibu juga sudah melakukan pengawasan tanda-tanda kegawatdaruratan yang tepat. Bila memang sampai sekarang tidak ada gejala sama sekali maka dapat kita anggap keadaannya sudah cukup aman dan stabil.
Bila memang sudah lebih dari 3 x 24 jam tidak adak gejala kegawatdaruratan seperti penurunan kesadaran, muntah, kejang dan lain-lain maka kita dapat menganggap kondisi sudah stabil dan tidak terdapat bahaya yang mengancam lagi. Memang sebaiknya kita sebaiknya mengawasi terus sampai 7 hari pasca trauma. Setelah 7 hari pasca trauma biasanya sudah dapat kita anggap keadaan aman.
Namun bila gejala masih ada hingga sekarang, maka sebaiknya segera diperiksakan ke dokter anak dan dokter saraf anak.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
TWitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di:
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RS Islam Pondok Kopi Jakarta
4. RSCM / RSCM Kencana Jakarta
5. RS Rawalumbu Bekasi
Dokter yang terhormat,
saya ingin bertanya mengenai bayi saya yang sekarang berumur 6 bulan tapi belum bs tengkurap, dipanggil tidak merespon, sulit di buat tertawa, melihat belum fokus,tidak seperti umur sebayanya yg lain, kmrn saya sudah melakukan tes kromosom, tp hasilnya baik2 saja, dok apakah anak saya terkena gangguan syaraf? Karena untuk terapi sudah saya lakukan seperti berenang, diajak bermain dan berbicara, tapi anak saya tidak ada kemajuan, apakah itu termasuk gangguann syaraf?
Lal apa yang harus saya perbuat? Apakah anak saya dapat seperti anak yang lain?
Ibu Ayuferry yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Sebalumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan ibu saat ini karena kesibukan saya yang tidak dapat ditinggalkan.
Keterlambatan tumbuh kembang pada anak bukanlah hal yang jarang terjadi dan dapat disebabkan oleh banyak hal. Keterlambatan ini dapat merupakan suatu keadaan akibat suatu kelainan saraf / otak, atau dapat juga disebabkan oleh sesuatu yang tanpa kelaianan namun memang perkembangannya saja yang berjalan lambat. Pada keadaan yang kedua, biasanya keterlambatan itu akan dikejar si anak pada usia tertentu sehingga dapat menyamai tumbuh kembang anak normal lainnya. Mungkin juga diperlukan bantuan stimulasi dan fisioterapi untuk mengejar ketertinggalannya tersebut.
Namun bila keterlambatan tumbuh kembang anak disebabkan oleh adanya gangguan pada saraf atau otak maka penyebabnya tersebut harus diatasi terlebih dahulu, karena selama penyebabnya (penyakit) masih ada maka akan sulit sekali untuk memperbaiki tumbuh kembang tersebut. Penyakit yang dapat mengganggu tumbuh kembang adalah keadaan-keadaan yang dapat merusak saraf otak seperti penumpukan cairan di otak, perdarahan di otak, tumor, kelainan bawaan dan lain-lain. Setelah penyebab diatasi barulah usaha stimulasi dan fisioterapi dilakukan untuk mengejar ketertinggalan.
Yang harus dilakukan sekarang adalah membawa anak anda ke dokter saraf anak atau dokter tumbuh kembang anak untuk diperiksa lebih lanjut. Bila perlu lakukan pemeriksaan pencitraan kepala dengan CT Scan kepala atau MRI kepala, untuk melihat apakah ada kelainan di dalam otak. Bila tidak ditemukan maka anak anda harus distimulasi dengan program pengejaran ketertinggalan tumbuh kembang yang biasanya dilakukan oleh dokter tumbuh kembang anak.
Anda jangan khawatir dahulu karena mungkin anak anda memang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai tumbuh kembang yang idealnya. Jangan peseimis dan terus memberikan dukungan kepada anak anda.
Demikian dulu dari saya, semoga saya dapat membantu ibu dan anak ibu.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Ahli Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-intervensi)
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS MEDISTRA Jakarta
2. RS OMNI PULO MAS Jakarta
3. RS ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
4. RSCM / RSCM KENCANA Jakarta
5. RS Jakarta Heart Center / JHC Jakarta (Coming soon)
Selamat pagi dokter andra
Anak saya sekarang berusia 14 bln, dan pada saat anak saya berusia 40 hr dy menderita apcd dan sempat tidak sadarkan diri sampai 5 hr, dokter menyarankan untuk segera lakukan operasi, tp pihak keluarga menolak.. Dan keadaanya setelah perawatan dgn obt sangat baik dan tumbuh kembangnya juga baik..walaupun lingkar kepalanya kecil, Baru kemarin saya periksa ke dokter untuk ct scan ulang,,, dan ternyata dokter bilang, sisa sisa perdarahan itu berubah menjadi cairan.. Dan dokter menyatakan bahwa ini hydrocepalus, apakah benar dok dr apcd itu bisa menjadi hydrocepalus?
Dan terapi apakah yg bisa saya lakukan dok, terima kasih
Ibu Diana yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Saya turut empati anak ibu mengalami APCD, suatu kondisi perdarahan otak yang tidak ringan pada bayi atau anak-anak yang baru lahir. Saya harus katakan bahwa jalan operasi memang lebih baik ditempuh karena selain untuk upaya menyelamatkan nyawa dan fungsi, juga untuk mencegah komplikasi-komplikasi selanjutnya seperti yang anak ibu alami saat ini.
APCD merupakan salah satu bentuk perdarahan otak dimana terdapat darah dalam jumlah yang cukup signifikan di dalam jaringan otak. Darah merupakan suatu zat cair dengan konsistensi yang lebih kental dari cairan biasa dan cairan otak serta memiliki berbagai komponen di dalamnya yang membuat darah tersebut bersifat adhesif atau lengket. Perdarahan dalam jumlah yang signifikan banyak memberikan resiko besar untuk terjadi perlengketan-perlengketan di dalam jaringan otak termasuk pada pintu keluar cairan otak. Pintu keluar cairan otak yang tertutup karena perlengketan oleh darah selanjutnya akan menghalangi cairan otak untuk keluar dari dalam kepala sehingga terjadilah tumpukan cairan otak yang progresif. Hal inilah yang menjadi hidrosefalus.
Bila memang terdiagnosis dengan hidrosefalus (apalagi bila memang cairan yang menumpuk itu memberikan efek penekanan pada otak) maka tindakan operasi pemasangan VP Shunt untuk membuat jalan pintas merupakan kewajiban. Hidrosefalus dapat mengakibatkan kerusakan otak dan ini sangat disayangkan bila terjadi pada anak ibu yang sudah menunjukkan perkembangan tumbuh kembang yang baik.
Bila ibu berkenan, mohon diemailkan ke saya gambar CT Scan kepalanya agar saya dapat melihat dan mendiagnosis dengan lebih baik.
Semoga saya dapat membantu ibu dan anak ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
Staf FKUI-RSCM
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. AMINAH Tangerang
6. RS. RAWALUMBU Bekasi
7. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
Terimakasih banyak dokter saya senang sekali dgn tanggapan dokter, ingin sekali rasanya saya berkonsultasi lebih lanjut dg dokter, kalau boleh tau jadwal dokter andra di rs islam pondok kopi.? Agar saya bisa menunjukan hasil ct scan anak saya kepada dokter andra.
Thanks
Ibu Diana yang terhormat
Saya berpraktek di RSI Pondok Kopi setiap hari Sabtu jam 18.00 – 20.00
Semoga saya dapat bertemu dengan ibu dan melihat hasil CT Scan anak ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
Staf Medik FKUI-RSCM
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. DHARMAIS Jakarta
6. RS. AMINAH Ciledug Tangerang
7. RS. RAWALUMBU Bekasi
8. RS. TIARA BABELAN Bekasi
Malam dr Andra
sy sangat terkesan dg blog dr, dimama banyak pengetahuan yg dibagikan kpd orang awam spt sy. Sy jg br tau kl bayi br lahir hrs diberi suntikan vit K. Dok, ada bbrp hal yg ingin sy tanyakan :
1. Anak sy skrg 16 bln, aktif dan perkembangan sesuai umur, apakah perlu diberi vit K dok? anak sy lhr ceasar pd 37 mg dg bb 3.5 kg di rsia yg ckp terkenal di jkt namun seingat sy tdk ada pemberitahuan kl anak sy diberi
suntikan vit k.
2. Pada 3 hr yg lalu,
– jumat malam ~ jam 21.30 wib, anak sy lg main lari2 jidat menabrak pintu dan kemudian terjerambab ke belakang (kepala terantuk lantai, namun menurut ayahnya yg melihat kejadiannya, tidak terdengar bunyi terantuk – semoga hanya pelan), jidatnya memar di 2 titik dan bag kepala belakang sy cb pegang2 tidak ada benjolan. setelah jatuh, anak sy nangis kencang, bbrp waktu kemudian sdh brmain spt biasa. tdk ada tanda2 pusing/mual/disorientasi
– sabtu siang sktr jam 2, anak sy muntah sedikit (spt buren), sewaktu lg antri dsa dan mnrt dsa nya muntah bkn krn jatuh, kmungkinan krn masuk angin. saat itu kondisi anak sy baik, namun sy kwatir jd sy bw ke dsa.
– minggu siang sktr jam 1, anak sy muntah lg sedikit shbs minum susu. kondisi anak ay jg baik, tdk disorientasi
– hari ini – senin malam, adlh hari ketiga (3×24) pasca jatuh. kondisi baik, tdk disorientasi, ceria dan bermain spt biasa.
Namun sy msh kwatir, takut ada pendarahan otak. Pertanyaan sy dok, apakah mungkin ada pendarahan namun kondisi anak baik2 sj? apakah perlu sy periksa lbh lanjut jk dilihat dr deskripsi sy diatas dok?
Terima kasih banyak dok.
salam, grace
Ibu Grace yang terhormat
Saya sudah menjawab pertanyaan ibu dalam tulisan ibu sebelumnya.
Semoga dapat mebantu anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
6. RS. DHARMAIS Jakarta.
Ibu Grace yang terhormat
Terima kaish telah mengunjungi blog saya.
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena baru dapat membalas tulisan anda saat ini dikarenakan kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda.
1. Vitamin K harus diberikan pada bayi yang baru lahir sebagai perangsang sekaligus membantu menciptakan keseimbangan pada sistem pembekuan darah dan sekaligus mencegah dari berbagai macam penyakit berbahay akibat gangguan pembekuan darah. Saya yakin bahwa bila bayi dilahirkan secara ceasar di rumah sakit apalagi rumah sakit yang cukup besar atau terkenal maka pemberian vitamin K pasti dilakukan. Mungkin rumah sakit tempat anda menjalai proses persalinan lupa menginformasikan kepada anda.
2. Perdarahan otak dalam volume kecil atau pembengkakan otak yang ringan bisa tidak memberikan gejala pada anak-anak. Namun bila perdarahan bertambah banyak jumlahnya atau pembengkakan otak bertambah luas maka pasti akan memberikan gejala yang cukup jelas. Biasanya dalam waktu maksimal 3 x 24 jam gejalanya sudah akan terlihat. Untuk kasus anak anda saya rasa hal yang anda khawatirkan tidak terjadi, karena sudah beberapa hari sejak kejadian trauma atau benturan terjadi. Bila sudah 1 minggu pasca trauma tidak terjadi apa-ap, maka dapat kita simpulkan bahwa kondisi anak anda stabil.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih.
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon (Dokter Spesialis Bedah Saraf) / Endovascular Neurosurgeon (Neuro-Intervensi)
Staf Medik Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC) Jakarta
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. OMNI PULO MAS Jakarta
6. RS. DHARMAIS Jakarta.
yth. dokter andra
dok sya mau konsultasi….
anak saya laki-laki dan skrg berusia 19 bulan. sampai saat ini anak saya belum bisa berjalan dan respon nya pun lambat. sebelum anak saya mengalami kejangsaat namun kejangnya hanya berdurasi 1-2 detik dan brdampak tidak sadar untuk beberap detik. saat ini anak saya sedang proses pengobatan pada dokter sarar anak di kota saya. anak saya sudah di EEG dan dalam analisa nya ada suatu disfungsi pada celebral umum (epilesi) setelah diberobat. alhamdulliah kejangnya berkurang. dan sekarang anak saya disarankan untuk MRI.
yang ingin saya tanyakan apakah anak saya bisa sembuh, dan tumbuh kembangnya dapat seperti anak normal lainnya?
apakah ada efek samping dari MRI pada anak saya?
sebelumnya saya ucapkan terimakasih. penjelasan dokter sangat berarti bagi saya yang menjadi ibu pada anak pertama saya.
Ibu Nora Yth.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon maaf baru dapat membalas, karena kesibukan operasi.
Saya mencoba menjawab pertanyaan anda:
Kemampuan pulih seorang anak sangat baik, namun kemampuan pulihnya sel-sel saraf/ otak manusia sangat buruk. Pada kasus anak anda, kondisi awal otak atau sejauh mana kerusakan otak yang sudah terjadi, sangat mempengaruhi prognosa kedepannya. Kejang yang dialami anak anda telah mengakibatkan gangguan atau kerusakan sel-sel otak. Yang penting sekarang adalah memastikan bahwa, tidak ada penyakit atau gangguan lain yang menyebabkan kerusakan otak tersebut terus terjadi. Selain itu, anak anda diharuskan segera dilatih untuk mengejar seluruh ketertinggalannya dalam masalah tumbuh kembang. Saya tidak dapat menjawab dengan pasti, kemungkinan sembuh total atau tidak. Tetapi saya selalu optimis dengan kemampuan seorang anak untuk mencapai kesembuhan.
MRI merupakan salah satu pemeriksaan otak yang sangat baik, karena MRI menghasilkan gambar yang jauh lebih jelas serta tidak menggunakan sumber tenaga sinar radiasi. MRI jauh lebih aman dari pada CT Scan.
Saya juga menyarankan agar anak anda dibawa pula ke dokter anak sub spesialisai tumbuh kembang, selain dokter saraf anak, untuk memacu tumbuh kembangnya hingga optimal.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Hormat saya
dr. M. Radhian Arief, Sp. BS
Neurosurgeon
Staf Medik FKUI
Email: dr.andra.bs@gmail.com
Twitter: @dokter_andra
saya dapat ditemui dengan perjanjian di:
1. RS Medistra, Jakarta
2. RS Antammedika, Jakarta
3. Jakarta Heart Center
4. RS Islam Pondok Kopi
5. RS Kanker Dharmais
Yth, Dr. Andra,
anak saya sejak di kandungan mengalami microcephaly primer, dimana menurut dokter otak sudah berhenti berkembang sejak bayi dalam kandungan. sekarang usianya sudah hampir 3th dan sejak umur 1 th kami lakukan fisioterapi. setelah baca blog dokter mengenai misteri kekuatan potensial otak, tiba2 terbersit pikiran, apakah untuk case seperti anak saya bisa dilakukan sesuatu selain fisioterapi untuk mengoptimalkan perkembangan otak dan syarafnya? karena pada saat anak saya lahir sudah pernah dilakukan MRI dan diulang pada umur 10 bulan, dokter specialis anak info bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam perkembangan otaknya selama 10 bulan terakhir.
Mohon pencerahannya dok, apakah ada obat atau metode ilmiah yang bisa meningkatkan perkembangan otak anak saya. Terima kasih sebelumnya.
Ibu Meliani yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena baru saat ini dapat membalas tulisan ibu.
Bagaimana dengan kondisi anak ibu sekarang….??
Apakah sudah ada perkembangan….??
Microcephaly umumnya disebabkan karena memang pertumbuhan otak yang tidak optimal sehingga secara respon alamiah tulang kepala tidak berekspansi atau membesar untuk memenuhi kebutuhan ruang bagi otak. Namun sering pula microcephaly disebabkan oleh gangguan pada daya meluasnya tulang kepala karena menyatunya batas-batas antara tulang kepala yang terlalu dini. Hal ini akan merusak jaringan otak di dalamnya yang sebenarnya membutuhkan ruangan kepala yang lebih besar.
Saya sangat memerlukan melihat MRI kepala anak ibu serta pemeriksaan serialnya. Saya ingin menganalisa sejauh mana dikatakan otak tidak tumbuh tersebut.
Bila ibu berkenan dapatkah membawa anak ibu untuk menemui saya di tempat saya berpraktek….??
Besar harapan saya dapat bertemu ibu dan berdiskusi dengan ibu.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu ibu.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurosurgeon) / Endovascular Neurosurgeon
Staf FKUI
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. Jakarta Heart Center (JHC)
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. Kanker DHARMAIS Jakarta
Salam sejahtera.
Dok sy mau tanya,anak sy skrg umur 10bln,wkt umur 2bln anak sy mengalami pendarahan otak ACPD,kmudian dioperasi utk mengambil pendarahannya,selesai operasi dokter bedah sarafnya bilang ada problem lain yaitu krna tulang bayi masih lunak/rawan dokter menyarankan utk dipasang alat utk menyangga tengkoraknya biar tidak ambleg istilah jawanya..maka seminggu setelah operasi kmudian anak sy dioperasi utk dipasang alat pnyangga tngkorak trsebut yg namanya sy kurang tahu,kt dokternya jg alat itu permanen…smpe skrg anak sy blum bisa tngkura sndiri,blum bs ngoceh2,klo dipanggil responnya kurang..apakah anak dgn APCD bisa sembuh total seperti anak normal?krn smpe skrg anak saya tmbuh kembangnya lambat..apakah ada pengaruh negatif dr alat yg dpasang utk menyangga tengkoraknya td dok?terimakasih sblumnya.
Bapak/Ibu Raya yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Kerusakan saraf atau otak akibat perdarahan memang tidak ringan. Kemampuan saraf untuk sembuh juga paling jelek kualitasnya dibandingkan organ tubuh yang lain. Namun seorang bayi atau anak kecil masih memiliki cadangan regenerasi dan tumbuh kembang yang sangat baik. Sehingga pada kasus anak anda, harus optimis akan adanya pemulihan, walau pemulihan 100% mungkin sulit dicapai. Yang penting tumbuh kembangnya harus dikejar terus dan proses adaptasi si anak harus tercapai. Hal ini memang tidak sebentar dan kesabaran sangat diperlukan.
Saya kurang mengerti dengan alat yang anda ceritakan karena saya sendiri tidak pernah memkai alat penyangga tulang. Alat fiksasi tulang memang ada biasanya dengan “plate and screw”. Kalau alat yang digunakan pada tulang tidak akan meberikan efek yang fatal. Namun yang perlu diperhatikan dan harus was-was adalah kemungkinan alat tersebut mengganggu pertumbuhan dan pematangan bentuk kepala. Karena kepala anak akan masih terus tumbuh dan remodelling hingga usia 7-10 thn. Konsultasika dengan dokter bedah saraf anda kemungkinan-kemungkinan ini.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurosurgeon) / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik FKUI
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. Jakarta Heart Center (JHC)
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. PUSAT KANKER NASIONAL DHARMAIS
Terimakasih dok jawabannya,besok waktu kontrol akan saya tanyakan utk hal yg seperti dokter andara bilang…beberapa hari yg lalau anak saya mengalami kejang dok,wktu kejang dia menangis seperti kesakitan itu berlangsung 3x dlm sehari akan tetapi hr berikutnya tdk kejang lagi..apakah itu efek dari operasi atau kemungkinan masih ada sisa pendarahan?karena selama habis operasi blum dilakukan CT.scan ulang…apakah jika dilakukan ct.scan ulang tdk berpengaruh buruk pada anak atau aman2 saja mengingat ct.scan terpapar sinar radiasinya..terimakasih sblumnya..
Bapak Raya yang terhormat
Pemeriksaan CT Scan kontrol sebaiknya dilakukan setiap habis operasi. Hal ini sangat penting untuk menilai hasil operasi dan kemungkinan adanya sisa perdarahan. Memang ada paparan radiasi setiap dilakukan CT Scan. Namun bila kita hitung-hitung untung ruginya, maka lebih baik CT Scan tersebut dilakukan. Apalgi bila ternyata ada keluhan seperti kejang yang dialami oleh anak anda.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurosurgeon) / Endovascular Neurosurgeon
Staf FKUI
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. Jakarta Heart Center (JHC)
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. Kanker DHARMAIS Jakarta
Dan apakah perlu waktu kontrol nanti saya minta obt anti kejang utk persiapan..karena anak saya pada hari yg itu saja kejangnya dan smpe skrg ini tidak ada lg kejang lagi..
Apakah saat ini anak anda masih mengalami kejang…?? Bila tidak lagi mengalami kejang maka mungkin tidak diperlukan mengkonsumsi obat anti kejang lebih lanjut. Namun bia masih kejang maka harus segera minum obat untuk mengkontrol kejang. Kejang tidak boleh dibiarkan terjadi kaena akan sangat merusak otak.
Bagaimana keadaan anak anda sekarang….??
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurosurgeon) / Endovascular Neurosurgeon
Staf FKUI
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. Jakarta Heart Center (JHC)
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. Kanker DHARMAIS Jakarta
Alhamdulilah anak saya sehat dok,tidak ada kejang lg kejangnya cm sehari itu aja…dlu sblum pulang dari rmh sakit sehabis dioperasi sy pernah bilang sama dokternya apa tidak di scan lagi utk melihat hasil operasinya,tp dokter tersebut bilang tidak usah nanti2 saja bila ada kelainan bru discan lagi..rencana besok kontrol mau saya tanyakan hal tersebut..trimakasih dok atas penjelasannya.
Alhamdulillah.
Semoga terus diberikan kesehatan dan pemulihan yang baik ya.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurosurgeon) / Neuro-Intervensi (Endovascular Neurosurgeon)
Staf Pengajar dan Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
CEO PT. ALTERLOBE INDONESIA (www.alterlobe.com)
Konsultan Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit pada PT. QUALEX CONSULTING / QINOVEX (www.qinovex.com)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
3. RS. JAKARTA HEART CENTER (JHC)
4. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
5. RS. Pusat Kanker Nasional DHARMAIS Jakarta.
Selamat mlm dok.
sy sekarang lg hamil 28 minggu. Dr hasil pemeriksaan usg 2 bln terakhir dokter mengatakan otak janin sy tdk berkembang. Ukuran BPD saat kehamilan 28 minggu 42,22 mm jauh dr ukuran normal. Apakah ada obat atau vitamin yg dpt membuat otak janin sy berkembang normal. Apakh saat lahir nanti kepala anak sy akan berukuran kecil? Apa penyebab ini bs terjadi. Mohon pencerahannya dok
Ibu Yana yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Perkembangan organ janin saat dalam kandungan sangat sulit untuk diintervensi atau dipengaruhi. Setahu saya, tidak ada bukti yang pasti obat-obatan tertentu dapat memacu perkembangan dan pertumbuhan organ janin di dalam kandungan. Yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki asupan giizi melalui konsumsi makanan oleh ibu dan mencegah berbagai gangguan untuk masuk ke dalam janin.
Yang penting anda harus selalu kontrol dan cek perkembangan janin. Bisa saja dalam sisa usia kandungan hingga persalinan nanti, perkembangan akan semakin cepat. Selain itu coba konsultasikan ke dokter kandungan anda, kira-kira adakah obat yang dapat menstimulus perkembangan janin dalam kandungan. Belum tentu nanti saat lahir kepala anak anda berukuran kecil.
Penyebab yang tersering dari gangguan perkembangan atau pembentukan organ janin dalam kandungan adalah infeksi khususnya infeksi virus. Silahkan di cek untuk mengetahui lebih lanjut dan pastinya.
Bagaimana dengan kondisi bayi anda saat lahir nanti, mohon saya dapat dikabari. Bila memang perlu ditolong maka kita akan tolong bayi anda.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Dokter Spesialis Bedah Saraf / Neuro-Intervensi (Neurosurgeon/Neurointervention)
Staf Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. JAKARTA HEART CENTER Jakarta
3. RS. PELNI Petamburan Jakarta
4. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
5. RS. ISLAM PONDOK KOPI Jakarta
6. RS. Pusat Kanker Nasional DHARMAIS Jakarta
Salam dokter andra
Saya ibu dari bayi usia 6 bulan. Saat bayi saya usia 3 bulan mengalami kejang dan saya bawa ke RS dan menjalani tes EEG, usg kepala, jantung dan paru dan hasilnya normal. Dan hingga saat ini bayi saya sudah 4x dirawat karena dokter memvonis epilepsi di kejang yg ke2 dan sudah tes MRI juga. Hasil dari semua tes menunjukkan normal.
Tetapi hingga saat ini obat kejangnya tidak efektif menghentikan kejangnya sehingga saya harus bolak balik ke dokter syaraf anaknya berungkali dan dosis obatnya pun selalu dinaikkan. Terakhir dokter memberikan obat kepra, luminal, dan trileptal. Namun karna seminggu lalu masih ada kejang dokter pun mengganti luminalnya menjadi depakene syrup dg dosis 3x 1,5ml.
Namun masih ada kejang sampai hari ini. Sungguh saya pun akhirnya menjadi patah arang melihat kondisi bayi saya ini. Karna saat lahir pun BB normal 3kg dan cukup bulan. Terus terang sebenarnya saya cukup sedih krn dokternya kurang komunikatif dan cenderung tidak berempati dengan kami. Kebetulan dokter yg menanganinya adalah salah satu dokter syaraf anak senior di RSCM namun karna lokasi yg jauh saya memeriksakannya dg dokter tsb di rs bintaro.
Dokter inipun sering jika saya konsultasi saat anak saya kejang lg sll memberi opsi harus dirawat. Dan bahkan dlm seminggu saya bisa konsultasi ke beliau hingga 2 kali. Cukup membebani saya dlm hal financial. Sempat terpikir untuk mencari dokter lain namun bnyk yg menyarankan sebaiknya jgn berganti dokter.
Pertumbuhan anak saya saat ini blm bisa menggerakkan tangannya maupun menggenggam, lehernya pun blm kuat, tidak bersuara, menangispun sangat jarang. Saya khawatir dg tumbuh kembang anak saya dan masa depannya. Apakah dia dpt tumbuh normal spt anak yg lain dok? Apakah epilepsi ini jg krn tdk disuntik vit K? Krn saya tidak tahu apa dia dulu sdh disuntik atau belum? Dan apakah epilepsi anak saya yg sepertinya tidak mempan dg obat OAE ini harus dioperasi?
Terima kasih dokter.
Ibu Dian yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Pertama-tama saya ingin menyampaikan empati saya terhadap apa yang anak ibu alami. Mudah-mudahan anak ibu segera mendapatkan solusi yang baik serta kesembuhan.
Permasalahan epilepsi memerlukan penanganan yang lengkap dan kompleks serta melibatkan banyak bidang spesialistik dokter, karena untuk mencapai keadaan kejang yang terkontrol (epilepsi terkontrol) adalah sesuatu yang tidak mudah. Epilepsi yang tidak tertangani dengan yang baik sehingga kejang tidak pernah terkontrol maka akan berdampak buruk terhadap otak dan perkembangan otak.
Protokol pengobatan epilepsi adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan anti kejang yang tepat seumur hidup. Yang tepat disini maksudnya adalah tepat jenis obat, tepat dosisnya dan tepat kombinasi obatnya. Tidak mudah mendapatkan obat yang tepat untuk masing-masing penderita epilepsi. Mungkin dibutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan untuk mendapatkan obat yang tepat.
Namun bila setelah dicoba dengan semua jenis obat dan kejang masih belum terkontrol maka kemungkinan terapi dengan operasi menjadi pilihan terakhir. Operasi yang dilakukan dengan baik akan menurunkan frekuensi kejang serta akan mengurangi konsumsi obat-obat anti kejang.
Kejang harus segera dihentikan dan dikontrol, sebab setiap kejang terjadi maka setiap saat itu pula otak tidak mendapatkan darah sehingga seperti seseorang yang mengalami stroke. Kejang yang berulang akan mengakibatkan resiko kematian sel-sel otak meningkat.
Tidak ada bukti nyata tidak dilakukan suntikan Vit K akan mengakibatkan epilepsi secara langsung, kecuali bila defisiensi Vit K mengakibatkan perdarahan otak yang selanjutnya baru akan mengakibatkan kejang.
Bila ibu berkenan, dapat bertemu dengan saya di RS tempat saya berpraktek dengan membawa semua hasil pemeriksaan selama ini, agar dapat saya analisa lebih lanjut. Mungkin kita bisa berdiskusi dan menentukan terapi yang lainnya.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih
Hormat Saya
Dr. M. Radhian Arief, SpBS (Dokter Andra)
Neurosurgeon / Endovascular Neurosurgeon
Staf Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Jakarta
Email : dr.andra.bs@gmail.com
Twitter : @dokter_andra
Saya dapat ditemui di :
1. RS. MEDISTRA Jakarta
2. RS. Jakarta Heart Center (JHC) Jakarta
3. RS. ANTAM MEDIKA Jakarta
4. RS. Islam Pondok Kopi Jakarta
5. RS. DHARMAIS Jakarta
6. RS. PELNI Jakarta
Selamat siang Dokter….
saya Topan mau bertanya…
bbrp hari ini anak saya ( 1 tahun 1 bln ) dirawat di RS.Gejala awalnya adalah diare dg demam tinggi…setelah didiagnosa dokter..dinyatakan ada infeksi pencernaan…kemudian di hari berikutnya diagnosa dokter menyatakan ada kemungkinan gangguan paru’-paru jg…akhirnya dijalanilah foto thorax…hasilnya di paru-paru anak saya ada lendir…setelah itu dokter saraf di RS ini memeriksa anak saya..dan ada kemungkinan keterlambatan perkembangan….kmrn anak saya menjalani CT-Scan..dan hasilnya perkembangan otak anak saya tdk berkembang dg sempurna…dokter bilang anak saya hrs menjalani fisioterapi…. yg ingin sy tanyakan…Apakah ada rangkaian hubungan dr indikasi” yg ada tersebut dg perkembangan otak anak saya?….terima kasih sebelumnya…
Bapak Topan yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Yang saya pikirkan kemungkinannya adalah infeksi yang cuup berat yang menyerang seluruh bagian tubuh anak bapak, termasuk otak. Infeksi ini menyebar melalui pembuluh darah dan mampir di seluruh bagian tubuh anak bapak. Kondisi infeksi berat yang menyeluruh ini sering disebut dengan sepsis.
Kondisi paru-paru yang tidak bagus juga akan memperberat otak karena otak tidak mendapatkan asupan oksigen yang optimal. Infeksi saluran cerna juga akan mengakibatkan asupan zat gizi makanan tidak optimal, sehingga otak akan kelaparan dan mengganggu fungsi otak.
Bagaimana keadaan anak anda sekarang….??
Terima kasih
selamat siang dokter..mohon konsul advice dan terapi atas anak saya..laki2 umur 13 bulan jatuh dari kasur dgn ketinggian 60 cm..akibat terguling dgn bantal guling..hematom di bagian frontal sinistra, muntah(-) peningkatan TIK (-)anak masi aktf..dan hisapan masi kuat..hanya nangis lumayan besar saat kejadian dan tenang setelah dikasi asi..sebelumnya sudah 3x jatuh dari kasur dgn hematom di tempat yg sama.usia 8,10, dan 11 bulan..muntah(-) dan jg tdk ada defisit neurologis..tumbuh kembang selama ini dalam batas normal..hanya saja ada terlihat bekas seperti peyot di frontal sinista saat memarnya hilang..RPO: thrombophob gel..apa perlu di ct scan dokter..?mengingat seringnya terbentur kepala..tapi kalau saya fikir efek radiasi, saya sayang klo bayi saya harus di ct scan.. hanya saja saya khawatir karna terbentur di tempat yg sama..
2. Apa akan ada kemungkinan terlambat pertumbuhan dgn seringnya terjadi benturan seperti itu dok?
3. Apa perlu di berikan encephabol liquid dok.. Di memarnya sudah saya berikan trombophop gel.. ? Atau ada terapi lain dari dokter untuk mencegah adanya kemungkinan terburuk di kemudian hari..
4.apakah ada kemungkinan kembali kagi bekas yg peyot di os frontal sinistranya..karena skrg uda hematom lagi disitu..saya khawatir nanti saat hilang memarnya masi terlihat bekasnya..Terimakasih dokter..
Ibu Devi yang terhormat
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya
Selama tidak ada gejala peningkatan tekanan intrakranial dan defisir nwurologis yangjelas, maka mungkin pemeriksaan CT Scan belum perlu dilakukan. Namun harus dijaga benar agar anak tidak sering jatuh apalagi terbentur kepalanya karena anak anda berada pada usia dimana tingkat tumbuh kembang otaknya paling cepat. Benturan yang berulang bisa mempengaruhi tumbuh kembang karena elastisitas otak bisa terganggu apalagi kontusio ringan bisa merusak jaringan otak.
Encephabol boleh saja diberikan namun menurut saya makanan yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna jauh lebih baik memberikan nutrisi pada otak dan mampu memacu tumbuh kembang otak yang lebih baik. Yang penting mulai saat ini harus dijaga benar agar anak tidak jatuh lagi dan tidak terbentur kepalanya.
Bekas peyot karena tulang tengkorak anak masih lunak dan elastis. Hal ini harus diliha5 dan diperiksa apakah penyotnya bersifat permanen. Bila iya mungkin harus diperbaiki, khususnya bila peyotnya terlalu jelas. Tetapi hal ini murni bertujuan untuk mengatasi masalah kosmetik pada kepala. Bila peyotnya dapat kembali dengan sendirinya maka tidak diperukan tindakan memperbaiki dengan operasi. Bagaimana menurut anda peyotnya tersebut.
Demikian dulu dari saya, semoga dapat membantu anda.
Terima kasih